PART 41

Fanfiction Completed 48666

"Pak Antony? ini saya, Kevin. saya punya sedikit masalah disini. bisakah kau kesini sekarang?" perintah Kevin pada seseorang.

15 menit kemudian datanglah empat orang laki-laki berbadan kekar dan satu orang lagi berbadan sedang dan semuanya mengenakan seragam rapi berwarna hitam hitam. mereka dengan kompak dan sigapnya langsung menghampiri rumah Popor.

salah satu diantara mereka yang berbadan sedang adalah laki-laki berkacamata dan sedikit lebih tua dari empat orang lainnya.

laki-laki berbadan sedang itu  langsung menemui laki-laki yang ada di rumah Popor untuk bernegosiasi sedangkan empat orang lainnya bahu membahu memasukkan lagi barang-barang milik Popor dan keluarganya serta menyusun lagi semuanya dengan rapi.

Hanya hitungan menit saja semuanya kembali seperti semula, dan urusan dengan pemilik rumah kontrakan pun beres.

"saya kaget kenapa tiba-tiba tuan muda menghubungi saya, bagaimana kabarmu?"

"saya baik-baik saja, bagaimana kabar pak Anthony sendiri? tanya Kevin dengan ramah.

"syukurlah, selama ini saya baik juga. kuharap kita bisa sering bertemu lagi kedepannya, urusan ini semuaya sudah kuselesaikan, tapi kenapa tiba-tiba tuan muda ingin membantu keluarga ini?"

"ini urusan pribadi saya. terimakasih banyak atas bantuannya hari ini, kedepannya sepertinya saya akan sering meminta bantuan"

"kenapa tuan muda bicara seperti itu? bukankan itu sudah tugas seorang asisten? mulai sekarang, jangan sungkan untuk menghubungi kapanpun tuan muda memerlukan saya"

"baiklah, terimakasih. sekarang pak Anthony bisa meninggalkan rumah ini"

"baiklah, sampai jumpa lagi"

Akhirnya pak Anthony dan semua anak buahnya meninggalkan rumah Popor.

"apa kamu yang melakukan semua ini??" tanya Popor tercengang.

"tentu saja, kalau begitu aku pulang dulu, kau sudah sampai kerumah dengan selamat. semua masalahnya juga sudah selesai"

"tunggu dulu, bagaimana bisa kau pergi begitu saja setelah membuatku bingung dengan semua ulahmu hari ini?!"

"jangan salah paham, aku melakukan semua ini sebagai tetangga yang baik, jangan berfikir kalau aku mulai menyukaimu" ucap Kevin dingin.

"akhirnya sikapmu kembali seperti laki-laki dingin menyebalkan" Popor mengernyitkan dahinya.

"aku akan membayarnya" celetuk Popor.

"membayar apa?" tanya Kevin singkat.

"semuanya. semuanya yang kau lakukan untuk ku hari ini, kau membayar tagihan taxi dan hutang sewa kontrakanku"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience