PART 8

Fanfiction Completed 48666

"bagaimana apanya? Jawab Yaqi balik tanya.

"Ya maksudku, menurut ku dia cocok sama kamu, dari dulu kan kamu tidak pernah pacaran, sekalinya kamu mau pacaran harus dengan orang yang aku kenal dengan baik, dan selama ini aku memperhatikan bang Kai, dia cowok yang baik, lagipula kamu dengannya sudah lama saling kenal, sudah tau karakter masing-masing, jadi tidak ada masalah jika kalian pacaran" celoteh Popor memberikan saran.

"Baik dari mana nya? Kalau begitu kenapa tidak kamu saja yang jadian sama dia? Kenapa kamu jadi kayak ibuku milih-milihin calon pacar ku? Lagi pula dia itu suka nya sama kamu" jawab Yaqi menyangkal.

"Eh kamu itu sahabat terdekat ku, jadi apapun yang menyangkut kamu, aku akan turun tangan, jadi ya seperti ibu kedua buat kamu, kamu harus meminta saranku untuk membuat keputusan apapun itu" tutur Popor menjelaskan pada Yaqi.

"tidak perlu, aku sudah menemukan pria masa depan yang tepat, tuh yang disana" jawab Yaqi seumringah menunjuk kearah Kevin yang berjalan sendirian dari arah kejauhan.

"Kamu sudah gila??! Dia itu jenis pria yang tidak tau sopan santun! kelihatannya saja lebih muda dari kita, tapi tidak ada respek nya sama sekali dengan yang lebih tua, aku setuju dengan kata bang Kai tadi kalau dia itu tidak menghormati cewek, aku sih No" tambah Popor pada Yaqi.

"Tau darimana kamu? aku dengar dari anak-anak yang lain, dia itu ikut semacam program akselerasi, jadi memang lebih muda dari kita, dan yang pasti sudah dipastikan dia itu sangat pintar, cuma memang sikapnya cool begitu, dan yang bikin aku lebih kagum lagi dia itu orangnya rendah hati, padahal sebenarnya dia orang tajir melintir Por" jelas Yaqi berbunga-bunga meyakinkan Popor.

"berhenti membicarakannya seolah dia itu sempurna! memangnya apa bagusnya semua itu kalau sikapnya tidak sopan begitu"

"dengarkan aku, kamu itu masih polos, belum tau apa-apa sama yang namanya laki-laki, jangan pernah terpengaruh sama orang lain, kamu harus hati-hati sama laki-laki manapun, kamu itu pintar, jangan mau dibodohi seorang cowok" ujar Popor memasang muka serius menasehati Yaqi sembari memegang kedua pundak nya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience