PART 26

Fanfiction Completed 48671

"Kevin!! tolong jangan keras kepala! kamu adalah anak mama satu-satunya yang kupunya di dunia ini, kamu adalah calon penerus perusahan besar yang mama rintis selama ini, dengan susah payah dan banyak pengorbanan akhirnya mama sampai pada titik ini. karena itulah kamu harus menyiapkan diri dengan baik sebelum benar-benar turun ke medan perang! kamu harus menjadi lebih kuat seperti mama, sampai pada akhirnya mama akan mempercayakan semua ini padamu!"

"tidak!! Aku tidak pernah menginginkan semua ini, dan aku tidak ingin sepertimu! semua harapan yang kamu inginkan selama ini, aku pikir kamu harus menguburnya dalam-dalam!, dan satu hal lagi, jangan pernah mencoba mengatur hidupku lagi! hidupku adalah milikku, jadi bagimana aku dan masa depanku nanti, itu sepenuhnya adalah hakku!"

"Kevin!!"

terdengar bentakan yang melengking tajam disusul dengan bunyi tamparan.

("plakkk!")

"sebentar! aku belum selesai!" potong Kevin tidak mau kalah.

"apa selama ini belum cukup?! dari kecil mengatur hidupku menuruti kehendakmu harus begini dan begitu dan menyita semua masa kecilku dengan menyuguhkanku semua les privat yang hampir membuatku gila!!?

Kevin mendengus.

"Bahkan sampai saat ini kau tidak pernah menanyakan apa mau ku, apa mimpiku, apakah aku lelah, apakah aku kesepian dan apakah aku ingin berhenti saja sampai disini?!

Kevin menghela nafas panjang.

"cukup. ini sudah cukup. aku sudah muak dengan semua ini. saatnya kau harus tau, Kevin yang sekarang sangatlah berbeda dari Kevin yang dulu yang selalu menuruti perintahmu. Dan mulai sekarang, kumohon jangan pernah temui aku lagi, tinggalkan aku sendiri" suara Kevin meredup.

("tulilut tulilut tulilut")

suara bunyi ponsel terdengar dari kamar Kevin memecah suasana yang sedari tegang kemudian disusul gerakan seseorang beranjak dari tempat tidur, suara langkah heel dari dalam kamar Kevin mendekati pintu.

"aku tidak punya waktu lagi untuk berdebat denganmu. kemasi barang-barangmu. besok kamu akan terbang ke Amerika, mama sudah mengurus semua kepindahan sekolahmu yang baru disana, kamu tidak akan pernah berkembang dengan hanya bersekolah di SMA yang sekarang."

Suara heel sepatu itu terdengar lagi berjalan perlahan mendekat kearah pintu kamar Kevin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience