PART 78

Fanfiction Completed 48671

"itu semua karena mama terlalu sibuk mengurus perusahaan sendiri, kenapa mama tidak istirahat saja dirumah dan berhenti mengurus urusan perusahaan yang memuakkan itu?!" ucap Kevin meninggikan suaranya.

"sekarang tidak bisa. pamanmu kembali ke perusahaan setelah 10 tahun yang lalu mengambil semua harta peninggalan kakek nenek mu, dan hanya meninggalkan setumpuk hutang pada mama. tapi setelah selama ini mama bekerja keras dan penuh pengorbanan membangun lagi perusahaan itu dengan jatuh bangun, bagaimana dia bisa tanpa malunya menampakkan wajahnya lagi depan mama. dia pasti sedang merencanakan sesuatu untuk mencoba menyingkirkan mama dari perusahaan itu. karena itu mama minta padamu, kembalilah belajar manajemen perusahaan, dan kita akan pindah ke Amerika. mama akan masukkan kamu ke universitas terbaik disana, agar kelak kamu menjadi penerus perusahaan yang handal sehingga mama bisa tenang melepaskan perusahaan itu padamu. hari demi hari mama akan semakin tua, mama tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali. mama tidak ingin semua yang mama perjuangkan selama ini sia-sia. kau pun tau, ayahmu...(terputus), mama minta maaf telah membuatnya pergi. karena itu jangan buat semua perjuangan mama dan pengorbanan mama ini hanyalah sebuah hal yang  sia-sia" pinta ibu Susi menatap Kevin serius.

"maafkan aku, aku tidak bisa melakukannya. aku tidak ingin terlibat dalam masalah perusahaan itu lagi, aku benar-benar sudah lelah, dan aku tidak dalam mood yang bagus sekarang, jadi tolong jangan bahas masalah perusahaan ini lagi padaku" jawab Kevin dingin.

"baiklah. kalau begitu mama akan membahas yang lain. mama dengar kamu mengeluarkan uang untuk membayar hutang dan sewa kontrakan seseorang, siapa dia? akhirnya anak mama sudah tau caranya memakai uangnya dengan baik. kenapa tiba-tiba anak mama suka menghamburkan uang? ini tidak seperti Kevin biasanya" tanya ibu Susi mencoba menelitik.

"bagaimana mama tau..? apa pak Antony yang memberitahu?" tanya Kevin heran.

"siapa yang memberitahu mama itu tidak penting. jawab saja pertanyaan mama" sahut bu Susi dingin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience