PART 50

Fanfiction Completed 48666

Kevin hanya diam dan balik menatap Popor dalam, tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya.

"sekarang sudah malam, aku akan mengantarmu pulang sampai kerumah" celetuk Kevin mengalihkan pembicaraan.

Popor hanya menurut Kevin dan perlahan mulai melangkahkan kakinya menuju gang rumah yang dekat dengan rumah Kevin.

"aku akan masuk kedalam, terimakasih sudah mengantarku" ucap Popor melangkahkan kaki dan berbalik badan memegang gagang pintu rumahnya.

"soal yang tadi..." potong Kevin membuat Popor sontak saja berhenti melangkah.

"apa..aku.. menyukaimu..?" Ucap Kevin lirih.

(Deg!)

"apa??" Popor tercengang dengan tatapan kosongnya seolah tidak ingin salah dengar apa yang dikatakan Kevin barusan.

"aku tidak tau pasti sejak kapan, tapi alasan kenapa aku selalu menolongmu, dan kenapa aku khawatir denganmu, kemudian tanpa sadar aku merasa senang membuatmu berhutang padaku karena itu akan membuatku punya alasan untuk bisa selalu dekat denganmu, apa.., apa semua ini karena aku menyukaimu?" tambah Kevin memperjelas kalimatnya.

Saat itu juga jantung Popor dibuat seolah berhenti berdetak dengan semua pernyataan Kevin yang barusan ia dengar. Popor tidak bisa berkata-kata, sesaat otaknya tidak bisa berfikir dengan jernih, tubuhnya terasa kaku dan hanya bisa mematung.

("apa ini mimpi?") gumam Popor dalam hati seraya menepuk-nepuk kedua pipinya.

("argh sakit!.. ini bukan mimpi, dasar bodoh..") gerutu Popor linglung.

"kamu sedang apa?" celetuk Kevin mendongakkan kepalanya kesamping melihat gerak-gerik Popor.

"ah,,bu..kan apa-apa, aku masuk dulu, daah..!" Popor buru-buru membuka pintu dan menutupnya kembali menerobos masuk meninggalkan Kevin yang masih berdiri didepan rumahnya.

Kevin yang sedari tadi bingung melihat reaksi Popor, kemudian menahan tawa geli.

"apa sebenarnya yang barusan ia katakan? apa dia sudah gila?? atau aku yang sedang berhalusinasi?" Popor bertanya-tanya seraya mondar-mandir menggigit jari telunjuknya kemudian mengelilingi kamar tidurnya.

"baiklah, itu bisa saja terjadi. akhir-akhir ini banyak kejadian buruk menimpaku, jadi ini mungkin saja salah satu efek traumaku"

"kenapa udara dikamar tiba-tiba terasa panas?!" Gerutu Popor mengibaskan rambutnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience