PART 30

Fanfiction Completed 48666

"Aku tak pernah benar-benar mengenalmu,aku tak pernah benar-benar melepaskan hatiku, yang ku tau cinta sejati hanyalah harapan semu, jika kutau lebih dalam hatimu, maka sejak saat itu aku tak kan pernah bisa melupakanmu, aku mencintaimu bahkan lebih dari seseorang yang sangat memujamu,mencintaimu adalah sebuah kesedihan, mencintaimu adalah sebuah penantian, namun mencintaimu membuatku mempunyai sebuah alasan, alasan untuk percaya arti sebuah kebahagiaan..."

Kevin berhenti saat mendekati ambang pintu ruang studio milik nya dengan kedua tangannya yang penuh dengan semua suguhan yang akan ia antarkan. saat tidak sengaja mendengar suara Popor menyanyikan lagu yang ia ciptakan sendiri, entah ini hanya perasaan nya saja atau apa, yang jelas seperti ada sesuatu yang membuat Kevin tergelitik untuk mendengarkan lebih lama, ia menatap Popor dari arah kejauhan, dimana terdapat celah pintu ruang studio yang sedikit terbuka agak lebar. Kevin tersenyum simpul.

('Senyap. Begitu aku selama ini mengenal dunia. Ratusan mil, jutaan jam membuat jurang pemisah yang dalam diantara kita. Meskipun hanya dalam mimpi ku, aku senang jiwaku pernah mengenal mu, dimana saat itu perasaan rindu untuk pertama kalinya menyelinap di rongga hati yang kupikir telah terkunci rapat. Diantara rinai hujan dan dahsyat nya badai, aku menangkap bayangan mu dari arah kejauhan, kau tersenyum dengan lugas, seketika dunia ku berubah dengan ajaibnya, sejak saat itu kamu adalah cahaya ku, dan mataku tidak akan pernah bisa lepas darimu')

Kevin terpaku, melamun dengan mata yang masih fokus memperhatikan bibir Popor dari kejauhan yang bergerak-gerak menyanyikan lagu yang terdengar tak asing oleh Kevin. iya, lagu yang ia tulis 5 tahun yang lalu, sebelum dunianya saat itu terasa runtuh seketika, dunia yang selama ini ia anggap benar-benar senyap sejak ayah nya pergi meninggalkannya, dan ia harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orang tuanya harus berpisah.

"Kereeeen, kali ini aku benar-benar terpesona, aku salut dengan kalian, bagaimana bisa menghasilkan persembahan yang epik dalam waktu yang sesingkat ini! Sekarang aku benar-benar semakin iri dengan bakat kalian" Yaqi bertepuk tangan dan langsung berdiri dari tempat duduknya memuji penampilan Popor dan Lu Kai yang baru saja menghipnotis dirinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience