PART 25

Fanfiction Completed 48671

"apa harus sesenang itu?!, ya ampun.. teman macam apa yang tega meninggalkan ku dan ber senang- senang sendiri seperti tanpa dosa?!" teriak Lu Kai yang tiba-tiba datang dan berdiri di ambang pintu masuk ruangan dengan wajahnya yang masam.

"heii..! beraninya kamu melemparkan tas di mukaku yang imut!!" teriak Yaqi tak mau kalah dan berlari penuh dendam menghampiri Lu Kai yang juga langsung melarikan diri memutari ruangan studio musik milik Kevin.

Popor kembali menghela nafasnya.

"sampai kapan aku harus melihat pemandangan seperti ini? mereka sudah mirip seperti suami istri yang bertengkar setiap hari."

"arghh..tiba-tiba perutku langsung mules begini, ini pasti gara-gara tadi pagi aku makan sambal terlalu banyak" gerutu Popor memegangi perutnya menahan sakit.

"toilet mana toilet.." popor celingak-celinguk  berjalan membungkuk keluar perlahan mengelus perutnya yang mules.

"apa-apaan sih ini? dirumah sebesar ini bahkan aku tidak menemukan toiletnya. apa disebelah sini? Popor berjalan mengendap-endap menilik petakan-petakan ruangan demi ruangan melewati kamar Kevin.

"kenapa selama ini kamu menyia-nyiakan pak Antony? dia kubayar untuk bekerja menjadi asistenmu, bukankah kamu seharusnya bisa memanfaatkannya untuk semua keperluanmu disini?!"

Popor berhenti sejenak ketika telinganya tergelitik mendengar samar-samar suara wanita keluar dari arah kamar Kevin yang ujung pintunya sedikit terbuka.

"kupikir tidak ada wanita lainnya dirumah ini selain bi'Innah pembantunya Kevin itu, lalu apa ini..?? aku jadi penasaran, apa sih sebenarnya yang dilakukan mereka berdua didalam kamar?? entah kenapa aku berfikir ini sedikit agak erotis" gumam Popor bertanya-tanya seraya mendekatkan telinganya kearah suara itu berasal.

"langsung saja ke intinya, katakan sebenarnya apa mau mu, aku sedikit agak sibuk hari ini" jawab Kevin dingin.

"baiklah, kenapa kamu tidak datang kerumah pak Herry untuk belajar materi manajemen perusahaan kemarin sore?!

"aku pikir kamu jauh lebih tau alasannya, lalu kenapa masih susah payah menanyakan hal ini lagi?" sahut Kevin ketus.

"berapa kali harus kubilang,  tentu saja karna ini hal yang sangat penting untuk masa depanmu. aku bersusah payah menyiapkan semua ini semata-mata hanya untukmu"

"tidak, kupikir semua ini hanya untuk kepentingan pribadimu, bukan aku. jadi kamu harus perjelas kalimatmu" balas Kevin tegas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience