PART 60

Fanfiction Completed 48666

setelah sejam Popor dibuat khawatir karena tidak ada kabar dari Kevin, ia merasa mulai putus asa. saat itu juga ponsel popor berbunyi mengagetkan nya dari keputusaannya.

"aku di ujung jalan tidak jauh dari bangunan sekolah, bisakah kau menjemput ku?" ucap Kevin singkat lalu menutup telponnya.

Dengan tergesa-gesa Popor segera berlari menghampiri tempat dimana Kevin memberitahu keberadaannya. dengan nafasnya yang masih memburu, Popor sampai disana dan melihat Kevin dipinggir jalan terlihat tengah tertelungkup lemah. dengan buru-buru Popor membantu Kevin bangkit dengan perlahan, ia semakin panik melihat wajah Kevin penuh memar dan bajunya yang lusuh.

"apa yang terjadi?! kenapa bisa seperti ini??" tanya Popor sangat panik menatap wajah Kevin yang penuh memar.

perlahan Kevin mencoba mengenali Popor dengan kedua matanya yang masih samar-samar.

"da..da..rah!, Kevin..hidungmu keluar darah. ayo kita ke rumah sakit sekarang, aku akan menelfon ambulansnya" ucap Popor saking paniknya langsung menyambar ponselnya.

tiba-tiba Kevin menahan tangan Popor yang masih memegangi ponselnya seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"aku baik-baik saja. jangan bawa aku ke rumah sakit, dan  tolong jangan hubungi ibuku dan orang yang berkaitan dengannya, kamu harus memastikannya" ucap Kevin lirih memohon pada Popor.

"kenapa? kenapa tidak boleh!? tapi kamu terluka dan harus dirawat!" teriak Popor menatap Kevin dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"bawa aku pulang saja" sahut Kevin lemah.

Akhirnya Popor dengan terpaksa merangkul dan memapah Kevin kemudian membawanya pulang kerumah Kevin. ia mengantarkan Kevin ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya.  setelah itu Popor mencoba membersihkan dan mengobati luka-lukanya perlahan.

"andai ku tau kejadiannya akan seperti ini, aku tidak akan membiarkanmu menungguku lebih lama disana, maafkan aku" celetuk Popor gusar seraya mengompres memar yang ada di wajah Kevin dengan lembut.

"aku baik-baik saja. jika kau ada disana akan lebih berbahaya untukmu, dan aku akan lebih khawatir denganmu" sahut kevin pelan menahan rasa sakit.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience