PART 58

Fanfiction Completed 48666

"mmm..kalau begitu aku masuk kedalam dulu, selamat malam" ucap Popor gugup memalingkan pandangan lalu berbalik arah melangkahkan kaki menenteng bonekanya menuju pintu masuk rumahnya.

tiba-tiba Kevin menahan tangan Popor dan menariknya membuat Popor memutar badannya dan terkejut menatap kedua mata Kevin yang sudah fokus padanya. seketika kecupan lembut mendarat di kening Popor yang masih mematung. saat itu juga ekspresi wajah Popor berubah semakin terkejut dengan matanya yang terbelalak dan kedua pipinya memerah.

"selamat malam, semoga mimpi indah" ucap Kevin tersenyum menatap Popor dengan kedua matanya yang bersinar seraya mengusap lembut rambut Popor yang panjang.

***

"awh ya ampun! kau mengagetkan ku! kenapa kau disini?" tanya Popor terkejut melihat Kevin  pagi-pagi sudah berdiri didepan gang rumah nya.

"bukankah kita akan berangkat sekolah?" tanya Kevin datar balik tanya.

"iya. tapi biasanya kau tidak menjemput ku kemari" sahut Popor tersipu seraya menyelipkan rambut dibelakang telinganya.

"karena ini tidak biasa" balas Kevin tersenyum lalu meraih tangan Popor mengajaknya menaiki bus pagi itu.

"sebentar" potong Popor gusar tiba-tiba memberhentikan langkah Kevin dan melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kevin.

"kenapa?" tanya Kevin bingung.

"setelah aku memikirkannya matang-matang dari kemarin, akhirnya aku menjadi kesal karena hal ini"

"apa?" tanya Kevin singkat.

"kau sering menggandeng tangan ku tanpa seijin ku, lalu kau juga pernah mendekap ku malam itu, dan puncaknya adalah kemarin kau menge..cup keningku. sebenarnya semua ini untuk apa? kita bahkan tidak memiliki hubungan apapun. semua ini menjadi tidak jelas dan membuat ku kesal" gerutu Popor memutar bola matanya.

Kevin menghela nafas kemudian tersenyum kecil.

"apa sekarang kamu ingin aku memperjelas hubungan kita?" goda Kevin menaikan sebelah alis nya dan mendekati Popor.

"bu..kan begitu, ah lupakan." sahut Popor salah tingkah buru-buru mendahului Kevin naik kedalam bus.

Kevin yang melihat tingkah Popor hanya tersenyum geli menatap punggungnya dari belakang.

Kemudian keduanya berangkat bersama ke sekolah.

***

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience