PART 18

Fanfiction Completed 48666

Popor dengan cekatan meraih tas beserta ponselnya diatas sofa dengan terburu-buru berjalan cepat tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia melangkahkan kaki keluar dari rumah Kevin.

sesampainya di teras depan rumah Kevin, Popor menutup pintu rumah Kevin dan membalikkan badan. seluruh tubuhnya terasa lemas, ia pun menyandarkan punggungnya dibalik pintu. air matanya tak terbendung lagi mengingat semua perkataan kasar Kevin padanya saat itu, sesuatu yang tak berdarah tapi terasa berdesir nyeri dilubuk sana. isak tangis pun tak terhindarkan.

Dengan kedua matanya yang masih terlihat sembab usai menangis, Popor pun kemudian memutuskan untuk pulang. baru saja beberapa langkah Popor meninggalkan teras depan rumah Kevin, tiba-tiba suara deru motor Ninja berhenti di depan halaman rumah Kevin. setelah mematikan mesin motornya, terlihat dua pelajar yang masih mengenakan seragam SMA itu pun bersamaan menghampiri Popor.

"Popor, kamu baik-baik saja? kamu mau kemana? kok udah bawa-bawa tas? kita jadi ngerjain tugas di rumah Kevin kan? terus Kevinnya mana ? kok kamu sendirian? sejumlah pertanyaan terlontar dari Yaqi yang merasa kebingungan.

"beb Mpor habis nangis?? apa yang terjadi? apa yang sudah dilakukan Kevin padamu?!" tanya Lu Kai panik dan khawatir.

"sudah kuduga ini bakal terjadi, dan sudah kubilang jangan pergi berdua sama dia!! mana anak itu, katakan dimana dia sekarang??! teriak Lu Kai seraya memegangi kedua bahu Popor.

Popor belum sempat mengatakan apapun, Lu Kai langsung beranjak pergi hendak menemui Kevin kedalam rumahnya dengan tatapan mata yang tajam penuh amarah dan mengepalkan kedua tangannya. emosinya tidak terbendung lagi, ia langsung melangkahkan kaki menuju kedalam rumah Kevin.

"berhenti!!" tiba-tiba Yaqi berlari dan menghadang langkah Lu Kai yang hendak masuk kedalam rumah kevin.

"jaga sikapmu, aku tau kamu sangat marah, tapi kita sedang ada dirumah orang, kamu tidak boleh membuat keributan disini, kalau tidak kita semua akan diusir atau lebih parahnya lagi dilaporkan polisi. untuk saat ini lebih baik kamu anterin Popor pulang kerumahnya. dengan kondisinya yang seperti itu, kamu harus pastikan dia sampai dirumah dengan aman. biar aku yang coba bicara baik-baik dengan Kevin, aku tau kalau kamu yang ketemu Kevin pasti akan tambah runyam masalahnya". jelas Yaqi mencoba menjadi penengah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience