PART 138

Fanfiction Completed 48671

***

Kevin mengeringkan rambutnya yang baru saja dikeramas dengan handuknya lalu berjalan menuju kamar pengantin barunya dengan Popor. terlihat disana sudah ada Popor diatas ranjang tengah rebahan memainkan tablet kesayangannya seraya sesekali ngedumel sendiri.

"sedang apa? " tanya Kevin heran memperhatikan Popor yang asyik sendiri dengan tabletnya.

"aku sedang memilih tempat berbulan madu, tapi ada banyak yang bagus disini, tempatnya indah dan sangat nyaman, jauh dari keramaian. ini seperti yang ku harapkan" sahut Popor tersenyum lebar dan masih fokus ke layar tabletnya.

"apa sayangku ini tidak lelah? seharian ini menyalami banyak tamu undangan dan berfoto bersama dengan mereka ditambah lagi sesi wawancara dengan para wartawan. bukankah seharusnya kita istirahat dulu? kau bahkan belum mandi" celoteh Kevin menghampiri Popor dan berbaring disebelahnya.

"aku sudah biasa dengan aktivitas padat sebagai penyanyi sebelumnya, jadi ini bukan masalah besar bagiku" sahut Popor tidak bergeming dan masih menyecrol layar tabletnya.

"benarkah? baiklah. kalau begitu kita bisa melakukannya malam ini" celetuk Kevin sumringah tiba-tiba merampas tablet Popor dan mendekatkan wajahnya pada Popor.

"kembalikan tabletku! apa yang ingin kau lakukan sekarang? astaga! apa kau ingin melakukan 'itu' sekarang?" tanya Popor menjadi panik.

"hmm" sahut Kevin singkat menganggukan kepalanya lalu mencengkeram bahu Popor yang masih rebahan.

"jangan!" teriak Popor melepaskan diri dari cengkeraman Kevin dan bangun dari rebahannya lalu berdiri diatas ranjang menatap Kevin gugup.

"kenapa? bukankah ini hal yang sangat wajar bagi pengantin baru?" tanya Kevin heran.

"aku tau. tapi kau sudah bilang ingin membiarkanku berkarir dulu, jika kau melakukan ini maka aku akan ha.. mil. bagaimana aku akan berkarir nanti?!" balas Popor salah tingkah. sementara Kevin langsung menahan tawa melihat tingkah Popor yang gugup.

"melakukan hal seperti itu bisa saja tidak menyebabkan kehamilan. apa kau tidak tau? aku punya caranya, kau tinggal terima saja apa yang terjadi malam ini" ucap Kevin tersenyum jahat lalu beranjak mendekati Popor.

"jangan! tetap disana! kuperingakatkan kau sekali lagi untuk tidak mendekatiku! hei..! ini peringatan terakhir! kau benar-benar akan mati!" teriak Popor berlarian di sekeliling ranjang lalu melemparkan apapun yang ada diatas ranjang keearah Kevin.

***

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience