PART 13

Fanfiction Completed 48666

tidak lama kemudian Kevin meraih dan menarik tangan Popor dengan sedikit memaksa tanpa mengatakan apapun pada Popor lalu membawa Popor berjalan cepat menaiki bus yang baru saja tiba. sementara Popor yang masih dalam keadaan terkejut kala itu hanya bisa pasrah dan menurut saja melihat tangannya di genggam oleh Kevin seolah semakin bingung dan salah tingkah oleh sikap Kevin baru saja terhadapnya.

Sampai di dalam bus, Popor melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kevin, wajahnya masih terlihat memerah tersipu, dengan detak jantung yang masih memburu, dua kali lebih cepat dari biasanya. sedangkan Kevin hanya sesekali menatap Popor kemudian membuang muka melihat sekelilingnya. setelah mereka sadari, ternyata tidak ada kursi kosong tersisa, terpaksa mereka harus berdiri sepanjang perjalanan. tidak ada sepatah kata pun terucap dari bibir Popor maupun Kevin. suasana jadi canggung dan kaku. sesekali Popor melirik Kevin kemudian berpaling muka melihat pemandangan lain saat mata mereka saling bertemu.

***

(Sesampainya di depan rumah Kevin..)

"Ini rumah mu? Ternyata rumah mu memang dekat dari rumah ku. gang yang ada di sebelah sana itu jalan menuju rumah ku, hanya masuk sedikit lalu belok kanan langsung sampai" celetuk Popor mencoba mencari bahan obrolan untuk mencairkan suasana yang kaku sepanjang perjalanan di bus tadi.

Kevin hanya menoleh sesaat melihat gang yang Popor tunjuk kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju kedalam rumahnya.

"Silahkan masuk.." seorang wanita separuh baya menyambut Popor dengan ramah sesampainya di depan pintu masuk rumah Kevin. Sedangkan Kevin sudah masuk lebih dulu kedalam rumah.

"Dasar laki-laki berhati dingin tidak tau sopan santun pada tamunya sendiri, harusnya dia mempersilahkan tamunya masuk lebih dulu kan?!" Gerutu Popor dalam hati geram, kemudian mengikuti wanita paruh baya yang mempersilahkannya masuk.

"Silahkan duduk, biar saya bikinkan minuman" ujar wanita paruh baya itu sembari tersenyum pada Popor.

"Ah tidak usah repot-repot Bu" jawab Popor merasa tidak enak.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience