PART 38

Fanfiction Completed 48666

kemudian Kevin menggendong Popor dan membawanya keluar dari gudang yang terletak tidak jauh dari belakang sekolah dengan hati-hati sampai melewati depan gedung sekolahnya.

sesampainya di halte busway depan sekolah mereka, Kevin menurunkan Popor dan mendudukkannya perlahan.

"Ke..Kevii.."

Kevin menempel kan jari telunjuknya pada bibir Popor dan menggeleng-gelengkan kepalanya menahan Popor yang ingin bicara.

"jangan banyak bicara dulu, jiwamu masih terguncang dan pergelangan tangan mu terluka. kamu tunggu sebentar disini, aku akan segera kembali untuk mengobati lukanya" pinta Kevin lembut dan beranjak untuk membeli obat luka untuk Popor.

seketika itu tangan kanan Popor meraih tangan Kevin dengan erat dan menahannya.

"jangan pergi terlalu lama, aku...takut"

pinta Popor lirih dengan tangan yang masih gemetar memegang erat tangan Kevin dari belakang.

"aku janji tidak akan lama" jawab Kevin meyakinkan Popor seraya memegang kedua pundaknya dan menatap kedua matanya.

selang beberapa menit kemudian Kevin kembali dengan membawa obat luka yang ia beli di apotek terdekat dan langsung menghampiri Popor yang sedari tadi masih mematung duduk di halte busway dengan tatapan kosongnya.

Kevin mulai membersihkan luka yang ada di pergelangan tangan Popor dengan alkohol.

"apa ini sakit?" tanya Kevin pelan.

Popor hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kevin meraih tangan Popor dan membalut lukanya perlahan.

"aku memang jahat telah menolaknya, tapi aku tidak tau jika dia akan berbuat sejauh ini padaku" ucap Popor tidak habis pikir.

"ini sudah direncanakannya"

"bagaimana kau tau?" tanya Popor menatap Kevin.

"kau ingat?? sebelumnya Yaqi juga pergi menemuinya, mungkin saja itu ada hubungannya dengan kejadian ini. hari ini dia sengaja berencana bertemu dengan Yaqi lagi dan meminjam ponsel Yaqi untuk menghubungimu, karena jika dia sendiri yang menguhubungimu, kau pasti tidak akan menemuinya kan??"

"iya, kamu benar. aku ingat tempo hari Yaqi juga mengatakan jika si Tan meminta nomor ponselku yang baru. tapi aku menolaknya karena memang sengaja untuk menghindarinya. dia pasti sakit hati"  jelas Popor merendahkan pandangannya mulai memahami.

"dia memang sudah sakit sejak awal, semua ini bukan kesalahanmu" ucap Kevin tersenyum menatap Popor menenangkan hatinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience