PART 122

Fanfiction Completed 48666

Saat itu konsentrasi Popor langsung buyar seketika,  Perasaannya sangat kacau dan akhirnya Popor berlari keluar gedung apartmen seraya meraih ponsel didalam tasnya menuju mobil yang ia parkirkan didepan gedung itu. Popor menekan nomor Kevin didaftar kontaknya seraya melajukan mobil pribadinya dengan kecepatan tinggi, kali ini panggilannya tersambung, tapi tak kunjung ada jawaban disana.

"jangan lagi.., kumohon.." gumam Popor semakin kalut.

untuk kedua kalinya ia mengalami di posisi seperti ini, setelah 7 tahun silam ia mencoba menyembuhkan perlahan-lahan hatinya dan berusaha melupakan segalanya tentang Kevin. seperti mimpi buruk yang tak pernah ia harapkan, semuanya seakan terulang kembali, hanya saja Popor tidak ingin melewatkan satu kesempatan itu begitu saja. ia tak ingin pada akhirnya akan kehilangan semua itu untuk kedua kalinya.

***

Popor tiba dirumah Kevin, rumah yang sering ia datangi sewaktu SMA. rumah yang juga bertetanggaan dengan kontrakannya yang dulu ia tinggali. rumah itu juga yang menjadi saksi bisu sisa-sisa ingatannya sewaktu ia ditinggalkan Kevin ke Amerika 7 tahun lamanya.

Popor berhambur keluar mobilnya dengan airmatanya yang sudah tak bisa ia bendung lagi dan langsung berlari memasuki rumah Kevin menuju kamarnya yang seingatnya dulu berada dilantai atas. Popor menaiki anak tangga itu satu persatu dengan nafasnya yang semakin memburu dan langkahnya yang mulai gemetar. tak bIsa dipungkiri, perasaannya saat kacau sekali, namun ia tak bisa merespon apapun. Popor mencoba menguatkan hatinya lagi, menarik nafasnya dalam-dalam lalu mulai membuka pintu kamar Kevin dengan perlahan. tangisnya semakin pecah ketika ia tak mendapati sosok Kevin disana. Popor berbalik menuju ruang studio Kevin yang pintunya sedikit terbuka, ia mendengar suara dentingan  piano itu dari dalam sana, tanpa sadar ia berlari dan membuka pintu itu dengan keras, hingga bunyi benturan pun tak terhindarkan.

(braakk!)

Popor berhenti diambang pintu menatap dalam seseorang dibalik piano itu dengan serius.

"Popor..." panggil Kevin terkejut kemudian perlahan berdiri menatap Popor panik melihat airmata Popor semakin mengalir deras di kedua pipinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience