PART 137

Fanfiction Completed 48671

"lalu aku harus bagaimana? apa yang harus kulakukan didepan mereka nanti? apa kau tega melihatku dipermalukan didepan banyak tamu undangan lainnya? atau maukah kau menggantikan Fajar sebagai pasanganku untuk hari ini saja? aku benar-benar sudah putus asa" sahut Yaqi dengan sorotan matanya yang mulai sendu lalu perlahan membalikan badannya berjalan meninggalkan Lu Kai. namun tangan Lu Kai lebih cepat menahan Yaqi yang ingin pergi dan menggenggam tangannya dengan erat.

"lepaskan" lirih Yaqi datar yang masih bertahan diposisinya tanpa menatap balik kearah Lu Kai. sementara Lu Kai semakin menarik tangan Yaqi dan membuatnya memutar tubuhnya.

"kenapa? kenapa kau tiba-tiba menjadi seserius ini?" tanya Lu Kai memperhatikan kedua mata Yaqi dengan serius.

"kubilang lepaskan tanganku" teriak Yaqi meronta lalu melepaskan tangannya dari genggaman Lu Kai.

"kau..., mulai sekarang jangan pernah ikut campur dalam masalah hidupku lagi, jangan pernah menasehatiku untuk begini dan begitu lagi, jangan pernah melarangku untuk mendekati laki-laki manapun. jika tidak aku benar-benar akan salah faham seperti yang kau bilang" ucap Yaqi dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca menatap Lu Kai serius.

"apa itu ada bedanya? selama ini aku juga menasehatimu, bahkan dari dulu saat kita duduk dibangku SMP, lalu kenapa sekarang tidak boleh?" tanya Lu Kai balik menatap Yaqi bingung.

"jelas sekali sangat berbeda. apa kau sebodoh itu? semenjak kau memutuskan untuk berhenti mengharapkan Popor, saat itu juga aku seperti menahan sesuatu yang aku sendiri tak tau pasti apa artinya semua ini. yang jelas setiap kau memberikan perhatian padaku aku seperti merasakan sesuatu yang berbeda dari persahabatan kita. ini sangat mengganggu perasaanku, aku takut jika aku salah paham menerima semua perhatianmu padaku itu. aku sudah mengatakan ratusan kali "tidak boleh" pada hatiku sendiri, tapi jika kau terus bersikap seperti ini padaku, aku takut prinsipku itu akan runtuh. apa kau mengerti? jadi jauh-jauhlah dariku" ucap Yaqi mencoba menegarkan hatinya yang berkecamuk lalu melangkahakn kakinya pergi dari sana meninggalkan Lu Kai yang masih mematung mendengar ucapannya barusan.

"apa kau masih tidak paham? sahabat perempuanmu itu ternyata menyukaimu" celetuk Fajar yang tiba-tiba mendekati Lu Kai lalu berbisik ditelinganya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience