Explore
- PART 1
- PART 2
- PART 3
- PART 4
- PART 5
- PART 6
- PART 7
- PART 8
- PART 9
- PART 10
- PART 11
- PART 12
- PART 13
- PART 14
- PART 15
- PART 16
- PART 17
- PART 18
- PART 19
- PART 20
- PART 21
- PART 22
- PART 23
- PART 24
- PART 25
- PART 26
- PART 27
- PART 28
- PART 29
- PART 30
- PART 31
- PART 32
- PART 33
- PART 34
- PART 35
- PART 36
- PART 37
- PART 38
- PART 39
- PART 40
- PART 41
- PART 42
- PART 43
- PART 44
- PART 45
- PART 46
- PART 47
- PART 48
- PART 49
- PART 50
- PART 51
- PART 52
- PART 53
- PART 54
- PART 55
- PART 56
- PART 57
- PART 58
- PART 59
- PART 60
- PART 61
- PART 62
- PART 63
- PART 64
- PART 65
- PART 66
- PART 67
- PART 68
- PART 69
- PART 70
- PART 71
- PART 72
- PART 73
- PART 74
- PART 75
- PART 76
- PART 77
- PART 78
- PART 79
- PART 80
- PART 81
- PART 82
- PART 83
- PART 84
- PART 85
- PART 86
- PART 87
- PART 88
- PART 89
- PART 90
- PART 91
- PART 92
- PART 93
- PART 94
- PART 95
- PART 96
- PART 97
- PART 98
- PART 99
- PART 100
- PART 101
- PART 102
- PART 103
- PART 104
- PART 105
- PART 106
- PART 107
- PART 108
- PART 109
- PART 110
- PART 111
- PART 112
- PART 113
- PART 114
- PART 115
- PART 116
- PART 117
- PART 118
- PART 119
- PART 120
- PART 121
- PART 122
- PART 123
- PART 124
- PART 125
- PART 126
- PART 127
- PART 128
- PART 129
- PART 130
- PART 131
- PART 132
- PART 133
- PART 134
- PART 135
- PART 136
- PART 137
- PART 138
- FINAL PART
PART 70
Fanfiction
Completed
48666
Get the app for full experience
Popor menunduk lesu, duduk di depan ruang UGD seorang diri dengan wajahnya yang sayu sekaligus khawatir seraya mengelus-elus dadanya yang sedari tadi membuat pernafasannya terasa sedikit sesak. sesekali ia berdiri melongok ke sela-sela pintu kaca kamar dimana Kevin berbaring dan sedang ditangani para dokter dan suster yang bertugas.
"Kevin pasti akan baik-baik saja" ucap Lu Kai yang baru saja datang menghampiri Popor yang sedang meratap sedih.
"dia pasti akan selamat kan? bagaimana jika sesuatu terjadi padanya? aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.." sahut Popor menatap Lu Kai dengan airmatanya yang membanjiri kedua pipinya kemudian menangis sesenggukan.
"dia pasti sedang berjuang saat ini, aku yakin dia laki-laki yang kuat, dia pasti bisa melewati ini, jadi berhentilah menyalahkan diri sendiri, ini bukan salahmu" jawab Lu Kai mengelus lembut rambut Popor mencoba menenangkan hatinya.
tiba-tiba ponsel Popor berbunyi dan ia buru-buru menghapus airmatanya lalu meraih ponsel didalam tasnya. ia melihat ID pemanggil di layar ponselnya, ternyata nomor tidak dikenal yang menelfonnya. Popor pamit menjauh dari Lu Kai untuk mengangkat telponnya sebentar.
"halo..maaf ini siapa?" ucap popor dengan suaranya yang masih berat.
"apakah dia sudah mati?" sahut suara laki-laki di sebrang sana.
Popor terkejut dan menutup mulutnya mendengar suara yang ia dengar di telpon ternyata suara Tan.
"aku sudah pernah mengingatkannya untuk jangan pernah main-main denganku, tapi dia keras kepala dan selalu menghalangi jalanku. aku tidak punya pilihan lain selain menyingkirkannya, bagimanapun juga aku memang benci dengan laki-laki sok berkuasa dan menganggap dirinya sempurna. aku akan selalu menjegalnya dimanapun ia berada. sekarang lihatlah dia, laki-laki yang kamu sukai itu sudah tidak mampu berbuat apa-apa, dia sudah tak berdaya, dan aku sangat senang sekarang, hahaha..! sampai jumpa lagi kesayanganku..aku pasti akan menjemputmu..." tutur Tan kemudian menutup telponnya.
Guest User
