PART 46

Fanfiction Completed 48666

"apanya yang jahat?! apa kau tidak ingat? kejadian kemarin itu aku yang justru datang menolongmu! apakah hari ini kamu tidak takut jiwamu terancam lagi?! berhenti bicara omong kosong dan cepatlah kesini, aku menunggumu di depan gerbang sekolah, dalam 3 menit kamu harus sudah sampai disini!" ucap Kevin dingin langsung menutup telfonnya.

"laki-laki dingin menyebalkan ini beraninya memerintahku!" gerutu Popor mengerutkan keningnya seraya meremas-remas layar ponselnya.

Popor kemudian berpamitan dengan Yaqi dan Lu Kai, dengan buru-buru Popor menyandang tasnya dan menerobos keluar ruang guru seraya berlari-lari menyusuri koridor sekolah menuju gerbang sekolah dan menghampiri Kevin yang masih berdiri disana.

"aku memang berhutang padamu, tapi apakah kau harus melakukan ini padaku??" tanya Popor yang baru saja tiba dengan nafasnya yang masih ngos-ngosan seraya memegangi kedua lututnya.

"sudah kubilang kan, kamu tidak punya pilihan lain, turuti saja mauku, itu akan membuatmu aman" jawab Kevin tersenyum jahat mendekati Popor.

Kevin meraih tangan Popor dan membawanya keluar sekolah menuju pinggir jalan raya depan sekolahnya.

"haltenya ada di sebelah sana" celetuk Popor.

"hari ini kita akan pulang naik taxi lagi" jawab Kevin seraya melambaikan tangannya menyetop taxi.

keduanya memasuki taxi itu dan duduk bersebelahan.

"jangan salah paham, aku tidak punya niatan buruk padamu" celetuk Kevin.

"akan kuusahakan. aku begitu karena aku belum lama mengenalmu, jadi wajar saja kalau aku berfikiran buruk tentangmu" balas Popor mengerutkan keningnya.

"baiklah. kalau begitu apakah kamu ingin mengenalku lebih jauh?" tanya Kevin tersenyum menatap Popor serius seraya menaikan sebelah alisnya.

"apa?" tanya Popor polos balik menatap Kevin.

Kevin masih dengan tatapannya yang serius perlahan mendekatkan wajahnya pada Popor, membuat kedua mata Popor terbelalak dan menahan nafasnya. seketika jantungnya kembali dibuat berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"kenapa wajahmu memerah?" tanya Kevin memperhatikan wajah Popor seraya mengikatkan sabuk pengaman ke tubuh Popor.

"benarkah?? tidak mungkin" Popor tersentak dan mengalihkan pandangannya dari kevin.

Kevin yang melihat reaksi Popor kemudian menutup mulutnya menahan tawa.

***

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience