PART 73

Fanfiction Completed 48671

Lu Kai mengangguk lalu berjalan keluar dari kamar rawat Kevin dan menutup pintunya. Popor perlahan mendekati ranjang Kevin dan duduk diatasnya, kemudian meraih mangkuk bubur yang ditinggalkan Lu Kai di meja samping ranjang dan dengan cekatan menyuapi Kevin yang sedari tadi sudah tersenyum sumringah melihat Popor datang ke kemarnya.

"apa kau benar-benar sudah baikan?" tanya Popor yang masih memegang mangkuk buburnya.

"iya. apalagi setelah melihatmu, aku merasa sudah tidak sakit lagi" jawab Kevin tersenyum lebar menatap Popor.

"syukurlah, tadinya aku benar-benar sangat khawatir terjadi hal buruk padamu" ucap Popor seraya menaruh kembali mangkuk buburnya diatas meja setelah menyuapi Kevin.

"jangan khawatir, aku benar-benar tidak apa-apa, aku hanya terluka sedikit dan shock lalu tidak sadarkan diri. kau lihat kan? aku sudah baikan sekarang, aku laki-laki yang kuat, jadi jangan terlalu mengkhawatirkanku" jawab Kevin tersenyum meraih tangan Popor mencoba menenangkannya.

tiba-tiba Popor melepaskan genggaman tangan Kevin dengan perlahan dan menarik tangannya kembali.

"kenapa bisa terjadi seperti ini? sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin? kenapa keluar sekolah tanpa mengabariku? apa kau tau seberapa khawatirnya aku karna tidak ada kabar darimu?! sebelumnya kau juga mengalami kejadian buruk, bagaimana kau bisa melakukan ini lagi padaku?!!" tanya Popor berubah sangat serius menatap tajam kearah Kevin.

"kemarin temanku mendadak menghubungiku dan mengajakku bertemu di luar sekolah, ada hal penting yang mau dibicarakan, karena itu aku buru-buru menemuinya dan tidak sempat memberitahumu, ditengah perjalanan pulang terjadilah...seperti ini... maafkan aku.." jawab Kevin gugup enggan menatap balik Popor.

Popor mendengus mengalihkan pandangan.

"bohong" sahut Popor lirih.

"sejak kapan kau punya teman lain? aku tau semuanya, kau tidak bertemu dengan temanmu, tapi kau menemui Tan kan? apa si brengsek itu mengancammu dengan menggunakan nyawaku lagi?! jawab aku !" bentak Popor meluapkan amarahnya.

"bagaimana kau ta.."

"ternyata benar" popor mengernyitkan dahinya lalu menghela nafas panjang.

Kevin hanya diam menundukkan kepalanya merasa bersalah karena telah membohongi Popor.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience