PART 133

Fanfiction Completed 48666

"apaa?! apa kau yakin? kenapa kau tidak bilang-bilang dari tadi? yasudah kumatikan" ucap Fajar menutup telponnya lalu menatap Kevin dan Popor didepannya kemudian wajahnya tiba-tiba berubah menjadi terlihat sumringah.

"maaf pak Kevin, lupakan saja ucapan saya barusan itu, mungkin saya hanya terbawa emosi saja, hehehe. ah.. sekarang saya baru ingat, kita pernah bertemu di acara pernikahan temannya Popor waktu itu, saya tidak percaya akan bertemu bapak lagi di tempat ini dan dengan kondisi seperti ini" celoteh Fajar tersenyum lebar menatap Kevin dan sedikit salah tingkah. sementara Kevin dan Popor langsung saling melirik heran melihat tingkah Fajar yang tiba-tiba menjadi lembut dengan mereka.

di tengah-tengah perbincangan mereka tiba-tiba banyak wartawan keluar dari pintu lift dengan tergesa-gesa langsung menghampiri Kevin dan Popor yang masih berdiri disana dan saling berdesakan mengerubungi mereka.

"permisi, apakah kabar yang baru saja beredar bahwa kalian  dikabarkan saling dekat satu sama lain itu benar?" celetuk salah satu wartawan yang menyodorkan mikrofon pada Popor.

"bisakah kalian jelaskan pada kami dan seluruh fans Popor sedekat apa kalian sebenarnya?" sambung wartawan yang lain.

"apakah benar anda adalah anak dari konglomerat pemimpin perusahaan besar yang baru aja pulang dari Amerika?" tambah wartawan lainnya yang justru menyodorkan mikrofon itu pada Kevin. belum sempat menjawab semua pertanyaan itu Fajar tiba-tiba mendorong dan memecah kerumunan wartawan itu dan menjauhkannya dari Popor dan Kevin.

"permisi, maaf untuk semua wartawan yang hadir, tapi kami tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu sekarang, kami akan adakan konferensi pers secara resmi setelah single terbaru milik Popor rilis bulan ini. maka dari itu, diharapkan untuk semua wartawan agar bersabar, karena pihak manajemen kami sedang sibuk mempersiapkan single terbaru Popor, terimakasih atas kerjasamanya" ucap Fajar panjang lebar seraya mempersilahkan para wartawan itu untuk meninggalkan tempat itu. akhirnya kerumunan wartawan itu mengalah dan menurunkan mikrofon beserta dengan para kameranya lalu terpaksa kembali dengan sedikit perasaan kesal karena harus pulang tanpa hasil konfirmasi berita yang valid dari Popor dan Kevin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience