PART 110

Fanfiction Completed 48666

"kau dimana sekarang?" tanya Yaqi menelfon Popor seraya sibuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

"apa maksudmu dimana? aku sedang sibuk kerja sekarang. ada apa?" sahut Popor di sebrang sana.

"apa jadwalmu sedang padat? tumben sekali jam segini belum pulang. aku sudah selesai membereskan barang-barangku, sepertinya aku akan pulang sebentar lagi, ayah ibuku sudah mengomel tiada hentinya seperti menasehati anak kecil karena aku tidak pulang-pulang dan masih menginap di apartmen mu. aku sudah tidak tahan, jadi aku akan pulang lebih cepat" celoteh Yaqi kemudian menyambar pakaian-pakaiannya diatas ranjang dan memasukkannya kedalam koper hitam.

"baiklah, aku mengerti. tapi kau yakin sudah mengemasi barang-barangmu sampai bersih?" tanya Popor datar.

"hei..! memangnya kau anggap aku ini seekor kambing?! nada bicaramu menyebalkan sekali. yasudah kumatikan!" sahut Yaqi mengernyit kesal kemudian langsung mematikan sambungan telponnya dengan Popor. Yaqi buru-buru mematikan hairdryer nya kemudian menenteng koper miliknya dengan tergopoh-gopoh perlahan berjalan keluar dari apartemen Popor sore itu.

Tepat pukul 17:00 sore itu, Popor bersama dengan Fajar Manajernya pulang dan keluar dari lift lalu berjalan beriringan menuju apartmen Popor. tanpa disadari ternyata disana sudah ada Kevin menatap datar Popor bersama dengan Fajar dari arah kejauhan yang juga ingin masuk ke apartmen miliknya.

 "sepertinya aku pernah melihatmu?" celetuk Fajar memperhatikan wajah Kevin yang masih berdiri di didepan pintu apartmennya.

"tidak. kamu tidak pernah lihat" sambar Popor cepat mengalihkan pandangan Fajar yang masih fokus pada Kevin.

"benar kok, aku yakin sekali pernah bertemu dengannya, wajahnya itu tidak asing lagi dimataku, tapi kapan dan dimana ya?" sambung Fajar mengingat-ingat lagi wajah Kevin disuatu tempat.

"kamu mau masuk sekarang atau tetap diluar? potong Popor menatap Fajar serius kemudian membukakan pintu apartmennya.

Fajar melepaskan fokusnya pada Kevin lalu melangkahkan kakinya memasuki apartmen Popor dengan pasrah.

"sebentar" celetuk Kevin dengan cepat menahan tangan Popor yang ingin menutup pintunya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience