PART 93

Fanfiction Completed 48671

"ini sangat aneh dan mencurigakan, kenapa dia tiba-tiba seperti itu? apa mungkin... (menutup mulut terkejut) dia akan melakukan hal-hal berbahaya? seperti bunuh diri atau semacamnya? tidak-tidak..., mungkin saja dia benar-benar ingin jalan-jalan sebentar untuk menghilangkan stres" ucap Yaqi mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Popor melambaikan tangannya ketika bus datang menghampirinya kemudian berhenti tepat dipinggir jalan dimana ia berdiri. ia melangkahkan kakinya menaiki bus yang datang siang itu.

Popor memilih duduk di kursi paling belakang meskipun masih banyak kursi lainnya didepan yang belum terisi. benar, kursi yang mengingatkannya pada saat pertama kali ia bertemu dengan Kevin. saat dimana mereka belum saling kenal satu sama lain.

popor meraih ponselnya kemudian mencoba memanggil nomor Kevin di daftar kontak yang ia simpan. ("nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi.."). dengan perasaan yang putus asa, Popor mematikan panggilannya dan mencoba mengirimkan pesan ke nomor Kevin.

13:00 Popor : apa kau sampai ditujuan dengan selamat? ini sudah 2 hari tapi kau tidak juga memberikan kabar padaku :'(

13:03 Popor : apa kau marah padaku? apa aku membuat kesalahan? coba jelaskan :'( baiklah mungkin kau pergi untuk menggapai cita-cita mu, tapi kenapa tanpa mengatakan apapun padaku? jika kau memberikan alasannya mungkin aku akan mengerti.

13:05 Popor : apakah seminggu terakhir kebersamaan kita ini sengaja kau buat sebagai kesan terakhir sebelum kau benar-benar pergi ke Amerika? kau begitu jahat...

13:06 Popor : berapa lama kau akan pergi? kenapa menetap disana? 1 tahun? 3 tahun? 5 tahun? atau kau memang tidak berencana untuk kembali? tolong katakan padaku..

seketika itu Popor menitikkan air matanya lagi dan membanjiri kedua pipinya. seolah tidak ingin terbawa perasaan, Popor mencoba menghapus air matanya, ia meraih headset dan menyelipkannya di kedua telinganya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience