PART 105

Fanfiction Completed 48666

Untuk kedua kalinya pula, penampilan Popor dan Pianist itu mampu menghipnotis seluruh tamu undangan yang hadir dan ikut menyaksikan penampilan mereka yang bisa dibilang spektakuler. sementara keduanya masih seakan tak peduli dengan suara riuh yang terjadi di sekitaran panggung dan masih saling menatap penuh makna bahkan saat dentingan piano iringan lagu itu berhenti. satu titik airmata Popor tanpa ia sadari menetes dari mata indahnya. ketangguhan hatinya menahan gejolak perasaannya yang tak menentu ketika itu perlahan runtuh. tak ingin berlama-lama larut dalam suasana itu, Popor mengusap airmatanya kemudian memberikan salam terakhirnya lalu berbalik meninggalkan panggung beserta kerumunan tamu undangan yang ada didalamnya.

***
(tulilut..tulilut) suara ponsel Popor memecah fokus dari lamunan sepanjang perjalanannya di dalam mobil pribadi miliknya yang masih melaju menuju apartemen.

"halo.." sapa Popor sedikit dingin.

"halo.. Popor, kenapa kau tiba-tiba keluar dari acara tanpa sepengetahuanku? apa kau sakit? dimana kamu sekarang?" tanya Fajar di sebrang sana dengan nada sedikit panik.

"tiba-tiba aku agak tidak enak badan, aku sedang dalam perjalanan pulang menuju apartmen, jangan khawatir tetaplah disana sampai acaranya selesai" sahut popor kemudian langsung mematikan ponselnya dan kembali fokus menyetir mobilnya.

(tulilut..tulilut) dering ponsel Popor kembali berbunyi.

"sudah kubilang jangan khawatir, aku sedang dalam perjalanan pulang!" celetuk Popor kesal langsung menyambar ponselnya.

"pulang kemana?" sahut Kevin datar di sebrang sana membuat Popor seketika itu terkejut lalu mengerem mobilnya mendadak dan membuat keningnya terjedot stir mobilnya sendiri.

Popor masih dalam keadaan panik dan tak tau harus menjawab apa, jantungnya berdegup kencang dan seketika pikirannya kacau. sementara kendaraan dibelakangnya sudah mengantri sedari tadi membunyikan klakson memberikan tanda pada Popor untuk melajukan kendaraannya karena menghalangi jalan mereka.

"aku sedang sibuk, hubungi lagi nanti jika hanya membicarakan tentang pekerjaan" celetuk Popor pura-pura tidak mengenali suara Kevin lalu mematikan ponselnya dan kembali melajukan mobilnya.

Kevin tersenyum seraya menatap layar ponselnya  lalu melangkah pergi meninggalkan keramaian acara resepsi pernikahan itu.

***

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience