Explore
- PART 1
- PART 2
- PART 3
- PART 4
- PART 5
- PART 6
- PART 7
- PART 8
- PART 9
- PART 10
- PART 11
- PART 12
- PART 13
- PART 14
- PART 15
- PART 16
- PART 17
- PART 18
- PART 19
- PART 20
- PART 21
- PART 22
- PART 23
- PART 24
- PART 25
- PART 26
- PART 27
- PART 28
- PART 29
- PART 30
- PART 31
- PART 32
- PART 33
- PART 34
- PART 35
- PART 36
- PART 37
- PART 38
- PART 39
- PART 40
- PART 41
- PART 42
- PART 43
- PART 44
- PART 45
- PART 46
- PART 47
- PART 48
- PART 49
- PART 50
- PART 51
- PART 52
- PART 53
- PART 54
- PART 55
- PART 56
- PART 57
- PART 58
- PART 59
- PART 60
- PART 61
- PART 62
- PART 63
- PART 64
- PART 65
- PART 66
- PART 67
- PART 68
- PART 69
- PART 70
- PART 71
- PART 72
- PART 73
- PART 74
- PART 75
- PART 76
- PART 77
- PART 78
- PART 79
- PART 80
- PART 81
- PART 82
- PART 83
- PART 84
- PART 85
- PART 86
- PART 87
- PART 88
- PART 89
- PART 90
- PART 91
- PART 92
- PART 93
- PART 94
- PART 95
- PART 96
- PART 97
- PART 98
- PART 99
- PART 100
- PART 101
- PART 102
- PART 103
- PART 104
- PART 105
- PART 106
- PART 107
- PART 108
- PART 109
- PART 110
- PART 111
- PART 112
- PART 113
- PART 114
- PART 115
- PART 116
- PART 117
- PART 118
- PART 119
- PART 120
- PART 121
- PART 122
- PART 123
- PART 124
- PART 125
- PART 126
- PART 127
- PART 128
- PART 129
- PART 130
- PART 131
- PART 132
- PART 133
- PART 134
- PART 135
- PART 136
- PART 137
- PART 138
- FINAL PART
PART 92
Fanfiction
Completed
48666
Get the app for full experience
"bangunlah, ibumu bilang sudah dua hari ini kamu mengurung diri dikamar, dia sangat khawatir dan menelfonku untuk menjengukmu kemari karna kamu tidak mau makan sama sekali, kau bahkan masih mengenakan seragam sekolah, apa kau tidak mau mandi? lihatlah sekarang, popor yang cantik dan populer di sekolahan kini sudah berubah seperti perempuan yang tinggal dijalanan.." ucap Yaqi mencoba membujuk Popor yang masih murung diri dikamarnya dengan kedua matanya yang masih terlihat sembab dan rambutnya yang berantakan tak terurus.
Popor hanya mengangkat wajahnya malas menatap Yaqi yang duduk disebelah kasur tempat ia berbaring kemudian kembali menutup selimutnya tidak menggubris.
"aku mengerti kamu masih sangat sedih sekarang, tapi hidup ini akan tetap berjalan tidak peduli apapun yang terjadi. jadi jangan lalukan hal-hal seperti ini, menyiksa diri sendiri tidak akan membuat semuanya berubah." ujar Yaqi perlahan menasehati Popor dengan lembut.
"kenapa dunia begitu tidak adil padaku?" sahut Popor dengan suara berat masih menutup selimutnya enggan menatap wajah Yaqi.
"bagaimana kau tau? semua yang terjadi sudah digariskan oleh-Nya, dan itu adalah sebaik-baik rencana-Nya, aku yakin akan ada rencana yang sempurna dibalik semua kejadian dan peristiwa, tugasmu adalah bersyukur, berusaha dan menerima."
Tak lama kemudian, Popor membuka selimutnya dan beranjak dari kasurnya. ia menyambar handuknya dan langsung masuk ke kamar mandi. Yaqi dibuat bingung melihat tingkah Popor yang tiba-tiba saja mau keluar kamar dan masuk kamar mandi.
***
"kau mau kemana?" tanya Yaqi heran menatap Popor yang sudah rapi setelah mandi.
"bukankah kau menyuruhku untuk tidak terus mengurung diri dikamar?" sahut Popor datar kemudian menenteng tas selempang mungil miliknya.
"iya sih..tapi kenapa tiba-tiba..."
"jangan khawatir, aku hanya ingin jalan-jalan sebentar" potong Popor tersenyum meyakinkan Yaqi kemudian berjalan keluar rumah.
Guest User
