PART 21

Fanfiction Completed 48666

***

 (sesampainya di didepan rumah Yaqi..)

"terimakasih sudah mau mengantarkan aku pulang, sebelum aku turun dari mobil ini, apa aku boleh tanya sesuatu?" tanya Yaqi melirik Kevin.

"apa?" tanya Kevin singkat.

"sebenarnya aku hanya penasaran, kenapa kamu selalu naik bus saat berangkat sekolah, padahal kamu punya mobil sendiri  lengkap dengan supir pribadi yang bisa anterin kemanapun kamu minta, anak orang kaya sepertimu tidak ada yang tidak bisa dilakukan kan?" tanya Yaqi penasaran.

"entahhlah, aku lebih suka naik bus" jawab Kevin singkat.

"apa kamu mau mampir sebentar kerumahku?" tanya Yaqi berbasa basi.

"mungkin lain kali saja" jawab Kevin tersenyum tipis.

"baiklah, sampai ketemu di sekolah" kata Yaqi turun dari mobil dan melambaikan tangannya.

***

 (ke'esokan harinya di sekolah...)

"Popor, kamu baik-baik saja kan? nggak lagi ngelindur kan? tumben pagi banget sudah sampe kelas" tanya Yaqi menempelkan telapak tangannya pada kening Popor.

"aku baik-baik saja, aku naik bus lebih awal, aku nggak mau berangkat ke sekolah ketemu Kevin di Bus lagi, rasanya nggak nyaman setelah kejadian kemarin itu" jawab Popor datar.

"oh iya, ya. terus kamu udah nggakpapa sekarang? kemarin aku sudah coba bicara sama Kevin, jadi kamu tidak perlu merasa nggak nyaman lagi gitu, aku pikir ini cuma kesalahpahaman"

"memangnya kamu habis ngomong apaan sama dia kemarin?" Popor melirik penasaran.

belum sempat Yaqi menjawab pertanyaan Popor, tiba-tiba Lu Kai datang menghampiri mereka.

"beb Mpor, kok udah masuk aja? kan kemarin udah tak suruh istirahat aja dirumah, hari ini nggak usah masuk sekolah dulu, biar kamu nggak lihat sisi burukku, waktu kasih pelajaran si Kevin anak baru itu yang udah bikin beb Mpor ku menangis kemarin!" ujar Lu Kai geram.

"jangan berlebihan deh, aku nggak akan bolos sekolah cuma gara-gara masalah kemarin itu, dan aku minta bang Kai jangan bahas masalah ini lagi didepannya, dan satu lagi, tolong jangan bersikap buruk padanya, aku nggak mau cari masalah lagi dengannya". pinta Popor pada Lu Kai.

"tapi kenapa beb Mpor??" tatap Lu Kai merengek mengernyitkan dahinya heran

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience