PART 84

Fanfiction Completed 48671

Kevin beranjak dari tempatnya, menggandeng Popor melihat-lihat pemandangan sekitar danau, Popor tersenyum memperhatikan tangannya berada dalam genggaman tangan Kevin. setelah puas berkeliling dan  hari sudah mulai gelap, Kevin mengajak Popor pulang dan mengantarnya sampai depan rumahnya.

"masuklah, aku akan melihatmu dari sini" celetuk Kevin melepaskan gandengan tangan nya dengan Popor.

Popor mengangguk tanda setuju seraya tersenyum manis lalu berjalan menuju teras depan rumahnya.

"sebentar, aku belum mengucapkan selamat malam" ucap Kevin tiba-tiba menarik tangan Popor lalu menatapnya dalam-dalam.

seketika itu kecupan ringan dengan kilat mendarat di bibir Popor yang berwarna merah muda. sementara Popor hanya menatap Kevin dengan tatapan kosongnya dan tidak sempat berkata-kata seolah sedang tidak dapat mengendalikan detak jantungnya yang berdegup kencang.

entah mengapa saat itu juga Kevin menitikkan airmata menatap Popor sangat dalam dan berusaha tersenyum untuknya.

"jangan sering marah-marah, wajahmu akan cepat menua, lalu jangan mendengarkan lagu sedih saat sedang sendiri, jangan pernah percaya pada laki-laki yang baru kamu kenal, kamu akan selalu membahayakan dirimu jika terus seperti itu" celetuk Kevin tiba-tiba menasehati Popor.

"apa kau baru saja menangis? lalu kenapa tiba-tiba berbicara seperti padaku?" tanya Popor kebingungan menatap Kevin lalu meraih pipi Kevin yang basah karena airmatanya.

"aku hanya ingin kamu baik-baik saja" sahut Kevin tersenyum.

"aku bahkan bisa mendengar detak jantungmu ketika gugup" celetuk Kevin menahan tawanya menggoda Popor dan mendekatkan telingannya pada Popor.

"aku akan masuk sekarang" sahut Popor salah tingkah mengalihkan pembicaraan nya dan langsung berjalan masuk menuju pintu masuk rumahnya.

"besok lagi jangan pernah pakai pakaian seperti itu lagi, itu terlihat sedikit seksi" ucap Kevin memperhatikan penampilan Popor dari belakang.

"kenapa? kau bilang aku cantik memakai pakaian ini?!" tanya Popor kesal lalu membalikkan badannya.

"aku tidak suka, karena laki-laki lain pasti akan melirik mu tanpa berkedip" jawab Kevin sedikit manyun.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience