PART 99

Fanfiction Completed 48666

"tapi kenapa kalian selalu bernasib sama sih? sama-sama bernasib buruk" celetuk Popor nyengir mengejek Yaqi dan Lu Kai yang tengah bersedih.

Yaqi mendengus.

"lihatlah siapa yang berbicara. setidaknya kita berusaha menjemput jodoh kita dengan usaha kita ini. tapi kau ? sampai kapan kau akan tetap sendiri? apa kau tidak akan menikah selamanya? pacar saja tidak punya.." balas Yaqi mengerutkan keningnya heran.

"aku masih lebih senang sendiri. apa kau kau ingat terakhir kalinya aku pacaran? dia memutuskan ku karena menurutnya dia hanya dijadikan alasan pelampiasan kebosanan ku saja, dan dia sadar bahwa aku tidak punya perasaan apapun terhadap nya. aku pikir aku telah melukai hatinya, dan aku tidak mau melakukan itu lagi terhadap laki-laki lain. aku tidak akan menjalin hubungan hanya karena aku kesepian, dan aku tidak akan menjalin hubungan hanya karena aku sedang ingin punya pacar. aku hanya akan menambah luka pada hati  lainnya" jawab Popor panjang lebar perlahan mengubah ekspresi nya menjadi serius.

"itu karena kau tidak benar-benar membuka hatimu saja" celetuk Yaqi datar.

"entahlah... lagipula aku masih mementingkan karirku. aku seorang publik figur sekarang, jadi tidak bisa sembarangan menjalin hubungan dengan laki-laki manapun. kalau tidak semua mimpiku ini akan berakhir secepat kilat"

"apa kau masih belum bisa melupakan Kevin?" potong Lu Kai dengan tatapan matanya yang berubah serius.

"apa?" sahut Popor pura-pura polos.

"apa Kevin masih menjadi alasanmu selama ini? apa alasan kau belum bisa membuka hati pada pria lain, semua itu karena kau masih memikirkan Kevin?" tanya Lu Kai memperjelas kalimatnya.

"apa yang sedang kau bicarakan? itu sudah 7 tahun yang lalu, mana mungkin aku masih memikirkannya. laki-laki dingin yang meninggalkanku tanpa kabar dan alasan apapun itu, bagaimana aku bisa rela menyia-nyiakan waktuku hanya untuk menanti kedatangannya yang tidak mungkin terjadi. aku sudah melupakannya. tolong jangan bahas dia lagi."

"kau masih menantinya dan tidak bisa berhenti memikirkannya" potong Lu Kai menatap kedua mata Popor serius.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience