Explore
- PART 1
- PART 2
- PART 3
- PART 4
- PART 5
- PART 6
- PART 7
- PART 8
- PART 9
- PART 10
- PART 11
- PART 12
- PART 13
- PART 14
- PART 15
- PART 16
- PART 17
- PART 18
- PART 19
- PART 20
- PART 21
- PART 22
- PART 23
- PART 24
- PART 25
- PART 26
- PART 27
- PART 28
- PART 29
- PART 30
- PART 31
- PART 32
- PART 33
- PART 34
- PART 35
- PART 36
- PART 37
- PART 38
- PART 39
- PART 40
- PART 41
- PART 42
- PART 43
- PART 44
- PART 45
- PART 46
- PART 47
- PART 48
- PART 49
- PART 50
- PART 51
- PART 52
- PART 53
- PART 54
- PART 55
- PART 56
- PART 57
- PART 58
- PART 59
- PART 60
- PART 61
- PART 62
- PART 63
- PART 64
- PART 65
- PART 66
- PART 67
- PART 68
- PART 69
- PART 70
- PART 71
- PART 72
- PART 73
- PART 74
- PART 75
- PART 76
- PART 77
- PART 78
- PART 79
- PART 80
- PART 81
- PART 82
- PART 83
- PART 84
- PART 85
- PART 86
- PART 87
- PART 88
- PART 89
- PART 90
- PART 91
- PART 92
- PART 93
- PART 94
- PART 95
- PART 96
- PART 97
- PART 98
- PART 99
- PART 100
- PART 101
- PART 102
- PART 103
- PART 104
- PART 105
- PART 106
- PART 107
- PART 108
- PART 109
- PART 110
- PART 111
- PART 112
- PART 113
- PART 114
- PART 115
- PART 116
- PART 117
- PART 118
- PART 119
- PART 120
- PART 121
- PART 122
- PART 123
- PART 124
- PART 125
- PART 126
- PART 127
- PART 128
- PART 129
- PART 130
- PART 131
- PART 132
- PART 133
- PART 134
- PART 135
- PART 136
- PART 137
- PART 138
- FINAL PART
PART 61
Fanfiction
Completed
48671
Get the app for full experience
"sudah diam saja! kau sedang terluka saat ini, bisa-bisanya masih mengkhawatirkan orang lain?! lalu kenapa kau menolak untuk dibawa kerumah sakit?! ya ampun, kau membuatku panik setengah mati tadi. kau tau? semenjak kau datang dalam hidupku, jantungku ini tidak bisa berdetak dengan stabil!" omel Popor kesal.
Kevin tersenyum seperti menahan tawa mendengar omelan Popor.
"benarkah? lalu apakah jantungmu juga berdetak tidak stabil jika aku menggenggan tanganmu seperti ini?? tiba-tiba Kevin meraih tangan Popor yang masih sibuk mengompres memar di wajahnya dan menatapnya dalam-dalam. sontak saja Popor kaget dan balik menatap Kevin gugup. sejenak Kevin seolah memperhatikan dan mempelajari gerak-gerik ekpresi yang terpancar dari wajah dan kedua mata Popor.
"pagi tadi kamu menyinggung tentang kejelasan hubungan kita. apa kau ingin aku menyatakan sesuatu padamu? seperti aku mencintaimu atau maukah kamu jadi pacarku, semacam itu?" celetuk Kevin tiba-tiba menatap Popor serius.
"apa?" sahut Popor pura-pura polos.
"aku sudah mengutarakan isi hatiku padamu lebih dulu beberapa kali, sebenarnya kamu yang malah belum memberikan jawabannya sampai saat ini, apa kau ingat?" tanya Kevin pelan.
"apa yang kau maksud itu saat kau mengantar ku malam itu dan saat kau mengajakku jalan-jalan pulang sekolah?" Jawab Popor mencoba menerka.
kemudian Kevin menganggukkan kepalanya lalu tersenyum simpul.
"saat itu kau hanya mengatakan 'aku menyukaimu', bagiku itu kalimat yang ambigu. suka bisa diartikan dengan banyak hal, seperti aku menyukai mu sebagai adikku, aku menyukaimu sebagai teman atau sahabat ku, aku menyukaimu sebagai anggota kelompok ku dan masih banyak lagi. aku tidak tau mana yang kau maksud, jadi aku memikirkannya seperti orang gila, karena aku tidak mau terlalu percaya diri lebih dulu" ujar Popor memberikan alasan.
Kevin menghela nafas.
satu tangan Kevin menggenggam erat tangan Popor dan satu tangan lainnya mengusapnya lembut, lalu kedua mata Kevin kembali fokus menatap Popor serius.
Guest User
