PART 82

Fanfiction Completed 48666

"jangan. kau terlihat sangat cantik mengenakan pakaian itu." potong Kevin menahan tangan Popor yang ingin kembali kerumahnya.

"be..narkah..?" sahut Popor tercengang mendengar perkataan Kevin.

Kevin menganggukan kepalanya tersenyum simpul lalu  mengajak nya berjalan. setelah sampai di tepi danau, mereka memutuskan untuk duduk bersama menikmati keindahan alam yang sangat indah disekitarnya.

"apa ujianmu kemarin lancar?" celetuk Kevin kaku mencoba membuka obrolan.

"mmm..begitulah. aku tidak tau hasilnya akan bagimana, tapi aku mencoba belajar lebih giat untuk ujian kali ini" jawab Popor tersenyum sedikit salah tingkah.

"apa sebelumnya kau sering kemari?" tanya Kevin melihat-lihat pemandangan sekitar.

"tidak juga, terakhir kali aku kesini sudah lama. oiya, kenapa tiba-tiba kamu mengajakku kemari? apa kamu juga sebelumnya sering kemari? sahut Popor balik penasaran.

"tidak. sebenarnya aku hanya mencari alasan untuk bisa bertemu denganmu"

"apa?" tanya Popor polos.

"aku merindukanmu, karena itulah aku mencari alasan untuk bertemu denganmu" jawab Kevin memperjelas perkataannya.

"kamu jujur sekali" gumam Popor memalingkan wajahnya tersipu.

"kenapa? apa kamu tidak merindukanku?" tanya Kevin menatap Popor penasaran.

"aku juga merindukanmu. ini aneh, aku yang terakhir kali meminta padamu untuk tidak menemuiku lagi, aku juga yang mengakhiri hubungan kita, tapi aku juga yang akhirnya merasa sangat kehilanganmu, ini sangat menyiksaku setiap kali aku memikirkannya"

Kevin tersenyum menatap kedua mata Popor dalam-dalam.

"kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Popor salah tingkah.

Kevin meraih tangan Popor dan menggenggam nya erat-erat.

"aku sangat senang bisa bertemu dengan mu lagi seperti ini. kalau di ibaratkan seperti ponsel, kamu adalah charger dan aku adalah baterainya. setiap bersama denganmu aku seperti mendapatkan semangat hidup yang baru, dan setiap melihat senyummu aku seperti mendapatkan tujuan hidup yang baru, yaitu memiliki mu" tutur Kevin tersenyum dengan kedua matanya yang berbinar-binar"

Popor yang mendengar perkataan Kevin saat itu langsung tidak bisa berkata-kata, matanya hanya fokus balik menatap Kevin.

"kenapa diam saja?" tanya Kevin bingung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience