PART 115

Fanfiction Completed 48671

"apa yang sedang kau bicarakan? lepaskan tanganmu dari bahuku" timpal Popor balik menatap Kevin lekat-lekat. Kevin yang mendengarnya malah semakin mencengkeram bahu Popor erat-erat dan mendekatkan wajahnya pada Popor yang tengah gugup setengah mati.

"aku sudah menahan diriku sebaik mungkin ketika bertemu lagi denganmu untuk pertama kalinya. tapi, sepertinya aku tidak berhasil mengendalikan rasa rinduku padamu saat ini. bagaimana ini..?" ucap Kevin dengan sorotan matanya yang mulai sendu menatap Popor dalam-dalam. sementara Popor tak mampu berkata-kata lagi dan mencoba mengalihkan tatapannya menghindari kedua mata Kevin yang masih menatapanya serius. akhirnya Kevin melepaskan dorongannya lalu berdiri tepat dihadapan Popor kemudian menghelas nafas panjang mencoba menenangkan hatinya yang tengah kacau.

"aku merindukanmu. aku.. (terputus) benar-benar sangat merindukanmu sampai-sampai aku merasakan sesak didadaku setiap kali aku mengingatmu dan melihat kenyataan bahwa aku harus jauh darimu. tapi disisi lain, aku tidak ingin seperti penjahat dimatamu yang tiba-tiba datang kembali tanpa dosa dan mencoba merebut hatimu lagi setelah apa yang kulakukan padamu selama 7 tahun silam. karena itu aku mencoba menahan diriku ketika melihatmu seperti kemarin. ini semua salahku, maafkan aku. kau boleh menghukumku atas semua kesalahanku padamu, tapi kumohon jangan hindari aku." ucap Kevin mulai menitikkan airmatanya lalu mengangkat wajahnya menatap Popor lekat-lekat. sementara Popor yang mendengar semua pernyataan Kevin saat itu seakan ingin mengangkat tangannya untuk mengusap airmata Kevin yang menetes di pipinya.

"aku juga merindukanmu. bahkan aku sangat ingin memelukmu sekarang ini. astaga..! tidak-tidak, apa yang sedang kupikirkan? aku tidak boleh terpengaruh dengan wajahnya yang memelas dan kata-katanya yang penuh rayuan itu. aku tidak akan termakan oleh omongan manisnya lagi. dia pikir aku bodoh? 7 tahun meninggalkanku tanpa alasan yang jelas dan sekarang tiba-tiba datang untuk meminta maaf padaku lagi setelah apa yang selama ini sudah ku lalui tanpanya?" gerutu Popor dalam hati mencoba mempertahankan egonya.

Popor menghela nafas lalu balik menatap Kevin serius.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience