PART 27

Fanfiction Completed 48666

"Apa harus sejauh ini?" rintih Kevin dengan suara sedikit bergetar, sedangkan suara heel sepatu itu langsung berhenti.

"Bagaimana bisa kau berbuat sejauh ini?!!! bentak Kevin memecah keheningan.

"Bagimu aku ini apa?? apakah hanya sebatas alat untuk mencapai tujuan mu?? 5 tahun yang lalu tidakkah cukup bagimu? Ayah meninggal kan rumah itu semua karenamu, apakah kau sama sekali tidak ingat?? demi harta dan kedudukan kau bahkan tega menyingkirkan ayah dengan kejam nya, apa kau bahkan sekali saja pernah mencintai nya?? tidak..,Tapi sekarang aku malah ingin bertanya padamu, apa sekarang kau ingin aku juga pergi darimu?? jadi...(terputus) Tolong biarkan aku sendiri, jangan pernah mencoba membuat ku menuruti perintah mu lagi, karena jika tidak, aku akan berbuat sesuatu yang sangat fatal, dan aku berjanji kali ini kau akan menyesalinya" ancam Kevin penuh amarah.

Tak ada Bunyi dan pergerakan apapun dari arah dalam kamar Kevin setelah pernyataan terakhirnya itu. Tidak tau pasti apa yang terjadi selanjutnya, Popor menutup mulutnya nya dengan mata terbelalak berjalan perlahan kembali menuju ruang studio.

"Beb Mpor dari mana saja? Sejak tadi aku sudah menunggu mu lumayan lama. apa kamu tau apa yang dilakukan Yaqi kepadaku?? dia hampir saja membunuh ku, sekarang aku tau alasannya kenapa dia belum pernah pacaran, dan aku malah merasa kasian dengan laki-laki yang suatu saat mau dengannya" gerutu Lu Kai  mengadu pada Popor yang baru saja tiba menghampiri Yaqi dan Lu Kai.

Yaqi yang mendengarnya langsung melotot tajam kearah Lu Kai seolah ingin memakannya.

"Tidak tidak, sepertinya aku hanya salah ngomong" Lu Kai yang salah tingkah karena ketakutan langsung memutar-mutar bola matanya.

"apa kamu baik-baik saja?" tanya Yaqi.

"tentu saja, a..aku... , aku baik-baik saja" jawab Popor terbata-bata dengan tatapan kosong.

"benarkah? tapi ekpresimu seperti baru saja melihat hantu" sambung Lu Kai curiga.

"dimana Kevin? dari tadi dia belum kesini" tambah Yaqi heran.

"mungkin sebentar lagi dia kesini, sebaiknya kita mengerjakan lebih dulu tugasnya" Popor tersentak dan buru-buru langsung melangkahkan kaki menyambar tasnya diatas sofa.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience