PART 43

Fanfiction Completed 48671

"Popor, apa kau baik-baik saja?? apa tidak papa kamu masuk hari ini?? Kevin sudah menceritakan semuanya padaku dan Lu Kai kemarin, aku sangat terkejut dan panik. sebelumnya aku kehilangan ponsel ku tepatnya setelah bertemu dengan Tan diruang OSIS. jadi aku tidak bisa menghubungi mu dan Kevin, sedangkan Lu Kai ponselnya mati, jadi kita hanya fokus mencari ponsel ku yang hilang, aku pikir hanya lupa menaruh nya, tapi setelah berkali-kali kita mencari ponsel itu tidak kami temukan. aku minta maaf, aku tidak tau kalau akhirnya akan jadi seperti itu kejadiannya" celoteh Yaqi menyesal.

"jangan meminta maaf padaku, ini bukan salahmu, lagi pula aku baik-baik saja kan sekarang? sebaliknya, kumohon jangan dekat-dekat dengan Tan lagi, dia laki-laki yang berbahaya, aku khawatir dengan mu, aku takut kamu terluka" ucap Popor menatap Yaqi dalam.

seketika Yaqi langsung memeluk Popor sahabat nya itu, tangisnya pun pecah penuh haru.

tiba-tiba Lu Kai datang dan melepaskan pelukan Yaqi dengan Popor.

Lu Kai menarik tangan Popor dengan paksa dan membawanya keluar kelas.

"bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?!" tanya Lu Kai menatap tajam Popor.

"me..lakukan apa?" tanya Popor bingung dengan sikap Lu Kai.

"bagaimana kau bisa membuat ku khawatir seperti kemarin?!!, harusnya kau berfikir dengan jernih sebelum memutuskan sesuatu! menemui Yaqi di belakang sekolah, apa itu masuk akal?!! bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padamu?!" teriak Lu Kai dengan kedua matanya yang mulai memerah.

"bang Kai, tenang lah. maafkan aku jika membuat mu khawatir, tapi sekarang aku baik-baik saja, apa itu masih tidak cukup?" tanya Popor melembut.

"maafkan aku, aku pikir aku akan kehilangan mu. mulai sekarang, jangan membahayakan dirimu lagi, jangan membuat ku khawatir seperti kemarin, aku benar-benar tidak bisa berfikir dengan jernih" ucap Lu Kai melemah.

Popor menganggukan kepalanya. kemudian mengajak Lu Kai kembali masuk ke kelas. ketika itu Kevin sudah duduk di kursinya menatap popor dengan wajah datarnya. Popor yang melihatnya langsung melirik sinis dan kembali ke tempat duduknya tanpa menoleh.

mata pelajaran pagi itu telah dimulai, entah kenapa Popor terlihat serius mengikuti pelajaran kali ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience