PART 123

Fanfiction Completed 48666

Popor menghela nafas panjang lalu tersenyum lega melihat Kevin akhirnya masih disana menatapnya dengan penuh kecemasan. ia berlari menghampiri Kevin lalu memeluknya erat-erat, dan sekali lagi tangisnya pecah membanjiri bahu Kevin. sementara Kevin semakin mengeratkan pelukan itu meskipun ia masih sedikit bingung kenapa kekasihnya itu tiba-tiba memeluknya seraya menangis sesenggukan dibahunya. perlahan Popor melepaskan pelukan itu menjauh dari Kevin satu langkah lalu menatapnya lekat-lekat. Kevin semakin bingung dan hanya bisa menatap Popor balik cemas kemudian menghapus airmatanya yang masih mengalir itu dengan lembut.

"kupikir kau akan pergi meninggalkanku lagi" lirih Popor menatap Kevin dalam-dalam lalu memukul bahunya.

"kenapa kau tidak mengangkat ponselmu" teriak Popor kesal lalu memukul bahu Kevin sekali lagi.

"maafkan aku, aku tidak mendengarnya karena sedang bermain piano. ponselnya ku letakkan di ranjang kamarku setelah aku membereskan pakaian ku. maafkan aku.." sahut Kevin dengan polosnya mencoba menenangkan Popor yang masih kalut.

"kau benar-benar akan membuatku mati berdiri setelah apa yang kau lakukan selama ini. kenapa kau menyembunyikan semuanya padaku? ha..? kenapa kau berbuat sejauh itu? kenapa kau selalu menempatkanku sebagai sosok penjahatnya disini?" ucap Popor yang masih sesenggukan mencoba melepaskan semua pertanyaan yang berputar dikepalanya. mendengar semua pertanyaan Popor saat itu, sepertinya Kevin mulai memahami apa yang baru saja diketahui Popor tentang rahasianya selama ini. Kevin mencoba tersenyum menatapnya lalu menarik Popor kedalam pelukannya.

"ku..mohon jangan tinggalkan aku la..gi. jika tidak, aku benar-benar akan mencarimu dan membunuhmu disana. kau mengerti?" ucap Popor terbata-bata.

"baiklah. aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi. aku akan selalu bersamu, kemana pun kau pergi" sahut Kevin tersenyum lalu mengusap lembut rambut panjang Popor.

"kau benar-benar berjanji? kau tidak akan melanggar janjimu ini kan?" tanya Popor kesal mengernyitkan dahinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience