PART 135

Fanfiction Completed 48666

"kau benar. aku memang tidak memikirkan apapun kecuali dia" sahut Popor lalu kembali merangkul lengan Kevin dengan eratnya.

"bagiku sekarang hanyalah dia yang tersisa. aku tidak peduli apapun lagi kecuali dia, laki-laki yang selama ini juga rela mengorbankan apapun demi perempuan seperti ku. bagiku ini bukan apa-apa, mulai sekarang aku juga akan melakukan apapun untuk mempertahankan hubungan kita. aku tidak akan membiarkannya berjuang sendirian, akan ku pastikan sampai kapanpun kita akan selalu bersama. dia boleh melakukan itu dengan caranya, aku juga akan melakukannya dengan caraku" celoteh Popor menatap Fajar serius. sementara Fajar terdiam sejenak seolah mulai memahami bahwa rasa yang dimiliki Popor terhadap Kevin memanglah tidak bisa dianggap sebelah mata.

"mungkinkah keduanya terlibat cinta yang begitu sulit sebelumnya? Popor mengatakan 7 tahun lamanya mereka menjalin hubungan, mungkin saja banyak sesuatu yang belum ku ketahui tentang mereka" gumam Fajar seraya menatap Kevin serius.

"tapi tetap saja, merencanakan pernikahan itu tidak semudah yang kau pikirkan! apalagi ini menyangkut karirmu, apa kau ingin berhenti menjadi penyanyi begitu saja? bagaimana denganku? aku akan kehilangan pekerjaanku!" celetuk Fajar mengernyitkan keningnya kesal.

"kau akan tetap menjadi manajer Popor, aku tidak akan menyuruhnya berhenti menjadi solois, itu impiannya sejak kecil" sahut Kevin datar.

"benarkah? kalau begitu kau sudah setuju menikahi ku? kapan kita akan membahas tanggal pernikahannya?" ucap Popor sumringah mendekati Kevin lalu menatapnya manja.

"aku belum mengatakan kalau aku setuju" balas Kevin datar lalu berbalik meninggalkan Popor dan Fajar yang masih berdiri disana. sementara Popor mendengus kesal menatap punggungnya dari kejauhan.

"apa-apaan ini? apa aku baru saja ditolak? hei.. sadarlah Popor, kau itu penyanyi terkenal berparas cantik diseluruh negeri, bagaimana mungkin kau ditolak seorang laki-laki?!" gerutu Popor dalam hati lalu berjalan masuk ke apartemennya kemudian menghempaskan daun pintu itu dengan keras.

"jadi aku akan tetap jadi manajer? astaga tidak kuduga pak Kevin ternyata laki-laki yang bijaksana, aku akan selalu membantunya jika dia butuh bantuanku, bahkan ketika tidak diminta" tekad Fajar sumringah lalu turut berjalan pergi meninggalkan apartemen Popor.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience