PART 34

Fanfiction Completed 48666

"benar, Kevin bukan tipe laki-laki yang menyukai perempuan seperti Popor, dia pasti lebih suka perempuan pintar dan kaya seperti dirinya, kau tau kan, cantik saja tidaklah cukup" tambah salah satu teman lainnya.

Popor yang mendengarnya langsung buru-buru melangkahkan kaki lebih cepat dengan memasang wajahnya yang masam berjalan mendahului Kevin.

"ada apa dengan wajahmu?" tanya Yaqi memperhatikan wajah Popor yang baru saja tiba diruang kelas disusul Kevin yang berjalan dibelakangnya.

"apa semua perempuan itu begitu?!" celetuk Popor yang tiba-tiba ngomel.

"apa maksudmu? perempuan mana yang kau bicarakan??" tanya Yaqi bingung.

"lihat saja, aku sudah bertekad, besok ketika aku sudah menjadi seorang ibu, aku tidak akan menjadi ibu-ibu tukang rumpi seperti mereka! benar-benar menyebalkan! ah.. aku tau, pasti mereka seperti itu karena iri dengan kecantikan wajah yang aku punya sekarang ini.. hhh sudah kuduga sejak awal!" Popor mendengus kesal.

"sekarang kamu boleh berkata seperti itu, tapi lihatlah besok. kenyataannya kau akan sama saja seperti ibu-ibu lainnya!" sahut Yaqi terkekeh.

"hei.. bagaimana kau tau aku akan seperti itu!?"

"aku tau, karena itu sudah naluri seorang perempuan. terima saja takdirmu" tambah Yaqi datar.

"baiklah. kalau begitu anggap saja kau benar, lalu bagaimana dengan naluri seorang laki-laki?? apa dia tidak punya naluri seperti itu?" tanya Popor menyudutkan pernyataan Yaqi.

"tentu saja ada, tapi tidak banyak laki-laki yang seperti itu didunia ini, alias 'langka'.  kamu mau tau salah satunya yang punya naluri itu?? Yaqi berbisik melirik Popor serius.

"siapa??" tanya Popor penasaran.

"tunggu saja dalam hitungan detik. dia akan masuk ke kelas ini, perhatikan kearah pintu masuk kelas kita. 5, 4, 3, 2, ...1" Yaqi menggerakkan jari jamarinya.

tiba-tiba Lu Kai, dari arah luar kelas berjalan memasuki kelas dengan santainya seraya bersiul-siul ria mengelus-elus rambutnya. sampai di ambang pintu kelas matanya langsung tertuju pada Popor dan berjalan menghampirinya.

Sontak saja Yaqi dan Popor langsung saling melirik kemudian tanpa aba-aba lagi mereka tertawa terbahak-bahak dengan kompaknya memperhatikan Lu Kai yang seolah sudah ditunggu kedatangannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience