PART 51

Fanfiction Completed 48666

("bruk")

Popor melemparkan tasnya kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur menatap-langit-langit kamarnya.

"ah..mungkin aku hanya perlu istirahat, hari ini aku banyak membuat jantungku senam dan hatiku berdesir dengan tiba-tiba" gumam Popor mengelus-elus dadanya.

"jantungku sayang, maafkan aku akhir-akhir ini tidak ramah padamu" Popor menutup matanya perlahan dengan masih mengelus dadanya.

"tapi pe..lukan i..tu..! apa tadi aku sudah berpelukan dengan laki-laki berhati dingin itu?!!" geregah Popor bangun dari rebahan tiba-tiba panik memegangi kepalanya membuat rambut panjangnya berantakan menutupi wajahnya.

"aku rasa aku sudah mulai benar-benar gila!" teriak Popor tak tertolong.

***

"ada apa dengan mata dan wajahmu?" tanya Yaqi pada Popor yang baru saja datang ke kelas pagi itu dengan tergopoh-gopoh.

"kenapa?" tanya Popor bingung balik tanya.

"matamu lebih hitam dari mata panda dan wajahmu seperti vampir kelaparan" jawab Yaqi mengerutkan keningnya.

"ah ini?? aku tidak bisa tidur semalaman" jawab Popor nyengir.

"kenapa"? tanya Yaqi singkat.

"aku minum kopi sebelum tidur"

"sejak kapan kamu suka minum kopi?" Yaqi balik tanya.

"tiba-tiba semalam aku ingin minum kopi saja.." jawab Popor memutar bola matanya.

"aku tidak mungkin mengatakan pada Yaqi kalau aku semalaman tidak tidur karena ucapan Kevin berhati dingin itu membuat ku seperti orang kehilangan kesadaran, tentu saja ini akan memalukan" gumam Popor dalam hati.

"aku perlu bicara sama kamu" celetuk Popor pada Kevin pada saat jam istirahat.

Kevin pun menurut Popor berjalan keluar kelas menuju taman sekolah.

"ada apa?" tanya Kevin datar.

"ada apa?! apa maksudmu ada apa?! kau lihat ini?!" tanya Popor mendekati Kevin menunjukkan wajahnya.

"memangnya apa itu" tanya Kevin polos dengan wajahnya yang masih datar.

Popor mendengus.

"bagaimana kau bisa lupa ingatan dan berbicara dengan santainya seolah tidak ada apa-apa setelah kejadian semalam itu?!  kau lihat ini? mataku seperti mata panda karena tidak bisa tidur semalaman, aku pikir aku sudah gila setelah mendengar ucapan mu semalam!" omel Popor mengernyit.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience