PART 47

Fanfiction Completed 48666

"sudah sampai, keluarlah dan bawakan tas ku kedalam" celetuk Kevin.

"kamu punya kedua tangan mu sendiri, apa gunanya itu?!" balas Popor sinis.

"baiklah, apa kau mau membayar hutang mu sekarang?" goda Kevin.

"akan ku bawakan tas mu kedalam sekarang, dan cepatlah menyusul" potong Popor mengerutkan keningnya kesal langsung menyambar tas Kevin keluar dari taxi menuju kedalam rumah Kevin.

Popor masuk kedalam rumah Kevin dan disusul dengan Kevin setelah membayar tagihan taxi.

"apa tidak ada orang dirumah mu?" celetuk Popor.

"apa kita bukan orang?" Kevin balik tanya.

"maksudku selain kita!" Popor mengernyit.

"tidak ada. kau takut?" tanya Kevin singkat.

"sedikit. kau tau, hanya ada seorang laki-laki dan perempuan di sebuah rumah itu rasanya sedikit canggung" Popor melirik Kevin.

"berhenti berfikiran negatif, dan mulailah untuk mengerjakan tugasnya, aku ingin hari ini semuanya selesai. kita mengerjakan bagian kita dulu, lalu nanti bagian Yaqi dan Lu Kai menyusul. kau bersiaplah untuk merekam suaramu, aku akan menyiapkan musiknya." ajak Kevin kemudian menghidupkan layar komputernya.

"woahh.. apa ini seperti masuk dapur rekaman?? aku selalu ingin melakukan ini dari dulu, impian ku dari kecil adalah menjadi seorang penyanyi. meskipun suaraku tidak terlalu bagus." Popor nyengir.

"suaramu bagus" sambung Kevin datar.

"benarkah??" tanya Popor polos sedikit tersipu.

"kalau kamu..?" tanya Popor pelan.

"apa?" tanya Kevin balik tanya.

"apa impian mu? dilihat dari semua ini, kamu juga sepertinya memiliki minat dalam hal bermusik, apa aku benar?"

"aku ingin menjadi seorang musisi. aku ingin segera lulus SMA ini dan mendaftar sebuah universitas musik di Inggris"

"woahh.. bahkan kau sudah punya rencana kedepannya. kau pasti sudah menyiapkan semuanya dengan baik kan? kalau aku, mungkin itu hanya sebatas impian, aku mengerti, semua impian yang dimiliki orang tidak semuanya bisa terwujud, tapi aku percaya semuanya yang terjadi padaku adalah yang terbaik, karena itu aku harus selalu percaya diri dan jangan banyak mengeluh, begitulah cara bahagia yang sederhana." Popor tersenyum percaya diri.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience