PART 31

Fanfiction Completed 48671

Kevin tersentak dari lamunannya.

"apa yang barusan kupikirkan??" Kevin tiba-tiba melepaskan pandangannya dari Popor, mencoba menolak hatinya yang saat itu perlahan mulai tersentuh.

***

"Kevin, terimakasih banyak untuk hari ini, untuk tempat dan makanannya, ah iya, untuk lagu yang sangat bagus itu juga, kamu sudah sangat  banyak membantu kelompok kita. hari ini latihannya sampai disini dulu, besok kita lanjutkan lagi sepulang sekolah seperti biasa" Ucap Yaqi berpamitan pada Kevin disusul dengan Popor dan Lu Kai di teras depan rumah Kevin.

"beb Mpor, ini sudah jam setengah 6 sore, apa kamu tidak kena marah ibumu kalau kedapatan pulang jam segini?? apa aku perlu mengantarmu sampai kerumah?? tanya Lu Kai menghampiri Popor.

"tidak perlu, rumahku kan dekat di sekitar sini, lagipula aku sudah terbiasa kena semprot ibuku, pikirkan saja dirimu dan Yaqi, kalian harus segera mendapatkan bus untuk pulang, dan pastikan Yaqi sampai kerumah dengan selamat" tambah Popor seraya berjalan menjauhi gerbang depan rumah Kevin.

Kevin turut mengantarkan mereka sampai kedepan gerbang rumahnya yang kebetulan dekat dengan jalan raya.

Yaqi pulang bersama dengan Lu Kai, karena rumah mereka yang searah, mereka mumutuskan untuk menaiki bus yang sama menuju kerumah mereka masing-masing.

Popor dan Kevin masih berdiri melihat dari kejauhan mengantarkan bus yang Yaqi dan Lu Kai tumpangi perlahan menjauh dari pandangannya.

"mmm.. Kevin.." panggil Popor pelan dengan wajahnya yang menunduk seraya menggesek-gesekan ujung sepatunya ke permukaan tanah.

"ya?"  jawab kevin singkat melirik Popor.

"sebenarnya, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi aku takut jika kamu menjadi marah. karena itu, aku menahannya sejak tadi"

"mengatakan apa? kenapa aku harus marah??" Kevin balik bertanya-tanya.

"aku mendengarnya" celetuk Popor perlahan mengangkat wajahnya menatap kedua mata Kevin.

"mendengar apa?" tanya Kevin bingung.

"semuanya. semua yang kau katakan dengan ibumu tadi siang dikamarmu. dan sekali lagi aku harus meminta maaf padamu karena sudah bersikap lancang kedua kalinya setelah kemarin berani mengangkat ponselmu" jawab Popor merasa bersalah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience