BAB 76 - DILEMA PEMULAUAN

Fantasy Series 4007

" Awak percaya tak ? " Kata Nurzaharah dengan tenang . " Semua anggota pasukan awak , dah ada yang tak mampu lagi untuk bergerak dan dah ada yang cedera parah . Tinggal untuk dikutip oleh Raja Pawana je . "


Sedikit terperanjat Panglima Bischess mendengar kata - kata yang dilontarkan oleh Nurzaharah .


Hose , Yamsha dan Damgo berdiri di luar kawasan bahagian hadapan Lingkaran Sutera milik Naerica .


Hose menghembuskan asap cerutnya ke udara . " Tuan Didie nak kita jadi apa kat sini ? Lampu Jalan ke ? "


Yasha menutup hidungnya dan mengibas - ngibas udara . " Busuklah bau cerut awak . Mana awak beli ? "


Damgo tertawa mendengar kata - kata Yamsha .


" Ini kehidupan . Awak takkan faham ketenangan yang saya rasa . " Kata Hose lalu menghembuskan lagi asap cerutnya . " Kat Pasaran Gelap . Ni produk baru . ' Kick ' dia memang lain macam . "


" Diorang dah sampai tu . " Kata Damgo lalu dia menjelmakan Senjata Elemennya , dan tindakkannya itu diikuti oleh Hose dan Yasha .


Ketua Panglima musuh yang mengetuai pasukan yang sedang dalam pemerhatian itu , mengarahkan agar mereka terus mara ke hadapan walaupun , mereka dapat melihat kehadiran Hose , Yasha dan Damgo .


Ahmadi bersama dengan anggotanya yang lain , melihat ke arah kemaraan anggota Pasukan Kegelapan itu .


Naerica yang berdiri di semak menunggu isyarat daripada Ahmadi .


Hose memegang cerutnya . " Saya tak tahu dengan teknik yang Tuan Didie nak gunakan ni . "


" Tuan Didie cakap , teknik ni , teknik baru dia . " Kata Yasha dengan tenang .


" Bila masa Tuan Didie bagitahu kat awak ? " Tanya Damgo .


" Masa kitorang makan kat kantin sebelum kita bertolak ke sini tadi . " Jawab Yasha dengan tenang .


Ahmadi tersenyum lalu dia menghantar isyarat kepada Naerica .


Naerica yang menyamar di dalam semak dan samun , menerima isyarat yang diberikan Ahmadi .

Selepas itu , dia dengan pantas mengaktifkan perangkap Sutera Labah - labahnya .


Pasukan musuh yang berada di dalam kawasan perangkap yang dihasilkan oleh Naerica , terperanjat sebaik sahaja ribuan helaian Sutera mengikat dan melilit mereka dalam kelajuan yang amat pantas .


Selepas itu , sembilan Tiang Seri Elemen Ais , Air dan Angin yang memiliki ukiran tiga ekor haiwan Mitos yang unik muncul di sekeliling perangkap itu .

Sejurus selepas itu , puluhan Akar Ais keluar daripada setiap Tiang Seri Elemen tadi untuk memastikan , tidak ada seorang pun dikalangan Pahlawan Darkhtala itu yang terlepas .


Tidak lama waktu berselang , sembilan corak unik , abstrak dan menakutkan muncul lalu , sembilan Pegawai tertinggi Pasukan DiRaja Penjara Lagenos yang diketuai oleh Veruga dan Pureen muncul dan terus sahaja menghasilkan Lingkaran Taisa yang amat menakutkan lalu , Pasukan Pahlawan Darkhtala itu , lenyap bersama mereka semua .


Ahmadi tersenyum lalu memanggil semua anggotanya untuk berkumpul .


" Ini bukan teknik . Ini helah nama dia . " Kata Paquine dengan jelas .


" Habis tu , helah tu , bukan teknik perperangan ke ? " Tanya Ahmadi dengan bersahaja lalu , dia bangun dan menyapu - nyapu belakang seluarnya .


" Tuan nak buat apa kat diorang tu semua ? " Tanya Damgo dengan tenang . " Tuan nak kisar badan diorang ke ? "


Ahmadi tersenyum . " Adalah yang aku nak buat . "


" Ini macam kali pertama Pegawai Tuan yang menakutkan tu , turut serta dalam misi macam ni . " Kata Latiri dengan lembut dan tenang . " Tuan tak pernah buat pasukan ni untuk bekerjasama dengan Pasukan DiRaja Tuan yang misteri dan menakutkan tu . "


Naerica turun daripada udara dan mendarat di sisi Raqueen dan Eaglang yang juga baru tiba di situ . " Betul juga cakap Latiri . Tuan tak pernah gabungkan kitorang dengan diorang . "


" Tak payahlah . " Celah Hapaku dengan agak pantas . " Saya tak selesa dengan diorang . Dahlah suara diorang tu pelik semacam . "


Ahmadi tersengih . " Esok - esok jelah aku buat macam tu . Belum ada kepentingan untuk gabungkan korang dengan diorang . Tapi , aku memang ada idea juga untuk pasukan ni dan pasukan diorang tu sebab , pasukan ni aku tubuhkan memang setaraf dengan pasukan Veruga tu . "


" Kita nak buat apa pula sekarang ? " Tanya Yasha dengan lembut .


" Kita tengok budak - budak tu . " Balas Ahmadi dengan senyumannya .


Panglima Bischess tercampak dan terguling - guling di atas tanah dan kemudian , dia bangun semula bersama darah pada mulutnya .


Nurzaharah keluar daripada bangunan batu itu dengan terapung - apung di udara .

Rambutnya yang ikal , menari - nari dengan lembut .

Renungan mata misterinya yang menakutkan , bersulamkan dengan wajah kakunya , sudah cukup menyebabkan Panglima Bischess mati langkah .


Seorang Pahlawan musuh , jatuh ke tanah dengan erangan lalu , Lawea muncul dan memijak belakang Pahlawan musuh tadi dengan garang .


Selepas itu , Akanti pula terpelanting dari dalam sebuah rumah bersama dengan Cahaya Elemen .


Akanti mengerang kesakitan dalam keadaan terlentang .


Kemudian , Rissa keluar daripada rumah tadi dengan perlahan - lahan bersama dengan dengan Tongkat Griffinnya .


Panglima Bischess hanya mampu melihat semua keadaan itu dengan perasaan gentarnya .


Ahmadi bersama dengan anggota pasukannya yang muncul di atas sebuah bangunan yang tidak seberapa tinggi , melihat ke arah kemusnahan yang berlaku di perkampungan itu dan juga , melihat serangan yang dilancarkan oleh Pasukan Nurzaharah .


Mata Ahmadi melihat ke arah beberapa anggota musuh yang telah ' disula ' .

Ahmadi mengeluh dan kemudian , dia melompat ke tanah dan disusuli oleh anggota pasukannya .


" Korang ambil alih tugas kat sini . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Kucina , Witchie . Korang periksa atom - atom dan zarah kat semua mayat yang kena sula tu . Tengok siapa punya kerja . "


" Baiklah . " Kata Putih lalu dia mengarahkan setiap Anggotanya untuk mencari setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru untuk menghentikan semua serangan mereka .


Kucina dan Witchie menganggukkan kepala mereka lalu melaksanakan arahan Ahmadi .


Nurzaharah mengapungkan Panglima Bischess namun , dia menjatuhkannya semula kerana melihat kehadiran Ahmadi .


Panglima Bischess bingkas bangun semula namun dia tidak sempat hendak melakukan apa - apa kerana Putih terlebih dahulu datang menangkapnya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Panas mentari menyinari alam dan ditemani oleh tiupan angin yang menendang bau arang daripada rumah - rumah yang rentung terbakar .


Kelihatan , bantuan daripada Kerajaan Bersekutu telah tiba .

Pelbagai bantuan diagihkan dan keadaan itu dikawal oleh anggota pasukan Ahmadi .


Di satu sudut pula , kelihatan Ahmadi berdiri di hadapan Pasukan Sayap Merah dan Biru .


" Nampak gayanya , budak - budak tu macam kena tindakan tatatertib . " Kata Naerica dengan jelas .


Raqueen menganggukkan kepalanya dan kemudian , dia mengeluh . " Nampaknya , macam tulah . "


" Siapa yang sula semua musuh tu ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


Belum sempat Tatsumaki hendak menjawab soalan itu , Nurzaharah terlebih dahulu bersuara . " Hara . Hara yang buat . "


Ahmadi mengeluh . " Diorang nak bunuh Hara ke ? "


" Saya nampak , diorang semua nak serang Cik Muda Hara . " Kata Lawea dengan dengan tenang .


" Jadi ? " Tanya Ahmadi dengan jelas lalu dia berpeluk tubuh .


" Cik Muda Hara terpaksa bunuh diorang semua . " Kata Rissa pula .


" Korang semua bertarung dekat - dekat ke ? " Tanya Ahmadi lagi .


" Ye . " Jawab Selviana dengan agak perlahan .


Ahmadi mengeluh dan kemudian , dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya .

Selepas itu , dia memanggil Putih .


Putih berlari - lari anak menghampiri Ahmadi . " Ada apa ? "


" Kau jaga kampung ni sampai habis semua urusan kat sini . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Aku nak bawa semua diorang ni untuk hukuman . "


Berderau darah setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru sebaik sahaja Ahmadi menghabiskan ayatnya .


Putih hanya mampu untuk menganggukkan kepalanya dan melihat ke arah setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru .

Ahmadi menjelmakan Lingkaran Taisa namun , dengan corak yang amat berlainan .
Corak Lingkaran Taisa yang dihasilkannya itu amat unik , abstrak dan menakutkan .
Selepas itu , dia melenyapkan dirinya membawa bersama setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru bersamanya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Stephen Akio Kenzo meletakkan dokumen di atas mejanya lalu , dia duduk dan mengeluh .

Wajahnya digenggam kebuntuan yang jelas kelihatan .

Beberapa orang pekerja atasannya telah menghantar surat perletakkan jawatan susulan berikutan beberapa insiden kematian misteri yang berlaku .

Antara sebabnya adalah , spekulasi di mana kerjasama antara syarikat miliknya dengan syarikat Prof . Zenderall yang didakwa , untuk menjadikan Golongan Freak sebagai idol masa depan dalam semua jenis cabang di dalam Bidang Sains untuk menggantikan mereka .

Terdengar bunyi ketukan pintu pada Pintu Pejabatnya .


" Masuk . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


Scarlett memasuki ruang pejabat Stephen Akio Kenzo dan perlahan - lahan melabuhkan punggungnya di atas kerusi berhadapan dengan Stephen Akio Kenzo yang dipasahkan oleh sebuah Meja kaca yang berwarna Ungu dan Indigo .


" Lima orang lagi nak letak jawatan . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas .


Scarlett menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Kita kena buat sesuatu . Kalau tak , kita akan lebih kehilangan ramai kakitangan . "


" Saya tahu . Saya dah cakap dengan Zen . Yang saya akan batalkan kajian tu bersama tu . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Saya tak rasa yang dia kongsikan semua maklumat yang dia ada . Saya faham . Ada benda yang boleh dan tak boleh untuk dikongsikan bersama tapi , dalam keadaan macam ni , saya rasa dia macam tengah sembunyikan sesuatu daripada saya . "


" Saya pun fikir perkara yang sama . Sebab , makin lama makin , sebab utama diorang nak buat kajian tu , macam tak masuk akal . " Balas Scarlett dengan jujur . " Lebih - lebih lagi , selepas dia umumkan pasal Telur Purba tu kat awam . Untuk apa dia nak lahirkan dan hidupkan balik haiwan purba tu ? Sedangkan , sebab utama dia kalah dengan awak dalam pertandingan dulu , pasal kajian macam tu juga . "


" Cakap pasal tu . Kajian macam tu , peluang untuk berjaya amat tipis . Tipis sangat berbanding peluang untuk gagal yang amat besar . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Ya . Dia berjaya hasilkan kajian macam tu . Dia memang pakar dalam hal tu . Kita tak boleh nak cakap apalah pasal tu . Tapi , yang jadi sebab kenapa dia gagal ialah , dia tak dapat kawal kajian dia tu . Itu yang jadi masalahnya . Tapi awak tahulah dia macam mana . Degil . Lori 18 tan lepak kat atas kepala dia . "


" Dia berjaya hidupkan balik haiwan purba yang pupus macam Burung Dodo dan Harimau Sabretooth . Macam yang awak cakap tadilah . Dia pakar dalam bidang ni . " Kata Scarlett dengan jelas . " Tapi , untuk nak hidupkan balik Dinosour tu dan , nak hasilkan balik kajian yang dia kalah dengan awak tu . Maaf saya cakap . Saya , sebagai Setiausaha awak . Saya cadangkan awak tarik diri secepat mungkin . Prestati syarikat ni perlu dijaga . "


Stephen Akio Kenzo menganggukkan kepalanya . " Baiklah . Kejap lagi , saya keluar makan tengah hari dengan dia . Saya akan cakap kat dia nanti . "


Wajah Scarlett berubah masam . Wajah masam yang bersulamkan manja . " Saya maafkan awak . Sepatutnya , awak keluar makan dengan saya hari ni . "


Stephen Akio Kenzo tersengih . " Maaf . Maaf . "


Siti Maisarah bersama dengan Siti Khumairah dan Hagia Sofea keluar daripada Kereta dan menuju ke arah sebuah Pasaraya .

Terkedu mindanya ketika dia terbaca satu pengumaman yang terpampang pada Papan Notis Pasaraya itu .


" Dah teruk sangat ni . " Kata Hagia Sofea dengan lembut .


Notis itu berbunyi : ' Golongan Freak DILARANG untuk MEMASUKI PASARAYA ini . '


" Macamlah diorang boleh tahu mana satu Golongan Freak dan mana satu bukan Freak . " Kata Siti Khumairah .


" Dahlah . Mari cepat masuk . Beli barang dan balik . " Kata Siti Maisarah dengan tenang .


Ratni dan Siti Hawa yang sedang menyamar dibawah Pasukan Keselamatan cawangan Pulau Biru , sedang melakukan aktiviti rondaan di kawasan panas yang sering berlakunya pergaduhan . Satu kawasan yang agak panas .

Sekumpulan kecil sedang melakukan perarakan aman sambil membawa sepanduk yang tertera tulisan ' GOLONGAN FREAK SILA TINGGAL JAUH DI DALAM HUTAN ' .

Dan juga beberapa sepanduk yang tertulis perkataan sindiran , sinis dan provokasi .


" Terasa pula saya . " Kata Ratni dengan perlahan .


" Kita tak boleh buat apa . Kita terpaksa hadap keadaan ni . " Kata Siti Hawa sambil matanya membawa muka depan Akhbar yang bertajuk ' GOLONGAN FREAK ANAK EMAS DATO ' SRI PANGLIMA JENTAYU ? ' : Timbalan Perdana Menteri . '

Dia mengeluh . " Pakcik Jentayu tu dah ada ada masalah besar dalam barisan kerajaan dia . "


" Kali ni . Pihak kerajaan dan berpecah kepada dua . " Balas Ratni dengan lembut lalu memberikan sebotol minuman kepada Siti Hawa . " Satu pihak yang menyokong tindakan dia dan satu pihak lagi menyokong tindakan pembangkang yang menyarankan agar dia letak jawatan sebab , kononnya , dia tidak dapat menghentikan spekulasi berkaitan dengan Freak ni . "


Siti Hawa menutup botol minumannya selepas dia membasahkan tekaknya . " Tapi . Ada juga pihak pembangkang yang setuju dengan tindakan Pakcik Jentayu tu . Sistem Politik dunia kita ni dah kucar - kacir pasal benda ni . "


Sedikit kekecohan berlaku di dalam Restoran Tradisional milik keluarga Muniandy .


Muniandy yang kebetulan berada di situ untuk melihat aliran keuntungan dan rugi dengan segera meleraikan keadaan .


" Sabar ! Sabar ! Jangan nak kecoh - kecoh kat sini ! " Kata Muniandy dengan lantang . " Kalau nak bertekak ! Pergi keluar ! Kat sini tempat orang nak makan ! "


" Halau keluarga ni ! Keluarga ni keluarga Freak ! " Jerit Pelanggan pertama dengan kasar suaranya .


" Apa buktinya kitorang ni keluarga Freak ? ! " Kata Pelanggan kedua juga dengan kasar suaranya . " Jangan nak cetuskan huru - hara kat sini ! "


" Saya nampak awak terbangkan tisu untuk lapkan mulut anak awak tadi ! " Kata Pelanggan pertama tadi dengan lantang .


" Awak kalau tak ada bukti yang kukuh , jangan nak main tuduh - tuduh ! " Kata Muniandy dengan lantang . " Kalau awak nak makan , makan ! Kalau awak nak kacau pelanggan saya yang lain , sila keluar sekarang ! "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience