Rate

BAB 16 MAKHLUK TERPILIH

Fantasy Series 3820

Suara jeritan wanita tadi telah mengejutkan para penumpang di dalam kapal .
Wanita yang menjerit itu menunjuk ke bawah . " Ada orang kat bawah ! "
Semua para penumpang berkerumun di tepi kapal dan melihat ke arah yang dimaksudkan oleh wanita yang menjerit tadi .
Seorang lelaki dan seorang wanita sedang berpaut pada serpihan kayu . Tangan lelaki itu bergerak - gerak dengan lemah seperti meminta bantuan .

Yasha dengan segera menggunakan kawalan mindanya untuk mengangkat lelaki dan wanita itu ke atas kapal .

" Apa yang dah berlaku ? " Tanya Yasha dengan perlahan sambil menyandarkan badan lelaki yang diselamatkannya ke tiang kapal . Dia dibantu oleh Kucina yang sedang merawat wanita yang hanyut bersama lelaki tadi .

" Kapal kitorang diserang lanun . " Jawab Lelaki itu dengan lemah dan tidak berdaya .

Belum sempat Yasha bertanya lagi , corak abstrak bercahaya Biru berjalur merah terukir di tangan kanannya , daripada pergelangan tangan sehingga ke paras siku . Corak yang membawa isyarat pertarungan .

Sejurus selepas itu , Ahmadi muncul bersama dengan Cahaya Elemennya . Kemudian , Putih , Paquine dan Merowran pula menyusul .

Ahmadi berbisik kepada Yasha . " Bawa diorang ni ke bawah . Lanun menuju ke sini . Ikut daripada laporan , ada pembelot daripada kalangan korang . Lanun ni , lanun yang dikehendaki . "

Yasha mengajak beberapa orang rakannya untuk melaksanakan arahan Ahmadi .

Beberapa orang budak yang berusia dalam lingkungan tujuh sehingga sembilan tahun sempat membuangkan pandangan mata mereka ke bawah dan mendapati , ada kelibat dan kilasan beberapa ekor Ikan Duyung .

Para penumpang berpusu - pusu masuk semula ke bahagian penumpang . Rasa cemas dan kerisauan yang bercampur dengan seribu pertanyaan menendang hati mereka . Keadaan ditendang sedikit oleh rasa ketidakselesaan .

Eaglang , Pahlawan kacak yang berada dalam pasukan Ahmadi dan Sheila Asyikin yang ditugaskan untuk menjadi peninjau di Menara Kawalan mendapati ada beberapa kepulan asap di kejauhan .
Eaglang , berasal dari puak Kiira yang memiliki kepantasan dan kegagahan ketika bertarung di udara berbisik kepada rakan sejawatnya , Raqueen , yang sepuak dengannya . " Queen , kita mungkin akan lewat sedikit sampai ke pulau tu . "

Raqueen melihat ke sistem radar . " Pembelot ni dah padamkan jejak diorang . Kita terpaksa masuk ke dalam perangkap . "

" Tuanku Didie dan Tuanku Sheila tahu apa yang hendak dilakukan . Ingat satu perkara . " Balas Eaglang yang menyebabkan Raqueen memandang ke arahnya . " Kerajaan kita diketuai oleh Manusia . Makhluk yang terpilih . "

Ketika Ahmadi dan Sheila Asyikin sedang merangka strategi , Permaisuri Fiirapi tiba - tiba muncul bersama dua orang Dayang setianya . " Anakanda berdua . "

Ahmadi dan Sheila Asyikin dengan pantas memberikan hormat sambil diikuti oleh para anggotanya .

" Anakanda berdua serahkan semua rakyat kita di ketujuh - tujuh buah kapal ni kat bonda . Bonda akan lindungi rakyat kita . Anakanda berdua pergi kerjakan lanun - lanun dan semua pengkhianat tu dan , hadapkan mereka kepada bonda . " Kata Permaisuri Fiirapi mengeluarkan titahnya .

" Bonda , anakanda bukannya hendak melanggar perintah tapi , ada baiknya bonda tak ikut serta dalam pertempuran ni . " Balas Ahmadi . Kata - kata Ahmadi itu membuatkan para anggotanya saling berpandangan .

" Mereka juga adalah rakyat bonda , ia juga jadi tanggungjawab bonda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut namun jelas bersulamkan ketegasan . Dan kemudian , dia tersenyum . " Apakah menjadi satu kesalahan bagi seorang bonda atau emak untuk meringankan beban yang tergalas dipundak anaknya ? "

" Ampunkan anakanda sekiranya bonda terasa hati . " Balas Ahmadi dengan nada yang agak terganggu sedikit . " Besar hati anakanda berdua dan para rakan anakanda sekiranya bonda sudi menghulurkan bantuan . "

" Tak perlu minta maaf . Anakanda berdua tak melakukan apa - apa kesalahan pun . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum . " Lagipun , bonda juga dah lama tak turun ke medan perang . "

Keadaan di dalam bahagian penumpang agak kecoh sedikit . Kerisauan menumbuk hati mereka .

" Apa yang dah berlaku ? " Tanya salah seorang penumpang lelaki dengan agak hairan nadanya . Matanya juga sedikit terkebil - kebil .

Beberapa orang daripada rakan Paquine memasuki ruangan itu untuk mententeramkan keadaan . Veip , Flaiiva dan Qoill .

" Saya nak , semua bertenang . " Kata Veip dengan perlahan . " Balik ke tempat awak semua dan senyap . "

Flaiiva yang berelemenkan tanah dengan pantas menutupi kawasan itu dengan Flora yang beraneka warna dengan harapan , segala bunyi yang terhasil di luar tidak dapat didengari oleh mereka . Terutamanya , bagi para penumpang mereka.

Nezza menghampiri Qoill . " Tuan , apa yang terjadi ? " Kenapa kitorang semua tiba - tiba diarahkan untuk masuk semula ke tempat ni dengan segera ? "

" Mak , tadikan , kitorang nampak banyak Ikan Duyung . " Tiba - tiba sahaja seorang budak lelaki bersuara .

" Ikan Duyung ? " Tanya seorang lelaki . " Adik salah nampak kot ? "

" Saya pun nampak . " Kata seorang lagi budak lelaki . " Ikan - ikan Duyung tu banyak . "

" Mustahil untuk Ikan Duyung muncul dipermukaan . Diorang Bangsa Laut . Diorang tak suka dilihat oleh kita , Bangsa Darat . " Kata Seorang lelaki dengan jelas .

" Ikan Duyung tu makhluk pembawa bencana bagi para nelayan . Ramai nelayan telah hilang di laut . Semuanya telah ditangkap oleh makhluk - makhluk tu . " Sampuk seorang wanita pula dengan nada yang digenggam oleh ketakutan sambil memeluk anaknya . " Dan kita pula sekarang telah berada di tengah laut . "

" Janganlah risau . " Kata seorang lelaki tua dengan perlahan . Lelaki tua yang telah dibantu oleh Ahmadi sewaktu di jeti . Kemudian dia tersenyum . " Pernah dengar tentang Mimpi Kejora ? "

" Ia mimpi seorang Pahlawan yang terbilang . " Sampuk Nezza dengan lembut . " Mengisahkan tentang mimpi yang dialami oleh Pahlawan itu . Beliau mimpi satu perkara yang sama selama tujuh hari berturut - turut . Dan mimpi itu juga turut di alami oleh enam lagi sahabat rapatnya yang lain . Salah seorang daripada mereka memiliki kelebihan dalam meramal dan mentafsirkan mimpi . "

" Apa ramalan tu ? " Tanya salah seorang lelaki yang sedang memeluk keluarga kecilnya yang sedang dibelenggu oleh ketakutan .

" Satu kerajaan mitos akan diperintah dengan berteraskan kasih dan sayang , yang akan dipimpin oleh makhluk yang terpilih . Makhluk yang memiliki kesempurnaan dari segi hakikat kejadian mereka . Makhluk terpilih yang telah diceritakan kejadian penciptaannya di dalam Kitab Terpilih yang menjadi panduan sehingga ke akhir zaman . " Jawab Nezza dengan jelas dan tenang .

" Makhluk terpilih itu , akan memerintah Makhluk Empat Elemen dan Makhluk Mitos . Dari Elemen Air , Angin , Tanah dan Api . Makhluk - makhluk Elemen dan Makhluk Mitos itu ada yang wujudnya terlalu sukar untuk ditemui walaupun di Dunia Mitos sendiri dan , menjadi buruan di Dunia Manusia . " Pintas Lelaki tua itu pula dengan suara tuanya yang garau .

Nezza memandang ke wajah Qoill . " Dunia Manusia ? "

" Ya , Dunia Manusia . Manusia . " Balas Orang Tua itu dengan jelas dan tenang . Dia memandang ke arah semua yang berada di situ lalu tersengih . " Manusia akan memerintah sebuah kerajaan di dunia kita dengan berteraskan Kasih dan Sayang . Kita akan tahu bila kehadiran Manusia itu apabila munculnya tiga tanda daripada sembilan tanda yang dimimpi oleh enam Pahlawan itu . "

" Apa tanda - tanda tu ? " Tanya salah seorang remaja perempuan berambut pendek dengan jelas .

Veip , Flaiiva dan Qoill saling berpandangan lalu tersenyum dengan lebar dan yakin .

" Tiga tanda daripada sembilan tanda itu ialah ... " Jawab orang tua itu dengan tenang dan garau . "... tanda yang Pertama , pertabalan seorang Putera dan seorang Puteri yang diberi nama Raja Pawana dan Puteri Pawaka . Pertabalan itu diakui oleh semua kerajaan yang bernaung dibawah pemerintahan baru yang berteraskan Kasih dan Sayang . Tanda yang kedua , kemunculan tiga Ketua Pahlawan Mitos yang gagah . Memiliki kekuatan serta kelebihan yang luar biasa . Berasal daripada Puak atau Bangsa yang Misteri . Dan yang tanda yang ketiga pula ... "

Orang tua itu tidak dapat menghabiskan ayatnya kerana disampuk oleh Qoill dengan lembut . " Kemunculan Pahlawan Ikan Duyung dan Lanun sewaktu dalam pelayaran ke sebuah pulau yang kaya dengan sumber rezeki . "

" Apa pula kaitan mimpi tu dengan keadaan sekarang ni ? " Tanya Nezza dengan nada yang berselimutkan kehairanan yang penuh dengan tanda tanya .

" Siapa Manusia tu ? " Tanya seorang wanita pula .

" Dengar cerita , Manusia tu jahat . Diorang cari kita untuk dijadikan bahan kajian diorang . Lepas tu , diorang akan jelajah dunia kita ni untuk kepentingan nafsu diorang . " Kata seorang lelaki pula dengan terang . Jelas menunjukkan yang dia tidak berapa suka dengan makhluk sempurna yang diberi nama Manusia . Atau mungkin , dia cuma menyampaikan apa yang pernah didengarinya selama turun - temurun .

" Kalaulah Manusia tu jahat seperti mana yang awak tahu selama ni , mungkin juga ada dikalangan awak semua pernah dengar selama ni yang kononnya Manusia tu jahat ... " Kata Veip dengan tenang lalu tersengih dan memandang ke arah semua penumpang . " ... saya nak awak semua fikir . Rasa - rasalah , kalau bukan kerana perasaan kasih dan sayang , awak semua rasa , korang boleh ke mendapat keampunan dan , berada di dalam kapal yang menuju ke sebuah pulau yang akan dapat memberi kehidupan yang baru untuk awak semua ? "

" Apa yang Tuan maksudkan ni ? " Tanya seorang wanita pula dengan perlahan namun jelas berbaurkan unsur tanda tanya yang bersulamkan perasaan ingin tahu yang kuat . " Takkanlah raja kita ... "

Flaiiva menyentuh permukaan lantai lalu , corak abstrak berwarna Jingga muncul disebalik celah - celah dedaun yang kecil . " Yang pertama , sebelum kemangkatan Raja Winsa , mendiang baginda sempat menabalkan pengganti baginda iaitu , Putera Makhkota Lagenos , Raja Pawana dan Puteri Mahkota Lagenos , Puteri Pawaka . Yang berasal dari Dunia Manusia . "
Dia berdiri semula lalu tersenyum . " Di bawah pemerintahan baginda Pawana dan Pawaka , kerajaan kita disegani kerana dasar pemerintahan yang baru . Pemerintahan yang berteraskan Kasih dan Sayang . Telah banyak undang - undang yang dimansuhkan dan juga diterapkan dengan unsur - unsur Kasih dan Sayang . Baginda berdua telah berjaya membawa awak semua keluar dari pulau tu dan , telah membuka dan memberikan awak semua peluang untuk meneruskan kehidupan yang baru . "

Di atas kapal , kelihatan Ahmadi dan Sheila Asyikin sedang berkata sesuatu kepada para anggotanya . Wajah mereka kelihatan sedikit tegang namun , ia tidak dapat hendak menyembunyikan reaksi wajah yang bersahaja .

Veip merapatkan kedua tapaknya lalu sedikit letusan cahaya yang berwarna Hijau Kekuningan terpancar . " Yang kedua , tiga daripada Ketua Pahlawan kerajaan kita adalah berasal daripada puak atau bangsa yang Misteri . Mereka bertiga hanya dapat dikenali melalui Corak Identiti Pahlawan dan Corak Identiti Cahaya dan Elemen mereka . Ia telah pun disahkan sendiri oleh para Pembesar Istana dan seluruh Pembesar dan Pemimpin kerajaan yang bernaung di bawah kerajaan kita . "

Kelihatan Putih sedang bertekak dengan Paquine dan Merowran . Pertelingkahan yang biasa bagi mereka dan mereka telah biasa dengan pertelingkahan itu . Malah , kadang - kala , ada di antara mereka yang bersorak .
Tidak lama kemudian , kelihatan Ahmadi menghantukkan kepala Paquine dengan kepala Merowran dan menendang punggung Putih . Selepas itu pula , Sheila Asyikin pula memarahi Ahmadi kerana berbuat begitu terhadap Paquine dan Merowran tapi , tidak mengendahkan akan Putih .

" Yang ketiga pula ialah ... " Celah Coill dengan perlahan . Nadanya jelas berbungkuskan keyakinan dan kebanggaan . " ... sekarang , Pahlawan Ikan Duyung daripada Puka Gokanduba akan membantu kita untuk mengalahkan Lanun yang cuba untuk menghalang usaha Tuanku Pawana dan Tuanku Pawaka . Percaya atau tak , kapal - kapal ni menuju ke pulau yang penuh dengan harapan baru untuk awak semua . "

Kelihatan kilatan sisik para Pahlawan Ikan Duyung berkilau dan berkerlipan di bawah samudera yang terbentang luas . Pasukan itu diketuai oleh seorang Puteri Ikan Duyung . Vanessa Valarie . Sedang menunggu arahan daripada Ahmadi dan Sheila Asyikin .

Ahmadi dan Sheila Asyikin pula memandang ke depan dengan pandangan mata yang menggerunkan . Menunggu masa yang sesuai untuk bertindak .

Pemandangan yang tegang itu dilihat sendiri oleh Permaisuri Fiirapi dengan jelas . Dia tersenyum . Senyuman yang bersulamkan kegarangan seorang Srikandi yang telah lama disimpan . " Dengar sini , kita bertiga akan bantu menghalang apa sahaja serangan yang dilancarkan ke sini . "

Dua orang Dayang Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepala mereka . Mereka berdua membukakan Pintu Tenaga mereka namun tidak membukakan sepenuhnya kerana , Permaisuri Fiirapi juga berbuat demikian .

Permaisuri Fiirapi menoleh kebelakang lalu tersenyum . " Tak elok menunjuk sangat . "

Ahmadi saling berpandangan dengan dengan Sheila Asyikin lalu mereka berdua menganggukkan kepala mereka dan tidak lama kemudian , mereka berdua melompat ke laut sambil membukakan Pintu Tenaga mereka . Tapi , tidak sepenuhnya . " In , abang perlukan seseorang yang mahir dalam pengawalan Elemen Psikik dan mahir dalam pengawalan Elemen Semula Jadi . "

" Tatsumaki , pergi ikut Tuan Didie . " Kata Sheila Asyikin dengan nada kebudak - budakkannya .

" Ok . " Balas Tatsumaki . Pendek sahaja jawapannya .

Tiba - tiba sahaja reaksi wajah Sheila Asyikin mengukirkan reaksi terkejut yang semacam dan dengan pantas menahan Tatsumaki dengan memegang bahu kanan Tatsumaki . " Jangan sesekali berani nak buat benda yang ada kat dalam kepala Tsu . Kalau buat juga , Sheila akan hodohkan wajah Tsu . Faham . "

Tatsumaki . Seorang pengguna Elemen Psikik dan Elemen Alam Semula Jadi hanya membuat muka dan wajahnya menjadi sedikit merah . Dia sebaya dengan Nurzahirah .
Dia berpakaian seperti Jubah yang bersulamkan motif Flora yang indah dan daripada bahagian pinggul pakaiannya itu , berbelah lima sehingga ke bawah . Menyerlahkan kemulusan dan kegebuan peha dan kulitnya yang Putih Krim . Agak seksi bagi usianya . " Ehm , yelah . "

Nezza menganggukkan kepalanya dengan perlahan kerana dia teringatkan sesuatu sewaktu berborak bersama Ahmadi . " Telinga Tuanku Didie tak sama dengan kita . Baginda seorang Manusia . "

" Baguslah , awak perasan juga rupanya . " Kata Qoill dengan jelas sambil tersenyum .

" Baginda Tuanku memang seorang yang ramah . Baginda tak anggap saya sebagai seorang bekas banduan dan terus - terang saya katakan , baginda anggap saya seperti rakan . " Kata Nezza lagi dengan terang dan tenang .

" Yang lain tunggu kat sini . " Kata Ahmadi dengan jelas . Dia bersama para anggotanya berdiri di atas permukaan laut . " Dengan bantuan Tatsumaki , saya dan Assassin akan pergi buat kecoh . "

" Baiklah , In faham apa yang abang nak lakukan . " Balas Sheila Asyikin dengan tenang . " Archer dan Gunslinger , pergi ambil tempat awak semua . "

" Knight dan yang lain , korang akan jadi back up . Jangan ada yang sampai ke kapal kita . Bonda Permaisuri mesti tak suka nanti . " Kata Ahmadi lalu dia merendahkan sedikit tubuhnya kerana Vanessa Valarie muncul di permukaan air .

" Musuh memang nak halang kita . Ada banyak Pahlawan Ikan Duyung daripada Puak Badkanduja kat depan . " Kata Vanessa Valerie melaporkan apa yang telah disiasatnya . " Ikut laporan daripada Pegawai saya , kebanyakkan daripada seluruh musuh kita ni adalah serpihan daripada kalangan Pahlawan ' dia ' yang kita lawan dulu . "

Ahmadi menganggukkan kepalanya . " Korang dengar sini , jangan bagi muka kat diorang . Tapi ingat satu perkara . Kita bukannya pembunuh . Bukan tugas kita untuk mengambil nyawa mana - mana makhluk tapi ... "

Semua yang berada di dalam pasukan Ahmadi dan Sheila Asyikin memusatkan pendengaran dan menumpukan mata mereka ke arah Ahmadi .

" ... sekiranya kita terpaksa , kita akan lakukannya . Ini medan perang dan , ia dah jadi padang permainan kita . Ia akan jadi darah dan daging kita . Membunuh atau dibunuh . " Kata Ahmadi selanjutnya .
Selepas itu , memandang semula ke arah Vanessa Valarie . " Kau pergi bersedia . "

" Nak panggil sekarang ke ? " Tanya Vanessa Valerie .

Ahmadi dengan bersahaja mencubit pipi Vanessa Valarie dengan agak kuat . " Janganlah nak buat lawak . Kita bukannya nak lawan Gergasi . Tak perlu nak panggil . "

" Sampai hati awak cubit saya . Depan Sheila pula tu . Awak dah tak sayang saya lagi ke ? " Kata Vanessa Valerie dengan wajah yang masam mencuka lalu kembali ke pasukannya .

Ahmadi berdiri semula sambil menggaru kepalanya yang tidak gatal .

" In ada benda nak cakap kat abang lepas ni . " Kata Sheila Asyikin tanpa memandang sedikit pun ke arah Ahmadi yang membuat reaksi wajah yang semacam .

" Tuan nak bantuan saya ke ? " Tanya Putih berbisik .

Putih dengan tiba - tiba sahaja terhempas ke permukaan laut kerana kepalanya ditumbuk dengan kuat oleh Paquine dan Merowran . Tumbukkan serentak dan padu . Kepalanya sedikit berasap .

" Jangan masuk campur hal pompuan . " Kata Paquine kepada Putih yang tidak bergerak .

" Atau , kitorang akan belasah awak sampai lembik . " Sampuk Merowran pula .

Melihat akan keadaan itu , Tatsumaki dengan perlahan - lahan menjarakkan dirinya daripada Ahmadi .

Ahmadi mengeluh lalu memandang ke arah Tatsumaki . " Kau dah kenapa ? "

Tatsumaki tidak berkata apa - apa . Hanya matanya yang mengisyarat ke arah Sheila Asyikin .

***********************************************************************

Keadaan di atas sebuah Kapal Lanun yang bersaiz besar kelihatan tenang . Kaptennya , berwajah bengis , berambut panjang yang kusut dan berjambang meludah ke lantai kapal .

" Itu Kapal DiRaja Lagenos . Kita akan serang dan rampas semuanya . Jangan tinggalkan sisa . " Kata Fagindas . Ketua Lanun yang dikehendaki .

" Kapal - kapal tu penuh dengan senjata dan barang - barang keperluan . " Kata Looki . Salah seorang daripada pembelot Kerajaan Lagenos . " Permaisuri Fiirapi juga ada kat sana . Perempuan jelita yang memiliki rupa dan bentuk tubuh yang sempurna . Dia menjadi kegilaan para Raja yang berhati Buaya . "

Fagindas tersenyum menayangkan giginya yang kotor berkarat berwarna kuning yang menjijikkan lalu memandang ke arah Looki .
" Aku akan jadikan dia haiwan peliharaan aku . Aku dah lama tak merasa badan perempuan keturunan bangsawan . "

Looki dan Fagindas tertawa berdekah - dekah .

" Yang selebihnya , aku bagi kat kau . " Kata Fagindas dengan suaranya yang garau teruk . " Aku nak Permaisuri tu je " .

" Eloklah kalau macam tu . " Balas Looki pula . " Saya pun , dah lama berkenan dengan perempuan dari Dunia Manusia tu . "

Tiba - tiba , Looki terhempas ke lantai manakala Fagindas pula , tercampak ke tangga .

Ahmadi memandang ke arah Fagindas dan Looki bersilih ganti . Matanya merenung tajam . Hatinya panas . Darahnya menggelegak . Mendidih laksana lava Gunung Berapi .

Dalam keadaan yang terkejut begitu , Fagindas menjerit dengan sekuat hatinya . " Serang ! "

Anak - anak kapal di tiga buah Kapal Lanun yang diketuai oleh Fagindas dengan segera melaksanakan arahan Fagindas namun , Plasma Energy Cannon milik mereka gagal berfungsi . Senjata itu telah pun bersalut dengan Ais , telah menjadi seperti puntungan pokok dan ada yang telah pun cair .

Melihat keadaan itu , Looki dengan pantas mengukirkan satu corak yang abstrak dan menakutkan di lengan kirinya daripada pergelangan tangan kanan sehingga ke paras siku .

Tidak lama selepas itu , sekumpulan Ketua Pahlawan Ikan Duyung daripada Puak Badkanduja melompat ke udara lalu melepaskan Plasma Energy ke arah tujuh buah kapal yang diketuai oleh Ahmadi .

Ahmadi dengan tenang menghantar mesej telepati kepada Sheila Asyikin .

Sheila Asyikin mengukirkan satu corak yang amat abstrak namun berseni tinggi di lengan kanannya . Daripada pergelangan tangan sehingga ke sikunya .

Vanessa Valarie yang mendapat mesej serangan balas dari Sheila Asyikin dengan pantas mengarahkan para anggotanya membuat serangan ke atas musuh mereka .

Pahlawan Ikan Duyung daripada Puak Gokanduba melompat ke udara dan melakukan serangan yang sama ke atas lawan mereka .

Satu letupan tenaga berlaku . Air laut bergelora sehinga mencetuskan ombak yang setinggi bangunan 17 tingkat .

Permaisuri Fiirapi yang melihat bermulanya permainan mereka dari atas kapal dengan tenang mengarahkan dua orang Dayangnya untuk menghasilkan satu Dinding Psikik yang agak unik bentuknya .
Satu Dinding Psikik berwarna Ungu , Indigo Keputih - putihan dan Kuning Kemerehan yang membentuk satu kelopak bunga . Bunga Orkid.

Veip , Flaiiva dan Coill yang berada di bahagian penumpang saling berpandangan .

Yasha melompat ke air lalu disusuli oleh Damgo . Kucina hanya melihat ke arah rakan - rakannya dengan atanya yang terkebil - kebil .

" Kenapa ? " Tanya Yasha dengan agak hairan .

" Air . " Jawab Witchie lalu melihat ke arah Kucina yang telah pun terduduk menggeletar bersandarkan tiang kapal .

Wajah Kucina sedikit cuak dan tubuhnya pula mengeletar manakala rambutnya sedikit berdiri . " Air . Kucing tak suka air . "

Witchie menarik Kucina dengan agak kasar lalu dilemparnya Kucina ke laut . " Patut pun Syampoo awak lambat habis ! "

" ' Mmmmeeeoooowwwww ! ! " Spontan sahaja Kucina mengeluarkan bunyi Kucingnya . " Tapi tak bermaksud saya ni tak suka mandi !!! "

Kozie menepuk permukaan laut lalu cabang - cabang pokok keluar dari dalam laut dan terus bercambah menusuk ke udara .
Para rakannya dengan pantas mengambil tempat di setiap ruang yang ada di atas cabang pokok yamg telah pun dihiasi oleh daun - daun pokok yang lebat .

Beberapa Ikan Duyung dari pihak musuh membuat serangan jarak jauh . Mereka menyasarkan sasaran mereka ke arah Permaisuri Fiirapi yang telah pun bersedia .

Beberapa Ikan Duyung pihak musuh terpelanting ke belakang akibat rejaman Serampang milik anggota pasukan Vanessa Valerie yang tinggi nilai seni ukirannya . Ada di antara kalangan musuh - musuh mereka yang tenggelam di air akibat serangan yang amat keras .
Namun begitu , serangan jarak jauh tadi telah pun berjaya dilancarkan .

Sheila Asyikin dan beberapa orang rakannya cuba menghalang serangan musuh yang berupa Bebola Tenaga yang amat menakutkan .

Mata Sheila Asyikin telah pun berubah warna . Menjadi Merah , Kuning dan Jingga . Setiap helaian rambutnya juga diwarnai dengan warna Cahaya dan Elemennya . Dia telah pun menjelmakan Baju Perang DiRaja miliknya yang berukirkan motif flora yang abstrak dan menarik .
Malah , rekaan baju tempurnya itu kelihatan futuristik dan sesuai dipakai di Dunia Manusia . Dan , memiliki satu lingkaran cahaya yang amat abstrak . Simbol Identiti kepahlawanannya selaku pahlawan Elemen dan Cahaya dan juga Simbol Identiti Cahaya dan Elemennya .

Sewaktu Sheila Asyikin dan beberapa orang anggot pasukannya hendak menahan Bebola Tenaga musuh tadi , satu keadaan yang mengejutkan berlaku .
Sehingga memaksa mereka semua mendarat semula ke permukaan laut .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience