Rate

BAB 34 PERANGKAP

Fantasy Series 3820

Beberapa remaja wanita kelihatan ketakutan di dalam sebuah kurungan kayu . Kesedihan dan kepasraan jelas terpancar pada wajah mereka .

Kurungan itu ditarik oleh dua ekor Kuda berwarna Hitam yang memiliki 13 mata dan bertaring . Kuda itu ditunggangi oleh dua orang Pahlawan kegelapan .

Burung Gagak yang bertenggek di atas dahan - dahan pokok yang mengerikan berbunyi . Bagaikan menyanyikan lagu kematian bagi para remaja - remaja wanita itu yang diculik itu .

Kawasan hutan yang berkabus tebal menambahkan lagi suasana kelam yang menakutkan . Angin yang berhembus yang berlari di lubang - lubang pokok seakan - akan bersiul .

Bulan mengambang penuh . Cahaya yang dipantulkannya menerobos masuk dan menikam lantai hutan yang lembab dan berlumut .
Lantai itu dipenuhi dengan bangkai - bangkai haiwan . Juga dengan pelbagai jenis tengkorak yang amat menggerunkan . Yang berlumut , telah reput dan juga yang masih baru .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ahmadi berasa tidak sedap hati . Matanya ingin lelap namun hatinya tidak mengizinkannya . Puas dia berpusing ke kiri dan ke kanan .
Otaknya bercelaru . Dia mengeluh lalu bangun namun , dia kembali merebahkan badannya . Dia mengeluh lagi .

Mata Ahmadi menikam siling biliknya . Otaknya mabuk melayan perasaan gundahnya .

" Boleh sakit jiwa aku macam ni . " Bisik hati Ahmadi . Lalu dia menggaru kepalanya sambil tersengih sendiri .

" Kau pun tak boleh nak tidur ke ? " Tiba - tiba suara Siti Nursamawi menendang mindanya .

" Sibuk je kau ni . " Balas Ahmadi . " Pergilah tidur . Hodoh muka kau tu nanti . "

" Kenapa cakap macam tu kat Siti ? " Suara Sheila Asyikin yang manja pula menendang minda Ahmadi . " Nak kene tumbuk ? "

" Kenapa korang tak tidur lagi ni ? " Tanya Ahmadi kehairanan.

" Entahlah . " Balas Sheila Asyikin . " Kitorang tak sedap hatilah . Macam ada yang tak kena . "

Ahmadi mengeluh .

" Kau pun rasa macam tu kan ? " Tanya Siti Nursamawi .

" Ya . " Balas Ahmadi . Ringkas . " Aku rasa macam ada masalah besar yang terjadi kat sana tu . "

" Sheila pun rasa macam tu . " Kata Sheila Asyikin dengan manja . Namun perlahan nada suaranya . " Tapi , Putih dan yang lain - lain tak hantar apa - apa berita pun . "

" Selalunya , diorang hantar laporan kat korang macam mana ? " Tanya Siti Nursamawi .

" Tengok keadaan . " Celah Ahmadi . " Kalau keadaan tu diorang boleh uruskan , diorang takkan kacau kitorang kat sini . "

" Tapi Die , takkan kita nak biarkan perasaan bengong ni kacau kita malam ni ? " Tanya Siti Nursamawi .

" Baguslah korang bertiga belum tidur lagi . " Tiba - tiba sahaja suara Siti Khumairah bergema di dalam minda Ahmadi .

" Akak pun tak dapat nak tidur ke ? " Tanya Ahmadi lalu mengeluh .

" Bukan akak kau ni je . " Kata Fateh dengan nada yang agak kedengaran agak leceh . " Dia ajak abang sekali . "

Ahmadi tergelak kecil . " Eloklah tu . Abang kena jaga Kak Mai tu . "

" Korang ni dah kenapa dah semua tak boleh nak tidur ? " Tanya Fateh . " Dah nak dekat pukul satu dah ni . "

" Manalah kitorang tahu . " Jawab Sheila Asyikin . " Dah tak boleh nak tidur . Nak buat macam mana . "

" Korang pun rasa perasaan yang sama ke ? " Tanya Siti Khumairah .

" Ye . " Jawab Siti Nursamawi .

" Putih ada hantar apa - apa laporan tak ? " Tanya Siti Khumairah .

" Takde lagi . " Jawab Siti Nursamawi .

" Korang cerita apa ni ? " Tanya Fateh .

Ahmadi mengeluh . " Siap semua . Kita pergi ke Dunia Mitos . Nak pergi , bersiap cepat . Tak nak , tidur kat sini . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sepasukan Pahlawan DiRaja Lagenos sedang bergerak ke arah sasaran mereka dengan menunggang kuda yang kelihatan gagak perkasa .
Pasukan itu diketuai oleh salah seorang Ketua Pahlawan yang disegani . Puan Finura . Emak kepada Aivira .

Pasukan Puan Finura mendapat laporan , 13 orang remaja telah diculik oleh sekumpulan Pahlawan yang berjubah hitam . Jubah hitam itu memaparkan satu lambang yang memaparkan simbol pahlawan kejahatan .

Kumpulan Pahlawan berjubah hitam itu telah menyerang sebuah perkampungan kecil yang di mana kerajaan kampung itu , tidak memilih untuk bernaung di bawah pentadbiran Kerajaan Lagenos tetapi memilih untuk menjadi rakan sekutu .

Puan Finura menghasilkan satu cahaya dan terus melepaskan cahaya itu ke langit . Dia menghantar pergerakkan pasukan yang dibawanya kepada Putih .
Selepas itu , pasukannya bergerak masuk ke dalam kawasan sasaran mereka .

Pada ketika itu , di dalam sebuah markas tentera DiRaja , kelihatan Putih dikelilingi oleh para rakan seperjuangannya . Yang beraneka bentuk dan juga beraneka warna .

" Putih , kawasan tu terletak kat kawasan jajahan kerajaan Akham Nessela . " Kata Hose dengan jelas . " Firasat saya kuat mengatakan , ada satu aktiviti berbahaya sedang berlaku kat sana . Kalau tak , semua tebusan tu tak dibawa ke sana . "

" Tapi , kenapa diorang culik perempuan je ? Kenapa tak culik lelaki juga ? " Tanya Damgo dengan tenang .

" Tak tahu . " Jawab Putih . " Tapi apa yang pasti , penculikkan ni macam ada kaitan dengan ritual . "

" Apa maksud awak ? " Tanya Witchie .

" Semua tebusan tu berusia dalam lingkungan belasan tahun . Untuk melakukan sesuatu ritual atau penyembahan ajaran sesat kuno yang ada kat dunia kita ni , darah gadis yang belum berkahwin diperlukan untuk dipersembahkan kepada Iblis . " Jelas Putih dengan tenang . " Hanya ada dua ritual je yang memerlukan darah daripada gadis yang belum berkahwin . Satu , untuk menolak bala dan satu lagi , untuk membangkitkan dan memanggil satu - satu individu yang telah lama mati atau pun , untuk membangkitkan semula seseorang yang telah lama hilang . "

" Akham Nessela . " Kata Yasha dengan jelas . " Pasukan berjubah hitam tu , memakai lambang Pasukan Pahlawan Akhma Nessela . "

" Diorang nak panggil semula Akham Nessela dengan kuasa Iblis . " Kata Kucina .

Cahaya yang dihantar oleh Puan Finura tadi telah pun tiba dan disambut oleh Putih .

" Pasukan Puan Finura dah sampai ke kawasan sasaran . Siapkan semua pasukan elit kita . " Arah Putih . " Saya akan hantar laporan kepada Tuan Didie . "

Ahmadi menarik kuat telinga Putih . " Tak payah nak hantar . Aku dah ada kat sini . "

Kemunculan Ahmadi itu telah mengejutkan Putih dan semua rakannya .

" Aku kat rumah rasa tai sedap hati tau tak ? " Kata Ahmadi dengan nada yang bersahaja lalu dilepaskannya telinga Putih .

Fateh duduk di atas kerusi lalu mengeluh . " Die , minta kopi . Abang mengantuk ni . "

" Habis tu , kalau mengantuk kenapa abang nak ikut ? " Tanya Ahmadi .

" Tanya kakak Didie ni sendiri . Dia heret abang sekali . " Jawab Fateh lalu duduk bersandar . Dia yang mamai melihat ke arah semua yang berada di situ . " Kita kat dalam filem fiksyen ke ni ? "

Siti Khumairah mencubit pipi Fateh dengan kuat sehingga terpejam mata Fateh . " Ye , ye , abang tahu . Sekarang kita kat Dunia Mitos . "

" Apa status kat sini ? " Tanya Siti Nursamawi dengan jelas . " Aku tengok korang ni macam tengah sibuk je . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Kita terpaksa tinggallkan kuda kita kat sini . Kita berjalan ke tempat sasaran . " Kata Puan Finura dengan jelas memberikan arahannya . " Assasin pergi dahulu . Gunlisnger dan Archer , korang bergerak mengikut rentak Assasin . Elemental kat belakang Archer . Saya dan lain - lain akan melakukan sebarang pergerakkan melalui laporan daripada korang semua . "

Selepas sahaja arahan diberikan , pasukan yang diberikan arahan oleh Puan Finura tadi dengan pantas melaksanakan arahan tersebut .

Puan Finura menghelakan nafasnya . Kemudian , dengan perlahan , dia melakukan langkah pertama selaku ketua.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Kejap , kejap . " Kata Fateh dengan jelas sambil melihat ke arah semua yang berada di dalam markas itu .

Siti Khumairah juga duduk sambil berpeluk tubuh di sisi kiri Fateh manakala Siti Nursamawi pula hanya menggaru kepalanya .

" Ai tu , dari sini ke ? " Tanya Siti Nursamawi dengan agak perlahan .

" Ai tu sebenarnya berketurunan Hybrid . Puan Finura tu berasal dari sini dan berkahwin dengan Sougaena Hasyura yang berasal dari Dunia Manusia . " Jawab Ahmadi dengan jelas .

Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya lalu memeluk bahu Siti Nursamawi . " Ini rahsia besar keluarga Aivira tau . "

" Dia tahu ke ? " Tanya Fateh . " Maksud abang , Sougaena Hasyura dan Aivira tu tahu ke pasal perkara ni ? "

Ahmadi menganggukkn kepalanya . " Diorang tahu . Tapi , Aivira tak boleh datang nak datang ke sini sebab , golongan Hybrid ni banyak musuh . "
Dia melabuhkan punggungnya di atas meja lalu mengeluh . " Tapi dia tak tahu yang Didie dan In tahu pasal dia . "

Tiba - tiba , berlaku sedikit kekecohan di dalam markas itu .

" Tuan , saya berjaya menangkap seorang perisik musuh . " Kata Latiri dengan tegas lalu didudukknya perisik musuh yang telah pun ditawannya .
Seorang Pahlawan Mitos yang berwarna Hijau . Berwajah garang .

" Manusia celaka ! " Kata Pitu dengan nada geram yang teramat amat sangat .

" Aku tak nak buang masa . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Untuk apa korang tangkap semua tebusan tu ? "

" Aku takkan hina lidah aku untuk bercakap dengan kau ! Manusia jijik ! " Balas Pitu dengan jelas . " Bangsa bangsat ! "

Sebaik sahaja Pitu menghabiskan ayatnya. dia tersembam ke lantai dengan kuat kerana penumbuk Latiri menghinggap kepalanya .

Latiri mendudukkan semula Pitu dengan garang dan diacukannya Pisau Belati yang amat tajam ke leher Pitu . " Jangan hina Raja Pawana . "

Fateh memandang ke arah Siti Khumairah yang hanya menggaru kepala .
Dia menghampiri Ahmadi lalu memandang ke arah Pitu . " Awak tahu awak dah tak ada peluang untuk larikan diri . Elok awak berkerjasama . "

" Aku lagi rela mati daripada berkerjasama dengan Manusia ! Aku takkan hina diri dan bangsa aku ! " Balas Pitu .

Latiri memanggil salah seorang daripada rakannya . " Bawa si tak guna ni ke unit Psikik . Biar diorang korek apa yang ada di dalam kepala si tak guna ni . "

Selepas itu , Pitu dengan segera di bawa ke unit Psikik .

Ahmadi mengeluh .

" Kenapa ? " Tanya Fateh .

" Masalah besar . " Jawab Ahmadi dengan jelas tanpa memandang ke arah Fateh .

Tidak lama kemudian , seorang lagi Pahlawan muncul . Pahlawan yang bertelinga Arnab . sebaik sahaja dia terlihat akan kehadiran Ahmadi di situ , dia dengan pantas menghampiri Ahmadi . " Tuan , kita ada masalah besar . "

" Apa dia ? " Tanya Ahmadi .

" Pahlawan Akham Nessela mengejar Pasukan Puan Finura . Pasukan musuh berpecah kepada dua pasukan kecil . Yang pertama , menuju ke barat sementara satu pasukan lagi mengejar pasukan Panglima Finura . " Jawab Kleon dengan jelas . " Ketua pasukan musuh yang mengejar pasukan Panglima Finura tu , Pahlawan Hybrid daripada Puak Lizarck . "

Renungan mata Ahmadi dan Sheila Asyikin menjadi tajam sebaik sahaja mendengar jawapan Kleon .

" Arahkan Anggota Elit korang untuk kejar pasukan yang menuju ke Barat tu . " Arah Ahmadi dengan jelas dan tegas . " Sheila akan jadi ketua untuk korang semua . Kejar pasukan yang mengejar Pasukan Panglima Finura . Pergi bersedia sekarang . "

" Kami taat dan kami patuh ! " Kata Putih dan rakan - rakannya dengan bersemangat lalu melenyapkan diri mereka semua .

" Abang nak pergi mana ? " Tanya Sheila Asyikin dengan tenang . " Kenapa tak ikut ? "

" Abang nak pergi jumpa Aivira . Nak tak nak , dia kena juga datang ke sini . Puak Lizarck memang benci dengan Puak Aexrica . Abang bukan tak yakin Puan Finura tak boleh menang . Tapi masalahnya , lawan Puan Finura ni merupakan Pahlawan Hybrid . Dia takkan menang dengan mudah . "

" Habis tu , apa rancangan kau ? " Tanya Siti Nursamawi .

" Sheila akan ganti aku . " Jawab Ahmadi dengan jelas . " Nak tak nak , kau , Kak Mai dan Abang Fateh kena lepak kat Istana sampai kitorang balik . "

" Tak , aku nak ikut . " Balas Siti Nursamawi dengan pantas . " Permaisuri dah gelarkan aku dengan gelaran Puteri . Sama macam Sheila . "

" Tapi belum ada pertabalan . itu gelaran je . Jadi jangan nak nak mengada - ngada sangat dengan gelaran tu . " Kata Ahmadi lalu dipandangnya wajah Siti Nursamawi dengan pandangan matanya yang agak berlainan sehingga , Siti Nursamawi sedikit tersentak . " Kat dunia ni , aku Raja kau . Kau kena ikut titah aku atau , aku boleh titahkan Pegawai DiRaja aku untuk halau kau dari dunia ni sekarang . Maaf kalau kau terasa tapi , ini tanggungjawab aku untuk lindungi dunia ni . Dan korang semua . "
Dia meletakkan tangan kanannya dia atas kepala Siti Nursamawi . " Kau masih belum bersedia lagi . "
Dia tersenyum lalu berpusing . " In , bawa diorang ni semua ke Istana bonda . Terangkan pada bonda permaisuri tentang perkara ini . Lepas tu , pergi pimpin pasukan kita . "

" Baiklah . " Balas Sheila Asyikin .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Ayah , macam mana ni ? " Tanya Aqilah . Adik perempuan Aivira . " Kenapa mak tak beritahu dulu situasi yang terjadi kepada Tuanku Pawana ? Kenapa mak nak bahayakan nyawa sendiri ? "

" Betul cakap akak tu . " Celah Arakin . Adik bungsu Aivira .

Sougaena Hasyura hanya mengeluh . " Kebetulan pasukan mak korang tu ada kat sana . Diorang tengah buat rondaan . Ayah rasa dalam fikiran mak korang tu , diorang perlu selamatkan semua tebusan tu dengan segera . "

Tiba - tiba , pintu rumah itu diketuk . Sougaena Hasyura melihat Putih berada di muka pintu . " Masuklah . "

Putih melabuhkan dirinya di atas sofa .

" Apa perkembangan pasal pasukan isteri saya tu ? " Tanya Sougaena Hasyura .

" Pasukan musuh yang mengejar pasukan isteri tuan tu berpecah kepada dua pasukan . Pasukan Elit daripada pasukan kitorang diarahkan untuk mengejar pasukan yang lagi satu . " Jawab Putih dengan jelas . " Pasukan Khas DiRaja pula akan mengejar pasukan musuh yang mengejar pasukan Panglima Finura . "

" Dah dapat tahu ke siapa ketua pasukan musuh yang kejar pasukan mak saya tu ? " Tanya Aqilah .

" Pahlawan Hybrid daripada Puak Lizarck . " Jawab Putih .

Arakin saling berpandangan dengan Aqilah dan Sougaena Hasyura .

" Kitorang akan bergerak sebentar lagi . Tuanku Pawaka akan memimpin Pasukan DiRaja . " Kata Putih lagi .

" Didie ? " Tanya Sougaena Hasyura .

Putih mengeluh . Berat keluhannya . " Tuanku Pawana akan memujuk Tuan Aivira . "

Terperanjat besar Sougaena Hasyura sebaik sahaja mendengar jawapan Putih .

" Tuanku Pawana nak bawa abang saya ke sini ? " Tanya Aqilah . Dia bagaikan tidak percaya .
Dia dan adiknya serta keluarga mereka yang tinggal di Dunia Mitos , belum pernah bersua muka dengan Aivira . Walaupun sekali .

" Saya bukan nak cakap apa tapi Didie tu memang gila . " Balas Sougaena Hasyura .

" Tapi , Ketua Pahlawan yang mengejar pasukan isteri tuan tu , seorang Pahlawan Hybrid . Sukar untuk dia memenangi pertarungan . " Balas Putih . " Seorang Pahlawan Hybrid perlu ada untuk menentangnya . "

" Tapi , kan kerajaan kita ada Pahlawan Hybrid juga . Kenapa tak bawa Pasukan Hybrid kita ? " Tanya Aqilah .

" Hanya Pahlawan Hybrid Aexrica yang mampu bertarung dengan Pahlawan Hybrid Puak Lizarck . " Jawab Putih dengan jelas . " Awak pun tahukan , Pahlawan Hybrid daripada puak awak ni tak ramai sangat . Mungkin sebab tu Tuanku Pawana nak bawa abang awak ke sini . Lagi pun , ikut daripada apa yang saya dengar dari tuan Didie tadi , abang awak tu Hybrid yang tulen . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Suasana selepas subuh agak mendamaikan . Suasana di dalam Istana Permaisuri Fiirapi juga berasa selesa .
Kelihatan Permaisuri Fiirapi sedang duduk bersama dengan para tetamunya yang tidak dijangka akan kehadirannya .

" Tolong maafkan segala apa yang telah diperkatakan oleh Putera Pawana itu . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lemah - lembut sambil membelai rambut Siti Nursamawi . " Kanda anakanda itu tidak bermaksud untuk melukakan perasaan anakanda . "

Siti Nursamawi menganggukkan kepalanya dengan agak perlahan .

" Tapi benar apa yang diperkatakan oleh Putera Pawana . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Anakanda semua masih belum bersedia untuk bertempur di medan pertarungan di dalam dunia ini . "

" Bonda , bagaimana pertarungan di dalam dunia ni ? " Tanya Fateh dengan jelas . " Apakah sama seperti pertempuran di Dunia Manusia ? "

Permaisuri Fiirapi tersenyum lalu menggelengkan kepalanya . " Tidak wahai anakanda ku . Di dunia ini , pahlawan tidak menggunakan senjata seperti yang digunakan di dunia manusia . Di sini , lebih kepada pertarungan kemahiran fizikal dan kekuatan elemen . "

Derapan kasut kedengaran dan menyebabkan , kerancakkan perbualan itu sedikit terganggu .
Sheila Asyikin muncul bersama Paquine dan Merowran yang berada di bahagian belakangnya .
Dia telah memakai Pakaian Tempur DiRajanya yang memiliki corak abstrak yang unik . Namun , corak itu tidak jelas kerana dia belum membukakan Pintu Tenaganya .

" Bonda , anakanda akan berangkat ke kem sekarang . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas . Nadanya jelas menunjukkan bahawa , dia telah pun bersedia .

" Baiklah . " Balas Permaisuri Fiirapi . " Jika perlukan bantuan daripada Pasukan Bonda , hantarkan sahaja isyarat kepada Bonda . Bonda akan kerahkan pasukan Bonda sebagai bantuan . "

" Anakanda menjunjung titah . " Kata Sheila Asyikin lalu dia melenyapkan dirinya membawa bersama Paquine dan Merowran .

" Nada suaranya lain . " Kata Fateh . " Dia macam bukan Sheila yang kita kenal . " Kata Fateh lalu memandang ke arah Siti Khumairah .

" Putera Pawana adalah Raja kepada kerajaan ini dan dibantu oleh Puteri Pawaka atas permintaan Putera Pawana sendiri . Mereka ditabalkan oleh mendiang suami Bonda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Mereka berdua juga merupakan Ketua Panglima kerajaan kita . "

" Bonda , adinda anakanda tu jenis pahlawan yang bagaimana ? " Tanya Siti Khumairah .

Permaisuri Fiirapi tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Burung gagak berbunyi . Burung Hereng pula berlegar - legar di atas udara . Menanti terbujur kakunya beberapa jasad wanita yang sedang berlumuran darah .

Beberapa orang wanita telah pun kaku di atas tanah yang berukirkan satu simbol kegelapan di mana mata mayat wanita itu terjegil .

Bau darah segar menjemput kehadiran haiwan buas yang sedang mencari hidangan pagi .

Dua orang remaja wanita perasan akan kehadiran binatang yang buas itu lalu berusaha untuk mengeluarkan tenaga dalam mereka .
Namun dalam keadaan yang lemah sedemikian. mereka berdua termuntah darah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sheila Asyikin berjalan gagah menuju ke arah Kudanya .
Selepas itu , dia menunggang Kudanya keluar daripada Kem Pahlawan Khas DiRaja dan sebaik sahaja dia keluar daripada kem itu , puluhan para Pahlawan DiRaja sedang menanti akan arahannya .

Sheila Asyikin tersenyum lalu , dia memacu kudanya dengan pantas dan diekori oleh puluhan pahlawannya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Puan Finura mengisyaratkan agar pasukannya berhenti kerana mendapat isyarat daripada salah seorang daripada Pahlawan Assasinnya .
Dia juga dapat merasakan sesuatu yang ganjil .

Kening Puan Finura berkerut sebaik sahaja menerima laporan daripada salah seorang daripada anggota Assassinnya .
Dia dengan tenang menjelmakan seekor Labah - labah kecil yang berwarna Hijau dan Kuning . Tidak lama selepas itu , Labah - labah tadi lenyap .
Dia dengan pantas menghubungkan gelombang mindanya dengan semua anggota pasukannya . " Musuh ada kat depan . Dari susunan diorang , Diorang dah bersedia . Nampaknya , kita akan akan bertempur dengan musuh kat sini . "

" Kat sekeliling kawasan ni , tak ada kesan Getaran Elemen musuh yang boleh menunjukkan , kita sedang diperhati . " Lapor seorang lagi anggota Assassinnya .

" Apa strategi Panglima ? " Tanya salah seorang daripada anggotanya yang bergema di dalam mindanya .

" Kita perlu selamatkan tebusan . " Jawab Puan Finura lalu , dia terlihat akan seekor Labah - labah hutan liar di dalam sarang . " Kita tak ada pilihan . Kita kena selamatkan tebusan dan pastikan kemenangan berada di pihak kita . "
Dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan . " Kita cari tempat berlindung . Kita perhatikan gerak - geri mereka . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Aivira berada di ruang dapur . Dia berada dalam keadaan fizikal Hybridnya . Dia bernyanyi riang sambil menari - nari manja .
Mata uniknya yang lapan pasang kelihatan bulat dan bersinar . Warna Metallic . Berkilat . Tubuhnya pula memiliki tujuh Warna Metallic .
Dia mengambil gelas dan terus ke tempat Penapis Air Minuman . Dia membasahkan tekaknya lalu tersenyum . " Lain macam betul penapis air berteknologi tinggi ni . "
Dia menghabiskan air minumannya tadi sambil memandang ke arah Penapis minuman dan , terus sahaja tersedak . Air yang diminumnya tersembur keluar daripada mulutnya .
Mana tidaknya , dia terlihat akan wajah Ahmadi yang tersenyum lebar seperti orang gila di dalam Alat Penapis Air itu .

Aivira terperanjat . Dia tergamam . Gelas yang dipegangnya jatuh ke lantai . Perlahan - lahan dia terundur ke belakang .

Ahmadi keluar dari muncung Alat Penapis Air Minuman tadi seperti air yang mengalir .

" Awak ... " Kata Aivira dengan perlahan . " ... apa yangawak buat kat sini ? " Dia tercegat . Terpaku . " Dan macam mana awak boleh muncul dalam penapis air tu ? "

Ahmadi tertawa kecil . " Aku boleh muncul kat mana yang aku suka . Selagi ada air . "
Dia melabuhkan punggungnya dia atas meja lalu mengeluh . " Sejak bila lagi kau dah tahu yang kau ni Bangsa Hybrid ? "

" Mana awak tahu yang saya ni Bangsa Hybrid ? " Tanya Aivira kembali . Dia dengan perlahan - lahan , berubah bentuk seperti keadaan asalnya . Manusia .

" Aku tahu pasal Bangsa kau ni . Pasal keluarga kau . Kan dari dulu lagi aku dah cakap . Aku pernah ke Dunia Mitos . " Jawab Ahmadi lalu mengeluh dan menggaru kepalanya .

" Awak nak apa dari saya ? " Tanya Aivira dengan jelas . " Kalau terpaksa , saya akan bunuh awak . Jangan berani nak buat hal dengan keluarga saya . "

Ahmadi tersenyum lalu memandang ke arah mata Aivira . " Kau ingat , kau mampu ke nak bunuh aku ? Kau ingat , dengan bentuk Hybrid kau tu , kau mampu ke nak bunuh aku ? "

" Saya sanggup mati demi keluarga saya . Awak boleh cuba kalau awak tak percaya . " Balas Aivira dengan jelas .

" Ayam turki betullah kau ni . " Kata Ahmadi sambil tersengih . " Mak dan ayah kau , ada cakap apa - apa tak pasal aku dan Sheila ? "

" Diorang cuma cakap , awak dan Sheila memang tak pernah berbohong pasal Dunia Mitos . Dan , awak dan Sheila pernah makan malam kat rumah kelurga saya kat dunia tu . " Jawab Aivira dengan tenang .

" Habis tu , kalau aku dan Sheila pernah makan malam kat rumah diorang kat sana ... " Kata Ahmadi lalu dihumbannya sebiji gelas ke arah Aivira . " ... buat apa aku nak apa - apakan keluarga kau ? Bongok ! "

" Habis tu , buat apa awak nak muncul dalam penapis air minuman tu bongok ! " Balas Avira dengan agak geram . " Awak boleh je ketuk pintukan ? "

" Saja je . Manalah tahukan , dapat tengok bentuk Hybrid kau tu . " Balas Ahmadi lalu tertawa kecil . " Tak sangka pula yang hasrat aku tu tercapai . "

Aivira mengeluh . " Habis tu , awak nak apa tiba - tiba muncul ni ? "

" Aku nak bawa kau ke Dunia Mitos . " Jawab Ahmadi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Seorang Pahlawan berhenti di kaki sebuah bukit . Pahlawan daripada kerajaan kegelapan . Wajahnya garang dan bertubuh sasa .
Lamora . Pahlawan Hybrid daripada Puak Lizarck . Seteru tradisi Puak Aexrieca .

" Bunuh semua kuda tunggangan musuh . Kita akan permainkan mereka . " Arah Lamora dengan tegas . " Aku akan penggal kepala Panglima daripada Puak Aexrieca tu . "

Bunyi kesedihan kuda kedengaran .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

" Mak saya dalam bahaya ? " Tanya Aivira dengan agak kuat sedikit nada suaranya . " Apa maksud awak ? "

" Mak kau tu antara Ketua Panglima . Dia sedang kejar satu pasukan daripada kerajaan kegelapan . Masalahnya sekarang ni , Ketua Panglima musuh yang kejar mak kau tu , Pahlawan Hybrid daripada Puak Lizarck . " Kata Ahmadi dengan tenang bersulamkan keluhan .

" Itu nama puak yang jadi musuh puak mak sayakan ? " Tanya Aivira .

Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu menggaru kepalanya. " Baguslah kalau kau dah tahu . "

" Ayah saya ada kat sana . " Tanya Aivira dengan jelas . Wajahnya menjadi serius . " Kenapa ayah saya tak beritahu saya ? "

" Kau kena faham , kau tu keturunan Hybrid Aexrieca . Ayah kau tak beritahu pasal , mungkin dia tak nak kau ikut diorang ke sana . keturunan Hybrid macam kau ni , memang banyak musuh kat dunia tu . " Jawab Ahmadi .

" Ok . Kenapa awak beritahu saya pasal hal ni ? " Tanya Aivira .

" Terus - terang aku cakap , aku memang boleh tewaskan Pahlawan Hybrid tu tapi , aku kena pastikan nyawa tebusan tu dalam keadaan yang selamat . Aku perlukan bantuan kau . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Aku nak kau ikut aku ke Dunia Mitos . Kita bantu mak kau dan pasukan dia . Pahlawan Hybrid yang tulen macam kau ni je yang dapat lawan Pahlawan Hybrid daripada Puak Lizarck tu . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Aqilah duduk di atas sofa . Riak wajahnya bersulamkan keresahan . Dia yang memakai Baju Tempur puaknya memandang ke arah ayahnya yang duduk memandang ke lantai .

" Ayahnya janganlah risau . " Pujuk Aqilah dengan lembut .

Kiusa menepuk bahu Sougaena Hasyura dengan lembut . " Jangan risau . "
Kiusa seorang Veteran Perang . Dia telah bersara kerana mengalami kecederaan yang teruk pada tangan kirinya . Dan kini , dia menggunakan Tangan Mekanikal .

" Suami mana yang tak sayangkan isteri . Lebih - lebih lagi dalam keadaan yang macam ni . Mestilah saya risau . " Balas Sougaena Hasyura .

Puan Ziera memasuki ruang tamu sambil membawa sedikit air minuman . " Kita doakan dia dan pasukan dia dilindungi oleh Yang Maha Melindungi . Itu yang dapat kita lakukan sekarang ni . "

" Istana pun masih belum keluarkan apa - apa
perutusan lagi . " Kata Sougaena Hasyura lagi dengan jelas . " Saya harap , pihak Istana akan bentukkan satu pasukan bantuan untuk tolong pasukan isteri saya tu . "

" Jangan risau . " Balas Kiusa . " Ayah yakin . Tuanku Pawana akan aturkan segalanya . "

" Saya bukan tak yakin dengan kemampuan Didie tu ayah . Kat Dunia Manusia pun , dia dan kawan - kawan dia tu , memang banyak menyelesaikan masalah kerajaan . " Balas Sougaena Hasyura . " Yelah , saya cuma risaukan isteri saya tu . Kat medan perang , macam - macam boleh berlaku . "

" Abang Aivira tu , memang rapat ke dengan Tuanku Pawana ayah ? " Tanya Aqilah .

" Diorang tu kawan rapat . " Jawab Sougaena Hasyurah . " Ke mana pun bersama . Macam mana pun diorang tu bergaduh , tak lama lepas tu , mesti berbaik semula . "

" Abang Ai tu kerja apa ayah ? " Tanya Arakin pula .

Baru sahaja Sougaena Hasyura hendak menjawab soalan anak bungsunya itu , mereka sekeluarga terdengar suara dari arah dapur .
Sougaena Hasyura mengarahkan mereka semua senyap .

" Kita kat mana ni ? " Tanya Avira dengan agak perlahan . " Kat mana awak bawa saya ni ? "

" Kita kat rumah atok kau . " Jawab Ahmadi dengan jelas . " Mari . "

Aivira menarik tangan Ahmadi . " Tunggulah kejap bongok . "
Dia menyapu - nyapu bajunya . " Ini kali pertama aku jumpa ahli keluarga aku kat dunia ni . Amacam , kacak tak ? "

" Kacak Ai . " Jawab Ahmadi sambil berpura - pura menyapu habuk pada bahagian bahu baju Aivira . " Kacak gila . Macam Babun bontot merah Ai . Sebiji . Bulu je takde . "

" Abang Ai panggil Tuanku Pawana bongok ? " Tanya Arakin dengan perlahan .

" Abang korang tak tahu yang Didie tu seorang Raja kat sini . " Jawab Sougaena Hasyura juga dengan perlahan . " Kalau dia tahu pun. belum tentu lagi dia nak panggil Raja korang tu dengan gelaran Tuanku . "

" Cepatlah . " Ajak Ahmadi .

" Tunggulah kejap . " Balas Aivira lalu dia menarik dan melepaskan nafasnya . " Apa yang patut saya cakap kat diorang ? "
Dia melompat - lompat setempat . Dia sedikit gemuruh . " Saya kena kenalkan diri saya dulukan ? "

Aqilah dan Arakin tergelak kecil mendengar perbualan yang berlaku di antara Ahmadi dan Aivira .

" Kelakar juga abang ni . " Kata Aqilah sambil tersenyum .

" Korang jangan terpedaya . " Balas Sougaena Hasyura dengan jelas . " Ayah lagi suka kalau korang tak terikut sangat dengan perangai Abang dan Raja korang ni . Diorang ni gila . "

" Kena bagitahu nama saya , umur dan pekerjaankan . " Kata Aivira . " Selalunya , kalau nak memperkenalkan diri , memang macam tukan ? "

" Ayam Turki , kau tak payahlah nak gelabah sangat . Adoi kau ni . " Balas Ahmadi dengan jelas dan bersahaja . " Ayah dan Mak kau , dah tentu dah cerita pasal kau kat diorang . Kau tak payahlah nak perkenalkan diri kau sangat . "

Aivira mengemaskan rambutnya . " Rambut saya kemas tak ? "

Ahmadi mengeluh .

" Rambut kat bahagian belakang macam mana ? " Tanya Aivira lagi .

Tiba - tiba , Aivira mengadu kesakitan kerana telinganya ditarik oleh Ahmadi .

" Lepaskan telinga saya ! " Kata Aivira sambil memukul - mukul tangan Ahmadi yang membawanya berjalan menuju ke ruang tamu .

Ahmadi mendudukkan Aivira di sisi Sougaena Hasyura manakala dia pula duduk bersebelahan di sisi Aivira .

" Hai , Selamat Pagi . Nama saya Aivira . Selamat berkenalan . " Kata Aivira sambil tersenyum .

Ahmadi hanya mengeluh . Sougaena Hasyura pula memegang bahu Aivira .

Aqilah dan Arakin hanya tersenyum . Manakala Kiusa dan Puan Ziera pula hanya saling berpandangan .

" Ai , kenapa bercakap dengan lantai ? " Tanya Sougaena Hasyura dengan lembut dan tenang . Setenangnya nada seorang ayah . " Nak kena penampar ? "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience