Rate

BAB 54 TUAH RAMADHAN

Fantasy Series 3820

" Kita lupa pula nak beritahu diorang pasal Dinding Psikik ni . " Kata Witchie dengan jelas dan tenang . " Sekurang - kurangnya . Diorang boleh cari kita . Kot - kot kita mati kering kat sini . "


" Boleh tak awak cakap benda yang elok - elok ? " Balas Kucina dengan tenang sambil dia mengintai dari sebalik semak - samun . " Kalau jadi betul - betul . Awak sorang je yang diorang dapat jumpa . Saya pula , tak . "


Witchie juga mengintai dari sebalik belukar . " Sebab ? "


" Dada awak lagi banyak isi berbanding dada saya . " Jawab Kucina lalu dia mula bergerak ke hadapan . " Dah tu . Mari . "


Muka Witchie menjadi sedikit merah dengan reaksi malu semacam lalu , dilihatnya ke arah dadanya .


" Kalau ikut apa yang saya fikirkan . Kita kena keluar dan berdepan dengan makhluk - makhluk tu . " Kata Marylin dengan jelas dan tenang . " Kalau tak . Kita akan terkurung kat sini . Sedangkan , ada sumber makanan kat tingkat lain . "


" Sebelum nak berdepan dengan semua makhluk tu . Kita kena cari kat mana diorang simpan senjata . " Kata Sam dengan tenang dan jelas . " Kalau kita dah cukup bekalan peluru . Tak ada masalah kita nak bunuh semua makhluk tu . "


" Kita tak boleh bergantung sepenuhnya dengan peluru je . Dalam situasi ni . Kita kena belajar untuk cari kelemahan masing - masing dan belajar untuk mengisinya dengan kelebihan masing - masing . " Kata Siti Maisarah dengan jelas nadanya . " Maksud saya . Macam ni . Saya bagi contoh . Satu kumpulan ada tujuh orang . Empat daripada kalangan Manusia , tiga lagi dari kalangan Bangsa Mitos . Manusia ada kelebihan untuk gunakan Senjata daripada Dunia Manusia . Dia lebih kepada serangan jarak jauh . Sedangkan . Bangsa Mitos pula , lebih kepada pertarungan jarak dekat kecuali , Gunslinger , Archer , Mage dan Elemental . Manusia kena lindungi rakan kita dari Bangsa Mitos yang sedang bertarung dengan semua makhluk tu . "


Semua yang berada di situ , mengiyakan apa yang diperkatakan oleh Siti Maisarah .


" Cuma ada satu masalah je sekarang ni . " Kata Siti Maisarah . " Anak saya . Hara . Dapat rasa . Ada makhluk yang lebih menakutkan daripada makhluk yang kita jumpa tu . "


Nobenta mengeluh . " Kalau yang kita jumpa tu pun ,dah menakutkan . Macam mana pula rupanya yang Hara tu dapat rasa ? "


Nurzaharah berdiri di tepi jendela sambil matanya memandang ke bawah .

Melihat makhluk yang menggerunkan sedang merangkak - rangkak . Ada juga yang berjalan seperti Manusia namun , terhuyung - hayang .


" Apa tu ? Makhluk apa tu ? " Tanya Kucina dengan perlahan . Persis berbisik .

Matanya melihat dengan jelas makhluk yang menakutkan yang sedang merangkak . Berlidah panjang dan berlendir . Mata makhluk itu terbelah tiga dan juga mengalirkan lendir .

Tubuh makhluk itu pula seperti sedang mereput .


" Saya tak rasa makhluk - makhluk ni jenis yang jinak . " Balas Witchie dengan tenang sambil matanya tertancap pada batang tubuh makhluk yang berdiri terhuyung - hayang .

Berkaki dua . Berbaju compang camping . Ada yang mata terpejam sebelah . Ada yang matanya telah berlubang sebelah . Malah , ada juga yang mana pada bahagian dagunya , telah hilang isinya .

Tapi . Apa yang lebih menakutkan . Tubuh makhluk itu juga seperti sedang mereput .


" Mesti bangunan ni salah satu tempat persembunyian musuh . " Kata Kucina dengan tenang . "


" Makhluk - makhluk ni . Bukan makhluk yang bernyawa . " Kata Witchie dengan nadanya yang jelas .


" Habis tu ? Kalau tak bernyawa , macam mana pula diorang boleh bergerak ? " Tanya Kucina lalu , dia perlahan - lahan berdiri .


" Makhluk yang bernyawa , bukan macam tu . " Balas Witchie dengan tenang lalu dia juga berdiri . " Yang kat depan kita ni . Mayat hidup dan bangkai . "


" Kita bertenang dulu . Kita bentuk kumpulan berdasarkan kelebihan dan kekurangan kita . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Bekalan peluru kita pun , tak banyak jadi . Kita perlukan perancangan yang rapi . Kehilangan nyawa bukannya satu pilihan . Jadi . Kita perlu meminimumkan risiko kehilangan nyawa . "


" Mak . " Kata Nurzaharah dengan lembut . Dia berjalan beberapa langkah dan kemudian , dia melayang dan selepas itu , dia mendarat pada sisi Siti Maisarah . " Ada orang datang . "


Siti Maisarah dan semua yang berada di situ , terperanjat mendengar kata - kata Nurzaharah .


Sam dan Kontra pula , dengan pantas berlari ke arah jendela dan mata mereka liar memerhatikan keadaan sekeliling .


" Dekat mana ? " Tanya Sam dengan jelas .


" Hara tak tahu . Macam orang . Macam bukan . Telinga tak sama . Kita , telinga sini . " Kata Nurzaharah sambil memegang kedua belah telinganya . " Ini . Telinga . Atas . "

Dia mengalihkannya pula ke dua belah tangannya ke atas kepalanya .


" Bentuk dia macam mana ? " Tanya Orekna dengan lembut . " Boleh tak Hara bentukkan badan orang yang datang ni ? "


Nurzaharah melihat ke arah beberapa helaian kertas .

Dengan hanya mengawal mindanya , helaian kertas tadi tercarik - carik dan terkoyak - koyak serta terlipat - lipat .

Kemudian , cebisan - cebisan tadi membentuk dua figura . Seperti origami . Figura kucina dan Witchie .


" Ini , makhluk mitos . " Kata Orekna dengan jelas .


Tiba - tiba , beberapa letupan kedengaran sehingga menyebabkan Siti Khumairah dan semua rakan - rakannya menguak cermin jendela dan melihat ke luar .

Jelas pada pandangan mata mereka , Kucina dan Witchie sedang mengelak terkaman dan serangan makhluk - makhluk yang menggerunkan .


Nobenta , Sam dan Marylin dengan pantas mengangkat NewGen Riffle mereka dan membantu Kucina dan Witchie .


" Tunggu kat sini . Nobenta , Sam dan Mary . Lindungi kitorang . " Kata Siti Maisarah dan terus memanjat ke jendela . " Orekna , Kontra . Ikut saya . "


Orekna dan Kontra mengikut Siti Maisarah yang melompat ke luar jendela .

Mereka bertiga menggelongsor pada permukaan bangunan .


Sebaik sahaja tiba di tanah , Orekna dengan pantas menjelmakan Pistolnya dan melepaskan tembakkan .

Kontra pula bergerak ke hadapan dan terus menyerang musuh mereka dengan memukul dan melibas Lembing Elemennya dengan garang .

Siti Maisarah pula , menjelmakan Bilah - bilah Api berbara yang mengelilinginya .

Melihat akan bantuan itu , Witchie dan Kucina mempertingkatkan serangan mereka .

Dengan tenaga yang ada , Kontra melompat ke udara sambil memutarkan senjatanya dan kemudian , dipukulnya senjatanya ke tanah .

Serangannya itu telah menyebabkan musuh - musuh mereka terpelanting ke kiri dan kanan .

Membuka jalan untuk Kucina dan Witchie untuk menghampiri mereka .

Makhluk - makhluk yang menggerunkan itu semakin galak menyerang malah , bilangan mereka semakin bertambah .

Orekna meningkatkan Tenaga Dalamannya sehingga terhasilnya corak - corak unik bercahaya pada sekitar tempat dia berdiri .
Selepas itu , peluru yang dilepaskannya membesar seperti peluru Meriam dan keluar dengan bertalu - talu .

Siti Maisarah pula melepaskan dan mengawal Bilah - bilah Api berbaranya untuk menghiris , membelah dan memotong semua musuh mereka .


Nurzaharah yang berada di atas dapat melihat ada segerombolan musuh yang keluar dari arah semak .
Dengan reaksi wajah yang mati dan bersahaja , dia melayang ke luar dan menuju ke ke arah gerombolan musuh tadi .

" Hara ! Jangan ! Masuk balik ! " Jerit Siti Maisarah dengan lantang .

Terdengar sahaja perkataan yang terlontar daripada mulut Siti Maisarah itu , Kucina dan Witchie terperanjat .

" Kucina ! Bunuh semua mayat dan bangkai ni ! " Kata Witchie dengan lantang lalu dia berlari dan terbang ke udara . Menghampiri Nurzaharah .

Kucina dengan pantas meningkatkan Tenaga Dalamannya .
Rantaian corak yang unik berlemenkan Serangan Psikik terhasil pada permukaan tanah .
Kemudian , beberapa siri letupan terhasil .

Witchie dengan cekap dan kemas , memeluk Nurzaharah dan terus sahaja melayang turun ke arah Siti Maisarah .

" Mari kita naik . " Kata Siti Maisarah dengan tenang .

Selepas itu , Witchie bersama yang lain terus naik semula ke tingkat di mana Siti Maisarah berlindung .

Tingkap cermin terus sahaja ditutup sebaik sahaja Kucina memasuki tingkat itu .

Siti Maisarah memegang bahu Nurzaharah . " Kenapa keluar ? ! Hara tak boleh keluar ! Bahaya ! "
Selepas itu , dipeluknya Nurzaharah dengan erat . Hatinya dicengkam dengan kerisauan yang teramat sangat .

Kucina dan Witchie berpandangan .

" Terima kasih . " Kata Siti Maisarah lalu memandang ke arah Kucina dan Witchie sambil tersenyum kelegaan .

" Puan Sarah ? " Kata Witchie dengan lembut .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nurzahirah duduk bersila di atas katilnya menghadap ke jendela .

Dahinya berkerut sedikit dengan mulutnya diherotkannya ke kiri dan ke kanan .

Mindanya ligat berfikir . Apa yang terjadi sebentar tadi .

Baru sahaja seketika tadi . Dia berasa seperti sedang melayang di udara dan dapat melihat banyak makhluk - makhluk pelik yang menggerunkan .

Dia kemudiannya , memejamkan matanya dengan mengerutkan wajahnya dengan gayanya yang manja .


" ' Woi ' Tuan Puteri . Dah nak setengah jam dah ni Pakcik tunggu . " Kata Ahmadi dari luar bilik Nurzahirah . " Tak siap pilih baju ke atau , dah tak tahu nak pakai baju apa ? "


" Kejap . Tengah bersiaplah ni . " Balas Nurzahirah dengan pantas lalu dengan segera menanggalkan bajunya .


Ahmadi mengeluh lalu berjalan menuju ke tangga .
Tiba - tiba , dia terhenti dengan matanya sedikit membesar .

Matanya melekat pada Siti Nursamawi yang sedang berjalan di depannya . Beriringan dengan Sheila Asyikin .


" Kau apahal ? Aku nampak macam hantu ke ? " Tanya Siti Nursamawi dengan keningnya terangkat sebelah .


" Abang jahat . Tak eloklah pandang Siti macam tu . " Kata Sheila Asyikin pula dengan geram manja kebudak - budakkannya .


" Kalau kau tak tukar baju kau . Kau jangan naik kereta aku . " Kata Ahmadi dengan agak perlahan .


Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin terperanjat mendengar kata - kata Ahmadi .


" Kau apahal ? " Tanya Siti Nursamawi dengan nada kehairanan . " Aku pakai baju elok kot . T - Shirt dengan Slim Fit Jeans je . Apa yang tak kena ? "


Ahmadi memejamkan matanya . Wajahnya berkerut menahan perasaan geram yang membadai tubuhnya . " Baju tu memang takde masalah ! Tapi yang jadi masalahnya ! Kau pakai baju In ! Pergi pakai baju kau ! Sekarang ! "


" Sejak bila pula Siti tak boleh pakai barang - barang Sheila ? ! " Bentak Sheila Asyikin sambil menghentakkan sebelah kakinya . Manja kebudak - budakkannya begitu terserlah . " Barang Sheila , barang Siti ! Barang Siti , barang Sheila ! "


Nurzahirah yang sedang menyikat rambutnya kehairanan . " Dah kenapa pula dah diorang kat luar tu ? "


" Masalahnya ! Tak sesuai ! Tengoklah sendiri ! " Kata Ahmadi dengan geram . " Dada kau menonjol sangat ! Baju tu ketat ! Pergi tukar ! Pakai baju kau ! "


Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin terpana . Terpaku .
Kemudian , mereka berdua tersenyum lebar dengan reaksi wajah yang semacam .


" Kau tergoda ' ek ' . ' Kata Siti Nursamawi dengan senyuman lebarnya sambil menggerakkan jari telunjuknya . " Tak sangka pula aku . Kau sedar ' saiz ' aku . "


" Abang perhati Siti ' ek ' " Kata Sheila Asyikin lalu , dia berlari dan menyentuh pipi Ahmadi yang bereaksi wajah geram yang semacam dengan manja . " Tak senonoh . "


" Tukar sekarang ! " Jerit Ahmadi dengan lantang dan dengan serentak itu jugalah . Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi melenyapkan diri mereka .


" Dah kenapa pula budak - budak bertuah tu ? " Tanya Hagia Sofea yang berada di ruang tamu yang sedang membaca Majalah Fesyen .


" ' Woi ' ! Kalau nak bertekak ! Pergi kat halaman tu ! " Jerit Siti Nurjannah dengan lantang .


" Perangai diorang mengalahkan budak - budak . " Kata Siti Khumairah pula .


Ahmadi meneruskan langkahnya ke tangga . " Pakai baju ketat macam tu . Kurang pahala puasa aku . "


Hagia Sofea hanya memandang ke arah Ahmadi yang terus menuju ke arah rak kasut .


Ahmadi dengan bersahaja memakai stokingnya namun , perasaan geramnya masih menggeletek tubuhnya .


Seketika kemudian , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi pula muncul .


Dengan bersahaja , Siti Nursamawi duduk berlutut di depan Siti Khumairah .

Dipegangnya pula tangan Siti Khumairah dengan lembut .
Manakala Sheila Asyikin pula duduk berlutut di sisi Siti Nursamawi .


" Kak Mai . Siti janji . Siti akan jadi isteri dan adik ipar yang baik . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut . " Siti akan jaga Didie dengan sepenuh hati . "


Sheila Asyikin menganggukkan kepalanya dengan manja . " Sheila pun sama . Sheila janji . Akan jaga Abang Didie sama macam Sheila jaga nyawa sendiri . "


" Korang merepek apa ni ? " Tanya Siti Nurjannah dengan wajah yang berkerut kehairanan . " Mengarut je . Korang stim apa ni ? Hisap gam ke ? "


Siti Nursamawi hanya tersenyum lalu , dikucupnya tangan Siti Khumairah dan Siti Nurjannah .

Selepas itu , dia berjalan menuju ke pintu .


Sheila Asyikin tertawa kecil dengan gaya manja kebudak - budakkannya . " Salam . Salam . "


Hagia Sofea , Siti Nurjannah dan Siti Khumairah hanya memerhatikan gelagat dan melayan karenah Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin .


" Salam restu , Kak Sofea . Salam restu Kak Janne . Salam restu Kak Mai . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan manja lalu , dipeluknya Siti Khumairah . " Peluk . Peluk . Peluk kuat - kuat . "

Kemudian , dia juga berjalan menuju arah rak kasut dengan berlari - lari anak .


" Masuk angin agaknya otak budak berdua tu . " Kata Siti Nurjannah dengan perlahan .


Tidak lama kemudian , Nurzahirah muncul lalu memegang tangan Siti Khumairah untuk dikucup .


" Rara pun nak jadi adik ipar kitorang juga ke ? " Tanya Siti Nurjannah .


Berkerut wajah Nurzahirah mendengar pertanyaan itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Korang berdua ni , siapa ? " Tanya Siti Maisarah dengan tenang .


Orekna terlihat akan simbol yang terpasang kemas pada sebelah kiri baju seragam yang dipakai oleh Kucina dan Witchie .


" Diorang berdua ni , Pahlawan DiRaja Kerajaan Lagenos . " Kata Orekna dengan jelas . " Tapi , setahu saya . Pakaian Seragam untuk Pahlawan DiRaja Kerajaan Lagenos , bukan begini . "


Witchie tersenyum . " Rekaan baju kitorang dah diubahsuai . Ikut kepada kesesuaian tugas . Dan , rekaannya mengikut cita rasa moden . "


" Kerajaan Lagenos ? " Tanya Siti Maisarah dengan jelas .


Witchie dan Kucina melakukan gerakan Hormat DiRaja di hadapan Siti Maisarah .


" Kalau macam tu . Korang berdua ni , anggota pasukan adik sayalah . " Kata Siti Maisarah dengan tenang . " Dah . Dah . Saya bukan Keluarga DiRaja . Bangun . "


Kucina menganggukkan kepalanya sambil tersenyum . " Betul tu . Kitorang anggota Pasukan Tuan Didie dan Cik Sheila . "


" Mana dia ? " Tanya Siti Maisarah dengan pantas .


" Sebenarnya . Kitorang sedang melakukan rondaan . Tapi , tak sangka pula terjumpa dengan Dinding Psikik ni . " Jawab Witchie dengan jelas . " Jadi , kitorang buat keputusan untuk siasat perkara ni . Tak sangka pula , terjumpa dengan Puan Sarah dan semua . "


" Tuan Didie dan rakan - rakan dia ada kat Dunia Manusia . Diorang semua lakukan kawalan dan siasatan kat dunia kat sana . " Jelas Kucina dengan tenang . " Sementara kitorang pula . Melakukan siasatan kat dunia sebelah sini . "


" Jadi , adik Puan Mai takde kat dunia nilahkan . " Kata Nobenta dengan jelas .


" Takpelah . Takde adik saya tu pun . Diorang berdua nikan ada . Lagi pun . Diorang berdua ni , anggota pasukan adik saya . Ini memang tuah buat kita . Betul - betul tuah Ramadhan . " Kata Siti Maisarah sambil tersenyum . " Sekurang - kurangnya . Kita ada seseorang yang tahu macam mana nak halang makhluk - makhluk yang kat luar tu dan , yang ada kat dalam ni . "


" Cuma beritahu . Status kat dalam bangunan ni . " Kata Witchie dengan lembut dan tenang . " Dan . Status pasal , Cik Muda Hara . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kelihatan Ahmadi berjalan beriringan dengan Nurzahirah .
Manakala Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi pula , berjalan di hadapan mereka .


" Korang nak beli baju kat mana ni ? " Tanya Ahmadi dengan nadanya yang bersahaja .


" Kita tengok - tengok je dulu . Sekarangkan banyak promosi . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut sambil memimpin tangan Sheila Asyikin .


Ahmadi hanya mengeluh . Dia berjalan sambil memimpin tangan Nurzahirah .

Kemudian , dia mengalihkan langkahnya ke kedai pakaian yang meriah dengan pengunjung .


" Rara pergilah ' ushar - ushar ' baju ke . Jeans ke . Tapi . Tak nak ' Legging ' . Kalau nak kene rotan dengan Ummi . Belilah . " Kata Ahmadi sambil tengannya membelek - belek sehelai baju berwarna Biru .


Nurzahirah hanya tergelak kecil lalu dia pergi meninggalkan Ahmadi .


" Yang ni sesuai . " Kata Siti Nursamawi yang tiba - tiba muncul disisinya .


" Yang ni pun . " Kata Sheila Asyikin lalu meletakkan sehelai baju pada belakang Ahmadi .


" Korang dari mana ni ? " Tanya Ahmadi dengan nada terperanjat .


" Selamat datang . Hari ni , kitorang ada buat Promosi Keluarga Harmoni bersempena Bulan Ramadhan . " Kata seorang Jurujual Wanita dengan lembut . " Hari ni . Kalau Encik dan Puan beli pakaian di kedai kami , kami akan menawarkan diskaun yang lebih hebat . "


" Ye ke ? " Balas Siti Nursamawi dengan senyumannya . " Hari ni , saya , suami dan madu serta anak saya memang tengah nak cari baju untuk Raya . "


Sheila Asyikin melambaikan tangannya dengan manja dan ceria sambil tersenyum lebar .


Serta - merta wajah Ahmadi menjadi merah berbalutkan wajah malu setebal lapisan langit yang sebanyak tujuh lapisan .


" Bertuah betul Encik ni . " Kata Jurujual wanita itu dengan senyumannya . " Apa kata , Encik sekeluarga masuk ke dalam . Ada lebih banyak potongan harga yang kami tawarkan . "


" Abang . Jom masuk . " Ajak Sheila Asyikin dengan manja . " Siti pun masuklah sekali . "


" Mestilah . " Balas Siti Nursamawi bersulamkan sambil tersenyum .

Selepas itu , dia dan Sheila Asyikin memegang tangan Ahmadi sambil berjalan masuk ke dalam kedai pakaian itu .


" ' Aduyai ' . Malunya aku . " Bisik hati Ahmadi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Witchie hanya mendiamkan dirinya sambil melihat ke arah Monitor dan meneliti laporan kajian yang berada di tangannya .


" Masalah besar ni . " Kata Kucina dengan tenang .


" Apa maksud awak ? " Tanya Siti Maisarah .


" Musuh yang ada dalam bangunan dan kat luar tu , sebenarnya . Mayat dan bangkai bernyawa . " Balas Witchie dengan jelas .


Siti Maisarah dan semua yang berada di situ terperanjat mendengar kata - kata Witchie .


" Kalau dah mati , macam mana pula semua makhluk tu boleh bergerak ? " Tanya Sam . Nadanya berbalutkan keraguan pada kenyataan yang telah diperkatakan oleh Witchie . " Awak pasti ke ? "


" Saya dan Kucina adalah merupakan Ketua Unit Perubatan DiRaja Lagenos . Dan , Pahlawan DiRaja untuk Kerajaan Lagenos , dibawah pemerintahan Raja Pawana dan Puteri Pawaka . Adik Puan Sarah . " Balas Witchie dengan jelas dan tenang . " Saya pasti dengan apa yang saya katakan tadi . "


" Laporan kajian ni menerangkan . Musuh telah gunakan sejenis virus purba . Yang telah digabungkan , dengan beberapa jenis virus daripada Dunia Manusia yang juga , telah digabungkan dengan DNA beberapa jenis haiwan dari Dunia Mitos dan Dunia Manusia . " Kata Kucina lalu dia menekan monitor .

Selepas itu , monitor tadi memaparkan imej Manusia , Makhluk Mitos dan beberapa jenis haiwan dari dua dunia . " Virus tulah yang dah mengambil alih pergerakan dan mengawal semua mayat dan bangkai tu . "


" Kerana telah memiliki ciri - ciri unik daripada beberapa jenis haiwan dan juga , hasil daripada kegilaan saintis yang dah cipta virus ni . Ia dah menjadikan semua makhluk tu , menjadi satu spesies makhluk yang amat menakutkan . " Kata Witchie dengan jelas dan tenang . " Musuh - musuh kita ni . Dapat menghidu bau darah dan perlukan darah kita untuk berevolusi . Mereka laparkan darah . Dan , sensitif terhadap bunyi . "


" Kita kena pastikan , kita tidak terluka untuk mengelakkan keadaan menjadi lebih serius . " Kata Kucina dengan tenang . " Dan . Virus ni . Boleh merebak . "


" Kita perlu ke tingkat yang ada menyimpan bekalan peluru dan makanan . " Kata Kontra dengan jelas .


" Kalau macam tu . Kita kena bergerak dengan senyap . Mustahil untuk kita nak elakkan terhasilnya bunyi tapi , kita kena memiminumkan risiko . " Kata Orekna pula .


" Kita teruskan perancangan awal kita tapi kali ni , kita kena lebih berhati - hati . " Kata Siti Maisarah dengan jelas .


" Saya dan Kucina akan bantu . " Kata Witchie dengan tenang . " Alang - alang dah terperangkap sama dekat sini . Biar kitorang turut sama . "


" Korang berdua tak boleh keluarkan kitorang dari sini ke ? " Tanya Nobenta . Nadanya berbaurkan sedikit kekecewaan .


" Seluruh kawasan ni , dah padat dengan Tenaga Alam Semula Jadi . Sukar untuk kesan sebarang tenaga yang ada kat luar . " Balas Kucina dengan lembut . " Lingkaran Taisa yang saya hasilkan tadi pun , tak sempurna . Kalau nasib tak baik tadi . Saya dan Witchie akan terperangkap dalam Dunia Ruang dan Masa . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Cantiklah baju - baju kat sini . Rambang mata aku . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas .


" Kan . Sheila pun dah jadi , tak tahu nak beli mana satu . " Kata Sheila Asyikin pula dengan manja .


" Die . Sesuai tak baju ni ? " Tanya Siti Nursamawi . " Okey tak kalau pakai baju ni ? "


Ahmadi yang sedang melayan rasa mengantuknya sambil bertongkat dagu , membukakan sebelah matanya . " Kau pakai apa pun cantik . Jangan ketat sudahlah . Aku tak berapa nak berkenan sangat . "


Siti Nursamawi tersenyum lalu menggayakan baju yang dipegangnya di hadapan cermin . " Cantik tak ? "


" Cantik . Cantik sangat . Macam Teddy Bear . " Kata Ahmadi lalu dia menguap .


" Abang . Abang . " Kata Sheila Asyikin dengan manja sambil berlari - lari anak ke arah Ahmadi . " Cantik tak kalau Sheila pakai baju ni ? "

Dia berdiri di depan Ahmadi lalu menggayakan baju pilihannya dengan manja di depan Ahmadi .

Kemudian , dia berpusing - pusing seperti kanak - kanak yang menggayakan Baju Puteri dari Dunia Khayalan .


" Cantik . Baju dan Kain dia pun labuh juga . Memang cantik . " Balas Ahmadi dengan senyuman mengantuknya . " Memang sesuai dengan In . "


" Terima kasih . " Balas Sheila Asyikin dengan senyuman manjanya lalu , dia berlari keriangan ke arah Siti Nursamawi .


" Pakcik . Pakcik . " Kata Nurzahirah dengan lembut .
Kemudian , dia duduk rapat di sisi Ahmadi dengan membawa empat pasang baju .

Dua helai baju kurung dan dua helai baju t - shirt . " Cantik tak baju ni ? "


Ahmadi tersenyum lalu mengukur baju kurung dan baju t - shirt tadi pada badan Nurzahirah .


" Cantik gila . Pandai Rara pilih . Pilih untuk Hara sekalikan . " Kata Ahmadi dengan senyumannya . " Kalau pakcik ni sebaya Rara . Memang pakcik minta nombor telefon . "


Nurzahirah tersenyum lebar kerana diusik Ahmadi .


Ahmadi menggosok rambut Nurzahirah lalu mengucup kepala Nurzahirah dengan lembut .

Kemudian , dia memimpin tangan Nurzahirah dan berjalan menghampiri Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi . " Korang lama lagi ke ? "


" Kenapa ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut . " Kau tak pilih baju lagi ke ? "

Kemudian , dia mengambil baju yang dipilih oleh Nurzahirah dan meletakkannya di dalam bakul membeli - belahnya .


" Abang belilah satu . Abang dah lama tak beli baju . " Kata Sheila Asyikin pula sambil menggoyang - goyangkan tangan Ahmadi dengan manja . " Abang belilah sehelai dua . "


Ahmadi menggaru kepalanya . " Korang pilihkanlah . Aku dan Rara tunggu kat luar . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kita rehat hari ni . Esok keluar semula . Saya akan ikut Puan Sarah . " Kata Witchie dengan tenang . " Kucina akan ikut Sam . "


" Hari pun dah nak senja . Dah nak berbuka dah . " Kata Kucina pula .


" Yang lain tunggu kat sini . " Kata Orekna pula .


" Cik Muda Hara . Pun kena tunggu sini . Tunggu dengan kawan - kawan yang lain . " Kata Witchie .


" Tak boleh ikut ? Hara nak tolong . " Kata Nurzaharah dengan lembut . " Tunggu sini . Tidur . "


" Nanti Pakcik Cik Muda Hara marah kalau Cik Muda ikut . Nanti dia pukul kitorang kuat - kuat . " Kata Kucina dengan mengajuk cara budak - budak bertutur .


" Pakcik marah ? Pakcik pukul ? " Balas Nurzaharah . " Mak marah . Tarik telinga . Cubit . Pakcik marah . Pukul . "

Dia menggelengkan kepalanya . " Hara tunggu . "


Kucina tersenyum lalu , dibelainya rambut Nurzaharah yang ikal mayang .

Dengan tidak sengaja , dia terselak helaian rambut yang menutupi sebahagian wajah Nurzaharah .


Siti Maisarah tidak sempat hendak menghalang kelakuan Kucina .


Sejurus selepas itu , Kucina terlutut ke lantai dengan tiba - tiba . Dia memalingkan wajahnya lalu , menjelmakan Corak Lingkaran Minda Psikik pada dahinya .

Dia menjarakkan sedikit kedudukannya dengan Nurzaharah .


" Awak apa hal ? " Tanya Witchie lalu memegang bahu Kucina yang masih lagi menunduk ke lantai .

Kemudian , dia memandang ke arah Nurzaharah .
Dia juga dengan pantas menjelmakan corak yang sama pada dahinya sebaik sahaja melihat wajah Nurzaharah yang tidak lagi ditutupi rambut .


" Jangan tengok mata Hara . Bahaya . " Kata Siti Maisarah lalu , dia menjelmakan satu corak lingkaran psikik miliknya pada dahi Kucina dan Witchie .


Orekna memeluk Nurzaharah daripada belakang dengan penuh kelembutan dan berselimutkan kasih - sayang .

Tidak dapat dibayangkan bagaimana perasaan Nurzaharah yang tidak melakukan apa - apa .

Tetapi , mampu untuk mencederakan dan membayakan orang disekelilingnya .


Nurzaharah menutupkan kembali sebahagian wajahnya dengan rambutnya dan kemudian , dia berjalan menghampiri Siti Maisarah dan terus memeluk Siti Maisarah dengan lembut . " Hara tak jahat . Hara tak jahat . Hara baik . Kan ? "


Siti Maisarah memeluk Nurzaharah dengan lembut lalu mengucup dahi Nurzaharah . " Tak . Hara anak baik . Tak jahat . Hara tak sengaja . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nurzahirah sedang mengemas pakaiannya .
Selepas itu , digantungnya pula pakaian yang dibelinya untuk Nurzaharah dan Siti Maisarah pada satu almari yang khas .

Selepas itu , dia duduk di atas katil . Sekali lagi otaknya ligat berfikir .

Siang tadi . Jelas pada minda dan penglihatannya .
Kucina dan Witchie seperti sedang dilanda masalah .


Selepas itu , dia merebahkan badannya ke katil dan memandang ke siling .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Selesai berbuka . Kelihatan Nurzaharah sedang bermain - main dan berborak - borak dengan rakan sebayanya .


" Kuasa Psikik Hara terlalu kuat . Masa kitorang ni semua nak diasingkan . Beberapa orang daripada kitorang , dah diperlakukan dengan kasar . Malah , anak saya , telah dilempang kerana tak ikut apa yang telah diarahkan oleh diorang . "Kata Nobenta dengan jelas . " Hara marah . Dia keluarkan Tenaga Psikiknya . Pada masa tu jugalah , semua saintis dan pengawal yang berada di situ , badan mereka hancur seperti dikisar . "


" Saya tak dapat nak ajar Hara dengan baik untuk mengawal kekuatan Tenaga Psikik miliknya . Dia tak pandai nak kawal tenaga yang dia ada . Sebab tu , dia kerap terapung dan melayang - layang kerana , dia tak pandai hendak mengawalnya . " Kata Siti Maisarah pula dengan lembut . " Tenaga Elemen Cahaya dan Warnanya kekal pada mata kirinya . Saya juga tak tahu . Teknik apa yang ada pada mata kiri Hara . Tapi saya yakin . Itu salah satu daripada Teknik Banshee milik Hara . "


Witchie memukul bahu Kucina yang sejak tadi , diam seribu bahasa .


Kucina sejak selepas berbuka tadi , dia sibuk menghasilkan satu Bebola Tenaga yang dihiasi dengan pelbagai Corak Elemen Psikik yang unik .


" Satu - satunya cara nak rawat Cik Muda Hara . Kita kena bawa dia jumpa dengan Baginda Permaisuri . " Kata Kucina dengan tenang sambil terus melakukan kerjanya . " Teknik misteri Cik Muda Hara tu . Dah tertumpu pada mata kirinya dan menyebabkan , teknik tu teraktif sebaik sahaja bertentangan mata dengan dia . "


" Awak ingat . Tuan Didie nak ke bawa Cik Muda Hara jumpa dengan Permaisuri ? " Tanya Witchie dengan lembut . " Sedangkan Cik Muda Rara tu pun . Hanya Tuan Didie je yang boleh tentukan siapa yang boleh jaga dia . "


" Didie tak bagi ke korang jaga Rara ? " Tanya Siti Maisarah dengan agak pantas dan jelas .


" Jarang sangat . Lagi pun . Cik Muda Rara rapat dengan Tuan Didie . Memang Cik Muda Rara rapat dengan Cik Sheila dan Cik Siti . Dengan Puan Mai .Tapi , tak serapat dengan Tuan Didie . " Jelas Kucina dengan bersahaja . " Baru - baru ni je . Ada seorang Pelatih Akademi DiRaja yang jadi rapat dengan Cik Muda Rara . Nama dia Rissa . Kalau ada apa - apa hal . Memang Rissa akan jaga Cik Muda Rara . Mungkin pasal . Tenaga Elemen Psikik diorang sama . "


" Keadaan kat Dunia Manusia macam mana ? " Tanya Marylin dengan jelas .


" Tenang - tenang je . Tapi . Baru - baru ni . Ada serangan yang menyasarkan rumah seorang Pemimpin Pasela . " Kata Kucina sambil dia memasukkan lagi beberapa Corak Elemen Psikik ke dalam Bebola Tenaga yang dihasilkannya . " Penyerang melarikan diri tapi , dikejar oleh Cik Siti dan kawan - kawan dia yang lain . "


" Cik Siti? " Tanya Sam dengan jelas lalu berpandangan dengan dengan Nobenta . " Penembak Tepat tu ke ? "


" ' Aah ' . Cik Siti , Tuan Adam , Cik Hawa dan Cik Ratni dapat kawal keadaan tapi , dalang dapat melarikan diri . Sampai sekarang , suspek tak dapat dikesan . " Balas Kucina dengan jelas .


" Diorang berempat tu , memang berbakat . " Kata Sam dengan tenang sambil tersenyum . " Rasa macam bangga pula saya dapat jadi Ketua untuk diorang . Biar pun tak lama . "


" Pasela ada ambil kes ni tak ? " Tanya Nobenta .


" Kes ni , hanya boleh diuruskan oleh Pemimpin Pasela dan Pegawai Tertinggi Pasela . Maksud saya . Puan Siti Khumairah dan rakan - rakan dia je . Serta Kumpulan Penyiasat Sayap Peganiex . " Jawab Witchie . " Jangankan Tuan Pendekar Bayu , Puan Mai dan kawan - kawan dia pun mati akal pasal kes ni . "


" Hanya diorang je yang boleh uruskan kes ni . Macam berat sangat je . " Kata Nobenta dengan tenang .


" Memang berat sebab . Ada pengkhianat dalam Pasela . Pengkhianat ni dah bekerjasama dengan musuh dari dunia ni . Kes nilah yang kitorang tengah siasat sekarang . " Kata Witchie dengan tenang . " Pasal tu . Hanya Diorang je yang boleh uruskan kes ni . "


" Maksud awak , suara yang dari langit tu , dah bekerjasama dengan pengkhianat Pasela ke ? " Tanya Siti Maisarah dengan tenang .


" Ye . Semua bukti dah ada . Cuma , Tuan Dato ' Sri Panglima Jentayu dah samarkan jenayah yang diorang lakukan . " Balas Witchie dengan jelas . " Malah . Kitorang dah bertarung kat sebuah Paya hari tu . Tuan Pendekar Bayu dan rakan - rakan dia pun ada sama . Masa tulah , dua orang anggota Pasela tu melarikan diri . Sampai sekarang dah tak dapat kesan dah . "


" Dah siap . " Kata Kucina sambil tersenyum kepuasan . " Cik Muda Hara . Mari sini kejap . "

Nurzaharah melayang dan menghampiri Kucina . " Ya . Apa ? Makan ? "

Kucina tersenyum . " Saya dah hasilkan satu corak untuk bantu stabilkan Tenaga Psikik Cik Muda . "

Dengan riak wajah yang mati , Nurzaharah hanya memandang wajah Kucina .

Dengan beberapa gerakan , Kucina mengaktifkan Bebola Tenaga yang dihasilkannya .
Corak - corak Elemen Psikik terapung pada sekeliling Nurzaharah dan perlahan - lahan terukir pada dahi Nurzaharah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pagi bersinar dengan terang menyirami dunia . Daun - daun menari riang dibelai bayu yang berpuput lembut .

Namun , bunyi - bunyi nyanyian burung dan unggas bagaikan hilang .

Hilang bagaikan telah pupus .


Kelihatan Kucina mengikat rambut Nurzaharah dengan gaya Pony Tail .

Selepas itu , dia bersandar pada kerusi sambil memerhatikan wajah Nurzaharah .

" Kalau bukan pasal rambut Cik Muda Hara . Dan riak wajah yang kaku ni . Dia memang sebiji macam Cik Muda Rara . " Kata Kucina dengan jelas lalu memandang ke arah Siti Maisarah .

Siti Maisarah tersenyum lalu memeluk Nurzaharah dengan lembut . " Cantik anak mak . "

" Macam kakak ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .

Siti Maisarah menganggukkan kepalanya sambil tersenyum .

Witchie melihat ke arah jam tangannya lalu menganggukkan kepalanya . " 15 minit . Bersiap . Kita akan keluar . "


Semua yang berada di situ , dengan pantas bersiap .


" Hara tunggu sini , ya . Kejap lagi . Mak pulang . " Kata Siti Maisarah dengan lembut lalu membetulkan rambut Nurzaharah . " Apa pun yang terjadi . Jangan keluar . "


Nurzaharah menganggukkan kepalanya .


Kucina dan Witchie menyiapkan NewGen Riffle mereka . Memasang tali Magazine Peluru pada pinggang mereka .


" Korang tahu ke guna senjata tu ? " Tanya Siti Maisarah sambil tersenyum dengan memegang Shortgunnya .


" Tuan Didie dan Cik Shiela selalu juga arahkan kitorang buat latihan dengan menggunakan senjata dari Dunia Manusia . " Balas Witchie dengan lembut . " Dia tak nak kitorang terikat dengan satu kebolehan je . "


" Dia macam mana , tegas tak ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


" Tuan Didie tegas tapi. kalau ikut cakap dia , okey je . " Balas Witchie lalu menyiapkan senjatanya . " Yang garang . Cik Sheila . "


Tersenyum Siti Maisarah tatkala terdengar jawapan Witchie . " Jangan terpedaya dengan manja dia . Bukan semua orang dapat lihat Sheila tu mengamuk . "


" Cik Siti pun garang . Tegas dia semacam . Kalau dia bercakap pun . Memang jelas juga garang . " Celah Kucina dengan lembut lalu memasang sesuatu pada pergelangan tangannya .


" Siti . Dia memang tegas . Dia macam Sheila tapi , dia kalau marah . Dia diam . Tak cakap banyak . Jangan tegur .Biar dia sejuk sendiri . Kalau korang tegur juga . Percaya cakap saya . Dia takkan berhenti kerjakan korang selagi korang tak lembik . "

Kemudian , dia tertarik pada perhiasan yang dipasang oleh Kucina tadi . Perhiasan itu seperti cantuman beberapa Biji Mutiara . " Apa yang awak pakai tu ? "


" Saya cuma nak lakukan sesuatu . Kalau berjaya . Kita akan dapat keluar dari sini . Kalau tak . Saya akan cari cara lain . " Balas Kucina dengan lembut sambil tersenyum .


" Awak rasa boleh ke ? " Tanya Witchie dengan jelas . " Dengan Tenaga Alam Semula Jadi yang tebal gila kat luar tu . Hampir mustahil untuk nak lakukannya . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Diorang ada cakap tak diorang buat rondaan kat kawasan mana ? " Tanya Putih dengan jelas .

Kucina dan Witchie masih belum lagi memberikan laporan rondaan mereka .


" Diorang cakap , diorang nak buat rondaan kat luar kawasan tanah jajahan kerajaan ni . " Jawab Merowran dengan tenang dan jelas . " Tapi takkan dekat dengan kawasan jajahan musuh . "


" Kawasan tu luaslah . Kalau kita semua pergi cari pun , belum tentu kita boleh jumpa diorang . " Balas Putih dengan tenang lalu , dia berpeluk tubuh . " Diorang ni pun satu . Tak pula diorang hantar lokasi diorang kat mana . "


" Kalau esok pagi , diorang tak nampak batang hidung . Kita cari diorang . " Kata Paquine memberikan cadangan . " Kalau tak jumpa juga . Nak atau tak . Kita kena laporkan perkara ni kat Tuan Didie dan Cik Sheila . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Esok Raya . " Kata Ahmadi lalu meneguk minumannya .


" ' Ala ' , rilekslah . Macamlah tak pernah beraya . Mengalahkan budak - budak . " Kata Hagia Sofea yang sedang mengelap pinggan .


" Didie okay je . Tu . " Kata Ahmadi sambil memuncungkan bibirnya ke arah Siti Nursamawi . " Muka ceconet dia dah muncul tu . "


" Aku okey jelah . Aku sedih dengar lagu raya ni je . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut . " Seronoknya dapat balik kampung . "


Siti Nurjannah melemparkan kain lap ke arah wajah Siti Nursamawi . " Pulau Biru ni bukan kampung kita ke ? "


" Apa akak ni ? ! " Tanya Siti Nursamawi dengan geram . " Naik jerawat nanti . "


" Sejak bila pula kau pandai nak jaga kulit muka ni ? " Tanya Ahmadi . " Bukan kau ni jenis cuci muka guna sabun je ke ? "


" Aku masih perempuan okey . Ganas dan lasak aku ni . Aku masih jaga penampilan wajah aku tau . " Balas Siti Nursamawi dengan jelas . " Kau suka ke tengok muka aku berjerawat ? "


Ahmadi tidak menjawab pertanyaan itu , sebaliknya , dia melihat Nurzahirah yang sedang bermain permainan pada SmartTab miliknya .


Sheila Asyikin tergelak kecil dan manja lalu menguis lengan Siti Khumairah . " Abang tak jawab . Abang malulah tu . "


" Pakcik tak jawab sebab . Pakcik malas nak layan soalan tu. " Kata Murzahirah dengan lembut .


Ahmadi dengan pantas mengucup kepala Nurzahirah . " Pandai . Macam ni baru anak saudara kesayangan Pakcik . "


" Kitorang setuju . " Kata Hagia Sofea serentak dan senada dengan Siti Nurjannah dan Siti Khumairah .


" Amboi Rara . Awalnya bodek . " Kata Sheila Asyikin dengan garang manjanya sambil bercekak pinggang . " Berapa juta Pakcik bagi duit raya ? "


" Bertuah . " Kata Puan Maryam dengan agak kuat . " Tak siap lagi kerja korang . "


" Buatlah cepat sikit . Nanti laki korang balik . Bawa ayam dan daging bagai . Nak menyiang lagi . " Sampuk Mak Teh Sanggul pula .


Ahmadi dengan pantas mengajak Nurzahirah ke ruang tamu .
Ketika sedang menaiki tangga , telinga mereka berdua ditarik oleh Nenek Diana .


" Pergi tukar Langsir dan alas sofa . " Kata Nenek Diana dengan tegas . " Ingatkan dah siap . Rupanya belum lagi . "

Kemudian , dia membuang pula pandangannya ke arah Siti Khumairah dan semua yang sedang mengelap bekas kuih dan pinggang mangkuk . " Nilah perempuan sekarang . Melawa pandai . Buat kerja sikit pun lama macam apa . Buat cepat . "


" Baik . " Kata Siti Khumairah serentak dengan semua yang berada di situ .


" Sheila . Siti . Pergi ambil Pisau dan Parang . Papan pemotong sekali . " Arah Nenek Diana . " Sibuk sangat nak kahwin dengan Didiekan . Sekarang , mari . Nenek nak tengok korang bersihkan ayam dan daging . Lulus ke tak ."


Kedengaran suara Ahmadi dan Nurzahirah sedang tertawa dari arah ruang tamu .


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi mengerutkan wajah mereka lalu masing - masing menggoyang - goyangkan tangan Siti Khumairah dan Siti Nurjannah .


" Akak tak tahu . " Balas Siti Khumairah lalu menolak Sheila Asyikin . " Pergi . Pergi cepat . Nanti semua kena marah nanti . "


" Akak pun tak tahu . Pergi . " Kata Siti Nurjannah juga menolak Siti Nursamawi dengan bersahaja . " Pergilah cepat . Nanti kena marah lagi . "


" Sheila . Siti . Ikut cakap Nenek . " Arah Puan Maryam pula . " Jangan nak buat muka kesian kat situ . "


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi semakin menggoyang - goyangkan tangan Siti Khumairah dan Siti Nurjannah .


" Korang berdua boleh tak ikut apa yang Nenek Diana tu cakap tadi . " Kata Hagia Sofea dengan agak perlahan . " Mengamuk Singa Betina tu nanti . "


" Siti . Sheila . Jangan dok melekat dekat situ lagi . Pergi cepat . " Kata Mak Teh Sanggul pula .


Siti Khumairah dan Siti Nurjannah mencubit tangan Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi lalu dengan garang , mengarahkan Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi agar segera menuruti apa yang dikatakan oleh Nenek Diana tadi .


Sheila Asyikin dengan perlahan menggosok lengannya dan kemudian dia menyapu air matanya .

Manakala Siti Nursamawi pula , hanya menggosok - gosokkan tangannya .


" Budak bertuah ! Sheila ! Siti ! " Jerit Nenek Diana dengan garang .


" Ya . " Balas Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan serentak lalu dengan pantas menghampiri Nenek Diana .


" Kejap je . Takdelah lama sangat . Tak macam yang kat dapur tu . " Kata Nurzahirah lalu menyudahkan kerjanya dengan memperelokkan kain langsir yang telah siap dipasangnya .

Dia melompat ke lantai . " Pakcik tunggu kat luar . Rara pergi dapur kejap . "


Nurzahirah melayang ke dapur dan terus sahaja dipeluk Puan Maryam .


" Budak bertuah ni . Jatuh tersembam , padan muka . " Kata Puan Maryam dengan lembut lalu membelai kepala Nurzahirah .


" Kerja Rara dan Pakcik dah siap . " Kata Nurzahirah dengan riang . " Nak pinjam Penyala Api boleh ? Kitorang nak main mercun . "


Siti Nursamawi ingin bersuara namun dia ditegah dengan manja oleh Sheila Asyikin .


Mak Teh Sanggul memberikan Penyala Api kepada Nurzahirah . " Pesan kat Pakcik . Jangan main mercun yang bukan - bukan . "


" Okey . " Balas Nurzahirah dengan nada riangnya lalu melayang semula ke ruang tamu .


" Korang berdua , jangan nak ke mana - mana . Duduk kat situ . " Kata Puan Maryam sambil memandang ke arah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .


Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah hanya tergelak kecil .


Ahmadi menyudahkan persiapan Bunga Apinya . Dia tersenyum sebaik sahaja Nurzahirah muncul di sisinya .


" Rara nak bakar . " Kata Nurzahirah dengan senyumannya .


" Okey . Dah siap . " Kata Ahmadi sambil tersenyum .


Nurzahirah membakar sumbu Bunga Api dan kemudian , dia dan Ahmadi berganjak sedikit kebelakang .


Beberapa bebola Bunga Api terbang dengan pantas ke udara dan terus meletup - letup di dada langit memancarkan coraknya yang beraneka warna .


" Selamat Hari Raya . Maaf Zahir dan Batin ! " Jerit Ahmadi dan Nurzahirah dengan gembira lalu Nurzahirah memeluk lengan Ahmadi dengan lembut bersulamkan senyumannya .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience