BAB 104 - FREAK WUJUD

Fantasy Series 4022

Ahmadi bersama dengan Nurzahirah , Nurzaharah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze , berdiri sebaris bertentang mata dengan anggota kumpulan Edy .

Nurzahirah di sisi kanannya , Nurzaharah di sisi kirinya .

Manakala , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze pula masing - masing berada di kiri dan kanan Nurzahirah dan Nurzaharah .


Sayap Peganiex pula berdiri pada barisan kedua sementara Anggota Pasukan pul berada pada barisan belakang menjadi pasukan bantuan , serangan serta pertahanan .


Penduduk Dunia Pelangi menyaksikan siaran itu dengan debaran .

Berselang - seli dengan siaran dari dalam Stadium yang memaparkan Ketua Pasukan Taktikal Khas dan beberapa anggota pasukan itu yang telah diseksa .

Tipikal persepsi Freak golongan yang menakutkan serta berbahaya semakin kuat dan membara .

Namun , ada juga dikalangan mereka yang mula menyedari akan kesalahan mereka dan berdoa serta berharap , Golongan Freak yang diwakili oleh Ahmadi dapat menyelamatkan semua tebusan dan Anggota Pasukan Taktikal Khas itu .


Kamera disorotkan ke arah Ahmadi , Nurzahirah , Nurzaharah , Mandy Chong Wei Tze dan Siti Aisyah .


Rakan - rakan sekolah Srikandi berempat itu ada yang tersenyum melihat mereka yang memilih untuk berdiri di lokasi panas itu dan memuji akan keberanian mereka .

Kebanyakkan mereka adalah , mereka yang menerima nasib yang sama pada ketika mereka disingkirkan daripada sekolah mereka dalam keadaan yang serta - merta .

Namun , masih ada juga dikalangan mereka yang mengenali akan Srikandi itu yang tetap beranggapan bahawa , Freak tetap perlu dijauhi dan hanya membawa kepada keganasan .


" Jangan jelmakan Baju Tempur . Guna baju biasa je . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang nadanya . " Rara dan Hara . Tak payah nak guna Mata Banshee Psikik . Kita buat biasa - biasa je . Tak payah nak tunjuk sangat . "


" Senjata Elemen ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze dengan lembut .


" Boleh . " Balas Ahmadi dengan agak pantas . " Korang nak guna apa kalau tak jelmakan Senjata Elemen ? Kentut ? "


Spontan sahaja Nurzahirah dan Nurzaharah menarik telinga Ahmadi .


" Ai . Awak jangan nak guna sangat Mode Tempur awak tu . " Kata Muniandy dengan tenang sambil menyedut Rokoknya . " Kita santai - santai je . "


Aivira hanya menganggukkan kepalaya sambil dia menghisap Lolipopnya .


Siti Aisyah menjelmakan Batang Petirnya yang berwarna Kuning dan Hijau Keunguan .

Nurzahirah dan Nurzaharah pula menjelmakan Batang Rama - rama Psikik mereka yang berwarna Biru berjalur Merah dan Merah berjalur Biru .

Nurzahirah memisahkan Batang Rama - rama Elemennya itu kepada dua bahagian .

Ahmadi pula menjelmakan Batang Aisnya yang berwarna Biru Keputihan .

Mandy Chong Wei Tze menjelmakan Batang Elementalnya yang berwarna Hijau dan Kuning .

Selepas itu , mereka semua menyandang Senjata Elemen mereka itu pada bahu mereka dengan gaya bersahaja mereka .


" Guru dengan anak murid sama je perangai . " Kata Hagia Sofea dengan lembut .


" Aku nak bawa Tradisi Pertarungan ! Empat lawan empat ! " Jerit salah seorang anggota kumpulan Edy dengan sombong .


" Aku takde hal ! " Balas Ahmadi dengan nada dan gerak tubuh bersahajanya . " Pilih empat Pahlawan terbaik kau ! "


Semua yang berada di situ semakin berdebar mendengar Ahmadi menyambut cabaran anggota Pasukan Edy itu .


Edy tersentak . " Raja Lagenos tu dah sampai . Bangsat . "


" Apa awak nak buat sekarang ? " Tanya Arni dengan lembut .


" Lagi baik mati bermaruah daripada mati menyerah kalah . " Balas Edy dengan jelas .

Selepas itu , dia memandang ke arah semua tebusan dan anggota Pasukan Taktikal Khas itu . " Bunuh diorang ni semua . "


Sheila Asyikin , Putih , Paquine dan Merowran , telah pun berada di dalam kawasan Stadium itu .

Pergerakkan mereka sepantas badai yang berhembus .

Dengan cermat , mereka bergerak menghampiri kawasan tebusan .


Prof . Zenderall yang berada pada bahagian atas satu bangunan pencakar langit , menunggu masa yang sesuai untuk membuat serangan .


Sheila Asyikin menghampiri seorang wanita yang sedang memeluk erat anak perempuannya yang masih kecil .


Perempuan itu terperanjat sebaik sahaja dia melihat kehadiran Sheila Asyikin kerana , mata Sheila Asyikin yang berwarna Merah , Kuning dan Jingga .


Sheila Asyikin mengarahkan wanita tadi agar senyap dan wanita itu menganggukkan kepalanya sambil menangis .

Kemudian , dia mengarahkan agar Putih bersedia untuk membuat sedikit serangan dan selepas itu pula , dia mengarahkan Paquine dan Merowran agar bersedia untuk menghasilkan Lingkaran Taisa .


Nurzahirah , Nurzaharah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze berjalan beberapa langkah ke hadapan dan bersedia untuk bertarung .

Selepas itu , mereka berempat membukakan Pintu Tenaga Elemen Warna dan Cahaya mereka .


Sougaena Chong Wei Lee tersenyum lalu dia berjalan ke depan . " Anak saya tu . "


Pendekar Umbut tersengih . " Gembira dia dapat tengok anak dia buka pertarungan . "


" Biarkan jelah dia . " Kata Sougarna Hasyura dengan lembut .


" Tapi . Gembira dia tu nanti , sampai berminggu - minggu dia cerita . " Kata Sougaena Aryan dengan jelas .


" Betul juga . " Kata Pendekar Kuning dengan lembut . " Boleh bosan dengar . "


" ' Eh ' korang . Jentayu tak datang ke ? " Tanya Sougaena Raj dengan jelas . " Mana dia ? "


" Bukan dia ada ke tadi ? " Celah Pendekar Kirai .


" Dia kat dalam Van . Tidur . " Balas Pendekar Bayu dengan jelas .


Pendekar Bara dan Dr . Hasyim memegang Blower yang entah daripada mana mereka peroleh dan menghalakannya ke arah Dato ' Sri Panglima Jentayu yang tidur dengan mulut terbuka .


" Dia ni . Lepas dah tak jadi pemimpin . Malas betul . " Kata Pendekar Bada dengan lembut .


" Janganlah bising sangat . " Kata Dr. Hasyim lalu menghidupkan Blower tadi .


Pendekar Bayu dan rakan - rakannya menoleh ke arah Van Hitam mereka kerana mereka terdengar suara ketawa Pendekar Bara dan Dr . Hasyim serta suara Dato ' Sri Panglima Jentayu yang terjerit dan keluar melalui tingkap kerana terperanjat .


" Bayu . Saya nak tanya ni . " Tanya Pendekar Umbut dengan jelas .


" Apa ? " Tanya Pendekar Bayu dengan bersahaja .


" Nama Hasyim tu , macam mana sebenarnya ? " Tanya Pendekar Umbut dengan perlahan . " Hasyim ke, Hisyam ? Kejap kita panggil dia Hasyim , kejap kita panggil dia Hisyam . Dia pun main layan je . Saya dah lupa nama sebenar dia . "


" Nama penuh dia , kat dalam Surat Lahir dia . Hisyam @ Hasyim bin Hassanuddin al - Khair . " Jawab Pendekar Bayu dengan jelas sambil dia tertawa kecil . " Arwah bapa dia dulu Ketua Tabligh kat Pulau ni sebelum berhijrah ke Pulau Merah . "

Kemudian , dia dan Pendekar Umbut menoleh ke arah Dr . ' Hisyam @ Hasyim ' yang sedang tergelak sakan menepuk punggung Dato ' Sri Panglima Jentayu . " Hasyim pun dia . Hisyam pun dia juga . "


" Anak ketua Tabligh ' ek ' . " Kata Pendekar Umbut dengan perlahan .


" Mungkin dia ni , tak lut tazkirah rasanya . Tu yang macam masuk air tu . " Kata Pendekar Bayu .

Edy menghunus Pisau Besar yang dirampasnya , dengan perlahan , dia menghunuskannya ke arah seorang anggota Pasukan Taktikal Khas Wanita yang mana , darah segar mengalir daripada dahinya .


Sheila Asyikin , Paquine dan Merowran telah pun bersedia untuk menghasilkan Lingkaran Taisa .

Manakala Putih pula , bersedia untuk melakukan serangannya .


Empat Pahlawan Edy meluru ke depan dengan pantas dengan wajah yang tenang .


Nurzahirah , Nurzaharah , Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze juga dengan pantas meluru ke arah lawan - lawan mereka .


" Siti . Aku nak kau bersedia . " Kata Ahmadi yang bergema di dalam minda Siti Nursamawi yang asyik mengunyah Burger . " Aku lenyap je , kau ganti aku kat depan ni . Aku akan terus masuk ke dalam Stadium . Arahkan , rakan - rakan kita yang lain ikut aku . "


Dengan sekali ' sumbat ' , Siti Nursamawi menghabiskan hidangannya dan selepas itu , dia meneguk sebotol besar Jus Blueberry , juga dengan sekali teguk .


Naera , Ratni dan Siti Hawa yang melihat kelakuan Siti Nursamawi itu tergelak kecil .


Selepas ' sendawa ' , Siti Nursamawi memandang ke arah rakan - rakannya . " Korang , Didie bagi arahan . "


Stephen Akio Kenzo dan semua rakannya dengan segera menghampiri Siti Nursamawi .


Mandy Chong Wei Tze menahan Senjata Elemennya dan dengan gerakan yang pantas , dia melibaskan Batang Elemennya ke arah tubuh lawannya .

Serangannya yang memancarkan pancaran Elemen yang memercikkan Percikan Warna Elemen Warna dan Cahayanya , dapat disaksikan oleh semua yang berada di situ dan yang menyaksikan semua itu di rumah .

Selepas dia menyerang lawannya tadi , dia melakukan gerakan Wushunya yang digabungkannya dengan Free Style Martial Artnya .


Siti Aisyah saling berbalas serangan dengan lawannya yang juga seorang Pahlawan Wanita .

Langkah Silat Gayungnya kemas dan terjaga . Setiap pertahanannya kelihatan sempurna dan begitu kemas .

Dia mempertemukan Hujung Batang Elemennya dengan Hujung Pedang Elemen lawannya .


Pertembungan itu menghasilkan gelombang yang mencetuskan sedikit tiupan angin yang bertiup agak deras .


Siti Aisyah tersenyum lalu , matanya memancarkan kerlipan cahaya yang berwarna Kuning , Hijau dan Ungu lalu , Batang Tongkat Elemennya itu mengalirkan arus Elektrik yang memaksa lawannya berundur ke belakang .


Nurzahirah pula , sama seperti Siti Aisyah , langkah Silat Cekaknya amat kemas sambil menyambut dan membalas serangan lawannya .

Pertahanan dan serangannya amat bertenaga dan cermat .

Dia merendahkan badannya dan dengan pantas , dia menyerang ke dua - dua belah bahagian abdomen lawannya sebelum dia menyepak dada lawannya dengan padu .

Selepas itu , dia berdiri tegak semula untuk menantikan serangan lawannya yang seterusnya .


" Saya tak pernah lihat Silat Cekak guna senjata macam tu . Setahu saya , kita guna Parang Lading atau Wali Jantan . " Kata Dato ' Panglika Lok Tujuh .


" Entahlah . Aku pun , susah nak cakap . Parang Lading sesuai untuk pertahanan . " Kata Pendekar Bayu dengan tenang . " Mungkin , Didie tak nak Rara tu guna senjata tu ' kut ' . "


Nurzaharah pula , dia kelihatan seperti menari sambil dia mengelak serangan - serangan lawannya .

Langkahnya seperti Tarian Jalanan yang amat memukau .

Sambil dia membuat langkah tariannya itu , sambil itulah dia melakukan pertahanan dan serangannya .

Dia merendahkan badannya ke tanah dan melakukan ' Kip Up ' dan seterusnya , dia meletakkan sebelah tangannya di tanah dan melakukan putaran kakinya seperti Capoeira yang pantas .

Selepas itu , di berputar dan melibaskan senjatanya ke arah leher dan kepala lawannya .


" Hebat Hara . Dia macam menari je . Style dia lain . " Kata Naera yang merupakan bekas Jurutari sepenuh masa . " Dia ada bakat jadi penari . "


Anggota Sayap Peganiex berlari ke hadapan dengan pantas untuk melakukan serangan dan pertarungan .


Ahmadi tersenyum lalu , dia memutarkan Batang Elemenya di hadapan , belakang dan pada bahagian atas kepalanya lalu , dia melompat dan memutarkannya pula pada bahagian bawahnya .


Ketua Pahlawan Edy itu belari ke arah Ahmadi sambil menjerit dengan lantang .


Ahmadi juga berlari ke arah lawannya itu dengan deras sambil dia menghubungi Siti Nursamawi .


Putih menghasilkan satu percikan Elemen untuk menyelamatkan anggota Wanita Pasukan Taktikal Khas yang hendak dicederakan tadi , dan dengan pantas , dia menghasilkan Lingkaran Taisa untuk membawa kesemua anggota Pasukan Taktikal Khas ke luar .


Sejurus selepas itu , Sheila Asyikin bersama dengan Putih dan Paquine dengan pantas menghasilkan Lingkaran Taisa untuk menyelamatkan kesemua mangsa tebusan penculikkan itu .


Edy dan semua rakannya terkejut melihat gerakan menyelamat itu yang berlaku dengan kelajuan yang amat pantas .


Kesemua yang diselamatkan tadi , muncul di kawasan lapang yang menempatkan pasukan Medik Pulau Biru dan Pasukan Medik Pasela .

Kecuali Pasela , kesemua mereka kelihatan keliru dan kebingungan melihat kesemua yang diselamatkan itu , muncul dengan tiba - tiba .

Selepas beberapa detik kemudian , barulah anggota Perubatan bergerak untuk melakukan rawatan awal .

Itupun , selepas Siti Maisarah memberikan arahan dengan lantang .


Kumpulan - kumpulan Wartawan , yang merakamkan kejadian itu , juga terperanjat melihat fenomena itu .


Bagi ' Manusia ' yang melihat fenomena itu di rumah juga , berasa hairan malah , ada juga yang tergamam dan tidak mampu untuk berkata - kata .

Bagi mereka yang tetap dengan pendirian mereka pula , mereka menuduh dan membuat andaian bahawa , semua itu adalah disebabkan Sihir dan Ilmu Hitam yang dipraktikkan oleh Golongan Freak .


Ahmadi tersenyum lalu melenyapkan dirinya .


Sejurus selepas itu , Siti Nursamawi dengan rakan - rakannya berlari dengan pantas untuk masuk ke dalam kawasan pertempuran .


Siti Nursamawi melenyapkan dirinya dan muncul semula di hadapan lawan Ahmadi tadi sambil mengacukan dua pucuk Terakol Bara Elemennya yang unik .

Dengan tanpa bicara , dengan senyuman manisnya , dia melepaskan Tembakan Elemennya ke arah musuhnya itu .


Musuh Siti Nursamawi itu , menangkis serangan itu dengan agak terburu - buru kerana dia tidak menyangka akan kejadian serangan itu .


Stephen Akio Kenzo dan rakannya melenyapkan diri mereka dan muncul semula di kawasan Padang di mana , Sheila Asyikin , bersama dengan Putih , Paquine dan Merowran , telah pun bertarung dengan Kumpulan Edy .


Selari dengan itu , anggota Pasukan Pasela yang diketuai oleh Fateh berdiri di sekeliling kawasan pertarungan untuk memastikan serangan - serangan Elemen yang dilancarkan tidak mencederakan kawasan sekeliling mereka .


Aivira bertarung dengan salah seorang Ketua Pahlawan Kumpulan Edy . Langkahnya kemas dan agak tenang serangan dan pertahannya .

Dia menepis dan mengelak semua serangan yang dilancarkan oleh Sham .

Dia terlihat satu ruang terbuka . Dengan pantas , dia menepis tangan Sham dan seterusnya , dia menendang abdomen kiri dan kanan Sham dengan kuat sebelum dia tendangnya dada lawannya itu dengan padu .


Siti Hawa pula bertempur ibarat Panglima Zaman Silam . Dia yang menggunakan Pedang Elemennya bersama dengan Tameng Elemennya yang unik , dia bergerak tenang dengan langkah Silat Pulutnya yang kemas .

Dengan tenang , dia melenyapkan senjatanya namun , dia masih lagi berwaspada .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience