Bab 107 - HUKUMAN BUDAYA

Fantasy Series 4033

Sebaik sahaja Gas dan Serum dimasukkan ke dalam tubuh Edy , tubuh Edy menggeletar dengan kuat .

Tangannya tergenggam dengan rapat . Dia yang dalam keadaan lemah tadi , menjerit dengan kuat dengan tubuhnya menggigil dan menggeletar dengan kekuatan yang luar biasa .


Namun , semua Saintis yang berada di situ termasuklah Prof . Linda Josephine yang menyaksikan keadaan itu , keadaan mereka seperti biasa sahaja .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kelihatan Ahmadi dan para anggota pasukannya sedang menikmati hidangan di halaman rumah mereka di bawah sebatang Pokok Buah yang berdaun lebat dan rendang .


" Bila awak nak jemput Santos ? " Tanya Aivira dengan lembut .


" Esok pagi ' kut ' . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Korang sedia Lori . Lepas tu , cari rumah yang masih kosong yang dekat dengan kawasan rumah kita ni . "


" Bukan kawasan kita ni memang banyak rumah yang kosong lagi ke ? " Tanya Stephen Akio Kenzo lalu dia menggigit seketul ayam .


" Manalah aku tahu . Bukan aku yang buat dan sediakan lokasi semua rumah kat sini . " Balas Ahmadi dengan nada bersahajanya . " Kau dengan bapa kau yang buat . "


" Awak cari dekat - dekat dengan rumah kita Steph . Senang nak lepak . " Kata Muniandy dengan pantas .


" Apesal Mandy makan , tak guna tangan ? Guna utensil pula . Tangan bersarung plastik bagai . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut dengan mulutnya kembung seperti Ikan Buntal kerana penuh dengah makanan . " Kita makan ayam ni . Makan ayam , kena guna tangan . Baru terasa nikmat dia secara maksimum .


" Malaslah nak kotorkan tangan . Nanti nak kena basuh . " Balas Mandy Chong Wei Tze dengan lembut . " Takpelah , bukannya tak boleh makan langsung . "


" Ke , Mandy tak nak hilang bau dan rasa kat tangan mandy tu ? " Tanya Ratni sambil tersenyum .


Tersedak Naera mendengar pertanyaan Ratni itu manakala wajah Mandy Chong Wei Tze pula serta - merta bertukar merah .


Siti Hawa , Sheila Asyikin , Ratni dan Siti Nursamawi pula tertawa .


" Bodohlah korang ni ! " Kata Naera yang juga telah kemalu - maluan . Pipinya juga menjadi merah sedikit . " Orang tengah makan ni . "


" Kenapa ? Mandy pegang apa ? " Tanya Nurzaharah dengan wajah kakunya .


" Hara diam ! Dah pandai bercakap ni , banyak bunyi ! " Jerkah Naera dengan nada malunya .


" Marah pula . Hara tanya Mandy . Bukan tanya akak . " Balas Nurzaharah dengan nada bersahajanya .


" Kak Naera . Marah . Marah Hara . Rara , tak suka . " Kata Nurzahirah dengan jelas sambil mengajuk cara Nurzaharah bertutur sewaktu ketika dahulu sambil membuat reaksi wajah yang kaku dan beku . " Marah lagi . Rara janji . Rara pukul . "


Semua yang berada di situ tertawa yang telah menambahkan lagi kegeraman dan perasaa malu Naera .


" Mandy pegang apa ? " Tanya Maera dengan tenang dan bersahaja .

Selepas itu , dia memegang gelasnya yang berisi Air Batu . " Mandy pegang ' bonttorgh. . . ' "


Belum sempat Maera menghabiskan ayatnya , sebiji pasu terhempas ke wajah Ahmadi dengan kuat sehingga dia tercampak ke tanah dengan padu .


" Jaga ayat tu sikit ! Budak bertuah ! " Jerit Hagia Sofea dengan lantang dari arah satu sudut . " Budak - budak tu muda lagi ! ! ! "


Ahmadi yang terdampar di atas tanah dengan kesan tanah dan serpihan pasu yang terletak elok pada wajahnya , hanya diam seribu bahasa .

" Sejak bila pula kakak aku yang berkulit gebu mulus tu ada kat situ ? Bukan dia membuta ke masa - masa macam ni ? " Bisik hatinya dengan sayu . " Bukan aku yang cakap . "

Dia mengeluh lalu bangun semula dan kemudian , Smartphonenya , berdering .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kejap lagi Didie datang . " Kata Pendekar Bayu dengan tenang selepas dia mematikan Smartphonenya .


" Tak boleh nak buat apa . " Kata Pendekar Kilat dengan perlahan . " Kita kena ikut permintaan diorang . Kalau tak , kita takkan dapat maklumat yang kita nak . "


" Bodohlah . Nak ikut permintaan pembunuh pula . " Kata Vastu dengan jelas nada suaranya . " Dah jelas - jelas diorang yang buat semua serangan selama ni . Hukum jelah diorang . "


" Corazon , elok kau bagi senyap budak kau tu . Kalau dia masih lagi dengan perangai dia tu masa anak aku ada kat sini . Aku risau je kepala dia pecah enam belas . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas lalu dia membakar rokoknya . " Atau kau nak tengok benda tu terjadi ? "


" Kawasan ni kawasan DILARANG MEROKOK . Awak nak kena saman ke ? " Tanya Kol . Jen . Corazon dengan wajah semacamnya sambil dia menunjuk ke arah Pelekat Larangan Merokok .


Serta - merta Pendekar Bayu memadamkan api Rokoknya .


" Anak dengan bapa sama je . " Kata Vastu dengan jelas . Nadanya sinis . " Dua - dua sakit jiwa .


Seketika kemudian , Ahmadi masuk melalui Pintu ruangan itu dan melihat ke arah Pendekar Bayu . " Apa hal ? "


" Diorang ni semua hanya bekerjasama dengan kita kalau Didie ada kat sini . " Balas Pendekar Bayu dengan jelas .


" Kenapa tak guna teknik Psikik je untuk dapatkan maklumat ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Minda diorang ada Corak Elemen Letupan . ' Kang ' nanti kita ceroboh , meletup . Satu apa pun tak dapat . " Kata Ikhwan dengan jelas .


Ahmadi mengeluh lalu dia berjalan ke arah Makmi dan rakan - rakan Makmi yang telah digari .


" Hero dah datang . " Kata Vastu dengan nadanya yang sengaja dikuatkannya . " Cepatlah hero . Tunjukkan kuasa awak . "


" Kau boleh diam tak ? " Balas Ahmadi dengan nadanya yang bersahaja . " Kepala aku serabut . Jangan sampai aku calit tapak kasut aku kat lidah kau yang macam Pelacur harga murah tu . "


Pendekar Bayu terdiam . Wajahnya berubah mendengar kata - kata yang keluar daripada mulut Ahmadi .

Rakan - rakannya juga turut bagaikan terkedu .


Ikhwan , Daniel , Fateh dan Khalid juga turut bagaikan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar .


Ahmadi memandang ke arah Makmi dengan pandangan matanya yang agak dingin .

Selepas itu , dia menjelmakan Kerusi daripada Elemen Ais dan Tanah di belakang Makmi dan rakan - rakan Makmi .

" Dah , bangun , duduk . " Katanya dengan jelas dan lembut lalu , dia melabuhkan punggungnya di atas kerusi yang sama yang dihasilkannya untuknya .


Makmi dan semua rakannya bangun dan duduk di atas Kerusi Elemen tadi .


" °°° ' Range noay llaka akkata uges asasla range . Namika talida anol ebida habkacu . ' ( Kitorang hanya akan bercakap guna bahasa kitorang . Lelaki tadi boleh jadi jurucakap . ) Kata Arni dengan lembut .


Ahmadi memandang ke arah Pendekar Bayu dan rakan - rakan Pendekar Bayu .

" Pakcik yang bercakap dengan diorang tadi . Pakcik boleh terjemahkan . " Kata Sougana Asyura dengan jelas .

Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu dia memandang ke arah Sham . " °°° ' Hata nuasear ouko tagnarr owaind isni ? ' ( Apa tujuan korang serang dunia ni ? ) " .

" °°° ' Namika utha evada ghassla naoka . Ghassla utha naeyahar . Edim naenwa creasil galues anghic evada madeis ghassla utha . Wakou naton ako onku orpassa isni ' . ( Lelaki tu ada fosil purba . Fosil tu berbahaya . Dia nak hasilkan semula makhluk yang ada dalam fosil tu . Awak bukan tak tahu , masalah ni . )" Jawab Lolita dengan jelas .


Souganea Asyura menterjemahkan perbualan Ahmadi .


" °°° ' Bipar utha naton nossala ouko chloez tagnarr owaind isni . Ouko reasu uububil mkayyie nyoul . ' ( Tapi , itu bukan alasan korang boleh serang dunia ni . Korang dah bunuh banyak nyawa . ) " Balas Ahmadi dengan lembut dan jelas . °°° ' Taie , Kae ako onku oupasa orpassa utha . Oupasa utha kae naenwa baelke canoe ushmelui anghic kaecasa ouko odua narokei . Mkayyie nyoul anghic maneik cetornill . ' ( Ya , aku tahu pasal masalah tu . Pasal tu aku tak nak ambil tindakan melulu yang macam korang buat sekarang . Banyak nyawa yang kena dlindungi . "


" °°° ' Iwo owaind ednill cetornill . Hata laseonce ponu canoe naed conakki edim . Utha oseleharo anghic rangwe ookake . ' ( Dua dunia perlu dilindungi . Apa sekali pun tindakan dan akibat dia . Itu pilihan yang kitorang ambil ) . " Kata Vaega dengan jelas dan tenang .


Ahmadi mengeluh .°°° ' Conakki edim chisane jaeno . Thimna nishuk nukigh . Ako mikarah ekao nire uor ekao Owaind Magdeth . Niishuuka edim liesta llaka esesarui . " ( Akibat dia satu je . Kena hukum bunuh . Tak kisah kat sini atau kat Dunia Mitos . Hukuman dia tetap akan sama . ) "


Sougaena Asyura menterjemahkan perbualan antara Ahmadi dengan Makmi dan rakan - rakan Makmi .


" Die . " Panggil Kol . Jen . Corazon dengan jelas . " Apa pun isi perbualan korang . Diorang akan didakwa di bawah Akta 81 kurungan 17 . Dorang akan dihukum bunuh . Diorang dah cederakan ramai orang dan bunuh ramai orang awam . "


Ahmadi tersengih . " Dunia kita takde Akta untuk dakwa diorang ni sebab , dunia kita takde Akta untuk makhluk selain daripada Manusia . "

" Pasela takde akta untuk ni ke ? " Tanya Kol . Jen . Corazon lalu dia memandang ke arah Pendekar Bayu .

" Ada . Tapi untuk Golongan kitorang je . Selain daripada Manusia macam kitorang ni , memang takde . " Balas Pendekar Bayu dengan tenang . " Akta - akta yang Pasela guna , 90 % hampir sama dengan akta yang Mahkamah guna . Yang selebihnya , hukuman Pasela . Kau tahu apa yang aku maksudkan . "

" Tahu . " Balas Kol . Jen . Corazon dengan tenang .

" Habis tu , takkan kita nak lepaskan semua Kutu Babi ni macam tu je ? ! " Tanya Vastu dengan geram .


Vaega tersengih . " °°° ' Wakou otnak reassue rangwe . Ukbiligh ako ? ' ( Awak takkan lepaskan kitorang . Betul tak ? " )


" °°° ' Kae thimna odua hata anghic ulaoush kae odua . Niishuka liesta niishuka . Otnak irubegh . Ouko amwoka hata eaduksa kae ? ' ( Aku kena buat apa yang patut aku buat . Hukuman tetap hukuman . Takkan berubah . Korang fahamkan apa maksud aku ? " )

Nasja tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " °°° ' Nuozae evaek chisane yarra jaeno anghic chloez ofteurze bisfaku rangwe searoka , lawuunaka anghic evaek ekao owaind isni , ako suikura ofruka rangwe . ' ( Cuma ada satu cara je yang boleh tentukan nasib kitorang sebab , undang - undang yang ada kat dunia ni , tak terpakai untuk kitorang . "


" °°° ' Naghfiiru oskaluii tiediema . Wakou tegdagh nukigh rangwe . Utha tagfirak rangwe ofruka tiediema ekao tharmara wakou . ( Pertarungan kalah mati . Awak dapat bunuh kitorang . Itu takdir kitorang untuk mati kat tangan awak . ) Kata Nasja dengan tenang dan jelas . " °°° ' Uluy wakou anghic tiediema . Rangwe akwil yellera , naed akwil unrichar naed akwil aleizkuraina Edy naed , nukigh namika utha . ' ( Kalau awak yang mati . Kitorang akan bebas dan akan cari dan selamatkan Edy dan , bunuh lelaki tu . ) "


Ahmadi tertawa kecil . " °°° ' Oukuo glazira kae llaka etligata oukuo kaecasa utha jeaeno teak ? Wargharou kae llaka uububil ouko uluy ouko godaero uububil kae . ' ( Korang ingat aku akan lepaskan korang macam tu je ke ? Pahlawan aku akan bunuh korang kalau korang dapat bunuh aku . ) "

Dia kemudiannya , tersenyum . " Aku akan bunuh korang . "

Selepas itu , dia berdiri . " Bawa diorang ni ke Stadium tu semula . Saya akan bertarung dengan diorang ni semua . Pertarungan kalah mati . Jangan bawa Wartawan . Keadaan pertarungan ni tak sesuai untuk dijadikan tontonan umum . "


Baru sahaja Kol . Jen . Corazon hendak berkata - kata , dia terhenti kerana Vastu mencelah .


" Kenapa pula tak boleh ? ! " Tanya Vastu dengan nada bongkaknya . " Wartawan kena lihat pertarungan bodoh ni untuk jadi saksi ! "


" Korangkan ada . Cukuplah . " Balas Ahmadi sambil tersenyum . " Korang semua pun boleh jadi saksi apa . "


" Aku tak kira ! Aku akan bawa semua Wartawan untuk saksikan pertarungan mengarut korang ni ! " Kata Vastu lagi dengan nadanya yang jelas penuh dengan kesombongan .


" Aku akan bunuh kau sekali kalau kau berani buat macam tu . " Kata Ahmadi lalu dia berdiri menghadap ke arah Vastu .


" Jangan cakap je , pondan . " Kata Vastu seakan mencabar Ahmadi . " Apa lagi kau tunggu . Aku kat depan kau ni . "

Dia mencampakkan Pistolnya ke arah Ahmadi .


Pistol itu terkena pada bahagian dada Ahmadi sebelum jatuh ke lantai .


" Kuda Laut . Dengar sini . Saya nak beritahu awak . " Kata Garar dengan senyumannya . " Awak mungkin kenal Didie , tak macam kitorang kenal dia . Kat sini , mungkin personaliti dia , yang macam awak kenal sekarang . Tapi kat dunia kitorang . Dia ni , salah seorang daripada Assassin yang paling kejam . "


" Aku malas nak cakap benda yang sama . Dengan diorang Stephen pun , aku dah cakap perkara yang sama . " Kata Ahmadi sambil dia tersenyum . " Dengar sini . Ingat apa yang aku cakap ni sampai bila - bila . "

Selepas itu , dengan perlahan - lahan dia berjalan ke arah Vastu .


Pendekar Bayu ingin meluru ke arah Ahmadi namun , dia ditegah oleh Daniel .


" Jangan risau . Didie takkan bunuh dia . Dia cuma nak bercakap je tu . " Kata Daniel dengan lembut .


Pendekar Bayu menganggukkan kepalanya dan melepaskan satu keluhan .


" Kalau kau membesar dengan Gadget , Laptop , PC , mainan - mainan canggih dan benda - benda yang macam tu . . . " Kata Ahmadi dengan jelas . " . . . aku pula . Membesar dengan badan yang berlumuran darah . Tangan aku ni , dah basah dengan darah dalam masa umur kau pegang benda - benda macam tu . "


Vastu hanya mendengar bait - bait kata yang dilontarkan oleh Ahmadi .


Ahmadi tersenyum lalu dia berpusing dan berjalan ke arah Pintu Keluar . " Pasela akan iringi diorang ke Stadium tu . Saya akan muncul kat sana dengan anggota pasukan saya dan Sayap Peganiex . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Edy dibiarkan oleh beberapa orang Saintis di dalam satu ruang yang berwarna Putih .

Dibiarkan tertiarap di atas lantai dalam keadaan yang amat lemah .

Dia tidak mampu lagi untuk mengeluarkan suaranya , apatah lagi untuk membukakan kelopak matanya .

Badannya menggigil dengan dengan lembut .


Sementara itu , Prof . Zenderall dan Prof . Linda Josephine berada di dalam satu ruang yang besar .

Mereka berada di situ untuk melihat persiapan rancangan mereka yang akan mengubah sejarah dunia .

Satu Perubahan yang akan , mengubah dua dunia menjadi satu tempat yang tidak pernah dilihat , tidak pernah didengar dan , tidak pernah sekalipun dibayangkan .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience