Kemunculan Veruga yang mengenakan topeng bercorak yang amat menggerunkan itu telah menyebabkan semua yang berada di situ semakin berdebar .
Ditambahkan lagi dengan Pakaian Tempurnya yang amat menakutkan . Mereka semakin digigit kegerunan .
" Saya tak suka dengan Panglima Veruga . Terus - terang saya cakap . Aura Tenaga puak dia ni , memang buat saya rasa tak sedap badan . " Kata Hose dengan tenang .
Selepas itu , dia menoleh ke arah Putih yang kelihatan tenang . " Awak , Merowran , dan Paquine ke , memang tak pernah terserempak ke dengan puak dia tu ? Awak bertiga pun , puak misteri jugakan ? "
" Tak pernah . " Balas Putih dengan lembut dan jelas . " Diorang pun , mesti tak pernah terserempak dengan puak kitorang . Tapi apa yang pasti . Kitorang cuma tahu kewujudan puak masing - masing melalui nakhah - naskhah dan manuskrip - manuskrip lama je . "
Ahmadi melenyapkan Baju Tempur Assassinnya .
Selepas itu , dia melepaskan satu keluhan yang berat . " Ada apa - apa yang korang nak cakap ? "
Sham tersenyum . " Tolong bunuh lelaki keparat tu . Buktikan yang awak , layak memegang gelaran dan tampuk Kerajaan Lagenos . "
Ahmadi mengeluh lalu dia menganggukkan kepalanya dengan lembut .
" Sebagai pengganti kepada Akham Nessela yang celaka tu , lelaki tu mesti memiliki keupayaan yang sama dengan Akham Nessela . " Kata Lolita dengan lembut bersama dengan senyumannya . " Jaga diri . Jaga pasukan awak dengan nyawa awak . "
" Jangan risau . Bukan je diorang . Aku buat benda yang sama dengan kerajaan bersekutu . " Kata Ahmadi dengan nadanya yang perlahan . " Aku sanggup gadaikan nyawa aku untuk lindungi dua dunia ni . "
" Saya ada sembunyikan sedikit harta dekat Gua Duney . Lepas awak dah selesaikan kerja awak kat kitorang . Tolong serahkan harta tu kat Isteri saya . " Kata Makmi dengan lembut dan jelas . " Itu je yang saya ada . "
Selepas itu , dia mengukirkan senyumannya yang pasrah . " Kalau tak keterlaluan . Saya nak minta awak masukkan anak saya kat sekolah awak yang kat Pulau tu . Dia berhak dapat pendidikan yang sempurna yang saya tak dapat berikan . "
" Baiklah . Aku akan berikan dia pendidikan yang kau harapkan tapi , bukan kat sekolah tu . Sekolah tu untuk rakyat aku yang dapat Pengampunan DiRaja oleh Tuanku Baginda Permaisuri . Aku akan bagi dia tempat kat Kerajaan Hoansen . Jangan risau . Aku akan aturkan segalanya . " Balas Ahmadi dengan tenang walaupun , nadanya bagaikan dihimpit oleh perasaannya yang berat .
" Sheila . Panggil wakil beberapa orang wakil Wartawan , wakil Pasela dan Kol . Jen . Corazon . " Kata Ahmadi yang bergema di dalam minda Sheila Asyikin . " Diorang akan jadi saksi . Abang akan pancung kepala diorang sekarang . "
Sheila Asyikin dengan segera melaksanakan arahan Ahmadi dan juga mengarahkan agar , semua Lapisan Elemen yang pasukan mereka hasilkan dilenyapkan segera .
" Tak sanggup saya nak tengok orang kena penggal . " Kata Dato ' Sri Panglima Jentayu dengan agak pantas .
Selepas itu , dia menolak bahu kiri Pendekar Bayu dengan lembut . " Bayu . Awak pergi jadi wakil kitorang . "
Pendekar Bayu dengan tenang , melangkah ke Padang dan berjalan ke arah Ahmadi dengan langkahnya yang perlahan .
Jen . Kol . Corazon melepaskan keluhannya yang berat lalu , dia menyusuri langkah Pendekar Bayu .
Elly Amiera juga turut serta untuk menjadi wakil Wartawan sebagai saksi .
Turut untuk menjadi saksi juga adalah Siti Maisarah dan Daniel .
Ahmadi mengarahkan agar mereka semua berdiri pada satu jarak . " Sebab ni , saya tak nak ada sebarang liputan . "
Kemudian , dia mengarahkan Veruga untuk memanggil beberapa tiga orang anggotanya lalu , dia melenyapkan teknik Pahlawan Elemennya tadi .
Tidak lama selepas itu , tiga Pahlawan Veruga muncul dengan Topeng mereka yang amat menggerunkan .
Termasuklah , Pureen .
Prof . Zenderall , Prof . Linda Josephine dan Scarlett yang melihat keadaan itu juga semakin memusatkan tumpuan mereka .
Veruga menggerakkan kepalanya lalu , Makmi , Sham dan Lolita terlutut ke tanah kerana belakang lutut mereka ditendang dengan keras oleh anggota Veruga .
Kesemua saksi berdiri dan membuat satu barisan di belakang Ahmadi .
Termasuklah Vastu yang berdiri sambil berpeluk tubuh .
Veruga mengangkatkan tangannya memberi isyarat agar semua Pahlawannya bersedia untuk melaksanakan tugas mereka .
Para Pahlawan Veruga dengan tenang , bersiap sedia untuk menunggu arahan daripada Veruga .
Ahmadi menoleh ke arah kiri dan kanannya untuk kelihat ke arah saksi - saksi yang dibenarkannya untuk melihat Hukuman Barbarian itu .
Selepas itu , dia memandang ke arah Veruga yang memusatkan pandangan ke arahnya .
Dengan sekali gerakan kepala Ahmadi , Veruga menghayunkan tangannya ke bawah dan sejurus selepas itu juga , Hukuman Barbarian itu telah pun dilaksanakan .
Ahmadi terlutut di atas tanah dengan matanya yang terpejam .
Bahunya terangkat - angkat sedikit menahan sebak dan sedih yang menakutkan dirinya .
Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi memegang bahu Ahmadi dan cuba untuk menenangkannya .
" Bawa semua mayat ni pulang . Kubur kat Tanah Perkuburan kat Pulau Tanpa Cahaya . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas . Termasuklah semua mayat yang ada kat Padang ni . "
Arahan Sheila Asyikin itu dengan segera dilaksanakan .
Vastu tersengih . " Menangis ? Kenapa pula kau nak menangis ? Diorang ni semua memang kawan kau ke ? Kau memang ketua diorang ? "
Kata - kata yang terhambur daripada mulut Vastu itu telah meletupkan perasaan Ahmadi .
Namun , dia berusaha untuk mengawal perasaannya . " Kau tak tahu apa yang aku rasa . Kau takkan faham . Kau takkan tahu macam mana perasaan kalau esok kau mati , Yang Maha Mengadili kita semua akan tanya kau , ' Kenapa kau penggal diorang ? ' Kenapa kau ambil nyawa diorang ? ' Siapa kau nak ambil nyawa diorang ? ' . Kau takkan faham berat bebanan dan tanggungjawab yang aku tanggung . "
" Mestilah aku faham . Aku bukan sebulan dua dalam dunia jenayah ni . " Balas Vastu sambil tertawa kecil lalu dia berjalan ke belakang menghala ke luar kawasan Padang dengan langkah yang perlahan . " Pasal , aku yakin . Kau ketua dalam kejadian ni . Kau cuma berpura - pura dan sanggup bunuh diorang semua . Aku akan akan buktikan . Korang semua ni , memang Manusia yang sumpah oleh Tuhan . "
Ahmadi melenyapkan dirinya dan dengan sepantas kilat , Sheila Asyikin juga melenyapkan dirinya .
Tiba - tiba , Ahmadi dan Sheila Asyikin muncul di hadapan Vastu yang menyebabkan , Vastu terduduk di atas tanah dengan wajah yang amat terperanjat .
Sheila Asyikin menahan Pedang Pawana Ahmadi daripada terkena pada kepala Vastu dengan menggunakan Pedang Pawaka miliknya .
Namun Ahmadi yang bagaikan terlalu geram dengan kata - kata Vastu tadi , kembali ingin menyerang sehingga dia dan Sheila Asyikin bertarung .
Pertarungan mereka terlalu bahaya dan pantas .
" Sarah . Cuci kepala sampah ni . Buang memori dia pasal pertarungan ni dan semua maklumat pasal Pahlawan Pelarian ni daripada kepala dia . " Kata Kol . Jen . Corazon dengan tenang dan jelas . " Biar dia tak tahu langsung pasal keadaan ni . "
Selepas itu , dia memandang ke arah semua wakil wartawan yang ada di situ . " Korang semua boleh laporkan apa yang terjadi kat sini . Tapi , pasal Vastu . Pandai - pandailah korang nak tulis . Sebab , apa yang korang akan sajikan kat penonton dan pendengar kat luar nanti , akan berikan impak yang besar . Selebihnya , biar Yang Maha Mengatur Segalanya yang tentukan . Kita cuma boleh berdoa agar keamanan dan kedamaian yang kita nikmati selama ini , akan terus berkekalan . "
Ahmadi melenyapkan Senjatanya dan berjalan ke arah kawasan luar Padang dengan langkah yang agak geram yang tertahan - tahan .
" Kalau Sheila tak dapat baca pergerakkan Didie tadi . Saya yakin . Vastu akan jadi memori kat sini . " Kata Adam dengan jelas dan tenang .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Suasana Pagi yang menyamankan menemani penduduk dunia .
Matahari yang bersinar terang yang ditemani oleh awan yang gebu , menyinari dunia yang bakal bergolak .
Kelihatan keluarga besar Ahmadi sedang menikmati sarapan bersama sambil berborak .
Kecuali Nurzaharah yang mengikuti Ahmadi ke Dunia Mitos kerana ingin mencerna keadaan di dunia itu .
" Rara tak percayalah . " Kata Nurzahirah dengan jelas sambil membuat reaksi wajah yang tidak percaya . " Ummi Sofea yang perangai macam Perempuan Pinggitan macam tu , sebiji perangai dia macam Pakcik . Kalau dua kakak hantu ni , Rara percayalah . "
" Takde maknanya . Dua hantu ni , terpengaruh dengan Pakcik . Diorang ni asalnya perempuan baik . Senang cakap . Dengar cakaplah . Sopan - santun . Lemah - lembut je kalau bercakap . " Kata Siti Nurjannah dengan jelas . " Yang sebiji macam Pakcik , Ummi Sofea Rara tu . Dia tu , memang Pakcik versi Perempuan . "
Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin hanya menikmati hidangan sarapan mereka tanpa mengeluarkan sebarang perkataan .
" Tak percayalah Rara . " Balas Nurzahirah lagi dengan tenang .
" Lepas Ummi Sofea Rara tu dah kahwin je perangai dia dah sopan . Kalau tak , memang kelam - kabut rumah ni diorang kerjakan . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas .
Nurzahirah menoleh ke arah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi yang duduk di sisi kiri dan kanannya . " Memang susah betul nak percaya . Dua kakak hantu ni , asalnya budak sopan dan lemah - lembut . "
" Diorang berdua ni selalu ikut Pakcik ke mana - mana . Sebab tu diorang terjebak dengan perangai Pakcik . " Kata Siti Khumairah pula dengan lembut . " Fakta menarik pasal diorang berdua ni pula . Diorang lahir sama dengan hari Pakcik lahir . Bulan yang sama . Hari Ahad . Pagi . Pakcik lahir dulu . Selang beberapa minit , baru dua orang ni . "
" Ummi Sofea ? " Tanya Nurzahirah dengan agak pantas .
" Ikut surat lahir dia masa Atuk Bayu ambil dia sebagai sebahagian daripada keluarga kita , dia lahir bulan Februari . " Balas Siti Maisarah dengan jelas lalu dia memandang ke arah Pendekar Bayu . " Betulkan ?
Pendekar Bayu menganggukkan kepalanya dengan tenang .
" Empat orang dalam rumah ni , lahir pada bulan yang sama . Memang ajaib betul . " Kata Nurzahirah dengan jelas . " Tapi , kenapa orang selalu anggap Pakcik dan Ummi Mai kembar tak seiras ? "
" Pasal muka kitorang sebiji . Mata . Bentuk bibir . Wajah pun lebih kurang sama . " Kata Siti Khumairah dengan agak pantas . " Tapi . Jarak umur kitorang jauh . Lagi pun , orang dah panggil macam tu . Hadap jelah . "
Nurzahirah berpeluk tubuh . " Tiba - tiba pula terfikir . Macam manalah agaknya Ummi Sofea tu punya perangai kalau dia tak berubah . "
" Rara fikir je macam ni . Kalau dua kakak hantu Rara ni dah bergabung dengan Pakcik , boleh sebabkan rumah ni macam kena gempa bumi . " Kata Dr . Hasyim dengan lembut dan jelas . " Kalau Ummi Sofea tu pula , masih tak berubah perangai dia dan bergabung dengan Pakcik kesayangan Rara tu , rumah ni boleh meletup macam kena bom lepas tu kena sedut dan kena tiup oleh Puting Beliung ke serata tempat . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sementara itu di Dunia Lagenos , kelihatah Ahmadi dan Nurzaharah sedang berborak bersama dengan Kucina dan Witchie .
" Kitorang dah guna segala kepakaran yang kitorang ada untuk hasilkan apa yang Tuan nak . Kitorang dah reka balik alat berubah Sayap Peganiex dan dah gabungkannya dengan Alat yang direka oleh Kakak Tuan masa diorang masih kat Pasela dulu . Masa yang diorang mula - mula nak bekerjasama dengan Tuan . " Kata Kuchina dengan jelas . " Dan , kitorang dah pisahkan bentuk alat tu dan tukarkannya menjadi alat Elemental yang hanya boleh digunakan hanya sekali seumur hidup . Ikut apa yang Tuan nak . "
" Dan juga , kitorang dah gabungkan Alat Elemental tu guna semua jenis Batu , Mutiara dan Kristal daripada setiap Unsur Elemen , ikut apa yang Tuan nak . " Kata Kucina pula lalu dia duduk di atas meja . " Dan , Alat Elemental tu , dah sedia untuk digunakan . "
" Bagus , bagus . " Balas Ahmadi yang duduk dengan posisi bersahajanya dengan meletakkan kedua belah tangannya di atas kepalanya . " Untuk yang muda - muda ni pun , korang ada buatkan jugakan ? "
" Ada . Dengan gaya fesyen yang bercorakan lebih feminin . Jadi , nampaklah beza dia . Terutamanya untuk Cik Siti Hawa dah Cik Muda Siti Aisyah pasal , diorang bertudung . " Balas Witchie dengan lembut . " Jangan risau . Fesyen Uniform di memang kena dan futuristik . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nurzahirah duduk di atas tangga sambil dia melihat ke arah Hagia Sofea yang sedang menyidai pakaian .
" Masih tak puas hati lagi ke ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .
" Mak tengoklah tu . Langkah dan pergerakkan lembut je . " Balas Nurzahirah dengan tenang sambil terus bertongkat dagu .
Siti Maisarah tersenyum . " Tunggu satu hari nanti . Mesti Rara nampak perangai sebenar Ummi Sofea . "
Ahmadi dan Nurzaharah muncul bersama dengan pancaran Elemen Warna dan Cahaya mereka .
Kelihatan Nurzaharah sedang mengangkat sebuah Peti yang agak cantik seni ukiran dan hiasannya .
Nurzaharah dah Siti Maisarah menghampiri Ahmadi .
Begitu juga halnya dengan Hagia Sofea yang telah pun selesai menyidai pakaian .
Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi yang keluar menjengah juga turun dan menghampiri Ahmadi dan Nurzaharah .
" Peti apa ni ? " Tanya Hagia Sofea lalu hendak memegang Peti Elemen itu . " Apa dalam dia ? "
" Jangan pegang ! " Kata Nurzaharah dengan agak lantang dengan wajah kakunya .
Hagia Sofea membatalkan niatnya untuk memegang Peti Elemen itu . " Kenapa ? "
" Haram . " Balas Nurzaharah dengan nada bersahaja bersulamkan wajahnya yang beku .
Sejurus selepas Nurzaharah menyudahkan ayatnya , lidahnya terkeluar lalu terjelir dan tersimpul .
Peti Elemen yang dipegang Nurzaharah terlepas namun , sebelum Peti Elemen itu terjatuh menghempap kakinya , Nurzahirah terlebih dahulu menyambut Peti Elemen itu .
Nurzaharah terperanjat besar dan ketakutan melihat lidahnya terjelir dan tersimpul .
Dia dengan pantas menggenggam kedua belah bahu Ahmadi yang sedang tertawa terbahak - bahak .
" ' Bontot' haram . " Kata Hagia Sofea dengan bersahaja lalu dia berjalan ke arah tangga . " Main - main lagi dengan Ummi Sofea. "
" Rara percaya tak sekarang ? " Tanya Siti Maisarah dengan wajah semacamnya .
Share this novel