Rate

BAB 63 DYRAD

Fantasy Series 3820

Hari berselang dan berlalu . Kes pembunuhan misteri , masih lagi mencengkam di seluruh dunia Pulau Tujuh Warna Pelangi .

Keadaan itu telah menyebabkan , kerajaan telah mengumumkan perintah berkurung selepas pukul lapan malam di kawasan - kawasan yang berlakunya kes pembunuhan .

Kecuali Hospital dan Klinik , semua jenis Pasaraya dan Kedai Runcit , Francais - francais makanan segera , Petugas Keselamatan dan Petugas Media .

Mengikut kes pembunuhan misteri tersebut , di seluruh ketujuh - tujuh Pulau Pelangi mengalami kes kejadian yang sama namun , hanya di Pulau Biru sahaja yang mencatatkan rekod tertinggi . Rekod terbaru , sebanyak 17 orang yang telah menjadi mangsa .


Siti Maisarah kelihatan gembira menjadi ' cashier ' di Kedai Cawan Mini Ahmadi .


Disebabkan perintah berkurung , jumlah pelanggan menjadi agak ramai sehingga , Ahmadi menyediakan beberapa menu tambahan yang menjadi pesanan yang agak laris jualannya .

Antaranya ialah Nasi Berlauk , beberapa jenis mee , beberapa jenis menu berasaskan ikan , ayam dan daging dalam pelbagai jenis hidangan masakan .


Nurzaharah juga turut membantu sama . Walaupun dia kelihatan kekok namun , dia berusaha untuk menyantuni dan melayani pesanan pelanggan yang datang .

Ada di kalangan pelanggan mereka , yang menyangkanya adalah Nurzahirah .


" Orang banyak . Beli itu . Beli ini . Beli macam - macam . " Kata Nurzaharah selepas dia duduk bersandar di kerusi . " Hara haus . Mak haus ? "


Siti Maisarah menolak laci kaunter lalu memandang ke arah Nurzaharah sambil tersenyum . " Hara nak buatkan minuman untuk mak ke ? "


" Cakap je . Hara buat . " Jawab Nurzaharah dengan agak laju . " Koko Ais . Kopi Ais .Teh O Ais . Sekarang , Hara pandai . Kakak ajar . "


Tergelak kecil Siti Maisarah mendengar kata - kata Nurzaharah . " Teh O Ais . "


" Tunggu . " Balas Nurzaharah lalu berlari - lari anak menuju ke arah ruang dapur .


Siti Maisarah tersenyum lalu membuangkan pandangannya ke arah pelanggan yang duduk dan bersembang sambil menikmati kek dan minuman masing - masing .

Kemudian , dia mengambil sebuah buku dan menulis sesuatu .

Laporan jualan daripada pukul sembilan pagi tadi sehingga pukul dua petang .


Loceng berbunyi menandakan ada pelanggan sedang menolak pintu kaca .


Siti Maisarah menutup buku tadi dan memandang ke arah pelanggan yang sedang menghampirinya .

Dia memberikan senyuman kepada pelanggan tadi yang juga tersenyum memandangnya .


" Ye Cik . Boleh saya bantu ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


Pelanggan itu seorang Wanita . Berbaju T - Shirt Putih berlengan panjang yang agak ketat dengan berseluar Jeans Slim Fit serta memakai Sneakers .

Rambutnya yang panjang pula berfesyenkan Pony Tail .


" Saya pertama kali datang ke kedai ni . Saya tak tahu nak pilih Kek yang mana . " Jawab pelanggan tadi dengan lembut dan agak seksi nada suaranya . " Boleh rekomenkan Kek - kek yang menarik tak ? "


" Boleh . Kejap ye . Duduk dulu ." Balas Siti Maisarah dengan lembut lalu mengambil katalog menu dan membukanya di atas meja .


Pelanggan Wanita tadi duduk di hadapan Siti Maisarah yang hanya dipisahkan oleh meja yang bersambung dengan mesin tunai .


" Apa kata Cik cuba yang ini . Kek Milk Carrot . Ada hirisan Lobak dan krim dia pula , berperisa Full Cream Milk . " Kata Siti Maisarah dengan lembut memberikan cadangan . " Kek ni , antara pilihan yang popular . "


Pelanggan Wanita yang itu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya dengan perlahan .


Siti Maisarah membuka helaian lembaran menu dengan lembut . " Yang ni pula , Twin Fruit Buster . Ada hirisan Kiwi Hijau dan Kuning , isi Dragon Fruit Merah dan Putih yang di patung dadu . Setiap lapisan krim dia pula , berperisa Passion Fruit . "


" Kecur liur saya dibuatnya . " Kata Pelanggan Wanita itu dengan lembut sambil tersenyum seksi . " Memang nampak sedap . "


Siti Maisarah tertawa kecil . " Yang ni pula , Berry Cake Combo . Ada hirisan Strawberri , Blueberri dan Kiwiberri . Untuk krim pada setiap lapisan kek pula , berperisa Rasberri . Kek ni pun , antara yang popular juga di kalangan wanita yang cantik macam Cik . "


Pelanggan wanita itu tersenyum kerana dipuji oleh Siti Maisarah .


Nurzaharah keluar sambil membawa dua gelas Teh O Ais . Sebaik sahaja dia terlihat akan pelanggan wanita yang sedang berbual dengan Siti Maisarah , langkahnya terhenti .

Dia dengan agak pantas berpatah semula ke ruangan dapur .


" Kenapa ? " Tanya Siti Nursamawi dengan bersahaja sambil menyusun bekas - bekas pembakar kek . " Tak sedap ke ? "


" Cakap tadi dah pandai . " Kata Sheila Asyikin pula dengan lembut dan manja sambil dia mengelap meja .


Nurzaharah meletakkan gelasnya di atas meja . " Bukan . Salah . Kakak Patung salah . Kakak Pipi Bambam pun salah . "


" Habis tu ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut sambil mengelap tangannya .


" Kek ni , memang jadi pilihan . Muda , Tua . Kanak - kanak dan remaja . Diorang memang sukakan rasa Kek ni . " Kata Siti Maisarah dengan lembut sambil tersenyum . " Darkness Death Forest . Campuran Coklat Putih , Coklat Susu dan Coklat Hitam . Sirap Strawberri kat setiap lapisan Kek . Taburan serbuk Koko dan Manik Urai perisa Coklat dan lapisan Sirap Koko . Dan , sembilan biji Strawberri . "


" Darkness Death Forest . Memang nampak sedap . " Balas Pelanggan Wanita itu dengan lembut berserta senyuman dan nada suara seksinya . " Saya nak rasa yang ini . "


Siti Maisarah tersenyum . " Pandai Cik pilih . Nak makan kat sini atau bawa balik ? "


" Saya makan kat sini . " Balas Pelanggan Wanita itu dengan tawa kecilnya yang seksi .


" Okey . Baik . Minum ? " Kata Siti Maisarah dengan jelas dan lembut .


Belum sempat Pelanggan Wanita itu hendak menjawab , Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin keluar dan terus sahaja bersemuka dengan Pelanggan Wanita itu .


" Perempuan sundal . " Kata Siti Nursamawi dengan agak perlahan namun , berbaurkan kegeraman yang teramat sangat dan berselimutkan wajah yang kencang dan garang . " Apa yang kau buat kat dalam kedai ni ? Berambus . "


Terperanjat Siti Maisarah sebaik sahaja kata - kata Siti Nursamawi itu meninju gegendang telinganya .


Nurzaharah pula , dengan penuh kelembutan , dia menarik dan membawa Siti Maisarah berganjak sedikit ke belakang . " Mak . Orang ni , jahat . Mak tak kenal . Hara , kenal . Kakak Patung kenal . Kakak Pipi Bambam kenal . "


Dengan pantas Siti Maisarah dibelenggu oleh kekeliruan .


" Dia . Perempuan Jahat . Mak , Ayah , Hara , semua kawan kena tangkap . Kurung dalam bangunan putih . " Kata Nurzaharah dengan lembut dan jelas . " Dia ada . Datang . Tengok - tengok . Senyum . Gelak - gelak . Tapi . Datang . Tak buat apa - apa . Datang . Lepas tu , hilang . Tak datang - datang lagi . "


Dengan pantas Siti Maisarah memandang ke Pelanggan Wanita tadi yang masih lagi tersenyum seksi .


" Keluar dari sini sekarang . " Kata Sheila Asyikin pula dengan perlahan namun , jelas ketegasan pada nada suaranya . " Atau , saya tarik nyawa awak kat sini . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Prof . Zenderall dan Stephen Akio Kenzo bersama dengan Pembantu Kanan selaku Setiausaha mereka , Linda Josephine dan Scarlett meninjau segala persediaan kelengkapan dan kemudahan yang akan mereka gunakan untuk projek mega mereka .


" Persediaan dah hampir 75% dah siap . Lebih awal daripada jangkaan . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas .


Stephen Akio Kenzo menganggukkan kepalanya . " Cepat . Awak dera pekerja - pekerja awak ni ke ? "


" Kau , kalau tak tanya benda - benda mengarut macam tu boleh tak ? " Tanya Prof . Zenderall sambil tertawa kecil . " Aku tak faham , macam mana Setiausaha kau ni boleh tahan dengan soalan - soalan mengarut kau tu . "


" Dia dah lali dah dengan perangai saya . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan tenang sambil tersenyum . " Mana Mesin Gerudi awak tu ? Saya nak tengok . "


" Kita ke sanalah sekarang ni . " Balas Prof . Zenderall dengan tenang . " Mesin Gerudi tu dah siap . Tinggal nak gunakan je . "


Selepas beberapa lama melangkah melalui ruang - ruang yang dipenuhi dengan kelengkapan dan mesin - mesin yang canggih , satu Mesin Gerudi berteknologi canggih kelihatan pada satu kawasan yang agak luas .


" Mesin ni , Linda yang reka . Dengan kepakaran dia , Mesin ni memiliki Sistem Teknologi XM13 . " Kata Prof . Zenderall dengan jelas . " Dalam seminit , Mesin ni mampu bergerak sejauh 100 Meter ke dalam tanah . "


" Saya letakkan sekali Kamera untuk kita lihat apa yang ada dalam setiap jarak lapisan yang kita akan korek nanti . " Kata Linda Josephine dengan tenang . " Memiliki enam jenis mata gerudi yang boleh berfungsi sekaligus dan mengikut jenis permukaan yang akan kita gerudi nanti . Dalam kajian ni , kita akan gerudi ais . Kalau nak guna salah - satu daripada enam mata gerudi tu je pun , tak jadi masalah . "


Scarlett menganggukkan kepalanya mendengar penerangan ringkas Linda Jospehine . " Enam jenis mata gerudi . Awak dapat inspirasi daripada Nyamuk untuk reka mata gerudi ni . "


Linda Josephine hanya tersenyum . " Ada Pemutus Sistem saya letakkan dalam Mesin ni kot - kot , kita akan mengalami kerosakkan sewaktu proses penggerudian dijalankan . Tapi , saya yakin dan jamin . Mesin ni mampu untuk buat kerja dia dengan baik tanpa ada sebarang masalah . "


" Setakat ni , korang ada rasa tak puas hati tak ? " Tanya Prof . Zenderall dengan jelas dan tenang . " Kalau ada , elok korang cakap sekarang . Kita boleh buat penambahbaikkan . "


Stepehen Akio Kenzo dan Scarlett berpandangan lalu , memandang ke arah Prof . Zenderall .


" Kitorang berpuas hati . " Kata Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum .


Prof . Zenderall membalas senyuman Stephen Akio Kenzo . " Mari masuk Ofis . Aku nak terangkan lebih terperinci pasal kawasan kajian kita . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Janganlah marah sangat . Saya datang ni . Nak beli Kek je . " Kata Dyrad dengan senyuman seksinya . " Dan , saya nak jumpa Didie . "


" Kitorang tak jual Kek untuk binatang macam kau . " Balas Siti Nursamawi dengan geram . " Ada sampah kat belakang tu . Tak payah bayar . Percuma . Bawa balik dan berambus . "


" Apa urusan awak nak jumpa Abang Didie ? " Tanya Sheila Asyikin dengan jelas bersulamkan renungan matanya yang menggerunkan .


" Takde kena mengena dengan awak berdua . Saja je . " Balas Dyrad sambil membelek - belek helaian Menu . " Saya nak ajak dia keluar makan . "


" Kepala otak kau . " Kata Siti Nursamawi dengan mada geram yang ditahannya . " Kau ingat , dia nak keluar dengan perempuan jijik dan murah macam kau ? "


Siti Maisarah memegang bahu Siti Nursamawi dengan lembut . Kemudian , dia melekat pandangannya ke arah Dyrad yang tersenyum . " Apa yang korang nak daripada Didie ? Tak cukup lagi ke korang nak seksa dia ? Korang nak culik dia pula ke ? Tak cukup dengan culik kitorang ? "


Dyrad tersenyum lalu tertawa kecil dengan nada seksinya . " Saya takde kaitan dengan penculikan tu . Dan , saya tak ambil kisah pun sebab , perancangan penculikan tu , didalangi oleh Pahlawan yang bodoh sombong . Dan , sikit pun takde kena mengena dengan saya . Diorang tak tahu . Nak tangkap Banshee Psikik . Bukannya macam kita nak tangkap ikan . Nak tangkap Banshee Psikik , perlukan kesabaran dan , kemahiran yang tinggi . "

Kemudian , dia membetulkan rambutnya yang jatuh dan menyelitkannya ke belakang telinganya . " Sebab utama kenapa saya tak tertarik dengan penculikkan tu . Saya tahu . Akak dan budak ni , darah daging Didie . Itu pun , kalau , akak dan yang berdua ni percaya . "

Selepas itu , dia memandang ke arah mata Siti Maisarah sambil tersenyum . " Saya nak jumpa dengan Didie sebab , saya nak kahwin dengan dia . "


Tergamam Siti Maisarah , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi sebaik sahaja kata - kata Dyrad itu memeluk lembut gegendang telinga mereka .

Selepas itu , mereka bertiga terperanjat dengan reaksi wajah yang semacam .


" Kau ni dah kenapa pula ' hah ' ? ! " Jerit Siti Nursamawi dengan wajah semacamnya dengan lantang sehingga hampir semua pelanggan melihat ke arah mereka . " Hantu apa yang dah rasuk kau ni ? ! "


" Awak tak layak nak jadi isteri Abang Didie ! " Kata Sheila Asyikin pula dengan lantang dan manja . " Awak jahat ! "


Loceng pintu berbunyi menandakan seseorang memasuki kedai itu .


" Korang semua ni apahal , sampai ke luar aku boleh dengar suara korang ? " Tanya Ahmadi dengan bersahaja sambil membawa Nurzahirah .

Sebaik sahaja dia terlihat akan kehadiran Dyrad di dalam kedainya , dia dengan lembut berkata sesuatu kepada Nurzahirah .


Nurzahirah berlari - lari kecil lalu mendapatkan Nurzaharah . Dia sempat memandang ke arah Dyrad sebelum dia dan Nurzaharah beralih ke ruang dapur .


Ahmadi dengan langkah yang tenang , dia menghampiri dan duduk di sisi Dyrad yang sedang tersenyum memandangnya .


" Apa hal pula kau datang ke sini ? Macam mana kau tahu kedai ni ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Saya , nak jumpa awak . " Jawab Dyrad sambil tersenyum . " Saya nak , ajak awak keluar makan malam ni . "


" Aku takde masalah nak keluar dengan perempuan sakit otak macam kau ni . " Balas Ahmadi dengan bersahaja nadanya . " Elok kau beli apa kau nak , lepas tu keluar dari sini . "


Dyrad tergelak kecil lalu dipegangnya tangan Ahmadi dengan lembut .


Dengan tenang , Ahmadi menggenggam tangan Dyrad dan menghasilkan beberapa Stalaktit dan Stalagmit Ais yang kecil yang menembusi tapak tangan Dyrad .


Terperanjat Siti Maisarah , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi melihat tindakan Ahmadi itu .


Dyrad hanya tertawa kecil tatkala melihat lukanya yang mengalirkan darahnya lalu , dijentiknya teknik mini Ahmadi itu dengan bersahaja dan merawat kecederaannya .

Lukanya tadi dengan serta merta sembuh seperti tidak mengalami sebarang kecederaan .


" Apa tujuan sebenar kau cari aku ni ? " Tanya Ahmadi dengan tenang . " Korang dah nak hancurkan dunia ni ke ? "


Dyrad tersenyum manja . " Saya memang nak jumpa awak . Saya nak ajak awak makan malam dengan saya . "


" Aku takde masa . " Balas Ahmadi dengan bersahaja . " Pergi cari lelaki lain . Macam dah habis lelaki kat dunia kau tu , sampai kau cari aku kat sini . "


" Awak akan keluar makan malam dengan saya . Tak kira apa pun . " Kata Dyrad dengan manja dan seksi lalu berdiri dengan senyumannya . " Saya akan hantar jemputan malam ni . Dan , saya akan hantar jemputan tu setiap hari sehingga , awak sudi keluar makan malam dengan saya . "

Selepas itu , dia memandang ke arah Siti Maisarah sambil tersenyum yang masih memandangnya dengan wajah yang semacam . " Tolong simpankan saya Kek Darkness Death Forest tu ye . "


Siti Maisarah hanya tersengih dan tersenyum semacam kerana , dia masih lagi terkejut dengan hasrat Dyrad sebentar tadi .


Dyrad menyentuh bahu Ahmadi dengan manja . " Buat pilihan dengan bijak , Raja Pawana . Jangan sampai , saya cari awak kat rumah awak pula . "


Selepas menyampaikan pesanan itu kepada Ahmadi , Dyrad keluar daripada kedai itu bersama dengan pandangan Ahmadi yang mengekori langkah Dyrad dari belakang .


" Cantik gila jugakan , Dyrad pakai macam tu . " Kata Ahmadi dengan nadanya yang bersahaja . " Susah nak cari perempuan yang cantik dan baik sekarang ni . Yang banyak , cantik tapi jahat . "

Kemudian , dia membuang pandangannya ke arah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .

Serta - merta wajah Ahmadi menjadi semacam sebaik sahaja melihat wajah Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin berubah menjadi menakutkan dengan taring mereka keluar sepanjang sejengkal . " Aku salah cakap ke ? "


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi mendengus seperti Kerbau naik minyak .


" Cantik kepala otak kau ! " Kata Siti Nursamawi dengan geram dengan hembusan nafasnya yang mengeluarkan udara panas dan berasap .


" Dyrad tu cantik ke ? ! " Tanya Sheila Asyikin dengan geram sambil hidung dan mulutnya mengeluarkan bara dan lidah - lidah api .


" Tapi . Memang betullah . Boleh tahan cantik dan seksi juga awek tu . " Kata Siti Maisarah pula dengan lembut . " Tapi , cantik yang Psikopath . "


Semakin marak api kegeraman Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin mendengar kata - kata Siti Maisarah itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pendekar Bayu sekeluarga sedang beristirehat di ruang tamu seusai makan malam .

Ada yang berehat , ada yang makan hidang pencuci mulut . Ada juga yang berborak kosong .


Nurzahirah dan Nurzaharah pula duduk di atas sofa pada satu sudut sambil melihat ke arah Tablet milik Ahmadi .

Mereka menonton klip - klip Koleksi Hantu Terakam Kamera .


" Bagi makan otak adik dengan video - video Hoax macam tu . " Kata Ahmadi yang duduk rapat di sisi Nurzahirah .


" Ni bukan Hoax . Ni betul kot . Yang ni memang terakam . " Balas Nurzahirah dengan lembut lalu dicubitnya tangan Ahmadi dengan agak kuat . " Ingat Rara tak tahu ke mana satu konten Hoax ? "


" Hantu . Hara tak suka hantu . Jahat . Kacau orang . Takutkan orang . " Kata Nurzaharah dengan tenang . " Tapi . Hara suka bentuk hantu . Rambut panjang . Tutup muka . Baju panjang . Warna putih . "


" Macam korang berdualah . Ketua korang , tu , hantu berdua tu . Rambut panjang . Sampai ke kaki tu . Hantu berdua tulah ketua korang . " Kata Ahmadi sambil menggerakkan kepalanya ke arah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi lalu tertawa kecil .


Nurzaharah duduk bersila dan mengubah kedudukkannya menghadap ke arah Nurzahirah . " Nama hantu . Rambut panjang , baju putih , apa ? "


" Ini berita yang baru sahaja kami terima . Seorang lagi mangsa kes pembunuhan bersiri , telah ditemukan di belakang sebuah Restoran Kapkap . " Kata Pembaca berita . " Mangsa , seorang Ketua Kongsi gelap yang dikehendaki , mengalami kesan torehan dan kelaran yang sama yang terdapat , pada semua mangsa sebelum ini . "


Ahmadi berjalan menghampiri dan berdiri di belakang sofa yang diduduki oleh Pendekar Bayu , Pendekar Bara dan Dr . Hasyim .


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi mendekati Ahmadi dan disusuli oleh Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Ada sesuatu yang terdapat pada mangsa kali ini yang menambahkan lagi misteri kes pembunuhan yang misteri ini . " Kata Wartawan dilokasi kejadian . " Pada sebelah kepala kiri mangsa , terdapat sekuntum Bunga Okid berwarna Hitam dan Sekuntum Bunga Orkid yang berwarna Hitam dan Merah . "


Sedikit terperanjat Ahmadi sebaik sahaja gambar bunga itu dipaparkan oleh Wartawan .


" Saya nasihatkan . Semua orang awam . Tolong berada di rumah . Tak kisahlah siapa pun dia , apa kerja dia . " Kata Santos dengan jelas . " Dan Pihak saya berharap . Kes ni jangan dibuat spekulasi dan di tokok tombah sebab , ia cuma melambatkan siasatan . "


" Santos pun mati kutu dengan kes ni . Sedangkan , dia tu salah seorang Inspektor dan Penyiasat hebat kat Cawangan Siasatan Jenayah . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas .


" Siti kenal ke dia ni ? " Tanya Puan Maryam dengan lembut sambil melipat pakaian .


" Kenallah . Sama - sama buat latihan kursus kat Kem Biru Angsana . " Balas Siti Nursamawi dengan jelas . " Tapi , dia pindah ke unit yang dia sekarang ni sebab , dia lagi suka menyiasat . "


" Dia takkan dapat cari dalang pembunuhan ni . " Kata Ahmadi dengan jelas lalu dia mengeluh . " Sebab , dalang kes ni , bukan dari dunia ni . Tapi , dari Dunia Mitos . "


Sedikit terperanjat ahli keluarga Ahmadi yang semuanya berada di situ .


Kemudian , Ahmadi berpeluk tubuh . " In . Siti . Korang jaga rumah ni . Jangan ada apa pun yang masuk . Sampailah aku pulang . "


Nenek Diana mengangkatkan tangannya tinggi ke udara . " Macam mana Didie yakin dengan kes ni , didalangi oleh Makhluk Mitos ? "


" Betul juga . " Kata Pendekar Bayu dengan tenang .


" Sebab , ada satu Pahlawan Mitos yang gila , sukakan bunga ni . Kat kawasan rumah dia , banyak bunga ni . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Hobi Pahlawan Mitos tu pula , membunuh . Ikut suka hati dia je . "


" Bunga tu , kena berpasangan . Kalau satu jenis je . Memang bunga tu tak subur dan bunga dia pun tak lebat . " Kata Siti Maisarah dengan jelas dengan wajahnya sedikit kelihatan terganggu . " Didie rasa , ini jemputan daripada perempuan seksi siang tadi ke ? "


Ahmadi hanya mengeluh lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal dengan wajah semacamnya .

Selepas itu , dia melenyapkan dirinya .


" Apa yang berlaku siang tadi ? " Tanya Siti Khumairah dengan jelas .


" Cerita kat ayah , apa berlaku siang tadi kat kedai . " Kata Pendekar Bayu dengan tenang .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Bandar Bayu kelihatan sepi dan lengang tanpa pengunjung . Kosong dan sunyi .

Hanya ada sesekali sahaja , beberapa buah kenderaan yang melalui jalan raya yang bersimpang siur .


Ahmadi muncul di atas sebuah bangunan berdekatan dengan kes kejadian tadi .

Matanya menjamah ke bawah dan kelihatan , anggota keselamatan masih lagi berada di tempat kejadian .

Dia mengukirkankan sesuatu pada dinding batu dan kemudian , dia melenyapkan ukirannya tadi .

Dia mengeluh kecil lalu berpusing ke belakang . " Kau ke yang bunuh semua mangsa kat Pulau ni ? "


Dyrad yang duduk di atas paip dengan pakaian seksinya hanya tergelak kecil . " Awak pilih jawapan yang tepat dengan datang ke sini . "


" Kau tak pergi sekolah ke ? Atau kau buat - buat tak faham . " Tanya Ahmadi sambil tersengih . Lalu , dia menghasilkan dua buah kerusi daripada Elemen Angin yang dihiasi dengan pokok - pokok kecil yang manjalar . " Duduklah kat sini . Kita borak . "


Dyrad hanya tersenyum seksi sambil menggigit bibirnya dengan manja .


Ahmadi duduk di atas kerusi tadi dengan postur bersahaja kegemarannya . " Janganlah risau . Aku takkan tangkap kau biarpun , aku memang nak geledah kepala otak kau yang penuh dengan kekejaman tu . "


Dyrad melayang turun dan perlahan - lahan , dia memegang kerusi yang dijelmakan oleh Ahmadi tadi . " Saya boleh percayakan awak ke ? Awak lelaki yang licik dan penuh dengan tipu helah . "


Ahmadi tersenyum dan tertawa kecil . " Dan , kenapa kau yakin yang aku akan tangkap kau dengan teknik mudah yang macam ni ? "


" Sebab , awak dah bunuh Raja Darkhtala dengan serangan Manipulasi Elemen yang licik . " Jawab Dyrad dengan nada dan senyumannya yang menggoda . " Teknik Manipulasi Angin yang kelihatan lemah tapi , menghancurkan daripada dalam . "


Ahmadi tersengih . " Aku takkan apa - apakan kau . Duduklah . Kita borak . "


Dyrad tertawa seksi . " Baiklah . Saya percayakan awak dengan nyawa saya dan ... "

Dia duduk di hadapan Ahmadi dengan lembut dan menyilangkan kakinya . Pehanya yang gebu kelihatan . " ... dengan badan saya . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Takkan dia datang semata - mata nak kahwin dengan Abang Didie . " Kata Mastura dengan jelas . " Tak masuk akal betul . Kalau nak ikutkan daripada apa yang akak berdua cakapkan tadi , perempuan tu kejam gila . "


" Tu yang kitorang pun , terperanjat tadi . tiba - tiba je dia cakap macam tu . " Kata Siti Maisarah dengan tenang .


" Rara sempat tak ikut kakak berdua ni pergi perang tu ? " Tanya Khalid dengan jelas .


" Tak sempat . Pakcik tak benarkan sebab , kebanyakkannya yang ikut dalam perang tu , semuanya tahap Pahlawan Tertinggi . Kitorang takde pengalaman lagi untuk perperangan macam tu . Lagi pun , masa tu , Rara dah kunci Banshee Psikik adik . Jadi , Rara mungkin boleh jadi sasaran . " Jawab Nurzahirah dengan tenang . " Kakak berdua ni dengan geng - geng dia je yang ikut . Tapi , Kak Iecha dan Mandy sempat . Itu pun , kejap je . Lepas tu , Pakcik sendiri yang pindahkan diorang ke tempat Rara dilindungi . "


" Kejam tak kejam . Masa perang tu , dia gunakan Teknik Elemen yang terlarang . Dia gunakan mayat - mayat untuk jadikan klon diri dia . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan jelas . " Dia tu , salah seorang Pahlawan Tertinggi kat satu kerajaan yang jadi musuh kitorang kat Dunia Mitos . "


" Lain macam pula saya dengar . " Kata Daniel dengan jelas .


" Mungkin dia jumpa Didie sebab , nak berikan amaran . " Kata Siti Nursamawi pula dengan tenang . " Sebab , lepas Raja dia Didie dah bunuh , ada seseorang yang dah ditabalkan sebagai pengganti Raja tu . Raja yang baru nak lancarkan satu perang kat dua dunia ni . Lagi satu hal , Raja baru tu , Manusia . "


" Abang ingat yang tu . " Kata Fateh dengan jelas . " Yang suara bergema kat langit tukan . "


" Rara pun dengar . Suara tu cakap . Dunia kita dan dunia mitos , akan berlaku satu keadaan yang kita takkan dapat bayangkan dan yang kita tak pernah dengar . " Celah Nurzahirah dengan lembut . " Perperangan antara Makhluk Mitos dan Manusia . Rara ada tanya Pakcik . Apa maksud dia . Pakcik cakap . Ada Manusia yang berpihak kat pihak musuh . Jadi , kita akan berperang dengan Manusia dan Makhluk Mitos . "


Nurzaharah memejamkan matanya dengan wajahnya yang kaku , kemudian dia berpeluk tubuh . " Itu . Hara dengar . Mak dengar . Kawan - kawan dengar . Hara tak bohong . Tanya mak . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya . " Didie lawan balik cabaran tu . Dia cakap . Selagi dia hidup . Selagi tulah dia akan pastikan pasukan dia akan pertahankan dua dunia ni . "


" Okey . Okey . Bertenang . Kepala Ayah Bara dah bercelaru dah ni . " Kata Pendekar Bara dengan tenang . " Perang tu berlaku sebab apa ? "


" Perang tu , sebenarnya perang kali kedua , yang terbesar , antara dua buah kerajaan . Perang pertama berlaku sebab , Abang dan Sheila kena fitnah . Kononnya , kitorang datang ke dunia tu sebab nak jajah dunia tu . Fitnah tu tersebar luas dan ada kerajaaan - kerajaan yang percaya . Sebab , kat Dunia Mitos , masih ada yang percaya yang Manusia ni , jahat . Dah jadi cerita turun - temurun kat sana . Dah jadi macam satu cerita mitos dan lagenda .Tapi , ada satu kerajaan yang tolong dan percaya dengan Abang dan Sheila . Jadi berlaku perang antara pihak kerajaan yang percayakan kitorang dengan pihak kerajaan yang lagi satu tu . " Balas Sheila Asyikin dengan jelas . " Dalam perang tu , Abang dah tangkap Raja perempuan tu guna helah dan , Raja yang percayakan Abang Didie dan Sheila tu pula , dah penjarakan Raja perempuan tu kat dalam laut . "


Pendekar Bara dan ahli keluarganya saling berpandangan .


" Lepas tu , adalah usaha - usaha dari pihak musuh untuk cuba nak lepaskan Raja diorang tu balik tapi , Abang Didie dan Pasukan dia , termasuklah , Sheila sendiri , memang dah siap sedia dan , semua usaha tu gagal . " Kata Sheila Asyikin lagi dengan jelas dan lembut . " Ikut siasatan Abang dan pasukan dia , perempuan tu tunggu kecuaian Abang dan cuba nak ganggu usaha Abang yang kawal sempadan Dinding Vortex yang jadi pemisah antara Dunia Manusia dan Dunia Mitos . "


Nenek Diana kelihatan tenang mendengar jawapan Sheila Asyikin manakala Pendekar Bayu pula , kelihatan serius dan melirik ke arah Nenek Diana .


" Lepas tu pula . Usaha perempuan tu memang berhasil . Fokus abang dan Sheila terganggu . Masa kitorang nak tangkap Banshee Psikik Hara , perempuan tu menyelinap masuk dan buat serangan kecil tapi tak berhenti - henti . " Kata Sheila Asyikin dengan tenang . " Usaha perempuan tu , dah berjaya lepaskan Raja diorang tu . Dan , perang kedua tu pun tercetus . Dalam perang kedua nilah , Abang keluarkan arahan untuk Abang Fateh , Abang Ikhwan dan Abang Khalid untuk jadi ketua dalam satu pasukan kecil sebab , diorang buat serangan Provokasi kat satu kawasan yang lain . "


" Itu kali pertama saya terpaksa kawal Tenaga Elemen Warna dan Cahaya dengan sebaik mungkin . Silap langkah , memang bercerai kepala dengan badan . " Kata Ikhwan dengan jelas . " Tapi . Terus - terang saya cakap . Perang Elemen memang memerlukan pengawalan minda yang betul - betul mahir . "


" Abang berlawan dengan Raja tu . Sheila dan Siti pula , bertempur dengan perempuan tu . " Kata Sheila Asyikin lagi dengan lembut . " Abang guna Teknik Manipulasi Elemen Angin untuk bunuh Raja perempuan tu . "


" Didie dah nyawa - nyawa ikan masa tu sebab , Tenaga Elemen dia memang dah kucar - kacir . " Kata Siti Khumairah dengan jelas . " Lepas je dia lancarkan serangan dia tu , dia pengsan kat riba akak . Akak ingatkan dia dah mati masa tu . "


" Kita tahu Raja dia tu dah mati pun , suara dari langit tu yang cakap . " Kata Fateh dengan tenang .


" Ayah Bayu tak nak tahu apa yang Sheila dan Didie buat kat sana . Didie dan Sheila kawal Dinding Vortex . Maksudnya , Didie dan Sheila dah jadi orang yang tersangat penting kat sana sebab , ikut daripada apa yang Ayah Bayu tahu . Hanya orang atau , Pahlawan yang dipercayai je yang yang diberikan kepercayaan untuk mengawal dan jaga Dinding Vortex yang jadi sempadan antara Dunia Manusia dan Dunia Mitos . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas . Wajahnya kelihatan amat serius . " Jangan sia - siakan kepercayaan tu dan , buat bersungguh - sungguh . "


" Sheila . Abang Didie. dan Sheila ni Pahlawan daripada kategori apa ? " Tanya Nenek Diana dengan jelas dengan nada suara tuanya . " Sebab , Ada satu kategori Pahlawan je yang memang diberikan kepercayaan untuk jaga Dinding Vortex . "


" Abang dan Sheila , kategori Pembunuh Upahan . Assassin . " Jawab Sheila dengan jelas .


Nenek Diana menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Nenek dah agak dah . Assassin je yang boleh berkawal kat Dinding Vortex sebab , antara kepakaran Assassin ialah , serangan dan pergerakkan yang amat pantas . Kalau digabungkan dengan teknik penyamaran atau Teknik Penyatuan Elemen dan kemahiran dalam menggunakan serangan beracun . Assassin memang jadi Pahlawan yang amat ditakuti . "


" Itulah kemahiran Abang dan Sheila . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas . " Lagi satu , bukan saja - saja tau , abang satukan Sayap Peganiex dan kumpulan Siti dalam pasukan abang dan , budak - budak ni . Sebab , abang nak bentuk satu kumpulan yang ada Pahlawan daripada semua jenis kategori . "


Tengah asyik Sheila Asyikin saling bersoal jawab dan bercerita , sehelai bulu pelepah burung berwarna Biru dan Putih menjelma di atas meja .


Sheila Asyikin dengan pantas menukarkannya menjadi satu corak bercahaya yang mengukirkan pesanan .


" Abang dah jumpa Dyrad . In dan Siti jaga rumah dan semua orang . " Kata Sheila Asyikin membaca pesanan yang dihantar oleh Ahmadi .


" Sheila . Didie takde kat sini . Kau kena jadi ketua . " Kata Siti Nursamawi lalu dipegangnya tangan Sheila Asyikin dengan lembut . " Apa arahan kau ? "


" Nak arah apa ? " Balas Sheila Asyikin dengan lembut dan manja . " Kita berkawal kat luarlah malam ni . "


Pendekar Bayu mengeluh . " Yang lelaki . Kita tolong Sheila dan Siti berkawal malam ni . Yang perempuan , boleh tidur . Rara dan Hara , pergi naik bilik , tidur . Rara nak sekolah esok . "


" Ye . " Balas Nurzahirah dengan wajah semacamnya .


" Rara bawa adik naik atas sekarang . " Kata Siti Maisarah dengan lembut .


" Baik . " Kata Nurzahirah yang masih lagi buat wajah semacamnya lalu mengajak Nurzaharah berjalan menuju ke tangga .


Nurzaharah mengekori Nurzahirah namun , dia sempat memandang ke wajah Siti Maisarah lalu , digoyang - goyangnya tangan Nurzahirah dengan lembut .


" Hara nak ikut . " Kata Nurzaharah dengan lembut .


" Bisik apa tu Hara ? ! " Tanya Siti Maisarah dengan agak lantang .


Dengan pantas Nurzaharah memeluk tangan Nurzahirah dengan kuat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kau sedar tak apa yang kau cakapkan ni ? " Tanya Ahmadi bersulamkan wajahnya yang dicengkam reaksi wajahnya yang satu macam dan nadanya yang berbalutkan kehairanan .


Dyrad hanya tersenyum . " Saya tak gila lagi . Dan , saya sedar apa yang saya cakapkan ni . "


" Kau benda ni suka - suka ke ? " Tanya Ahmadi dengan jelas .


" Saya memang maksudkannya . " Jawab Dyrad dengan lembut .


" Kau maksudkan atau tak pun . Benda ni memang takkan jadi . Mustahil . Aku dengan dunia aku . Kau tetap dengan dunia kau . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Kita tak sama . Berbeza sangat - sangat . "


Dyrad tersenyum lalu melihat ke arah jari - jemarinya . " Atau , awak dah memang dah ada kekasih hati ? "


Ahmadi mengeluh lalu menggaru kepalanya . " Dulu . Tapi , itu pun cerita lama . Dah lama sangat . Sekarang ni , memang takde lagilah . "


Dyrad tersenyum lalu , menganggukkan kepalanya . " Maksudnya . Awak bukan hak milik sesiapa lagi . "


Ahmadi mengeluh . " Kenapa kau buat macam ni ? Apa yang dah berlaku dekat kau sampai kau jadi macam ni ? "


" Awak takkan faham . " Jawab Dyrad sambil tersenyum . " Tapi . Tak sangka pula awak dan Puteri Ikan Duyung tu , tak sampai ke jinjang pelamin . "


Sedikit berkerut wajah Ahmadi sebaik sahaja bait - bait kata yang dilontarkan oleh Dyrad mengusap lembut gegendang telinganya .


" Mana kau tahu ? " Tanya Ahmadi dengan agak perlahan .


Dyrad tertawa kecil . " Mungkin awak terlupa . Saya berasal daripada keturunan dan puak apa . "


Ahmadi mengeluh . Satu keluhan yang kedengaran berat . " Aku tak lupa . "


" Baguslah kalau macam tu . " Kata Dyrad dengan lembut .


" Tapi , tak bermakna aku akan keluar makan malam dengan kau . " Balas Ahmadi dengan agak pantas .


" Kalau macam tu , saya akan terus hantar jemputan tu . " Kata Dyrad seakan - akan mengugut . " Sehinggalah , awak setuju untuk keluar dengan saya . "


" Kau tak jawab lagi soalan aku tadi . " Kata Ahmadi dengan lembut . " Apa dah jadi kat kau sebenarnya . "


" Awak pun tak cakap lagi . Yang awak akan keluar dengan saya . " Balas Dyrad dengan lembut dengan suara seksinya sambil tersenyum .


Pancaran pada pandangan mata Dyrad amat difahami oleh Ahmadi dan keadaan itu telah menyebabkan Ahmadi sedikit berasa terpukul dengan memori lama dan telah mengakibatkan perasaan dan dirinya menjadi sedikit tidak ketentuan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nurzaharah dan Nurzahirah yang sedang duduk di atas katil besar mereka , kelihatan sedang berborak .


" Hara nak ikut . Jaga - jaga . " Kata Nurzaharah dengan lembut sambil menggoyangkan tangan Nurzahirah . " Mata . Segar . Buka . Tutup . Buka . Tutup .Tapi , tak nak tidur . "


" Tapi . Janji . Jangan buat bising . " Kata Nurzahirah dengan lembut . " Bilik mak ada kat bawah . "


Nurzaharah menganggukkan kepalanya dengan laju . " Janji . Tak buat bising . Buat bising . Akak ketuk kepala . "


Nurzahirah tersenyum lalu mengajak Nurzaharah turun daripada katil dan terus menuju ke pintu dengan perlahan - lahan .

Pintu dikuak dengan lembut . Nurzahirah mengisyaratkan agar Nurzaharah tidak menghasilkan sebarang bunyi .

Nurzaharah menutup pintu bilik dengan amat perlahan dan kemudian , dia memegang bahu dan tangan Nurzahirah .

Cahaya lampu di lorong bilik yang menempatkan , bilik Ahmadi dan bilik Sheila Asyikin kelihatan malap .
Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi berkongsi bilik . Sama seperti Nurzahirah dan Nurzaharah .

" Gelap . Macam cerita hantu . " Kata Nurzaharah dengan perlahan persis berbisik lalu dipandangnya wajah Nurzahirah yang memandangnya dengan wajah semacam .

Nurzahirah mengisyaratkan agar Nurzaharah tidak mengeluarkan suara .

" Hara tak cakap . " Kata Nurzaharah sambil menggelengkan kepalanya .

Nurzahirah mengetuk kepala Nurzaharah dengan lembut lalu mengajak Nurzaharah menuju ke balkoni yang terletak di hujung lorong .
Bersambung dengan ruang tamu di tingkat itu .


Pada ketika itu , sepasang mata sedang memerhatikan pergerakkan Nurzahirah dan Nurzaharah daripada permukaan dinding .


Nurzahirah dan Nurzaharah telah semakin hampir dengan penghujung lorong dan semakin hampir dengan ruang tamu .


Sebaik sahaja Nurzahirah menoleh ke arah Nurzaharah , kepalanya kaku . Pergerakkannya terhenti . Matanya pula sedikit membesar .

Apa tidaknya , dia melihat kepala Siti Maisarah terkeluar daripada dinding dan sedang memandang ke arahnya tanpa berkelip .

Betul - betul dihadapan wajahnya sehingga , hujung hidungnya berlaga dengan hujung hidung Siti Maisarah .


Nurzahirah terjerit dan terus sahaja tersandar ke dinding manakala , Nurzaharah pula memeluk tubuh Nurzaharah , dengan mata terpejam sambil menghentakkan kakinya beberapa kali kerana dia juga terperanjat dan sedikit ketakutan .


" Nak pergi mana ? " Tanya Siti Maisarah dengan suara yang agak menyeramkan dengan badannya masih lagi terbenam di dinding .


" Nak ambil angin . " Jawab Nurzahirah dengan agak tergagap - gagap .


Nurzahirah semakin menggigil ketakutan kerana , dia sedar dan perasan , kepala Siti Maisarah timbul dengan perlahan - lahan bersebelahan dengan kepalanya sedangkan , kepala Siti Maisarah yang pertama tadi , masih lagi berada di hadapan matanya .

Perlahan - lahan dia memalingkan wajahnya untuk melihat kepala Siti Maisarah yang timbul daripada permukaan dinding tadi yang kelihatan kaku memandang ke depan .

Sekali lagi dia terperanjat besar sehingga jantungnya bagaikan hendak terkeluar daripada dadanya kerana , kepala Siti Maisarah yang timbul tadi tiba - tiba sahaja memandangnya .


" Malam - malam nak ambil angin ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut dengan suaranya yang menakutkan . " Siapa yang ajar ? "


Dengan wajah yang pucat dan ketakutan , Nurzaharah tersengih . " Rara dan adik tidur dulu ye . "

Selepas itu , dia bergerak perlahan - lahan sambil memimpin tangan Nurzaharah yang juga ketakutan .

Hatinya membaca ayat - ayat Suci kitab yang menjadi panduan sehingga ke akhir zaman .


Setelah agak jauh daripada kepala Siti Maisarah yang kedua tadi , Nurzahirah dan Nurzaharah berlari sepantas yang mereka mampu namun , Nurzahirah terjatuh di atas lantai kerana , sebelah kakinya dipegang oleh tangan Siti Maisarah yang tiba - tiba sahaja muncul .


Air mata Nurzahirah mula bergenang di kedua belah kelopak matanya sambil cuba melepaskan dirinya .


" Kakak . " Kata Nurzaharah dengan perlahan . Dengan seluruh tubuhnya yang menggigil ketakutan , dia memeluk tubuh Nurzahirah dari arah belakang sambil menarik badan Nurzahirah .


Satu lagi kepala Siti Maisarah keluar namun kali ini , timbul daripada permukaan lantai dengan wajah dan renungan mata yang amat menakutkan .


Dengan reaksi wajah Nurzaharah yang kaku , Nurzaharah memejamkan matanya dengan serapat yang dia mampu sambil cuba membantu Nurzahirah .


Kepala Siti Maisarah keluar daripada lantai dengan lehernya yang panjang . Matanya , memandang ke arah Nurzahirah dan Nurzaharah sambil , terus memegang kaki Nurzahirah . " Anak - anak degil . Nak jadi anak derhaka ? "


" Tak nak . " Balas Nurzahirah dengan perlahan dengan nada tangisnya yang mula kedengaran sambil , terus mencuba untuk melepaskan kakinya .


Nurzaharah pula semakin menguatkan usahanya untuk menyelamatkan Nurzahirah .


" Mak nak benamkan Rara dalam rumah ni . " Kata Siti Maisarah dengan nada yang menyeramkan . " Degil . Melawan cakap mak . Biar jadi hantu kat rumah ni . Sedih hati mak . Anak - anak mak tak dengar cakap mak . "


Siti Maisarah menarik kaki Nurzahirah ke dalam lantai dengan perlahan - lahan .


Nurzahirah semakin ketakutan manakala tubuh badannya menggigil dengan kuat .


Nurzaharah beralih ke arah kaki Nurzahirah dan menarik - narik kaki Nurzahirah dengan semakin kuat . " Hara salah . Hara , salah . Bukan kakak . Hara ajak . "


Siti Maisarah mengilai seperti hantu dengan senyuman dan mata yang amat menakutkan .


Nurzaharah menarik kaki Nurzahirah dengan sekuat hatinya dan usahanya itu berjaya membuahkan hasil .

Dia dengan kuat , menarik dan membantu Nurzahirah untuk berdiri dan mereka berdua dengan pantas berlari ke arah bilik mereka semula .


Nurzaharah pula terjatuh ke lantai dengan kuat dan dia terasa , kakinya seperti dipegang oleh sesuatu .


" Hara ! " Jerit Nurzahirah dengan agak kuat namun berselitkan nadanya yang ketakutan dan cuba untuk membantu Nurzaharah untuk berdiri .


Bagaikan terhenti jantung Nurzahirah dan Nurzaharah tatkala melihat , Nenek Diana duduk bercangkung dalam keadaan yang amat menakutkan .


Nenek Diana tiba - tiba sahaja muncul di situ dalam keadaan yang amat menakutkan .

Kepalanya sedikit tersenget . Tersenyum lebar tanpa gigi dan hanya berkemban . Dan tertawa kuat dengan suara tuanya . " Mati ! Mati ! Mati ! "


Nurzahirah dan Nurzaharah menjerit dengan semahu mereka .


Kaki Nurzaharah terlepas dan dia terus sahaja memeluk Nurzahirah dengan erat dan kuat .

Ketika mereka berdua baru sahaja hendak berlari , Siti Khumairah dan Hagia Sofea pula timbul daripada permukaan dinding dengan rambut yang mengerbang dan kusut - masai .


Siti Khumairah dan Hagia Sofea bergerak di atas permukaan dinding dengan pergerakkan yang amat menakutkan sambil membuat bunyi yang amat menyeramkan .


Nurzahirah dan Nurzaharah berlari dengan pantas ke arah bilik mereka .

Berdentum pintu bilik mereka tutup dan terus berpelukkan sambil , mata mereka memandang ke arah pintu .

Selepas itu tanpa berlengah , mereka berdua terus sahaja naik ke katil dan berselubung di dalam selimut dengan badan yang menggigil ketakutan .

Nurzaharah menutup wajahnya dengan bantal semahunya manakala Nurzahirah pula memberanikan dirinya untuk mengintai daripada sebalik selimut .

Nurzahirah menarik nafas lega kerana mereka telah pun selamat di dalam bilik . Dia memejamkan matanya sambil cuba mengaturkan nafas dan semangatnya semula .
Sebaik sahaja dia membukakan semula kelopak matanya , dia terkaku . Matanya terbeliak . Nafasnya tergenti . Jantungnya juga gagal berfungsi .

Nenek Diana muncul di depannya dengan rambut yang mengerbang dan dengan senyuman lebar yang tidak bergigi .

Dia menjerit ketakutan dengan sekuat - kuatnya .


Ketakutan Nurzahirah semakin bertambah kerana Nurzaharah juga terjerit - jerit sambil meronta - ronta .


Siti Khumairah dan Hagia Sofea menarik - narik kedua belah kaki Nurzaharah manakala Siti Maisarah pula mencekik - cekik leher Nurzaharah sambil mengilai - ngilai .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Apa jaminan kau , kalau aku setuju untuk keluar dengan kau ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Takkan ada lagi pembunuhan selepas ni . " Balas Dyrad sambil tertawa kecil .


Ahmadi mengeluh sambil kepalanya ligat berfikir .


" Saya cuma nak kita keluar makan dan bersembang . " Kata Dyrad dengan suara seksinya sambil tersenyum . " Kalau awak nak layanan lebih pun , saya tak kisah . Tapi , saya tak pandai . Takde pengalaman lagi . "


" Kau jangan merepek - repeklah . Kau dah 100% berubah . " Balas Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Okey . Aku setuju . Tapi , dengan satu syarat . "


" Apa dia ? " Tanya Dyrad dengan lembut .


Ahmadi mengeluh berat . Kepalanya berkecamuk dikacau perasaannya . Dia juga sendiri tidak pasti akan apa yang sedang diputuskannya ini . " Aku nak kau ceritakan kat aku . Apa yang terjadi kat kau sebenarnya . Apa yang telah ubah kau jadi kejam macam ni . "


Dyrad tersenyum . " Kalau saya ceritakan pun . Awak takkan dapat tolong saya . Sikit pun tak dapat tolong . "


Berkerut dahi Ahmadi tatkala mendencar jawapan Dyrad . " Setuju atau tak ? "


Dyrad hanya tertawa kecil lalu tersenyum dan melihat ke arah jari - jemarinya yang menawan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Kalaulah , kita ni pun . Didie ajak untuk ke sana , untuk berperang . " Kata Pendekar Bara dengan jelas memecah kesunyian . " Korang semua nak pergi tak ? "


" Tak nak . Sebab , mustahil untuk Didie bawa kita ke sana . " Jawab Dato ' Panglima Lok Tujuh dengan jelas . " Dia akan suruh kita untuk berkawal kat sini . "


" Saya setuju dengan Tujuh . Didie dah ada pasukan dia kat sana . Dan , budak - budak tu pun dah jadi anggota pasukan dia . " Sampuk Dr . Hasyim dengan lembut . " Kita akan berkawal dan jaga dunia ni . "


" Yang kau tanya kitorang , yang kau ? Kau nak pergi tak ? " Tanya Pendekar Bayu dengan lembut .


" Saya rasa , tak kot . " Balas Pendekar Bara dengan jelas .


" Ni ikut kepala akulah . Kalau betullah , akan terjadi satu malapetaka kat dunia kita ni , anak aku tu akan arahkan kita , berperang dengan dengan musuh daripada kalangan Manusia . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas dan tenang . " Anggota Pasela . Didie akan arahkan untuk bertarung dengan semua Makhluk Mitos tu sebab , kita semua Pengguna Elemen Warna dan Cahaya . "


" Dan , kita kena bersedia untuk menerima satu akibat . " Kata Dato ' Panglima Lok Tujuh . " Kita kena bersedia untuk dicemuh sebab , kalau perperangan ni tercetus . Dah tentu , Golongan Freak macam kita ni , akan dipersalahkan 100% . "


Pendekar Bayu menganggukkan kepalanya dengan lembut . " Aku rasa , benda yang kau cakapkan tu , dah ada kat dalam kepala anak aku tu . "


" Bercakap pasal Didie ni . " Kata Dr . Hasyim dengan lembut . " Apa anak bertuah dua orang tu buat sampai , diorang dapat tanggungjawab untuk jaga Dinding Vortex ? "


" Itu yang daripada tadi aku fikir . Mesti diorang ada buat sesuatu kat sana . " Balas Pendekar Bayu dengan tenang . " Sebab aku rasa , mustahil hanya sebab , Didie dan Sheila ikut berperang kat sana dan , Didie tolong Raja tu tangkap Raja yang jahat tu . Diorang diberi kepercayaan untuk jaga Dinding Vortex . Mesti ada sesuatu yang berlaku . Macam kurniaan pangkat sebagai contoh . "


Ahmadi muncul bersama dengan sinaran Warna Elemen dan Cahayanya .

Dia terus sahaja dapat merasakan kehadiran ahli keluarganya yang lain , yang turut berkawal di situ .


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan segera menghampiri Ahmadi .


" Aku suruh korang berdua je yang kawal rumah ni . " Kata Ahmadi dengan tenang dan lembut . " Kenapa ajak diorang ? "


" Ayah Bayu yang ajaklah . Bukan kitorang . " Kata Sheila Asyikin dengan manja .


" Macam mana ? " Tanya Siti Nursamawi dengan tenang .


Ahmadi tidak menjawab pertanyaan itu dan terus sahaja melangkah menuju ke tangga dan naik terus ke rumah . " Esok - esok jelah cerita . Suruh yang kat atas dan bawah rumah ni tidur . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Hari berlalu , kes pembunuhan yang didalangi oleh Dyrad telah berhenti .


Namun , Ahmadi masih lagi tidak menceritakan tentang perbincangannya dengan Dyrad .


Seperti biasa , selepas Solat Isyak dan makan malam , Ahmadi dan ahli keluarganya duduk dan beristirehat di ruang tamu .


Ahmadi hanya tersenyum mendengar Nurzaharah bercerita akan keinginannya untuk menghasilkan Teknik Psikik Fizikalnya sendiri .


" Boleh ke buat teknik macam tu ? " Tanya Nurzahirah lalu menggoyangkan tangan Ahmadi dengan lembut .


" Boleh je . Yang penting , Tenaga Minda dan Gelombang Minda selari dengan aliran Tenaga Psikik dan Tenaga Elemen Warna dan Cahaya masa nak hasilkan teknik tu . " Jawab Ahmadi dengan lembut . " Dan yang paling penting . Fokus . Kalau tak memang tak jadilah . "


" Pakcik boleh tolong Hara tak belajar buat teknik tu ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut .


Ahmadi hanya tersenyum .


" Nenda cakap , Pakcik kuat . Boleh tangkap orang jahat . " Kata Nurzaharah dengan lembut . Berbisik . " Pakcik ajar sampai kuat . Hara nak tangkap orang jahat . "


Ahmadi menggosok - gosok kepala Nurzaharah .


" Jangan lupa . Ajar juga teknik Bilah tu . Itu teknik leluhur tu . Dia kena tahu juga gunakan teknik tu . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas .


" Teknik Bilah ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut . " Teknik kuat ? "


" Berita terkini . Seorang lelaki dan seorang wanita , dipercayai pasangan kekasih , ditemui dalam keadaan ketakutan oleh seorang Guru Tari ketika hendak pulang ke rumah . " Lapor pemberita .


Ahmadi segera berlari namun , dia terhempas ke lantai kerana tersadung kakinya sendiri .


" Apalah pakcik ni . Baru je puji tadi . Dah terjatuh . " Kata Nurzahirah dengan lembut lalu membantu Ahmadi . " Tersadung kaki sendiri pula tu . "


Ahmadi hanya menutup hidungnya lalu ditolaknya badan Nurzahirah dengan lembut .


" Saya kebetulan nak pulang tadi . Tengah saya nak ke tempat letak kereta kat depan tu , saya ternampak pasangan tu berjalan terketar - ketar dan ketakutan . " Kata Aivira dengan jelas . " Saya ada tanya beberapa soalan kat diorang tapi , mungkin sebab terlalu takut , diorang tak jawab . "


" Aivira yang jumpa ke ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut sambil mengunyah snek berperisa Keju .


" Kat tangan perempuan tu , ada surat . Saya tak tahu apa yang tertulis kat surat tu . Ia macam bahasa asing . " Kata Aivira lagi dengan lembut . " Mungkin diorang jumpa Makhluk Asing agaknya . " Kata Aivira dengan jelas lalu dia tertawa kecil . " Mak , Ai masuk TV mak . Ayah . Kawan - kawan . "


Ahmadi , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi tergelak mendengar kesimpulan Aivira .


" Ada pula Makhluk Asing . Mengarut je Abang Ai tu . " Kata Nurzahirah dengan wajahnya sedikit berkerut sambil berpeluk tubuh .


" Ini apa yang terkandung dalam surat itu . " Kata Santos dengan jelas sambil menunjukkan apa yang tertulis kat kertas yang dimaksudkan oleh Aivira tadi . " Saya percaya ini adalah satu mesej yang cuba disampaikan oleh pembunuh bersiri itu . Mungkin , ini adalah sebuah kod . Dan pasukan saya akan cuba pecahkan maksud di sebalik mesej ini . "


Spontan sahaja Ahmadi menepuk dahinya .


" Dah kenapa pula ? " Tanya Nenek Diana dengan lembut .


" Sekarang kita beralih kepada Berita Ekonomi . " Kata Pemberita .


Dato ' Panglima Lok Tujuh menutup siaran Televisyen . " Apa maksud dia ? "


" Itu bahasa pertuturan kat Dunia Mitos . Kira macam bahasa dioranglah . " Kata Ahmadi dengan jelas lalu mengeluh dengan reaksi wajah semacamnya . " ' Thama yoka . Asaf isni , tatheris , nyoul anghic langost ' . Maksudnya , Terima kasih . Lepas ni , takkan ada lagi nyawa yang hilang . "


Siti Nursamawi memandang ke arah Ahmadi sambil terus mengunyah sneknya dengan berselera . " Kau setuju ke nak keluar dengan dia ? "


Ahmadi berjalan menghampiri Siti Maisarah dan duduk di atas sofa . " Itu je jalan untuk halang dia daripada terus membunuh . "


" Kenapa Didie tak tangkap dia ? " Tanya Pendekar Bara dengan jelas .


" Ayah Bara nak tengok Bandar Bayu tu meletup ke ? " Tanya Ahmadi kembali dengan lembut . " Dia takkan biarkan Didie tangkap dia dengan mudah . "

Selepas itu , dia menyandarkan badannya ke sofa . " Sepanjang kitorang berborak malam tu , dia punya pertahanan memang pada tahap yang tertinggi . Saya langsung takde peluang untuk buat apa - apa . Sikit peluang pun takde . "


" Jadi . Didie guna cara berkawan dengan musuh untuk cari peluang , tunggu peluang dan buat peluang ke ? " Tanya Pendekar Bayu dengan tenang .


Ahmadi menganggukkan kepalanya dengan tenang .


" Bahaya . Cara ni memang tersangatlah bahaya . Boleh buat Didie terbunuh kalau salah langkah . " Balas Pendekar Bayu dengan lembut . " Tapi . Yang paling bahaya . Musuh ni perempuan . "


Dengan pantas sahaja semua ahli keluarga Pendekar Bayu yang berada di situ memandang ke arah Pendekar Bayu dengan tepat .

Kecuali , Ahmadi yang hanya membuat reaksi wajah ' toya ' nya .


Pendekar Bayu memukul bahu Dato ' Panglima Lok Tujuh dengan lembut . " Pasang TV tu balik . Ada wayang malam ni . Cerita lawan - lawan . Kung Fu Ayam lawan Kung Fu Lipan . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Aivira dan semua rakannya tiba - tiba sahaja bertandang ke rumah Ahmadi .

Dan mereka semua berkumpul di ruang dapur .


" Jadi . Maksud awak , pembunuh bersiri tu , berasal dari dunia sebelah sana dan , membunuh sebab , semata - mata semua mangsa tu , tak nak beritahu dan , minta bayaran untuk beritahu kat mana Kedai awak . " Kata Aivira dengan tenang . " Dan , pasangan dua sejoli yang saya jumpa tu , dan ditemui oleh pembunuh tu dan , ucap terima kasih sebab , awak sudi untuk keluar makan malam dengan dia . "


" Macam tulah . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Itu pun , kalau korang percaya . Kalau tak . Aku tak boleh buat apa . Tapi . Kau sendiri fahamkan . Apa yang tertulis kat kertas tu ? "


" Tahu sangat . Saya ada belajar Bahasa Mitos kat mak saya . " Kata Aivira dengan jelas . Tapi , kenapa awak tak bagitahu kat kitorang ? Kalau tak , kita boleh je tangkap dia ramai - ramai . "


" Ingat lagi tak awek seksi yang kita semua nampak masa berperang kat Dunia Mitos tu ? " Tanya Siti Nursamawi sambil mengunyah Snek berperisa Keju .


" Awek seksi yang pakai baju terbelah sampai nampak peha dan luas sangat leher baju dia tu ke ? " Tanya Ratni dengan lembut dengan keningnya sedikit berkerut . " Luas leher baju dia tu , sampai aset dada dia sikit terdedah . "


" ' Whoa ' . Ratni ingat . " Kata Sheila Asyikin dengan manja sambil kedua belah tangannya memegang gelas minumannya .


" Awek tulah yang jadi pembunuh bersiri tu . " Kata Ahmadi pula dengan tenang . " Dengan keupayaan awek tu buat serangan , melancarkan serangan , dan ketangkasan dalam seni bela diri , korang rasa - rasa , dengan logik , kita boleh tak tangkap dia dengan mudah ? Lagi satu . Pintu Tenaga awek tu , dah semua dah terbuka . "


Maera dan semua rakannya saling berpandangan .


" Awak pun , tak boleh nak tangkap dia juga ke ? " Tanya Maera dengan tenang .


" 50 - 50 . Sama ada aku yang mati atau , dia yang mati . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Walaupun , awek tu kekuatan dia hampir sama , mungkin sama atau dah lebih sikit daripada Sheila . Peluang untuk tangkap dia , memang tipis . Walaupun , Pintu Tenaga Sheila yang sekarang ni , dah semuanya dah terbuka . "


Siti Hawa mengangkatkan tangannya dengan lembut . " Cikgu . Hawa nak tanya . Macam mana cikgu berlatih untuk nak buka Pintu Tenaga tu ? "


Ahmadi berjalan menghampiri Kalendar yang tergantung dan meneliti sesuatu .

Kemudian , dia tersenyum . " Tak lama lagi , cuti sekolah . Dua minggu . Mula je hari pertama cuti sekolah ni , aku akan ke Istana untuk hantar Hara nak sambung balik rawatan Tenaga Elemen dia . "


" Apa maksud awak ? " Tanya Muniandy dengan tenang .


" Aku akan bawa korang semua berlatih kat sana . " Balas Ahmadi lalu dipandangnya wajah Stephen Akio Kenzo . " Kalau boleh , kau pun ikut sekali . "


Dengan pantas sahaja Stephen Akio Kenzo menghubungi Scarlett untuk mengetahui akan semua jadual temujanjinya .


" Jadi . Korang kena sedia . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Satu aku nak ingatkan , latihan ni , boleh jadi hari terakhir untuk korang semua bernafas . Jadi . Buat betul - betul . "


" Apa maksud awak ? " Tanya Adam dengan jelas lalu saling berpandangan dengan rakan - rakannya .


" Latihan ni , pertarungan survival . Korang semua mungkin , akan terpecah . Takkan ada kawan . Sorang - sorang . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Kalau korang terserempak pun . Mungkin secara kebetulan . "


" Kau dan Sheila bawa kitorang untuk berlatih kat sana . " Kata Siti Nursamawi dengan lembut lalu menjilat jari - jemarinya yang diselimuti habuk sneknya . " Korang tak tolong kitorang ke ? "


" Kitorang takkan tolong korang . Sebab , kalau kitorang tolong . Korang takkan dapat rasa tahap untuk nak gunakan segala kudrat yang korang ada untuk selamat semasa latihan tu . " Balas Ahmadi dengan tenang dan jelas sambil tersenyum . " Aku akan biarkan korang dan tunggu korang kat tempat penamat yang terletak kat hujung tempat latihan tu . "


" Kejamnya awak . " Kata Muniandy dengan perlahan .


" Korang nak buka Pintu Tenaga korangkan , latihan yang aku cakap ni . Memang cara yang terbaik . " Kata Ahmadi lalu tertawa kecil .


" Baiklah . Saya setuju . Saya tak macam pengecut ni . " Kata Ratni dengan jelas sehingga wajah Muniandy menjadi semacam sambil melirik ke arahnya . " Apa yang istimewa sangat dengan latihan ni . "


" Macam yang aku cakap tadi . Latihan ni , pertarungan survival . Korang kena selamatkan diri korang tak kira apa pun yang berlaku . Aku akan berikan kat korang sebiji Mutiara . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang lalu dia berpeluk tubuh . " Kalau korang rasa - rasa dah tak sanggup lagi untuk nak teruskan latihan tu . Dah rasa putus asa . Pecahkan Mutiara tu . Aku akan selamatkan korang . "

Selepas itu , dia bersandar . " Istimewanya latihan ni . Ini latihan kuno yang masih dipelihara , dikekalkan dibawah pemerintahan aku dan ditambah baik oleh Permaisuri Fiirapi sendiri . Dan , ia memang diakui oleh seluruh Pemerintah kerajaan yang bernaung di bawah kerajaan tu . Dan , dalam 100 Ketua Panglima DiRaja daripada seluruh kerajaan tu yang pernah berlatih kat tempat latihan tu , hanya sembilan orang je yang dapat sampat ke kawasan penamat . Tak termasuk aku , Sheila dan semua anggota pasukan DiRaja aku yang diketuai oleh Putih , Paquine dan Merowran . "


Stephen Akio Kenzo mematikan Smartphonenya . " Saya ikut korang . Saya dah minta Scarlett gantikan saya . Dan , Kajian dengan Zenderall tu pun , bukan dalam masa yang terdekat ni . "


Ahmadi tersenyum . " Aku harap . Korang bersedia . "


" In ikut Siti . Abang boleh tunggu kat hujung penamat . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut dan manja .


Ahmadi menggerakkan jari telunjuknya dengan perlahan . " Jangan . Siti takkan dapat gunakan sepenuh kekuatannya kalau In tolong dia . Biar dia sorang - sorang . Mati dan hidup dia masa latihan tu . Biar dia yang tentukan . "


" Jahat . " Balas Sheila Asyikin dengan agak perlahan lalu membuat muka .


" Sebab kenapa korang semua akan dipisahkan . Dalam perperangan . Ada kemungkinan kita akan bersendirian untuk bertempur dengan pasukan musuh . Masa tu , hidup dan mati kita . Terletak kat tangan kita sendiri . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Dan , berserah kat Yang Maha Melindungi dengan sepenuh hati . Jangan putus asa dan terus berusaha masa latihan tu . Serahkan keputusan kepada Yang Maha Menentu segalanya untuk buat keputusan . "


" Apa yang jadi kat korang berdua masa korang berjaya sampai kat tempat penamat latihan tu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Tangan kiri Sheila patah . Tangan kanan pula terseliuh . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut . " Letih gila . Kaki kanan Sheila dan kebas sebab terkena serangan Letupan Elemen . Kat peha kanan pula terkena panah dan ada yang tembus . Badan pula , jangan cakaplah . Memang luka - luka . Ada yang dah nak bernanah dan bengkak . "


" Aku pun macam tu . Badan memang dah tak larat . Letih gila . Aku merangkak keluar masa tu pasal , aku pun tercampak ke pokok besar disepak dan terkena serangan Letupan Elemen . " Celah Ahmadi pula dengan tenang dan jelas lalu tersenyum . " Kalau aku dan Sheila boleh , korang pun boleh . Pasal , korang semua adalah , Ketua Pahlawan DiRaja aku yang akan tolong aku untuk lindungi dua dunia ni . Dan , wakil aku kat dua dunia ni . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Siti Maisarah sedang membawa kain cadar , berjalan perlahan - lahan ke bilik Nurzahirah dan Nurzaharah .

Ketika dia hendak melangkah masuk ke bilik anak kembarnya itu , dia perasan akan pintu Ahmadi tidak bertutup .

Dia menyelak langsir pintu dan melihat Ahmadi sedang duduk dan sedang melihat sesuatu di hadapan meja yang bercermin .


" Masuklah . Pintu tak kunci . Tak tutup pun . " Kata Ahmadi dengan tenang lalu memegang sebuah kotak kecil berwarna Biru dan Putih berjalurkan lingkaran Hijau , Kuning dan Merah yang amat cantik .

Dia menoleh ke arah pintu .


" Didie tak ke Kedai ke ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut . " Boleh akak masuk ? "


Ahmadi hanya tersenyum tawar dan menganggukkan kepalanya .


Perlahan - lahan Siti Maisarah memasuki bilik Ahmadi sambil tersenyum . Ketika dia hampir , dia terlihat satu kotak kecil . Kotak Cincin . " Cincin lelaki . Hadiah daripada siapa tu ? "


Ahmadi hanya tersenyum tawar lalu mengeluh kecil . " Dyrad . "

Selepas itu , dia menutup Kotak Cincin itu dengan perlahan - lahan dan menyimpannya semula ke dalam laci meja .

Dikuncinya laci tadi dengan Kunci Elemen Sembilan Lapisan . " Cerita lama . "


" Cerita lama . Tapi , Didie tak dapat lupa cerita tu . Maksudnya , Didie masih simpan memori dan kenangan yang ada pada Cincin tu . " Kata Siti Maisarah dengan lembut sambil tersenyum .
Kemudian , dia duduk di atas sofa . " Cuba cerita kat akak . "

Ahmadi mengeluh . " Masa Didie datang ke Dunia Mitos , Dyrad salah seorang kawan terawal Didie . Masa tu , Didie tak cerita dan bawa lagi Sheila ke dunia tu . Didie sorang je yang tahu pasal dunia tu . "

Siti Maisarah menganggukkan kepalanya dengan lembut .

" Dia tinggal kat kawasan perkampungan Puak atau Bangsa Nymph . Keluarga dia , daripada Puak Nymph yang menggunakan Elemen Tumbuhan . Tapi , disebabkan dalam perkampungan tu yang bermasyarakat majmuk , Dyrad belajar semua teknik Bangsa Nymph . Elemen Air dan Tumbuhan . " Kata Ahmadi memulakan cerita yang mengganggu fikirannya . " Kitorang kenal - kenal . Biasalah . Dah lama . Sayang pun adalah . Kitorang jadi pasangan kekasih . "


Siti Maisarah tersenyum . " Apa istimewanya dia sampai , Didie boleh jatuh cinta kat dia ? "


" Dia ramah . Lemah - lembut . Sopan - santun . Macam - macamlah . " Kata Ahmadi dengan lembut . " Tapi , masa perkampungan dia kena serang oleh musuh , penduduk kat perkampungan tu , ada yang lari dan ada yang terkorban . Didie salah seorang yang turut bertempur dalam serangan tu . Dan , tiga Pahlawan lagi kawan Didie . Nama diorang , Putih , Paquine dan Merowran . "

Ahmadi mengeluh . " Kitorang dapat pertahankan kampung tu . Tapi , Dyrad hilang entah ke mana . Puas kitorang cari tapi , tak jumpa . Lama juga kitorang cari dia . Kat hutan berdekatan dan tasik - tasik . Laut pun tak jumpa . Semua Pahlawan kat kampung tu tak percaya kalau dia terbunuh sebab , dia salah seorang Pahlawan yang mahir . "


Siti Maisarah kelihatan tenang mendengar cerita Ahmadi .


" Sampailah , pada satu tahap . Semua termasuk Didie dah putus asa cari dia . Satu perbincangan di buat oleh Ketua Kampung tu . Mereka akan berpindah ke tempat yang lebih selamat dan berpisah . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Yang Puak Nymph Hutan , akan tinggal kat darat yang Puak Nymph Air pula , akan terus tinggal tinggal di kawasan tasik , kolam , sungai dan laut . Didie pun , simpan Cincin tu . "

Ahmadi menongkat kepalanya . " Hari berlalu . Tahun berganti . Didie berkenalan pula dengan Vanessa Valarie . Puteri Ikan Duyung . Masa ni . Didie dah cerita pasal dunia ni kat Sheila dan Siti . Tapi , Sheila je yang dapat jejakkan kaki ke sana sebab , Siti dah pindah ke Pulau Merah . Didie banyak belajar Teknik Elemen Air daripada awek ni . "


" Puteri Ikan Duyung tu , mesti lawa dan cantik gila . " Kata Siti Maisarah dengan lembut sambil tersenyum . " Kalau tak , mesti Didie tak jatuh cinta dengan Puteri tu . "


Ahmadi tertawa kecil . " Kitorang kawan sampailah terjadinya perang besar berlaku kat sana . Ditakdirkan , Didie jadi Raja dan Sheila pula jadi Puteri kat sana . Kitorang jadi makin rapat . Disebabkan kitorang rapat , Kerajaan Vanessa menghantar surat kepada Bonda untuk menjalinkan kerjasama . Bonda setuju . Rundingan dibuat . Lama - lama , dua kerajaan ni jadi kawan dan jadi kuat bersama - sama . "

Dia kemudian tersenyum . " Kitorang bercinta . Dah sampai nak rancang nak kahwin tapi , bila kitorang fikir masak - masak . Vanessa batalkan hasrat kitorang . Bukan sebab dia tak nak tapi , pasal kitorang fikirkan pasal keluarga kita . Dia cakap , mustahil keluarga ni nakkan keturunan Hybrid . Lagi pun , dia tahu pasal kita ni dilabel Freak . Puas juga Didie pujuk tapi , dia bertegas . Jadi , Didie ikut keputusan dia . "


" Teruk juga ye cerita cinta adik akak ni . " Kata Siti Maisarah dengan lembut lalu tertawa kecil .


Ahmadi tersenyum dan tertawa kecil . " Lepas tu . Bercinta pula dengan awek lesung pipit . Manusia . Buat hal pula . Jaga punya baik . Sanggup berhujan berpanas . Alih - alih , rupa - rupanya ada kekasih . Awek tu cuma ambil kesempatan pasal , Didie suka kat dia . Sheila punya marah , sampai nak langgar awek tu dengan kereta . Nasib Didie tahan dia . "

Dia menyandar pada kerusi . " Masa buat rondaan sama - sama dengan Pasukan DiRaja , Didie terserempak dengan Dyrad . Dia dah berubah . Senyumannya . Pakaiannya . Gerak bahasa dan bahasa tubuh dia . Dah berubah sangat - sangat . Masa tulah , Didie tahu , dia dah jadi Panglima DiRaja untuk Kerajaan Darkhtala . Kerajaan yang Didie bunuh Raja dia tu . "


Siti Maisarah menganggukkan kepalanya dengan lembut .


" Didie cari dia kat semua tempat tapi , tak jumpa . " Kata Ahmadi lagi dengan tenang dan jelas . " Terserempak dengan dia , kalau ada berlaku serangan - serangan kecil yang dia lancarkan kat kerajaan - kerajaan kecil yang bernaung kat Kerajaan Lagenos . Selain daripada tu , memang tak jumpa . Yang terbaru pun , masa perang yang hari tulah . Masa Didie bunuh Raja dia tu . "


" Didie masih cintakan dia ke ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut .


Ahmadi mengeluh . " Entahlah kak . Didie pun susah nak cakap . Dia dah berubah . "


" Didie masih simpan Cincin yang dia bagi tu . Maksudnya , Didie masih sayangkan dia . Masih cintakan dia . Masih simpan memori dengan dia . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Didie tanya hati Didie . Kalau Didie masih sayangkan dia , kalau masih cintakan dia . Didie tanya dia . Apa dah jadi kat dia . Kalau Didie dah tak nak terganggu lagi dengan kenangan bersama dia , jalankan tanggungjawab Didie sebagai Raja Lagenos . Tangkap dan hukum dia . Lupakan segala perasaan Didie kat dia . Lupakan semua memori dengan dia . "


" Itu syarat Didie bagi kat dia . Didie setuju keluar dengan dia kalau dia setuju untuk cerita apa dah jadi kat dia . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Dia setuju tapi , dia cakap . Didie takkan dapat tolong dia kalau , dia cerita apa yang dah jadi kat dia . Sikit pun takkan dapat tolong dia . "


Siti Maisarah tersenyum lalu menganggukkan kepalanya . " Didie keluar dulu dengan dia . Dengar dulu penjelasan dia . Lepas tu , baru kita fikirkan sama - sama . "


Ahmadi mengeluh lalu menganggukkan kepalanya .


" Akak nak tukar cadar tilam kat bilik Rara dan Hara . Lepas tu , Rara balik nanti , nak ajak dia keluar kejap . Nak belikan baju untuk Hara . Untuk dia pakai kat Istana nanti . " Kata Siti Maisarah dengan jelas .


Ahmadi tertawa . " Tak payahlah . Bonda akan sediakan baju dia . Akak ingat , dia akan pakai baju kat dunia ni ke kat sana . Dia takkan pakai . Bonda akan bagi dia persalinan Istana . Sama macam kitorang . "


Siti Maisarah menggaru kepalanya sambil tersengih .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi turun ke bawah dengan mengenakan pakaian yang segak . Serba hitam .


" Wanginya . " Tegur Puan Maryam sambil tersenyum . " Ni betul - betul nak melaram ni . "


" Takpelah . Dia bujang lagi . Kot - kot ada yang melekat . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas . " Asyik melekat dengan dua orang ni je . Kalau ada ikan lain yang melekat . Baru ada saingan . Baru menarik . Baru ada cabaran . "


" Nak ajar Didie tu jadi ' Playboy ' macam korang muda - muda dulu ke ? " Tanya Nenek Diana sambil mengunyah Tembikai .


Dato ' Panglima Lok Tujuh , Pendekar Bara , dan Dr . Hasyim menudingkan jari mereka ke arah Pendekar Bayu .


" Asal yang jahat je . Aku . Yang buruk perangai . Aku . Korang bertigalah yang suci dalam debu . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas .


" Ayah ni . Dah tua - tua pun nak merajuk . " Kata Hagia Sofea dengan lembut dan tenang . " Nenek Diana gurau jelah . "


Ahmadi hanya tersenyum dan tertawa kecil lalu duduk di antara Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin .


" Abang ni . Wangi gila . Macam dah mandi dengan minyak wangi . " Kata Sheila Asyikin dengan manja .


" Mestilah . Habis minyak wangi sebotol tadi . " Balas Ahmadi sambil tersenyum .


" Lama tak kau keluar dengan dia ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut .


" Aku tak tahu lagi . Tapi , aku harap . Aku berjaya pujuk dia pulang ke Dunia Mitos balik . " Balas Ahmadi sambil dia memakai stokin .


" Fikir dulu sebelum jawab semua soalan dia . Bertenang . Jangan tergesa - gesa dan kawal emosi . " Kata Siti Maisarah dengan lembut menasihati Ahmadi .


Ahmadi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum . Kemudian , dikucupnya kepala Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi lalu , dia berjalan menuju ke pintu .


Nurzahirah melihat ke arah Ahmadi sehinggalah sosok Ahmadi hilang daripada pandangan matanya .

Kemudian , dia memandang ke arah Siti Maisarah . " Mak . Rara risau pula kalau Pakcik jatuh cinta dengan perempuan jahat tu . "


" Kenapa ? " Tanya Siti Maisarah dengan lembut sambil membaca Blog Masakan menerusi Tablet . " Rara tak nak ke Pakcik Kahwin dengan awek tu ? "


" Yelah . Awek tu jahat kot . Musuh pakcik . Mana boleh kahwin . " Kata Nurzahirah dengan lembut . " Lainlah kalau pakcik dapat ubah dia jadi baik . Itu lain cerita . "


" Kalaulah . Contoh . Pakcik dapat ubah awek jahat tu jadi baik . " Kata Siti Maisarah dengan lembut . " Rara sanggup tak panggil awek tu makcik ? "


" Dah jadi isteri pakcik , mestilah panggil makcik . " Kata Nurzahirah dengan jelas . " Tapi , akan ada satu masalah . Kak Sheila dan Kak Siti mesti akan halang percintaan tu . "


" Kitorang akan halang percintaan tu . Kitorang akan tentang . " Kata Siti Nursamawi sambil mengunyah Biskut Susu . " Akak akan berusaha halang . "


" Akak pun akan halang . Kitorang akan bunuh awek tu kalau terpaksa . " Celah Sheila Asyikin pula dengan manja . " Lepas dah bunuh , kitorang akan kisar badan dia lepas tu , buang kat laut . Bagi ikan makan . "


" Baru ada persaingan . Asyik korang berdua je yang Didie hadap . " Kata Siti Nurjannah dengan lembut . " Entah - entah , mata dia pun dah jemu asyik korang je yang dia tengok hari - hari . "


" Apalah akak ni . Patutnya , akak sokong Siti . Tak memberangsangkan langsunglah . " Balas Siti Nursamawi sambil terus mengunyah biskut . " Bagilah kata - kata semangat . "


" Macam manalah dia nak suka kat Siti kalau siang malam asyik mengunyah je kerja . Tak pandai berhenti . " Kata Hagia Sofea dengan lembut dan jelas sambil membaca Novel Cinta .


" Esok - esok kalau jadi Kahwin , duit dapur tak cukup pasal , habis beli makan tambahan je . " Kata Siti Khumairah pula dengan tenang .


Sheila Asyikin ingin membela Siti Nursamawi namun , dia terhenti kerana Siti Maisarah terlebih dahulu mencelah .


" Sheila pula . Perangai masih macam budak - budak . Langsung tak nampak kematangan biar pun sebenarnya matang . " Kata Siti Maisarah dengan dengan lembut .


Nurzahirah tertawa kecil . " Susah betul ujian kelayakan akak berdua ni . "


" Nampak dah kat pihak mana Rara duduk . " Kata Sheila Asyikin dengan manja lalu mencekak pinggangnya .


Nurzaharah pula daripada tadi diam seribu bahasa . Dia asyik melihat cerita - cerita seram di Tabletnya .


Suasana kembali seperti biasa semula selepas Dyrad tidak lagi meneruskan pembunuhannya .


Riuh - rendah ada di mana - mana . Restoran - restoran juga kembali dipenuhi oleh pelanggan - pelanggannya yang setia .


" Kat mana ? " Tanya Ahmadi yang bergema di dalam minda Dyrad .


" Kat Bilik Hotel . " Balas Dyrad dengan lembut . "Awak dah sampai ke ? "


" Dah . Baru juga sampai . Turunlah . Aku tunggu kat dalam Kereta warna Biru . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Pakai baju sopan sikit . Jangan seksi sangat . Aku tak suka . "


Dyrad hanya tertawa kecil lalu dia memutuskan perhubungan minda antara dia dan Ahmadi .


Ahmadi kelihatan tenang sambil mendengar lagu irama Balada .

Sesekali dia ikut sama menyanyi dengan perlahan sambil dia memandang ke luar .

Matanya menjamah setiap penghuni Kota yang 24 jam tidak pernah sunyi dan tidak pernah lengang .

Dia menoleh ke kiri kerana Dyrad telah pun tiba dan mengetuk cermin pintu keretanya .

Dia dengan tenang membuka pintu dan mempelawa Dyrad masuk .


" Lawa baju kau . " Kata Ahmadi memuji kecantikan busana yang dipakai oleh Dyrad . " Mana kau beli ? Tengok fesyen , bukan dunia ni punya . "


" Kat Butik Carnell . Saya tak curi . Saya bayar . " Balas Dyrad dengan suara lembutnya yang seksi .


" Aku tak cakap pun kau curi . " Kata Ahmadi dengan tenang lalu , dia memandu Kereta Terapungnya menyusuri jalan yang sibuk dengan kenderaan .


" °°° Wakou naenwa ringawa ayame akae ekao anare ? ( Awak nak bawa saya makan kat mana ? ) ? " Tanya Dyrad menggunakan Bahasa Mitos dengan lembut .


" °°° Wakou naenwa akae hata ? ( Kau nak makan apa ? ) " Balas Ahmadi juga dalam Bahasa Mitos .


" °°° Hatara . Ayame kutow eratte wakou . ( Apa - apa je . Saya ikut selera awak . ) " Balas Dyrad dengan lembut .


" Taes akae Pizza . Anol ? ( Kita makan Pizza . Boleh ? ) " Tanya Ahmadi dengan tenang .


Dyrad menganggukkan kepalanya dengan lembut sambil tersenyum . " °°° Ayame reasu ola ako akae Pizza . Iniss ugoo asae ait . ( Saya dah lama tak makan Pizza . Rindu juga rasa dia . ) "


Ahmadi tersenyum lalu melajukan kenderaannya .


" Awak masih fasih cakap Bahasa Mitos . " Kata Dyrad dengan lembut .


" Kau yang ajar . Mana boleh aku lupa . " Balas Ahmadi dengan tenang dan jelas .

Dia mengambil Smartphonenya dan untuk menghubungi seseorang .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Lofua sedang menyiapkan pesanannya . Seperti biasa , pelanggan - pelanggan di Restoran Pizza Mininya tetap setia menanti .

Dia mengusahakan perniagaan itu dengan dibantu oleh kedua orang tuanya dan dua orang adiknya .

Selepas dia menghantar pesanan pelanggannya , dia mencapai Smartphonenya yang disimpannya di dalam kocek apronnya yang berwarna Hijau dan Kuning . " Salam Sejahtera Abang Didie . Dah lama tak telefon . Nak datang ke ? "


" Salam Sejahtera . Kau ni . Aku belum tanya , dah beratus ayat kau . " Balas Ahmadi sambil tertawa kecil . " ' Aah ' . Aku nak datang ni . Bilik nombor sembilan ada orang tak ? "


" Abang nilah . Suka sangat duduk hujung - hujung . Penjuru pula tu . Ada je bilik tu . " Kata Lofua dengan lembut . " Nak tempah ke ? "


" Yelah . Takkan aku nak sewa pula . Kau ni pun . " Balas Ahmadi dengan jelas . " Banyak ke pelanggan korang ? "


" Boleh tahanlah . Lebih sikit daripada biasa . " Jawab Lofua dengan lembut sambil tersenyum . " Nak Pizza apa ? "


" Satu Paperoni Daging yang biasa . Satu lagi Stuff Crust Paperoni Ayam . Topping Capsicum dan Bawang Kuning . Saiz sederhana . Keju lebih sikit . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Lepas tu , kau potong dadu Pizza tu . Tapi jangan kecil sangat . Agak - agaklah saiz dia . Dua set pinggan . Air . Aku nak Jus Oren dengan Jus Lobak Susu . "


" Mana ada resepi Paperoni letak topping . Potong dadu pula tu . " Balas Lofua dengan agak pantas sambil wajahnya sedikit berkerut . " Peliklah abang ni . "


" Buat jelah . Kau ni . Banyak juga bunyi kau dah besar panjang ni . " Kata Ahmadi lalu tertawa kecil . " Dalam 20 minit aku sampai . "


" Yelah . " Balas Lofua sambil tersenyum lalu memutuskan hubungan . Dia berjalan ke arah dapur .

Kemudian , dia menyediakan pesanan Ahmadi .


Sedikit berkerut wajah Puan Dylea melihat Lofua menabur hirisan Bawang Kuning dan Capsicum Merah , Hijau dan Kuning di atas Paperoni .

Seketika kemudian , dia tersenyum dan tertawa kecil . " Tu , Abang Didie korang punya pesananlah tu . "


" Yelah . Siapa lagi . Abang Didie je yang boleh fikir kombinasi Pizza macam ni . Pelik . " Balas Lofua sambil tersenyum lalu menabur Keju .


" Dua jenis dia pesan . " Celah Raditz dengan lembut . " Dia makan sini ke atau bawa balik ? "


" Dia makan kat sini . Tak tahu siapa dia bawa . " Jawab Lofua dengan jelas dan lembut lalu memasukkan pesanan Ahmadi ke dalam pembakar . " Lupa juga nak tanya tadi . Tak mungkin Kak Sheila sebab , Kak Sheila suka Thousand Island Vege . "


" Awek Abang Didielah tu agaknya . " Sampuk Luxion lalu membawa pesanan kepada para pelanggan mereka .


" Awek dia . " Kata Kesuri lalu tertawa kecil . " Terbelah kepala dia oleh Kak Sheila dan yang seorang lagi tu . "


Ahmadi memarkir Keretanya berdekatan dengan Restoran Lofua dan mengajak Dyrad keluar .


" Ramai orang kat sini . " Kata Dyrad dengan senyuman seksinya . " Saya ingatkan , awak nak berdua - duaan dengan saya . "


Ahmadi tersenyum . " Semoga kau berjaya . Dah , mari . Kita makan . "


Pintu Restoran terbuka dengan automatik memperlihatkan ramainya pelanggan di dalam Restoran Mini itu .


Ahmadi terlihat akan Luxion sedang membawa pesanan dengan berlari sambil memakai Kasut Roda .

Dia mengajak Dyrad untuk terus menuju ke bilik tempahannya .

Setibanya dia dan Dyrad di dalam bilik itu , dia mendapati , pinggang telah pun terletak kemas di atas meja .


Dyrad perlahan - lahan berjalan menuju ke arah belakang kerusi yang luas terbentang .

Memperlihatkan pemandangan laut yang berwarna - warni . " Saya sukakan suasana ni . Dah bertahun , keadaan dan suasana ni , tenggelam dalam ingatan saya . "


" Aku nak kau rasa selesa . Sebab , aku nak tahu . Apa yang terjadi kat kau sebenarnya . " Kata Ahmadi dengan lembut di belakang Dyrad . " Dan , kenapa kau tinggalkan aku . "


Dyrad hanya tersenyum . " Macam yang saya cakapkan malam tu , awak takkan dapat tolong saya sikit pun kalau saya cerita kat awak , apa yang terjadi kat saya . "


" Habis tu , kalau kau sendiri tahu , aku tak boleh nak tolong kau . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Kenapa kau cari aku ? "


" Saya nak tahu . Kalau , awak masih cintakan saya atau pun tak . " Jawab Dyrad dengan lembut tanpa menoleh sedikit pun ke arah Ahmadi . " Suasana dan pemandangan ni . Angin ni . Buatkan saya rindukan kampung halaman saya . Awak memang jahat . "


Daun Pintu dikuak . " Abang sampai tak bagitahu pun . "


Ahmadi menoleh ke belakang manakala , Dyrad pula sedikit tersentak dan terperanjat tatkala mendengar suara Lofua menyapu gegendang telinganya .


Dyrad masih lagi berdiri menghadap pemandangan . Tubuhnya bagaikan kaku hendak melihat ke belakang .


" Awek abang ke ? " Tanya Lofua dengan lembut sambil tersenyum lalu , meletakkan pesanan Ahmadi yang masih lagi mengeluarkan asap .


Dyrad seperti tidak percaya tatkala mendengar suara Lofua .

Perlahan - lahan dia memusingkan tubuhnya . Sedikit membesar matanya sebaik sahaja melihat akan wajah Lofua yang putih kemerahan .


" Lofua . " Kata Dyrad dengan lembut dan perlahan .


Lofua membuang pandangannya ke arah wajah Dyrad yang jelita .

Matanya gagal berkelip . Nafasnya bagaikan terhenti tatkala melihat Dyrad di hadapan matanya .

Tangannya sedikit menggeletar dek kerana kerinduan yang dipendamkannya selama ini bagaikan ingin meletus daripada dadanya .

Kelopak matanya mula digenangi oleh air matanya .


Dyrad ingin menghampiri ke arah Lofua namun , dia terhenti .

Bagaikan ada sesuatu yang menghalangnya .


" Kakak Dyrad . " Kata Lofua lalu menangis dan kemudian , dia berlari - lari anak ingin memeluk Dyrad yang telah bertahun - tahun terputus hubungan dengan mereka sekeluarga .


" Jangan dekat . " Kata Dyrad dengan lembut sambil menghalang pergerakkan Lofua .

Namun , sebaik sahaja jarinya bertemu dengan tangan Lofua , jari - jemarinya hancur menjadi debu dan berasap .

Wajahnya berkerut sedikit menahan kesakitan akibat daripada kejadian itu dan dia menjauhi Lofua dan bersandar pada dinding sambil memegang pergelangan tangannya dengan kuat .

Sambil menahan kesakitan , dia memandang ke arah Lofua dengan senyuman seksinya . " Jangan dekat dengan akak . Nanti , akak mati . "

Tidak lama kemudian , jari - jemari tangan kirinya , tumbuh semula seperti biasa .


Ahmadi yang melihat sendiri kejadian itu juga kelihatan terperanjat .


" Apa dah jadi kat akak ? " Tanya Lofua dengan tangisannya bersulamkan nada kehairanannya melihat kejadian tadi .


Dyrad menarik nafas kerana kesakitanya yang dirasanya tadi beransur hilang .

Dipandangnya wajah Ahmadi dengan senyumannya . " Awak memang lelaki licik . Saya tak sangka , awak buat macam ni kat saya . "


Ahmadi tidak membalas kata - kata Dyrad sebaliknya , dia hanya melihat ke arah Dyrad yang masih lagi bersandar pada dinding dengan ribuan pertanyaan menerpa masuk ke dalam kepalanya .


Dyrad pula memandang ke arah Ahmadi dan Lofua bersilih - ganti dengan senyuman seksi dan manisnya , dengan wajahnya sedikit dibasahi peluh .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience