" Pada pendapat saya . Baik ke , jahat ke . Tak boleh nak diletakkan kat satu - satu golongan yang tertentu . " Kata seorang Wanita dengan jelas dan tenang . " Manusia normal pun , berlambak buat kes . Kat Media Sosial berlambak fakta . Janganlah disebabkan kita tak tahu tentang sesuatu , kita jadi takut dengan sesuatu yang kita tak tahu tu . "
" Saya suka dengan jawapan awak tu . " Kata Naera dengan senyumannya .
" Dan kebanyakkan keluarga yang dah pindah daripada kawasan perumahan kita ni . Memang diorang Anti - Freak . " Kata seorang Lelaki pula dengan jelas . " Dan saya yakin . Dalam beberapa hari yang mendatang . Akan banyak lagi keluarga yang akan tinggalkan kawasan kita ni . Dan , saya juga yakin . Yang akan tinggal kat dalam kawasan ni , cuma keluarga yang betul - betul anggap dan percaya , Golongan Freak juga sama seperti Manusia normal yang lain cuma , mereka dianugerahkan dengan kelebihan - kelebihan yang unik . "
" Semua Manusia sebenarnya , memang dilahirkan dengan kelebihan sendiri tapi , bila kita semakin meningkat dewasa , semua kelebihan macam Telepati , Empati , kemampuan untuk menggunakan Tenaga Psikik atau , kelebihan untuk menggunakan unsur - unsur Alam Semula Jadi telah hilang . Beberapa faktor yang menyebabkan hilangnya kelebihan tu adalah disebabkan pengaruh minda yang tidak stabil untuk mengekalkan kelebihan tu dan menyebabkan , kelebihan tu tertutup . Ketakutan juga salah satu faktor yang kuat . " Kata Ratni dengan panjang lebar . " Bagi Manusia yang menyedari akan kelebihan tu pula . Dengan dipandu dengan perasaan ingin tahu dan perasaan ingin mencuba , dia akan terus menggunakan kelebihan tu dan akhirnya , segala kelebihan tadi kekal terbuka dan mampu untuk menggunakannya dengan kadar yang tertentu mengikut kadar Tenaga Dalaman sesorang . "
" Sebenarnya , Manusia yang normal juga boleh belajar nak gunakan semua kelebihan tu tapi , akan mengambil masa yang agak lama sebab , semua kelebihan tu dah lama tak digunakan . " Celah Stephen Akio Kenzo pula dengan tenang dan jelas .
" Kitorang sendiri pun sebenarnya tak tahu sama ada tempat kita ni memang dihuni oleh Golongan Freak ataupun tak . Kalau kitorang tahu pun , tak adanya nak bagitahu kat korang sebab sebagai Ketua Belia dan Penduduk bagi kawasan ni , aku dan semua kawan - kawan aku akan lindungi diorang semua . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Kalaulah betul , kawasan perumahan kita ni dihuni oleh Golongan Freak , korang sanggup tak berjanji untuk sama - sama pertahankan diorang ? "
Seorang Belia Lelaki berdiri . " Saya sebagai ahli dan anggota mesyuarat ni . Berjanji akan sama - sama pertahankan diorang . "
Seorang Lelaki pula berdiri . " Saya pun sama . Saya akan pertahankan mereka semua . "
" Saya pun sama . Saya tahu , saya perempuan tapi , darah Pahlawan arwah ayah saya yang pernah menjadi anggota Pasukan Keselamatan Samudera Pulau Bayu yang berpangkat Laksama , yang terkorban akibat rompakan Lanun semasa menjalankan rondaan , tetap mengalir dalam tubuh saya . " Kata seorang Wanita pula dengan lantang . " Saya akan lindungi diorang dengan atas dasar perikemanusiaan . "
" Saya bersama dengan abang - abang dan kakak ni . " Kata seorang lagi Belia Wanita dengan jelas . " Diorang tak boleh nak buat suka hati diorang . Kalau diorang nak kawal kita . Dipersilakan . Tapi kalau diorang nak halang kita daripada terus hidup . Diorang kena langkah mayat kitorang dulu . "
Ahmadi tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya . " Ini yang aku nak dengar sebenarnya . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nurzaharah duduk di atas kerusi di halaman Hospital . Wajah kakunya kelihatan seperti wajah patung , tidak menggambarkan betapa hatinya dilanyak - lanyak oleh perasaan gusar dan ketakutannya .
Dia yang perpakaian Persalinan DiRaja dihampiri oleh Ghowly , Burano dan Tatsumaki .
" Apa yang kita nak buat sekarang ni , Cik Muda ? " Tanya Ghowly dengan lembut namun nadanya bersulamkan kerisauan yang teramat sangat . " Keadaan Rissa dah semakin teruk . "
" Tak tahulah . Otak saya pun dah macam tak berfungsi dah . " Jawab Nurzaharah dengan agak perlahan .
" Apa kata , Cik Muda minta pandangan dengan Tuanku Permaisuri . " Kata Burano dengan lembut .
" Tak payah . Saya tahu apa jawapan Nenda Permaisuri . " Balas Nurzaharah dengan jelas dan lembut . " Nenda Tuanku akan suruh saya minta bantuan dengan kakak saya . "
" Kalau macam tu , apa kata Cik Muda pergi jumpa dengan kakak Cik Muda . " Kata Burano lagi .
" Dia tak tahu tau pasal kes kita . Kalau dia tahu , dah lama dia datang sini dan pijak kita semua sampai lumat . Yang dah masuk wad tu kawan baik dia . " Balas Nurzaharah dengan agak pantas . Nada suaranya diselubungi oleh rasa ketakutan dan kerisauannya . " Saya dah tipu dia pasal Rissa hari tu masa dia nak borak dengan saya . Saya cakap kat dia , kita semua sihat - sihat je . Kalau dia tahu saya tipu dia macam mana ? "
Tatsumaki mengeluh . " Saya rasa , itu je jalan yang kita ada . "
" Apa kata , kita sama - sama pergi jumpa Tuan Didie . " Kata Ghowly memberikan pandangannya .
" Lupa ke , kita tak boleh pergi mana - mana ? " Tanya Tatsumaki dengan lembut .
Nurzaharah mengeluh dengan wajah kakunya . " Takpelah . Biar saya jumpa dengan kakak saya . Tapi kita semua , saya yakin akan kena dengan dia . Awak semua okey tak ? "
" Saya okey . Saya akan cakap perkara ni kat semua rakan kita . " Kata Burano dengan lembut . " Diorang pun , sama macam kita . Risaukan pasal keadaan Rissa . "
Nurzaharah menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Kita dah langgar lagi hukuman kita . Pakcik mesti marah lagi . "
" Saya pun tak tahu nak cakap macam mana . Walaupun , pasukan saya yang dulu pernah juga langgar Kod Etika DiRaja , tapi kali ni , saya betul - betul rasa lain . " Kata Tatsumaki dengan lembut . " Hari tu , Tuan Didie memang betul - betul marah . Saya tak pernah tengok dia macam tu . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Baiklah . Kita bersurai . Nanti kita adakan mesyuarat lagi . " Kata Aivira dengan lembut sambil tersenyum . " Tapi maaflah . Kali ni , hidangan takde . Tak sempat nak buat . "
" Takpelah . Kali ni kita serius sikit . Takde masa nak makan - makan . " Kata seorang Lelaki sambil tertawa kecil .
Tiba - tiba , Pintu Dewan itu terbuka dengan kuat akibat ditendang oleh seorang Pegawai Unit Pengaman Pulau Biru .
" Mesyuarat apa yang korang buat ? ! Apa yang korang rancang ? ! " Tanya Vastu dengan garang . " Siapa ketua mesyuarat ni ? ! "
Beberapa orang anggota Vastu dengan pantas memasuki kawasan itu dan terus mengacukan Senjata mereka .
Ahmadi tersenyum . " Aku ketua mesyuarat ni . "
" Kau ikut aku . " Kata Vastu dengan nada bongkak sambil memanggil Ahmadi dengan hanya menggerakkan jarinya . " Aku nak tahu apa yang korang bincang . "
Ahmadi berdiri dan terus duduk di atas meja sambil tersenyum . " Kau ingat aku hamba abdi kau ke kau nak panggil aku macam tu ? "
" Kau nak datang sukarela atau , kau nak aku arahkan budak - budak aku seret kau macam binatang ? " Tanya Vastu dengan jelas dan terang nada suaranya . " Aku bagi pilihan . "
" Korang dah pecah masuk macam ni , korang ada waran ke ? " Tanya Siti Nursamawi dengan tenang .
" Kau bekas Kapten yang ditendang keluar . Kau tak layak nak tanya apa - apa . " Balas Vastu dengan jelas .
" Aku peduli apa dengan bekas Kapten ke , bekas makanan ke , apa ke . " Balas Siti Nursamawi dengan sengihannya . " Tapi , kepala aku masih ada undang - undang . "
Adam tertawa . " Awak tak jawab soalan tadi tu . Maknanya , awak takde waran untuk pecah masuk . Jadi , awak dah buat satu kesalahan . "
Vastu tertawa . " Kawasan perumahan ni dah diisytiharkan sebagai Zon Hitam ! Zon yang tak selamat ! Aku sebagai Ketua Pasukan Pengaman yang diarahkan untuk kawal kawasan ni , ada hak untuk pastikan semua berjalan dengan selamat ! "
" Jadi memang takde arahan daripada pihak atasan . " Kata Ratni dengan jelas . " Awak ikut kepala awak je . "
" Aku tak perlukan arahan daripada pihak atasan untuk jalankan tugas aku ! " Kata Vastu dengan lantang .
" Kejap . Kejap . " Kata Ahmadi lalu dia menggaru kepalanya yang tidak gatal sambil tersengih - sengih . " Yang kau nak menyalak macam Anjing ni , dah kenapa ? Korang memang diajar bercakap macam Anjing ke ? "
" Kau cakap elok - elok sikit ! Aku bagi tembus kepala kau dengan Peluru nanti ! " Jerit Vastu dengan lantang .
" Peluru daripada Senapang Mainan yang Anjing - anjing liar ni pegang ke ? " Tanya Ahmadi sambil tertawa kecil .
" Hoi ! Bangsat ! Kau memang tak berubah daripada dulu ! Dasar budak gila ! Kau jangan nak cabar aku ! " Herdik Vastu dengan geram . " Aku bagi amaran kat kau ! Kalau kau tak jaga mulut kau ! Kau jadi korban pertama kat Kawasan Perumahan Freak ni ! "
Ahmadi tertawa lalu dia berjalan ke arah Vastu seperti biasa .
Kemudian , dia berdiri di hadapan Vastu dan mempertemukan matanya dengan renungan mata Vastu .
" Rakam ! Rakam ! Keluarkan Telefon korang ! Rakam ! " Kata Maera dengan senyumannya . " Kita rakam sebagai bukti ! Pihak berkuasa dah salah guna kuasa untuk buat provokasi ! "
Vastu dengan wajah yang dikunyah kegeraman , dilekatkannya muncung Pistolnya ke dahi Ahmadi .
Ahmadi hanya tersenyum sementara semua anggota ahli mesyuarat mula berasa panik .
Kecuali , rakan - rakannya yang masih lagi tenang .
" Kau ingat , Pistol Mainan kau ni dapat bunuh aku ke ? " Tanya Ahmadi sambil terus tersenyum .
" Kau jangan paksa aku ! " Kata Vastu dengan daging wajahnya bergetar menahan terjahan geramnya .
Ahmadi merapatkan lagi dahinya pada muncung Pistol Vastu sambil terus mengukirkan senyuman .
Semakin menggelegak kegeraman yang memijak - mijak perasaan Vastu .
Ditariknya picu Pistolnya sehingga semua anggota ahli mesyuarat yang berada di situ tersentak .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Dyrad dengan langkahnya yang perlahan , dia duduk di atas sofa yang berwarna Hitam dan Merah .
Seekor Burung Raven bertenggek pada bahagian atas sofa dan seekor Kucing Hitam pula duduk di sisi kaki kirinya .
Dengan senyuman seksinya , dia memandang ke arah Paga dan Vivian .
" Yang Mulia dah keluarkan arahan . Awak dah tak perlu lagi jaga semua Zombie tu . " Kata Vivian dengan jelas . " Misi seterusnya akan berjalan tak lama lagi . Yang Mulia nak , dia dan Yang Mulia Permaisuri yang akan uruskan selebihnya . "
Dyrad membelai paruh Burung Raven miliknya . " Macam mana pula dengan semua Ketua Panglima ? "
" Kita diarahkan untuk bersiap sedia untuk melakukan serangan . " Balas Paga dengan jelas dan tenang . " Sasaran kita adalah Kerajaan - kerajaan yang tak nak menyokong usaha kita untuk jadikan dua dunia ni menjadi satu . "
Renungan Dyrad menjadi tajam dan menikam wajah Paga . " Maksudnya . Kita akan berperang dengan Kerajaan Bersekutu yang diketuai oleh Kerajaan Lagenos . "
" Tepat . Kita akan berperang dengan Didie si Raja Lagenos tu . " Balas Paga dengan jelas .
" Lagi satu . Saya dan Paga dah ceritakan pasal kelebihan dan tahap kekuatan awak kepada Yang Mulia berdua . Yang Mulia dah perkenankan untuk awak turut serta kat mana - mana serangan yang awak suka . Terutamanya pada serangan - serangan yang yang menyasarkan kat wilayah - wilayah yang berdekatan dengan Kerajaan Bersekutu Lagenos . " Kata Vivian dengan jelas dan tenang . " Dan , Yang Mulia nak , awak , halang pasukan yang diketuai oleh sendiri oleh Didie atau oleh dua orang Perempuan celaka dan bangsat tu . "
Dyrad melirik kepada Vivian bersama dengan senyumannya . " Apa yang dia nak sebagai bayarannya ? Kat dunia ni je ke atau , kat Dunia Manusia sekali ? "
" Dua - dua dunia ni sekali . " Jawab Paga dengan jelas .
" Laporkan kepada Yang Mulia , setiap pergerakkan Didie dan Sheila lepas awak dah halang diorang . Dengan yang ' sorang ' lagi perempuan tu . Saya ingat - ingat lupa pula nama perempuan bangsat tu . Siti ? " Jawab Vivian dengan jelas . " Sebagai bayarannya , kesetiaan kepada Yang Mulia berdua . "
Dyrad tersenyum . " Dia nak saya jadi Pengintip dan Assassin . "
" Tepat . " Balas Paga dengan ringkas .
" Kalau macam tu . Jangan kacau buruan saya . " Kata Dyrad dengan jelas dan tenang sambil dia mengukirkan senyuman . " Dan , cakap kat Yang Mulia berdua . Kesetiaan akan saya berikan bersama dengan darah - darah yang segar . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ahmadi tersengih lalu dia tertawa kecil melihat wajah Vastu . " Aku dah cakap . Senapang Mainan korang tak dapat cederakan aku . "
Vastu mencampakkan Pistolnya ke lantai dengan geram dan kemudian , dicekak dan ditariknya leher bahu Ahmadi dengan kegeraman yang memijak - mijak tubuhnya . " Aku tahu kau Freak . Kau gunakan kelebihan sampah kau tu kat aku dan anak - anak buah aku . "
" Kau ada bukti ke nak tuduh - tuduh aku ni ? " Tanya Ahmadi dengan bersahaja lalu dia memandang ke arah Aivira . " Ai , rakam Ai . Lepas tu bagi masuk kat mana - mana Media Sosial yang kau ada . Pihak berkuasa nak buat provokasi . Diorang nak guna kekerasan kat masyarakat yang tak berdaya macam aku . "
" Kitorang tengah rakamlah ni . " Balas Aivira dengan jelas .
Vastu dengan geram digerakkannya tangannya hendak menumbuk wajah Ahmadi namun , orang ramai yang berada di situ dengan pantas menghalang tindakannya dan mengarahkannya pergi meninggalkan tempat itu .
" Mari ! " Kata Vastu dengan nada geramnya memanggil anak - anak buahnya meninggalkan tempat itu .
Selepas itu , dipandangnya wajah semua yang berada di situ dan kemudian , dilekatkannya pandangannya ke arah wajah Ahmadi . " Kau ingat ! Aku akan pastikan kawasan perumahan korang yang dilaknat ni , akan jadi penjara neraka untuk korang ! "
" Kau ingat kitorang takut ke nak hidup kat dalam penjara neraka yang kau nak buat tu ? " Balas Ahmadi sambil tersenyum . " Buatlah . "
Share this novel