Rate

BAB 25 SAYAP PEGANIEX BERAKHIR ?

Fantasy Series 3820

Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi berjalan menghentak- hentakkan kaki seperti budak - budak yang merajuk . Mereka membawa begitu banyak beg plastik yang pelbagai jenama .

" Apa kena pula diorang ni ? " Tanya Siti Khumairah dengan perlahan .
Berdekatan dengan Siti Khumairah ialah Siti Nurjannah dan Hagia Sofea .

" Merajuk . " Jawab Siti Nurjannah . Pendek sahaja balasannya.

Ahmadi masuk dengan wajahnya yang bersahaja lalu terus menghampiri Siti Khumairah . Diambilnya bantal sofa dan terus sahaja dia melabuhkan kepalanya di atas peha Siti Khumairah .

" Apa hal diorang tu ? " Tanya Siti Khumairah dengan lembut.

" Beli macam - macam , lepas tu nak Didie tolong bawakan pula . Memang taklah . " Jawab Ahmadi dengan bersahaja sambil menutupkan matanya .

" Tulah Didie , manjakan diorang sangat . " Sampuk Hagia Sofea . " Bersedialah Didie lepas ni . Kena sumpahan diorang . "

" Sumpahan . " Kata Ahmadi dengan perlahan namun jelas . " Dah biasalah dengan sumpahan diorang tu . Dah lali dah . "

" Salam sejahtera ke atas tuan rumah . " Kata satu suara dari bawah rumah .

Ahmadi kenal dengan suara itu lalu , dia bergegas bangun dan menuju ke pintu dan disusuli oleh Siti Khumairah , Siti Nurjannha dan Hagia Sofea .

××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

" Kau ni apahal ? " Tanya Pendekar Bayu sambil ditariknya telinga Pendekar Bara .

" Bukan kita kena check dulu ke bilik ni sebelum nak tunjukkan kat pelawat - pelawat tu nanti ? " Jawab Pendekar Bara dengan wajahnya yang masam mencuka .

" Itu aku tahulah . " Balas Pendekar Bayu dengan bersahaja . " Tapi kau janganlah nak main tekan - tekan je butang kawalan ni . Benda ni mahal . Kalau gaji kita tujuh orang ni kena campur sekali pun , tak terbayar alat ni . "

" Relakslah . " Celah Sougaena Raj . Ayah kepada Muniandy . " Kita dah bertahun kerja dengan benda ni . Setakat salah tekan sekali dua tu , biasalah . Dah namanya pun Manusia . Mana pernah lari daripada buat silapkan . "

" Nama kau nombor satu aku suruh kerajaan potong gaji nanti kalau barang ni rosak . " Kata Pendekar Bayu .

" Yang awak ni risau sangat apa hal ? " Tanya Pendekar Kuning . Ayah kepada Siti Aisyah . " Bukan benda ni sentiasa elok ke ? "

" Sentiasa elok tu , Gerenti ke ? " Tanya Pendekar Bayu dengan lembut . " Tak tahu pula aku yang perkataan Elok tu sama maksud dia dengan Gerenti . "

" Boleh tak korang semua jangan sibuk - sibuk nak tekan barang ni ? " Pinta Sougaena Sora Akio Kenzo . " Saya pertaruhkan kebijaksanaan saya tau nak cipta alat ni . Korang nak ganti ke alat ni kalau rosak nanti ? "

" Ye ke awak guna kebijaksanaan awak tu nak reka alat ni ? " Celah Sougaena Aryan . Ayah kepada Ratni . " Bukan awak tipu anak awak tu ke untuk nak dapatkan blueprint untuk alat ni masa nak reka alat ni dulu ? "

" Itu helah namanya , bukan tipu . " Balas Sougaena Sora Akio Kenzo dengan pantas . " Helah tu pun , kebijaksanaan juga . "

" Lama ke kita kat sini ? " Tanya Dr . Hasyim . Ayah kepada Siti Nurjannah dan Siti Nursamawi . Dia merupakan seorang yang pakar dalam kejuruteraan dan senjata . " Jangan pula pasal hal ni , tersangkut kita kat sini . "

" Saya setuju ngan kata Hasyim . Kita dah lama tak pergi memancing wei . " Sampuk Sougaena Chong Wei Lee . Ayah kepada Mandy Chong Wei Tze. " Badan dah menggeletar ni nak layan tarik pancing . "

" Saya setuju . " Celah Pendekar Umbut dengan lembut . Dia ayah kepada Siti Hawa . " Dah lama tertangguh . Saya sepak korang kalau kali ni pun tangguh lagi . "

" Setakat penyepak , dia ni boleh tahan kalau setakat penyepak je . " Kata Pendekar Bara lalu menepuk - nepuk kepala Dr . Hasyim lalu tertawa kecil .

Dr . Hasyim meninju - ninju manja perut Pendekar Bara .

" Jangan nak bermain kat sinilah . " Kata Sougaena Sora Akio Kenzo . " Saya tak boleh nak fokus sangat ni . "

" Bukan kau ni genius ke ? " Tanya Pendekar Bayu lalu diusap - usapnya kepala Sougaena Sora Akio Kenzo . " Genius mesti boleh fokus dalam semua keadaankan . "

" Yang bentuk Heksagon ni untuk apa ? " Tanya Sougaena Raj . " Bukan suis Heksagon ni dulu tak ade ke ? "

" Tulah awak . " Sampuk Dato ' Panglima Lok Tujuh yang sejak daripada tadi hanya membisu tanpa kata . " Suis tu memang dah lama ada kat situ . Awak tu yang juling . "

" Janganlah kacau . " Kata Sougaena Sora Akio Kenzo sambil menepis lembut tangan Sougaena Raj .

" Cepatlah wei . " Kata Pendekar Kuning lalu menyapu - nyapu bajunya yang telah pun kelihatan bersih . " Sampai bila kita nak bertapak kat sini ? "

" Saya tak ada pun suruh atau ajak awak semua ke sinikan ? " Ujar Sougaena Sora Akio Kenzo . " Jadi janganlah nak banyak bunyi sangat . Kang saya lempang kang . "

" Saya langsung tak faham kenapa kita kena berkumpul kat sini sedangkan , ini kerja Sora seorangkan . " Kata Sougaena Asyura dengan lembut namun jelas . Dia adalah ayah kepada Aivira .

" Habis tu , awak nak tinggalkan dia seorang kat sini ? " Tanya Sougaena Raj . " Dan sejak bila pula awak tak nak berkumpul ramai - ramai macam ni ? "

" Janganlah salah faham . " Balas Sougena Asyura . " Saya cuma dah tak sabar nak pergi memancing je . "

" Kalau macam tu , kita kenalah tolong mamat ni . " Celah Pendekar Umbut dengan pantas .

" Jangan nak mengada - ngadalah . Awak semua bukannya faham dengan benda - benda macam ni . " Kata Sougaena Sora Akio Kenzo .

" Butang Merah ni untuk apa ? " Tanya Pendekar Bara lalu ditekannya butang itu . Dan sejurus selepas itu , ruangan dalam kawasan itu menjadi gelap .

" Saya tak kira , saya akan serahkan nama awak semua kat kerajaan untuk potongan gaji . Apa nak jadi , jadilah . " Kata Sougaena Sora Akio Kenzo .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea memandang tetamu mereka yang memberi salam tadi dengan mata yang terkedip - kedip .
Apa tidaknya , di hadapan mata mereka , duduknya seorang wanita yang amat cantik pada pandangan dan penilaian mereka .

" Sejak bila aku arahkan kau , jumpa aku kat rumah aku ni ? " Tanya Ahmadi dengan wajah semacamnya .

Witchie hanya tersenyum . " Tak boleh nak buat apa . Saya ada laporan untuk Tuan dan Cik Sheila . "

Siti Khumairah dan rakan - rakannya saling berpandangan sebaik sahaja perkataan Tuan dan Cik menepuk lembut gegendang telinga mereka .

" Apa dia ? " Tanya Ahmadi .

Witchie menjelmakan satu alat yang canggih lalu meletakkan alat itu di atas meja . Tidak lama selepas itu , alat itu memaparkan imej satu kawasan hutan 3D .

" Ada yang tak kena dengan hutan ni . " Kata Witchie .

" Kenapa ? " Tanya Siti Khumairah dengan lembut .

Witchie memandang ke arah wajah Ahmadi .

" Dia ni Kakak Kembar aku . Kau boleh panggil dia Puan Mai . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Yang dua orang lagi ni , kawan rapat dia . Jangan risau , diorang berada kat pihak kita . "

" Patutlah mata Tuan dan Puan Mai sama . Warna mata pun sama . " Balas Witchie lalau tersenyum . " Baiklah . Kat tengah kawasan hutan ni , ada satu makmal . "

" Makmal ? " Tanya Hagia Sofea . " Makmal apa ? "

" Saya masih tak berapa pasti ini sebuah makmal apa tapi daripada penyiasatan awal pasukan saya , makmal ni seperti sedang mengkaji DNA . " Jawab Witchie dengan lembut .

" Nak kaji DNA apa dalam hutan ? " Tanya Siti Nurjannah pula.

" Itu saya tak pasti dan sewaktu saya buat siasatan , saya terjumpa benda ni . " Kata Witchie lalu dua menjelmakan sebiji Kristal yang berbentuk pelik dan memberikannya kepada Ahmadi .

Ahmadi meneliti Kristal tadi lalu memecahkan Kristal tadi menjadi serbuk ais . " Kristal Hidark . "

Witchie menganggukkan kepalanya dengan lembut . " Nampaknya , Tuan dan Cik Sheila ada kerja yang sangat penting . "

Belum sempat Ahmadi hendak bersuara , dia saling berpandangan dengan Witchie dengan agak lama . " Kau dah kenapa ? "

" Telinga saya gatal . " Jawab Withie dengan matanya yang tidak berkelip .

" Kau jangan nak mengada - ngada . " Kata Ahmadi dengan pantas . " Dah , pergi berehat . Nanti kalau ada apa - apa , aku panggil kau . "

Witchie tersenyum lebar . " Kalau saya rehat kat tempat tu boleh ? "

" Suka hati kaulah . " Balas Ahmadi dengan tenang dan lembut . " Tapi jangan nak gatal tangan sangat . Kemas balik . "

Witchie tersenyum lebar lalu dia melenyapkan dirinya dan muncul semula di dalam bilik Ahmadi yang dipenuhi dengan Bingkai Gambar yang memaparkan gambar Ahmadi , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .
Bukan itu sahaja malah , barang - barang pemberian dari Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi juga tersusun kemas pada satu sudut yang direka khas dan kelihatan menarik .

Witchie melompat dan mendarat di atas katil Ahmadi . Dipeluknya Bantal Peluk Ahmadi sambil mengeluarkan telinga dan ekornya. Selepas dia menguap buat seketika , tidak sampai 10 saat , dia terus terlena .

Ahmadi mematikan alat canggih tadi dan melenyapkannya manakala serbuk Kristal Hidark yang dihancurkannya tadi diterbangkannya .

" Kita dah ada kerja ke ? " Tanya Hagia Sofea dengan lembut .

" Ada . " Balas Ahmadi dengan lembut lalu tersenyum . " Dalam hutan . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kucina baru sahaja selesai menyiapkan makan malam . Dia memasukkan hidangannya ke dalam tudung saji yang berbentuk Kepala Kucing .
Dia tersenyum lebar melihat hidangan makan malamnya . Sedikit air liur terbit di bibirnya . Apa tidaknya , hidangan makan malamnya bersama Witchie malam ni berupa Ikan Salmon yang ditangkapnya di satu kawasan air terjun .
Dia dengan pantas menutup tudung saji lalu memejamkan matanya dengan rapat dan dia berlalu ke ruang tamu .

" Mana pula perginya Witchie ni ? " Tanya Kucina di dalam hatinya . " Dah nak makan malam pun masih tak balik - balik lagi . "

Kucina melabuhkan punggungnya di atas kerusi yang terletak pada bahagian serambi rumahnya . Matanya menyapa setiap makhluk mitos yang lalu lalang untuk balik ke rumah masing - masing .
Kelihatan juga beberapa kanak - kanak daripada Bangsa Mitos yang berlari - lari dengan kawan - kawan mereka .

Telah lama Kucina dan Witchie mendiami di kawasan perumahan itu . Sejak dari mula pasukan mereka ditubuhkan sehinggalah sekarang . Pada mulanya , Kucina dan Witchie hendak membayar sendiri rumah itu namun , Ahmadi tetap berkeras hendak menghadiahkan rumah itu kepada mereka berdua .
Mereka berdua akur dengan keputusan Ahmadi .

Angin membelai wajahnya yang comel . Dia membetulkan rambutnya . Dilemparkannya pula pandangannya ke arah rumah jiran - jirannya yang dihiasi dengan suara kanak - kanak yang tertawa riang .
Kawasan kejiranan itu menyambut baik kehadiran mereka di situ . Malah , ada yang bergantung harap dengan dirinya dan Witchie memandangkan mereka berdua adalah Anggota Keselamatan Negara .

Ketika sedang mengelamun seorang , Witchie muncul bersama Cahaya Elemennya yang bergemerlapan .
Witchie berjalan menuju ke rumah .

" Awak ni ke mana ? " Tanya Kucina dengan lembut .

" Putih arahkan saya untuk hantar laporan kepada Tuan Didie . " Jawab Witchie dengan senyuman .

" Lamanya . " Balas Kucina . " Dah nak makan malam ni . Pergilah mandi dulu . Lepas tu kita makan sama - sama . "

Witchie menganggukkan kepalanya lalu berjalan masuk ke rumah .

" Hari ni kita makan Ikan Salmon . " Kata Kucina dengan gembira lalu dipeluknya bahu Witchie . " Saya tangkap sendiri tau . "

Tiba - tiba , Kucina terhidu sesuatu . Bau yang amat dikenalinya . Dia bergegas berdiri di hadapan Witchie yang telah pun dihiasi dengan reaksi wajah yang semacam .

Kucina menghidu baju dan badan Witchie berkali - kali . Lalu dipandangnya wajah Witchie yang semacam . " Tuan Didie peluk awak ke ? "

Witchie menggelengkan kepalanya .

" Habis tu , macam mana bau Tuan Didie ni boleh melekat kat baju dan badan awak ? " Tanya Kucina lagi . " Bau Tuan Didie ni kuat tau . "

Witchie menggelengkan kepalanya .

" Awak berdiri rapat dengan Tuan Didie ke ? " Tanya Kucina lagi . Kali ini , wajah kegeramannya mula kelihatan .

Witchie menggelengkan kepalanya .

Kucina semakin dibaluti kegeraman . " Baik awak cakap hal yang sebenarnya . "

" Saya tidur dalam bilik Tuan Didie . " Jawab Witchie dengan jelas . " Tuan Didie yang kejutkan saya tadi dan suruh saya balik . "

Kucina menggigil kerana terlalu geram . Warna matanya bertukar . " Awak goda Tuan Didie dengan badan awakkan ? "

" Mana ada saya cakap macam tu . " Jawab Witchie sedikit menggeletar kerana melihat Kucina telah pun dicengkam oleh api kegeraman .

" Memang nak kena awak ni . " Kata Kucina .

Sebaik sahaja Kucina menghabiskan ayatnya , dia dan Witchie bergelut .
Suara Kucing mereka kedengaran sehingga ke luar rumah dan menyebabkan semua yang lalu - lalang di hadapan rumah mereka menoleh ke arah rumah mereka .

" Saya tak ada cakap macam tulah . " Kata Witchie sambil menghalang serangan Kucina yang manja seperti kanak - kanak .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pagi yang mendung menemani tiupan bayu yang sepoi - sepoi bahasa . Matahari seperti agak sukar untuk menembusi awan yang kelihatan seperti sedang diselubungi dengan kesedihan .
Namun begitu , keghairahan burung - burung dan sang serangga tetap bernyanyi riang untuk menghiburkan hati setiap makhluk yang bernyawa .

Kelihatan Ahmadi dan rakan - rakannya sedang berdiri di tepi berdekatan dengan kenderaan mereka . Ada juga yang duduk bersila di atas jalan dan bersandar pada Kereta milik pertubuhan mereka . Sayap Peganiex .

" Jadi , kawan mitos awak yang datang hari tu , dah buat siasatan dan , terlihat satu makmal pelik yang mengkaji DNA dalam hutan ni . " Kata Muniandy dengan lembut .

" Ya , macam tu lah maksud aku . " Balas Ahmadi dengan nada yang bersahaja .

" Apa fungsi Kristal Hidark yang awak cakap tadi tu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo pula .

" Kristal Hidark tu berfungsi sebagai suis dalam satu sistem perangkap yang rumit . Biasanya , Kristal ni bertindak balas dengan Gelombang Elemen yang dikeluarkan . " Jawab Aivira dengan jelas . " Tapi setakat ni , Kristal ni cuma sekadar Mitos je . Tak ada bukti kewujudan Kristal tu lagi . Cuma ada dua tiga orang je yang mendakwa pernah lihat Kristal tu . "

" Mana awak tahu ? " Tanya Maera dengan tenang .

" Sayakan mengkaji benda - benda macam ni masa kat Universiti dulu . Sebab minat tapi , tak adalah sampai tahap obses . " Jawab Aivira sambil tersenyum .

" Macam mengarut betullah . " Celah Maera dengan jelas . " Macam mana Kristal macam tu , boleh jadi suis untuk mengaktifkan satu sistem perangkap ? "

" Jadi , kita masih tak tahulah apa tahap bahaya yang mungkin kita jumpa nanti . " Celah Ratni dengan lembut.

Sheila Asyikin menggaru kepalanya yang tidak gatal lalu menjelmakan sebiji Kristal Hidark yang berwarna Merah dan Kuning .

" Kristal Hidark ni milik Sheila . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut . " Siapa nak cuba ? "

Siti Hawa menyambut cabaran Sheila Asyikin lalu mengambil dan memegang Kristal Hidark tadi .

" Naer , elok kau pegang tangan Hawa tu , aku takut , dia tak sempat nak lepaskan Kristal tu nanti . " Kata Ahmadi memberi peringatan .

Naera hanya seperti acuh tidak acuh memegang tangan Siti Hawa .

Ahmadi hanya tersenyum . Stephen Akio Kenzo hanya memandang ke arahnya .

Sebaik sahaja Siti Hawa membukakan Pintu Tenaganya , Kristal Hidark yang dipegangnya tadi dengan pantas mengeluarkan sembilan rantai - rantai kecil yang memiliki mata anak panah yang amat tajam dan sejurus selepas itu pula , sembilan helai pelepah burung yang jelas kelihatan sangat panas telah pun menghala ke bahagian sikunya .
Akibat terlalu terkejut , ditariknya badan Naera agar cepat merawat tangannya walaupun pada hakikatnya , dia belum pun mengalami sebarang kecederaan .

Sheila Asyikin dengan pantas menyahaktifkan Kristal Hidark miliknya tadi dengan hanya memegang pergelangan tangan Siti Hawa .

" Jadi macam mana ? " Tanya Ahmadi dengan tenang dan jelas . " Korang dah tahu ke tahap bahaya yang kita akan hadapi kejap lagi ? "

Adam meluru ke arah Ahmadi dan hendak menyerang Ahmadi namun dihalang oleh Munindy dengan menahan badan Adam .

" Saya tak kisah apa yang awak dan Sheila nak buktikan tapi awak dah nak cederakan Hawa ! Depan mata kitorang sendiri ! " Kata Adam dengan jelas . " Itu sesuatu yang saya tak boleh nak biarkan ! "

" Hawa sendiri yang nak cuba ! Dia yang tawarkan diri tadi . " Sampuk Siti Nursamawi dengan nada geramnya . " Kenapa pula awak nak marah kat Didie ? "

Ahmadi tersengih lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal . " Kan hari tu aku dah cakap kat korang . Aku tak nak korang buat satu tugas yang korang rasa tak masuk akal . Sekarang ni korang nak marah - marah pula ke ? "

" Tapi memang tak masuk akal pun . " Kata Maera dengan lembut .

" Dengan bukti tadi pun , korang masih rasa tak percaya lagi ke ?! " Tanya Siti Nursamawi dengan geram .

" Macam nilah . Aku pun tak nak buang masa korang . Lagi pun , aku dah cakap hari tu tapi , korang yang nak . Aku tak nak korang buat kerja yang tak masuk akal tapi , korang sendiri yang nak cuba . " Kata Ahmadi lalu dia berdiri membelakangi rakan - rakannya . " Kalau korang nak , korang boleh terus ikut aku . Kalau korang tak nak , korang boleh balik dan buat kerja korang semula . Sikit pun aku tak paksa . "

Stephen Akio Kenzo dan rakan - rakannya saling berpandangan sesama mereka .

" Aku akan teruskan siasatan ni sebab , ini kerja aku . Aku buat ni bukan sebab ayah aku yang minta tolong tapi , sebab ini adalah tanggungjawab aku . " Kata Ahmadi dengan jelas . Kata - katanya itu menerajang gegendang telinga rakan - rakannya . " Tapi ingat satu perkara , aku dan Sheila tak ada masa nak tipu korang semua sebab , kalau aku cakap hal yang sebenar pun korang masih tak percaya , kenapa pula aku nak menipu untuk meraih kepercayaan korang ? "

Ahmadi melompat ke dahan sebatang pokok yang tinggi dan terus melompat dari dahan ke dahan .

" Abang dan Sheila dah agak , lambat - laun , hal yang macam ni mesti terjadi di antara kita semua . " Kata Sheila Asyikin dengan lembut . Namun , ada manik kaca terbit pada kelopak matanya . Dia mengeluarkan sepucuk sampul surat daripada baju seragam Sayap Peganiex yang dipakainya . " Ini surat pembubaran Sayap Peganiex sebagai satu kumpulan penyiasat yang berdaftar . Awak semua boleh serahkan surat ni kepada kepada kerajaan untuk tujuan pembubaran . "

Sheila Asyikin meletakkan Sampul Surat itu di atas Bonnet kereta dan selepas itu pula , dia melenyapkan baju seragamnya . Dia meletakkan T.S.P miliknya bersebelahan dengan Sampul Surat tadi .
Tidak lama selepas itu pula , T.S.P milik Ahmadi pula muncul bersebelahan dengan T.S.P milik Sheila Asyikin . " Sayap Peganiex tamat kat sini . Kalau awak semua nak tubuhkan kumpulan penyiasatan yang baru , itu keputusan awak semua . Dan jangan libatkan abang dan Sheila . Ini pesanan abang . "

" Awak dan Didie dah tak nak kawan ngan kitorang ke ? " Tanya Naera dengan lembut .

Sheila Asyikin hanya tersenyum . " Dah lama sebenarnya abang dan Sheila perasan yang awak semua macam perlekehkan abang dan Sheila tapi , abang dan Sheila hanya diam je . Tapi kali ni , dengan tunjukkan bukti pun , awak semua masih tak percaya . Apa lagi pilihan yang abang dan Sheila ada ? Ini adalah yang terbaik . Kita bubarkan Sayap Peganiex dan buat hal masing - masing . Dengan buat macam ni , takdelah awak semua seperti , rasa terpaksa nak buat sesuatu atas arahan abang lagi . "

" Kitorang sikit pun takde rasa macam tulah Sheila . " Kata Muniandy .

Sheila Asyikin tersenyum . " Andy boleh cakap apa je tapi , kitorang yang perasan semua tu . Bukan sekali dua tapi dah banyak kali . Memang selama ni , awak semua memang tak keberatan tapi sejak kebelakangan ni . Jelas yang awak semua dah mula macam selalu persendakan abang . Sedangkan abang cakap benda yang betul . "

" Sheila , jangan macam tu . " Siti Hawa cuba memujuk .

" Takpe . Abang dan Sheila dan biasa . " Balas Sheila Asyikin sambil tersenyum lalu terus mengekori Ahmadi .

Siti Nursamawi menyapu air matanya yang tumpah membasahi pipinya . " Memang Didie dan Sheila tak menangis tapi , air mata yang mengalir dari mata aku ni , 100% air mata diorang . Korang percaya atau tak , diorang memang menangis sekarang . "

Selesai sahaja Siti Nursamawi menghabiskan ayatnya , dia dengan pantas mengejar Ahmadi dan Sheila Asyikin .

Adam menendang tayar kereta . Aivira menyandarkan kepalanya ke Kereta . Stephen Akio Kenzo pula mengeluh . Manakala Muniandy pula duduk bersandarkan Kereta .

Ratni ,Siti Hawa dan Naera saling berpelukkan manakala Maera pula menepuk lembut bahu Naera yang telah pun menangis .

Apakah Sayap Peganiex yang berjaya menyelesai pelbagai kes berprofile tinggi telah tamat ? "
Hanya kerana perasaan ketidakpercayaan , satu ikatan persahabatan yang telah lama terjalin telah mula meleraikannya .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience