Rate

BAB 66 BUKAN SEKADAR UNGKAPAN

Fantasy Series 3820

Ahmadi melihat ke atas dengan renungan matanya yang agak tajam . Dahinya berkerut melihat ke arah Pasukan Pahlawan Harpy dan Makhluk yang bersayap .

Otaknya dipenuhi dengan suara - suara dan laungan daripada Pahlawan - pahlawan Kegelapan .

Selepas itu , dia melekatkan matanya ke arah tiga buah Kontena yang besar dan bergegar dengan kuat dan mengeluarkan pelbagai suara yang menyeramkan dan menggerunkan .

Mindanya ligat berfikir bagaimana hendak mengaturkan serangannya .

Fikirannya berkecamuk . Bercelaru . Berserabut diisi dengan pelbagai bunyi yang berdendang di telinganya .


Aivira yang telah pun berubah kepada fizikal Manusianya namun , masih menyarungkan Perisai Elemennya , saling berpandangan dengan rakan - rakannya yang lain .


" Saya jarang lihat dia bercelaru macam ni . " Kata Naera dengan lembut .


" Kita letak kaki kita kat kasut dia . Kita akan dapat rasa apa yang dia rasa . " Balas Muniandy dengan jelas . " Kalau saya pun . Saya jadi macam tu . Mungkin . Jadi lebih teruk lagi . "


" Keselamatan rakyat kat dalam kerajaan ni , kat tangan dia . " Kata Adam pula dengan tenang . " Seorang daripada kita pun . Belum tentu dapat bayangkan . Setiap hari , fikirkan pasal keselamatan nyawa orang lain . "


Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin menghampiri Ahmadi yang masih dalam keadaan yang kelihatan agak terdesak .


" Die . " Panggil Siti Nursamawi dengan lembut . Namun , Ahmadi tidak mengendahkannya .


" Die . " Panggil Siti Nursamawi lagi namun hasilnya tetap sama . " ' Woi ' Die ! "


Sheila Asyikin membisikkan sesuatu di telinga Siti Nursamawi dan kemudian , Siti Nursamawi menganggukkan kepalanya .


Selepas itu , Siti Nursamawi berbisik ke telinga Ahmadi .


Seketika kemudian , tiba - tiba sahaja wajah Ahmadi menjadi merah dan juga menjadi semacam lalu , memandang ke arah Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin dengan bersilih ganti . " Korang jangan nak buat lawak ye ! "


" Sedar pun kau . Dah , cepat sambung balik sel - sel otak kau . " Kata Siti Nursamawi dengan nada tawanya . " Kita kena serang ni . "


" Tahu takut . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas sambil tertawa manja . " Tapi tak mustahil tau terjadi . "


" Apalah agaknya yang dibisikkan oleh dua Bunga Hutan itu kepada Putera Bayu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


Ahmadi menepuk - nepuk wajahnya dengan bersahaja . " Bangang , bangang . Bangang punya perempuan . "

Selepas itu , dia menarik nafasnya sedalam - dalamnya dan menghembuskannya semahunya .

Kemudian , dia memandang ke arah Stephen Akio Kenzo . " Anak Orang Kaya ! Kau sini ! cepat ! "

Lepas itu , dia membuang pula pandangannya ke arah Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin . " ' Woi ' hantu ! Korang berdua pun ke sini ! "


Maera berpeluk tubuh sambil menyapu - nyapu dagunya dengan reaksi wajah semacamnya manakala , semua rakannya pula hanya bereaksi semacam kerana melihat perubahan pada tingkah laku Ahmadi .


" Awak nak saya buat apa ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan jelas .


" Kita berempat akan kunci tiga - tiga Kontena ni . Lepas tu , kita menggila kat luar . " Kata Ahmadi dengan jelas .


Nurzahirah masih lagi menanti akan isyarat daripada sesiapa sahaja yang dapat memberikan isyarat kepada mereka untuk menggempur musuh - musuh mereka .

Kalau hendak diikutkan hatinya , hendak sahaja dia mengarahkan agar semua rakan - rakannya terus sahaja meluru ke arah musuh mereka .


Lesas bersama pasukannya juga telah pun bersedia di atas permukaan laut . Berhadapan dengan dengan para Pahlawan Kegelapan yang menanti di luar Dinding Psikik untuk memenggal kepala mereka .

Beberapa pasukan kecil telah pun diarahkan untuk bersembunyi di balik - balik Pokok yang tumbuh dipersisiran pantai .

Untuk melepaskan Anak - anak panah ke arah musuh - musuh mereka .


Kelihatan Stephen Akio Kenzo menjelmakan dua klon dirinya untuk mengunci ketiga - tiga Kontena besar itu .

Dia dan dua klonnya melakukan beberapa isyarat tangan dengan pantas .

Ketika dia melakukan isyarat tangan itu , beberapa tulisan , corak abstrak dan simbol terukir di hadapannya dan selepas itu , dia menghalakan tapak tangannya lalu , simbol , corak abstrak dan tulisan tadi meluru ke arah pintu Kontena - kontena tadi dan terus melingkari di sekeliling ketiga - tiga Kontena tadi seperti ukiran Tatoo yang berwarna Ungu , Indigo dan Ungu .

Selepas itu , dia melenyapkan semula klon dirinya .


Tiba giliran Ahmadi , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi . Mereka bertiga melakukan satu gerakan tangan yang unik sambil kerlipan - kerlipan cahaya menerangi setiap pergerakkan tangan mereka .

Semakin lama , semakin terang kerlipan cahaya itu dan semakin bergemerlapan dan juga mula mengukirkan corak seperti debuan gas di angkasa lepas yang melahirkan sebutir bintang .

Selepas itu , mereka bertiga melibaskan tangan mereka ke arah ketiga - tiga Kontena besar itu lalu , corak seperti gas angkasa itu meluru dengan pantas ke arah kesemua Kontena itu .

Kemudian , satu corak unik dan abstrak , terukir pada semua permukaan bahagian dinding ketiga - tiga Kontena yang besar itu .


Gabungan Teknik Ahmadi , Sheila Asyikin , Siti Nursamawi dengan teknik Pengunci Elemen Stephen Akio Kenzo telah menghasilkan satu corak Pengunci Elemen yang amat unik dan abstrak .


Ahmadi memandang ke arah Putih , Paquine dan Merowran . " Korang bertiga . Arahkan anggota korang yang berelemen Psikik , untuk kepung kawasan ni . Aku akan uruskan Penghibur tak dipelawa ni kemudian . Lepas tu , korang semua ikut kitorang menggila kat luar . "


Putih , Paquine dan Merowran menganggukkan kepala mereka dan dengan segera melaksanakan arahan Ahmadi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sorakan para Pahlawan Kerajaan Darkhtala bergema di sekitar medan pertempuran sebaik sahaja melihat kehadiran Ahmadi dan rakan - rakannya yang lengkap dengan Baju Perisai Elemen mereka .


Putih , Paquine dan Merowran serta semua rakan mereka pula terapung di udara bersama dengan sayap - sayap mereka yang besar , lebar , gagah dan cantik .

Namun begitu . Bagi Putih dan semua rakan - rakannya , hanya Putih sahaja yang memiliki satu Batu Elemen pada dahinya yang berwarna Putih yang bersinar .


" Korang dah sedia tak ? " Tanya Ahmadi dengan tenang .


" Bila - bila masa je . " Balas Ratni dengan jelas sambil tersenyum di sebalik Perisai Wajahnya .


" ' Hhhhiiiaarrrgghhhh ! ! ! " Jerit Ahmadi dengan lantang lalu memacu Kudanya dengan deras ke depan untuk menewaskan musuh - musuh mereka .


Siti Nursamawi memacu Kudanya sambil dia menjelmakan selaras Senjata Elemen pada bahu kanannya dan menghasilkan satu corak yang unik dan abstrak pada sekitar mata kanannya .

Selepas itu , dia melepaskan Bebola Elemen pada masuh - musuh mereka dengan menggunakan senjata unik yang dijelmakannya pada bahu kanannya tadi .


Letupan Bebola Elemen yang dilepaskan oleh Siti Nursamawi itu telah menjadi pencetus akan berlakunya pertempuran .


" ' Seraaaaaang ' ! ! ! " Jerit Nurzahirah dengan lantang lalu dia pantas terbang ke udara dan disusuli oleh Nurzaharah .


Kucina yang pada masa itu , yang secara kebetulan melalui kawasan itu , telah terlihat akan Pasukan kecil Lesas yang sedang bersedia untuk menghadapi sebarang kemungkinan kerana , pada para Pahlawan Kegelapan sedang berusaha untuk memecahkan Dinding Psikik di situ .

Dia dengan pantas , menghubungi Ahmadi melalui Telepati .


Ahmadi yang bertarung dengan menggunakan sebilah Pedang Lurus , mengelak serangan lawannya lalu , menumbuk wajah lawannya dengan padu .

Dia sedikit tersentak apabila dia dihubungi oleh Kucina yang memberitahunya perihal situasi dan keadaan yang dihadapi Lesas .


" Cakap kat Lesas . Jangan terburu - buru . " Kata Ahmadi yang bergema di dalam minda Kucina . " Dinding Pertahanan Psikik kerajaan ni bukannya senang nak dipecahkan . "


" Tapi Tuan , Pasukan Kegelapan yang serang kawasan tu , memang berusaha untuk pecahkan Dinding Psikik kawasan tu . " Kata Kucina dengan jelas .


" Kau tunggu kat sana . Aku jumpa Permaisuri . " Kata Ahmadi lalu , dia melenyapkan dirinya dan memunculkan semula dirinya di dalam Khemah Sementara .


" Bonda . Ada berlaku serangan di kawasan Pulau anakanda . " Kata Ahmadi dengan jelas .


" Kerahkan Pasukan Sayap Merah dan Biru untuk pertahankan Pulau itu . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan tenang . " Kedudukan dan posisi mereka akan digantikan dengan Pasukan DiRaja bonda . "


Di ruang udara , kelihatan Nurzaharah mengelak serangan musuhnya lalu , dipukulnya dada lawannya dengan padu dan selepas itu , dicucuknya mata musuhnya sehingga tembus dengan Rod Rama - ramanya yang berwarna Merah berjalur Biru .


Nurzahirah pula dengan lincah mengelak serangan lawannya lalu , memukul leher lawannya dengan Rod Elemen Rama - ramanya yang berwarna Biru berjalur Merah .


Burano menepis libasan Pedang lawannya dan kemudian , dia mengangakan mulutnya lalu , sambaran api terkeluar daripada mulutnya dan terus membakar tubuh lawannya .


" Korang semua , cepat ke Pulau Rissa . Ada pasukan musuh kat sana . " Kata Ahmadi dengan jelas di dalam minda setiap anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru .


Membesar mata Rissa sebaik sahaja mendengar Pulau yang menjadi tempat tinggalnya telah diserang .


" Kucina . Kau guna Letupan Gelombang Elemen untuk jarakkan kedudukan musuh dengan pasukan Lesas . Lepas tu . Guna Lingkaran Taisa untuk pindahkan pasukan Lesas kat luar kawasan Dinding Psikik kat kawasan tu . " Kata Ahmadi dengan jelas di dalam minda Kucina . " Tapi . Beritahu kat Lesas dulu . Takdelah diorang terkejut nanti . "


" Baiklah . " Balas Kucina dengan jelas .


" Lepas tu , pastikan anak - anak buah kau dan Witchie geledah semua kawasan . " Kata Ahmadi lagi memberikan arahannya dengan nada tenang . " Kot - kota ada kawasan yang mencurigakan kawasan tu . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Permaisuri Fiirapi baru sahaja selesai memberi maklumat kepada semua sekutunya agar menjaga dan mempertingkatkan tahap keselamatan masing - masing .

Juga memaklumkan bahawa Kerajaan Lagenos telah diserang .

Dan memberitahu tentang kemunculan tiga Kontena besar yang mengandungi ' Hantu - hantu dan bangkai - bangkai yang bernyawa . "


Pada ketika ini , kelihatan Permaisuri Fiirapi sedang melihat ke arah Peta kerajaannya . Lebih tepat lagi , ke arah kawasan kerajaannya yang telah diserang .

Dia mula dijentik dengan perasaan hairan dan pelik . Kerana , kawasan kerajaannya yang diserang itu , hanya dua kawasan sahaja .

Pertama , di kawasan yang terletak di sebelah utara . Tepat - tepat di kawasan pintu masuk ke kerajaannya , iaitu di sebelah Utara . Satu kawasan yang menjadi perhubungan dan laluan utama antara Kerajaan Lagenos dan kerajaan yang bersekutu dengan kerajaannya .

Kawasan kedua pula adalah di sebelah Timur . Satu kawasan yang terletak agak jauh daripada tanah besar dan tepat - tepat berada di hujung sempadan kerajaannya . Berada betul - betul di kawasan Dinding Pertahanan Psikik kerajaannya . Yang merupakan laluan utama untuk Kapal - kapal perdagangan kerajaannya dan Kapal Perdagangan daripada kerajaan yang lain .


Siti Maisarah dan Siti Khumairah masuk ke dalam Khemah sementara di mana Permaisuri Fiirapi berada .


" Sudahkah anakanda menyampaikan arahan kepada pasukan kita ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Sudah bonda . " Balas Siti Khumairah dengan jelas . " Dan , mereka dengan segera melaksanakannya . "


Siti Maisarah menghampiri Permaisuri Fiirapi yang kelihatan seperti sedang berfikir mengenai sesuatu . " Bonda . Apakah yang telah mengganggu fikiran bonda ? "


" Puteri Merah Bara . Bonda berasa sedikit pelik dengan serangan ini . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut lalu melekatkan pandangannya ke arah wajah Siti Maisarah . " Bonda tidaklah rasa terganggu akan kawasan pada sebelah Utara yang diserang kerana , ia adalah jalan utama untuk ke kerajaan yang bersekutu dengan kita . "

Selepas itu , dia memandang semula ke arah Peta . " Akan tetapi . Bonda berasa pelik pada serangan yang berlaku di kawasan sebelah Timur . "


" Ceritakanlah pada anakanda berdua . Dengan izin Yang Maha Mengetahui Segala , dapatlah kita huraikannya . " Kata Siti Khumairah dengan tenang dan lembut .


" Kawasan Timur , adalah laluan Kapal - kapal Dagang . Dan , Pelabuhan pula terletak di sebelah Utara dan Barat Laut . Pada sebelah Barat pula ialah laluan untuk mereka yang ingin menggunakan jalan darat . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Jika musuh ingin mengganggu keselamatan perhubungan perdagangan kerajaan kita , kenapa tidak serang sahaja kawasan Pelabuhan atau , kawasan sebelah Barat yang merupakan jalan darat untuk melakukan perhubungan perdagangan ? "


Siti Maisarah dan Siti Khumairah melihat ke arah Peta . Ke arah kawasan Timur . Satu kawasan laut .

Dan terdapat satu Pulau yang agak besar di kawasan itu .


" Pulau apakah ini ? " Tanya Siti Khumairah dengan lembut .


" Itu adalah Pulau milik Putera Pawana . Pulau yang dihadiahkan oleh mendiang ayahanda ' Kepa . . . ' Jawab Permaisuri Fiirapi dengan lembut namun , dia tidak meneruskan jawapannya . Dia dengan pantas telah mengetahui akan jawapan kepada soalannya tadi . " Ya Tuhan . Bonda telah tahu kenapakah kawasan ini diserang . "

Selepas itu dia memandang ke arah Siti Maisarah dan Siti Khumairah . " Pulau Putera Pawana ini memiliki satu Rumah Api yang istimewa . Rumah Api itu memiliki tiga cahaya . Jika Kapal dapat melihat cahaya yang pertama , yang terletak pada sebelah atas . Mereka akan mengubah haluan untuk menuju ke kerajaan yang lain . Dan jika mereka meneruskan perjalanan mereka sehingga terlihat akan cahaya yang kedua yang , terletak pada bahagian tengah pula , mereka berlayar terus ke kerajaan kita . Dan jika mereka meneruskan pelayaran mereka sehingga terlihat cahaya yang ketiga , mereka akan mengubah haluan untuk menuju ke arah Pelabuhan kita yang terletak di sebelah Utara untuk menjalankan aktiviti perdagangan . "


" Ini kawasan tersangatlah penting . Sebab itu musuh nak musnahkannya . " Kata Siti Maisarah dengan jelas . " Jika ia dapat dimusnahkan . Sudah tentulah ekonomi kerajaan kita akan terjejas . "


" Benar . Rumah Api itu dibina adalah untuk mengelak daripada berlakunya kemalangan jiwa . Kerana , terdapat banyak terumbu karang pada kawasan perairan Pulau itu yang boleh membawa kepada kehilangan nyawa pelayar ." Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Sebelum ini , telah banyak juga berlakunya kemalangan yang telah membawa kerugian di kawasan ini . Termasuklah kehilangan nyawa . Disebabkan itulah , mendiang ayahanda membina Rumah Api di situ . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Mandy Chong Wei Tze melibaskan tangannya ke udara lalu , Dinding Tanah terhasil untuk melindungi beberapa Pahlawan DiRaja Lagenos yang diserang bertalu - talu .

Seorang daripada Pahlawan - pahlawan Lagenos yang diselamatkan tadi berterima kasih kepada Mandy Chong Wei Tze .

Mandy Chong Wei Tze membalas ucapan itu dengan anggukan kepalanya lalu , dia dengan pantas menghasilkan empat corak bintang berbucu tujuh yang unik dan abstrak di belakangnya .
Selepas itu , dia kembali menyerang musuh - musuh mereka dengan Tenaga Elementalnya .

Adam menahan serangan musuhnya dengan Perisai Elemennya dan kemudian , dia menendang perut lawannya dengan padu .
Selepas itu , dia libaskan Pedang Elemennya ke leher seorang lagi musuhnya .

Sheila Asyikin dengan renungan tajamnya , dia bergerak dengan pantas sambil menyasarkan leher - leher musuh - musuh mereka .

Dua bilah Dagger Elemen Apinya yang melengkung , amat jelas kelihatan panas berbahang dan mengeluarkan sedikit percikan - percikan api dan bara .

Bagaikan tiada yang dapat menghalang , dia terus sahaja menyerang musuh - musuh mereka dengan tenang namun amat berbahaya .

Pusaran percikan api dan bara pada bahagian matanya semakin marak bersama terangnya pancaran Elemen Warna dan Cahayanya pada matanya .

Satu Tenaga Elemen mula mendidih di dalam tubuh kecilnya yang hendak bergabung dengan Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Baiklah . Saya faham . " Kata Lesas dengan jelas dan bergema di dalam minda Kucina .

Selepas itu , dia memandang ke arah semua Pahlawannya . " Kita akan dikeluarkan dari kawasan ini untuk berperang dengan musuh - musuh kita ! Saya nak semua bersedia ! "

Kemudian , dia menghubungkan Gelombang Mindanya dengan Nezza yang berada di atas Kapal Perang bersama satu lagi pasukan . " Nezza . Awak bersama pasukan awak bersedia . Kitorang ' akk . . "

Dia tidak dapat meneruskan kata - katanya kerana Kucina telah mengarahkan agar rancangan tadi dibatalkan dengan serta - merta .


Kucina yang sedang berselindung di atas sebatang Pokok yang berdaun lebat , sedang berhubung dengan Nurzahirah .

Dia memberitahu Nurzahirah akan perihal status kawasan itu dan unit yang ada pada pasukan yang diketuai oleh Lesas .


Nurzahirah menghubungi Kucina kerana Ahmadi memberitahunya akan akan keberadaan Kucina di situ .


" Apa rancangan Cik Muda Rara ? " Tanya Kucina dengan lembut .


" Dua orang daripada rakan saya akan hasilkan satu benteng untuk unit Archer dan Kapal Perang tu . " Kata Nurzahirah dengan lembut .

Dia bersama dengan semua anggota pasukannya terbang di udara dengan pantas menuju ke arah tempat Lesas .

Ada yang terbang dengan menggunakan Sayap sendiri , Sayap Elemen dan juga menggunakan Elemen Psikik mereka . " Akak keluarkan pasukan Pakcik Lesas selepas benteng tu dihasilkan . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Witchie bersama beberapa Pahlawannya sedang bergerak dengan amat lincah dan penuh dengan berhati - hati .

Dia telah mengarahkan pasukannya yang terdiri daripada gabungan Pahlawannya dan Pahlawan Kucina , berpecah untuk mengawasi dan memeriksa sekiranya ada sebarang pergerakkan yang mencurigakan .


Telinga Witchie dan para anggotanya yang amat sensitif walaupun pada frekuensi yang tidak mampu untuk didengari oleh Manusia dan hampir kebanyakkan Makhluk Mitos , bergerak - gerak .


Tiba - tiba , salah seorang daripada anggota Witchie mengarahkan agar mereka berhenti bergerak dan mengarahkan agar mereka memeriksa sesuatu dari arah hadapan .

Salah seorang daripada mereka meninggikan badan mereka dan berhenti sejenak lalu , dia memandang ke arah Witchie dan melakukan isyarat tangan yang menyatakan , ada bau yang mencurigakan di hadapan mereka .


Witchie dengan pantas mengarahkan tiga anggotanya untuk menyiasat hal itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Baiklah . Kitorang akan bersedia untuk bunuh diorang semua . " Kata Lesas dengan jelas dan tenang .

Dihubunginya semula Nezza yang sedang bersedia di atas Kapal Perang mereka . " Awak semua bersedia . Ketua Panglima DiRaja , Panglima Kucina akan bawa kita keluar . "


" Bersedia semua ! " Kata Nezza dengan lantang . " Kita akan bertempur dengan musuh - musuh kita ! "


Meriam daripada Kapal Perang musuh menembak Dinding Psikik Kerajaan Lagenos dengan Peluru Elemen .

Berdentam - dentum bunyi yang terhasil akibat daripada serangan itu .


Bunyi itu dapat didengari oleh setiap penduduk Pulau yang masih tidak bernama itu .


Loura bersama dengan yang lain , masing - masing dipicit keresahan .

Apatah lagi setelah mendengar bunyi hentaman itu yang bagaikan mengetuk gegendang telinga mereka dengan kuat .


Lesas yang berdiri di hadapan sekali , dapat melihat dengan jelas akan satu corak Psikik yang amat abstrak terhasil dan membentuk sembilan corak unik dan abstrak yang berbentuk bulatan .

Selepas itu , daripada sembilan bulatan bercorak unik dan abstrak tadi , satu Letusan Gelombang Tenaga Psikik terhasil dan menolak setiap anggota Pasukan Kerajaan Darkhtala ke belakang dengan kuat .

Ombak yang agak besar juga terhasil akibat daripada serangan itu .


" Sembilan Letusan Tenaga Psikik . Dengan serentak . " Bisik hati Lesas sambil dia tersenyum . " Memang anggota Tuan Didie ni seorang Pahlawan yang berpengalaman . "


Di sebalik ombak yang mengganas itu , Lesas dan semua anggota pasukannya , dapat melihat kehadiran dua orang Pahlawan Remaja yang menggelongsor dengan pantas dari arah Kanan dan Kiri sambil menyentuh tangan mereka di permukaan laut .

Sejurus selepas itu , banir - banir pokok yang berpintal - pintal dan memiliki dahan - dahan yang berdaun lebat keluar daripada permukaan laut .


Kucina dan beberapa anggotanya tersenyum melihat kemunculan benteng pertahanan yang dimaksudkan oleh Nurzahirah .

Dan ada juga yang tersenyum dan menganggukkan kepala mereka .


" Akak dah boleh keluarkan diorang " Kata Nurzahirah dengan lembut di dalam minda Kucina .


Tanpa berlengah , Kucina memandang ke arah beberapa anggota pasukannya dan menganggukkan kepalanya .

Lalu , mereka semua menghasilkan Lingkaran Taisa pada setiap anggota Pasukan Lesas .


Dengan sekelip mata , pasukan yang diketuai oleh Lesas telah pun berada di luar kawasan Dinding Psikik .

Unit Archer pula telah pun berada di kawasan Pokok - pokok yang berpintal dan berdaun lebat tadi dan terus mencari posisi mereka .

Sementara itu , Kapal Perang yang diketuai oleh Nezza pula berada di tengah - tengah kawasan yang berpokok itu .


Lesas yang telah menjelmakan Baju Perisainya mengacukan Pedang Besarnya ke arah pasukan musuh .

Selepas itu , dia berbisik di dalam hatinya . " Hari ni . Saya akan tebus balik segala kesilapan saya dahulu . "


Pasukan Nurzahirah mendarat di hadapan Lesas dan tanpa berlengah , mereka semua meluru dengan pantas ke arah Pasukan Kegelapan .


Nurzahirah dan Nurzaharah yang berada di hadapan sekali telah saling menghubungkan perhubungan minda mereka .

Dengan serentak , mereka berdua melompat ke udara dan terus menjunam ke permukaan laut sambil menghempaskan Rod Elemen Rama - rama mereka dengan kuat di atas permukaan laut .

Satu corak bulatan Psikik yang amat unik dan terlalu abstrak daripada Elemen Banshee Psikik mereka berdua , menjelma dan terus sahaja menghasilkan satu letupan yang amat besar dan kuat .


Banyak dikalangan musuh tercampak ke udara dan terpelanting ke segenap arah akibat daripada serangan yang dihasilkan oleh Nurzahirah dan Nurzaharah tadi .


Melihat keadaan itu , anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru menyambar semua anggota musuh yang telah tercampak dan terpelanting tadi dengan ganas .


" Serang ! ! ! " Jerit Lesas dengan lantang lalu dia berlari dengan pantas membawa bersama pasukannya untuk menggempur musuh - musuh mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Maera menahan serangan elemen daripada lawannya dan selepas itu , satu letupan berlaku yang menyebabkan dia tercampak ke belakang dengan kuat .

Dia bingkas bangun semula dan terus sahaja menahan serangan lawannya yang bertali arus .

" Dah lama juga tak tercampak macam tadi . " Bisik hatinya .

Kemudian , dia beradu Pedang dengan musuh - musuhnya .


Aivira bersorak dengan riang sebaik sahaja musuhnya tercampak jauh kerana dipukulnya dengan menggunakan Belantan Suteranya dengan padu .

Selepas itu , dia menyerang pula lawan - lawan mereka dengan garang .


Stephen Akio Kenzo mengelak serangan lawannya dengan pantas dan selepas itu , dibelahnya tubuh lawannya dengan Samurai Elemennya .

Dia melompat ke udara lalu , dia mengubah Baju Perisai Elemen ala Shogunnya , kepada Baju Perisai Elemen ala Ninjanya .

Bukan itu sekadar itu sahaja , dia juga melenyapkan Samurai Elemennya dan menggantikannya kepada sebilah Pedang Elemen yang lebih sesuai untuk menghadapi musuh yang mengenakan Baju Perisai yang tebal .

Sebilah Pedang yang bernama Tsurugi . Sebilah Pedang lurus .

Sebaik sahaja dia mendarat semula , dia dengan pantas menjelmakan Kunai Elemennya dan terus melemparkannya ke arah lawan - lawannya sebelum dia meneruskan serangan dengan menggunakan Pedang Tsurugi Elemennya .


Ahmadi tercampak kerana satu Letupan Elemen berlaku . Dengan pantas , dia bangun semula dan terus menahan serangan lawan - lawannya .

Ditangkapnya tangan lawannya dan merampas Kapak lawannya sebelum menyepak lawannya dengan kuat .

Selepas itu , dia melakulan serangan semula . Kemudian , dilemparkannya Kapak tadi ke arah seorang daripada lawan mereka dengan kuat . " Aku tak pandai guna benda ni . "


Beberapa orang Pahlawan Lagenos melancarkan serangan Elemen dengan serentak dan mengakibatkan beberapa siri letupan yang kuat berlaku .


Pahlawan Darkhtala membalas serangan itu dengan serangan yang sama .


Semakin bergegar kawasan pertempuran itu dengan letupan - letupan yang terhasil daripada serangan Elemen daripada kedua - dua belah pihak .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Terperanjat Witchie dan beberapa Pahlawannya apabila mendapati bahawa , bau yang mereka terhidu tadi , adalah daripada mayat salah seorang daripada Pahlawan Lagenos yang ditugaskan untuk berkawal di situ .


Witchie memerikan keadaan mayat tadi dan kemudian , dia menghelakan nafasnya dengan sedikit berat . " Uruskan mayat ni . Kita akan bawa pulang . "

Selepas itu , dia melekatkan pandangannya ke arah beberapa lagi Pahlawannya . " Periksa kawasan ni . Siasat apa je yang kelihatan mencurigakan . Yang lain . Kita teruskan rondaan . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pasukan Sayap Merah dan Biru berpecah menjadi dua kumpulan .

Yang bertarung di udara dan yang bertarung di atas permukaan laut .


Siti Aisyah melepaskan Anak - anak Panah Elemennya ke arah musuh - musuh mereka dengan tangkas .

Ketika dia sedang menyerang itu , dia mendapati dan perasan , kebanyakkan sasaran Unit Archer Pasukan Lagenos yang diketuai oleg Lesas dan Nezza sukar untuk membidik sasaran yang sedang bertarung di udara .

Dia dengan pantas melenyapkan dirinya dan muncul semula di tempat Unit Archer .


" Jangan bazirkan anak panah ! Kalau tak dapat nak serang musuh yang kat atas ! serang musuh yang kat bawah ! " Arah Siti Aisyah dengan lantang .

Kemudian , dia berdiri di atas dahan dan terus melepaskan anak panahnya .

Serangannya tadi telah berjaya menewaskan beberapa Pahlawan musuh .


Pasukan Nezza yang berada di atas Kapal Perang juga yang kebanyakkannya , anggota Unit Archer mula menyasarkan anak - anak panah mereka ke arah musuh yang sedang bertarung di atas permukaan air .


Kelihatan Lesas sedang bertarung dengan Ketua Pasukan musuh , Panglima Tahter .


Dengan semangat yang membuak - buak , dia mengelak segala serangan Panglima Tahter dengan cekap dan kemas .


Panglima Tahter terundur ke belakang kerana menahan libasan Pedang Besar Lesas yang kuat .


" Aku tak sangka kau hidup lagi ! Aku ingatkan kau dah mereput kat Penjara Lagenos tu ! " Kata Panglima Tahter dengan jelas .


" Dengan nama Yang Maha Pemberi Rahmat ke atas kita ! Saya dan keluarga saya telah diberi Pengampunan DiRaja ! Saya berterima kasih dengan Permaisuri Fiirapi dan Raja Pawana ! " Balas Lesas dengan lantang dan garang . " Saya akan hadiahkan kepala awak sebagai hadiah penghargaan ! "


" Kau memang bodoh sebab mengakui Manusia sebagai Raja ! " Kata Panglima Tahter lalu meluru ke arah Lesas .


Lesas menahan serangan Panglima Tahter yang kuat . " Raja baru awak tu lagi jijik daripada sampahlah bodoh ! Awak lagi bodoh sebab menjilat makhluk yang berhati gelap dan hitam ! "


" Raja aku tak macam Raja kau ! Raja aku akan bawa dunia kita ke arah yang kita harapkan selama ni ! " Balas Panglima Tahter dengan garang . " Bukannya macam Raja kau yang celaka tu ! Dia makhluk bangsat yang nak jajah dunia ni ! "


Lesas menendang perut Panglima Tahter dengan padu namun , tendangan itu dapat dielak oleh Panglima Tahrer .


Lesas mengacukan Pedang besarnya ke arah Panglima Tahter . " Jangan hina Raja Pawana ! Baginda Tuanku Pawana , Raja yang bertanggungjawab ! Bukannya macam Raja awak ! Sanggup menyerang mana - mana kerajaan yang tak ikut pelawaan kerajaan awak yang hitam dan jijik tu ! "


Selepas itu , Lesas dan Panglima Tahrer saling meluru ke arah masing - masing lalu , satu pertembungan Tenaga Elemen terhasil sehingga menghasilkan ombak di sekeliling kawasan mereka berdua .


Rissa dengan garang memukul dan melibaskan Tongkat Griffin Elemennya yang telah pun dicabutnya menjadi dua bahagian ke arah lawan - lawannya .

Setiap Rod Griffin Elemen yang berada dalam genggamannya , memiliki bilah Elemennya yang unik kerana terukir satu corak Flora yang amat abstrak .

Setiap serangannya amat bertenaga dan berbahaya . Dia merendahkan tubuhnya untuk mengelak serangan yang datang dari arah depan .

Selepas itu , dengan pantas , diserangnya sebelah daripada kaki lawannya .

Terputus kaki lawannya itu terkena serangnya dan selepas itu , dibenamkannya Bilah Elemennya ke leher musuhnya .


Mandy Chong Wei Tze mengawal air laut dengan menggunakan Teknik Elementalnya dan pergerakan Tai Chinya .

Dengan lembut dan bersulamkan kekerasan , serangannya yang bersulamkan Serangan Elemennya telah berjaya mencederakan lawan - lawannya sehingga mampu merobek dan menghancurkan Baju Perisai Elemen lawannya .


Tatsumaki yang terapung dan bertarung di udara juga menunjukkan pengalaman bertempurnya .

Dia dengan tenang mengelak segala serangan musuh - musuhnya yang liar dengan menggunakan Elemen Psikiknya .

Dia dengan mudah , dengan wajah yang garang , mematahkan tangan atau kaki lawannya .

Kemudian , dia mengawal senjata musuh - musuhnya dan , menggunakan senjata musuh - musuh yang dikawalnya tadi untuk melancarkan serangannya .


Kapal Perang musuh melepaskan tembakan Peluru Elemen ke arah Kapal Perang yang dikawal oleh Nezza .

Dan tembakan itu tepat terkena pada Kapal Perang Nezza namun , tidak berjaya memusnahkannya .


Nezza mengarahkan anggota pasukannya membalas serangan itu .

Tembakannya juga tepat mengenai sasaran namun tidak dapat memusnahkan sasarannya .


Kapal Perang Nezza dan Kapal Perang musuh mula berbalas serangan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ratni memukul perut lawannya dengan padu sehingga musuhnya tercampak ke belakang dengan kuat .

Kemudian , dia menyerang salah seorang Pembawa Panji Perang musuh .

Selepas beberapa detik saling berbalas serangan , dia berjaya menewaskan lawannya dan terus merampas Panji Perang musuh dan terus mematahkannya .

Kemudian diangkatnya Panji Musuh tadi dan menjerit . " Patahkan semua Panji Musuh ! Kita akan kalahkan diorang semua ! Ini kerajaan kita ! Jangan biarkan diorang carik - carik keamanan kerajaan kita ! "


Selepas itu , suara Muniandy pula bergema di sebalik suara hiruk dan pikuk yang bergema .


" Tunjukkan kita bukannya pengecut ! Musnahkan pasukan musuh ! " Jerit Muniandy lalu mematahkan Panji Musuh yang dipegangnya .


" Kerajaan Lagenos , kerajaan yang berdaulat ! " Kata Ahmadi dengan lantang dan kuat .

Kemudian , dipatahkannya Panji Perang musuh yang telah dirampasnya . " Jangan biarkan musuh mencemarkan dan merampas kedaulatan kerajaan kita ! "


Teriakan Kemenangan Ratni , Muniandy dan Ahmadi itu telah dibalas dengan laungan yang bersemangat daripada Pahlawan Lagenos .


Daripada sebalik Perisai Wajah , Siti Nursamawi tersenyum lalu , dia melenyapkan Riffle Elemennya dan menggantikannya dengan selaras Tactical Shortgun Elemen .

Dia menendang perut lawannya yang menyerangnya dengan padu sehingga lawannya itu terlentang di atas tanah .

Kemudian , ditembaknya dada lawannya dengan dua das tembakan Peluru Elemennya .

Tidak terhenti di situ , dia berjalan ke depan sambil mengelak serangan - serangan musuhnya serentak dengan melepaskan tembakkannya .

Sasarannya tepat hinggap ke kepala dan tubuh lawannya . Dia menggagalkan serangan lawannya dengan mengarahkan muncung Tactical Shortgun Elemennya ke arah wajah lawannya .

Bersepai wajah lawannya sejurus selepas dia melepaskan tembakannya .


Sheila Asyikin bertempur dengan musuh - musuh mereka tanpa henti .

Percikan darah daripada tubuh semua lawannya menyeliputi Baju Perisainya .

Semua serangannya terlalu kuat sehingga Baju - baju Perisai Elemen lawannya habis terkopak dek kerana serangannya .

Di sebalik Perisai Wajahnya , warna Elemen Warna dan Cahaya pada matanya semakin membara dan menakutkan .


Paquine dan Merowran yang sedang bertempur di udara dengan Pahlawan - pahlawan Puak Harpy perasaan akan perubahan pada peningkatan Tenaga Elemen Warna dan Cahaya dan perubahan pada tindak dan tanduk serangan Sheila Asyikin lalu mereka berdua dengan segera mencari kedudukan Sheila Asyikin .


Ahmadi dan Siti Nursamawi juga turut dapat merasakan akan perubahan itu .

Melilau mata mereka mencari kelibat Sheila Asyikin di tengah berkecamuknya pertempuran yang sedang berlangsung .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Lesas dengan padu menendang kepala Panglima Tahter .


Tendangan Lesas itu telah menyebabkan Panglima Tahter tercampak dan terguling - guling di atas permukaan air .


Lesas dengan pantas melibaskan tangannya di hadapannya dan kemudian satu Libasan Elemen terhasil .

Kemudian , dilibaskannya Pedang Besarnya pada Libasan Elemen yang dihasilkannya tadi .

Sejurus selepas itu , beberapa Libasan Elemen Bilah Pedang yang agak besar meluru ke arah Panglima Tahter dengan pantas .


Panglima Tahter bingkas bangun semula dan terus menghasilkan Medan Tenaga untuk menepis Serangan Elemen yang dihasilkan oleh Lesas tadi .


Nurzaharah melibaskan Rod Elemen Rama - ramanya ke arah wajah lawannya dengan padu sehingga lawannya tercampak ke belakang dengan kuat .


Beberapa letupan kedengaran kerana Kapal Perang yang diketuai oleh Nezza masih lagi melancarkan serangan ke arah Kapal Perang masuh .


Pertempuran udara juga berlangsung dengan sengit di mana anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru bertempur dengan Pahlawan Puak Harpy dan Pahlawan Mitos yang memiliki Sayap .


Lawea bertempur di udara dengan garang dan buas . Dia yang berelemenkan Angin dengan ganas menggempur musuhnya tanpa belas kasihan .

Habis sayap - sayap lawannya tercabut dan dilibasnya . Pedang Lurusnya yang bercorakkan Elemen Angin yang unik telah pun bermandikan darah .

Selesai sahaja melibas Sayap lawannya , dia mengepakkan Sayapnya yang lebar yang berwarna Coklat Kehitaman dan meluru ke arah lawannya yang seterusnya dengan pantas .


Laeti juga menunjukkan kegarangannya . Sama seperti Lawea , dia juga berelemenkan Angin .

Patah - riuk sayap - sayap musuh dikerjakannya . Pedang Lurusnya juga telah pun bermandikan darah .

Dia berpusing ke belakang lalu menahan serangan lawannya dan kemudian , ditendangnya dada lawannya dengan kuat sebelum dia terbang dengan kelajuan yang pantas .

Serangannya hampir tidak dapat untuk dilihat . Hanya kepala musuhnya sahaja yang tiba - tiba terputus sebaik sahaja dia melakukan sambarannya .


Rissa yang memegang Tongkat Griffinnya semakin garang menewaskan musuh - musuh mereka .

Tongkatnya Griffinnya telah pun bermandikan darah . Renungan matanya di sebalik Perisai Wajahnya langsung tidak menunjukkan sebarang ketakutan .


Nurzahirah menghubungkan Gelombang Mindanya dengan semua anggota pasukannya .


" Musuh terlalu ramai . " Kata Nurzahirah sambil menewaskan musuhnya .


" Yang terbang ni pun sama . Ramai sangat . " Kata Ghowly dengan jelas lalu dilibaskannya Pedangnya ke leher musuh .


" Ada apa - apa cadangan tak ? " Tanya Burano dengan tenang sambil dia menjarakkan sedikit kedudukannya dengan musuhnya .


Nurzaharah menepis serangan lawannya dengan menyilangkan kedua belah tangannya di depan kepalanya .

Daripada sebalik Perisai Wajahnya , mata kirinya memancarkan pancaran warna Elemen Warna dan Cahayanya dengan terang benderang .

Dibukanya kunci Elemen Banshee Psikiknya . " Semua orang , tangkap . Hara bunuh semua . "

Selepas itu , Banshee Psikiknya yang hanya memperlihatkan mata kirinya menjelma dengan reaksi wajah yang mati namun amat menakutkan .

Tubuh lawannya tadi dengan pantas mengecut seperti Kismis .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pasukan DiRaja Permaisuri Fiirapi telah berjaya menghalang serangan yang disasarkan ke atas Dinding Psikik Kerajaan Lagenos .


Begitu juga dengan Pasukan Pahlawan DiRaja Lagenos yang diketuai oleh Ahmadi dan rakan - rakannya .

Mereka berjaya mengundurkan kemaraan pasukan musuh dengan menyerang tanpa henti .


Pahlawan - pahlawan Lagenos juga semakin menguatkan serangan mereka ketika melihat musuh cuba untuk mengundurkan diri mereka .


Sheila Asyikin berputar sambil mengeluarkan Bilah - bilah Sayap Burung Elemennya .

Teknik serangannya itu telah berjaya membunuh lawan - lawannya .

Sebaik sahaja dia mendaratkan kakinya ke tanah semula , Paquine dengan pantas memegang tangan dan bahunya untuk menghalang dia daripada terus bergerak .


Sheila Asyikin dengan pantas menghunuskan Bilah Apinya ke wajah Paquine namun , Merowran terlebih dahulu menyentuh dadanya dan menjelmakan satu corak Elemen Api yang berbentuk seekor Burung yang amat cantik yang abstrak .


Corak yang dihasilkan oleh Merowran tadi memancarkan cahaya buat seketika seperti cahaya lampu kamera .


Selepas itu , giliran Paquine pula menyentuh kedua bahagian belikat Sheila Asyikin dengan kedua belah jarinya dan turut menjelmakan corak yang sama .


Tindakan Paquine dan Merowran itu agak pantas sehingga hampir mustahil untuk diperasankan oleh semua semua Pahlawan yang berada di situ .


Tenaga Dalaman Elemen Warna dan Cahaya Sheila Asyikin menjadi normal semula dan dia mula sedar .

Namun , dia bagaikan sedikit terpinga - pinga .


Melihat keadaan tentera musuh yang mula menunjukkan tanda - tanda pengunduran , Ahmadi menghubungkan Gelombang Mindanya dengan Stephen Akio Kenzo dan Aivira .


" Korang berdua . Dari sini . Korang segera menghala ke Timur . Tolong tengok - tengokkan budak - budak tu . " Kata Ahmadi dengan jelas .


" Boleh je . " Sahut Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Mana satu belah Timur ? " Tanya Aivira sambil meninju wajah lawannya dengan bertubi - tubi selepas dia menjatuhkan lawannya itu ke tanah .


Ahmadi yang terbang di udara dapat melihat akan Aivira yang meninju musuhnya dengan padu . " Arah belakang kau . Kau lari ke sana sampai kau jumpa satu Pulau . "


" Belah saya pula ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Saya kena berlari arah mana ? "


" Kiri . " Balas Ahmadi dengan pantas .


Aivira dan Stephen Akio Kenzo dengan pantas berlari ke arah tujuan mereka .


Ahmadi yang masih lagi terbang di udara mendarat di sisi Siti Nursamawi yang menyerang musuh - musuh mereka dengan menggunakan Tactical Shortgun Elemennya .


" Jelmakan aku satu Senjata Elemen kau . " Kata Ahmadi sebaik sahaja dia berdiri dan bersandar di bekakang Siti Nursamawi .


" Kau pakai ni . " Kata Siti Nursamawi sambil memberikan Tactical Shortgun Elemennya kepada Ahmadi . " Pastikan tangan kau yang tarik picu , sentiasa ada Tenaga Elemen yang cukup . "

Selepas itu , dia menjelmakan pula Automatic Shortgun Elemennya dan terus melepaskan tembakan bersama Ahmadi .


" Mana Sheila ? " Tanya Siti Nursamawi dengan lembut .


" Ada kat depan . " Kata Ahmadi sambil dia melepaskan tembakkannya bertalu - talu . " Ikut aku . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Stephen Akio Kenzo dan Aivira telah sampai di kawasan sebuah hutan dan terus melompat ke dahan - dahan pokok sambil melenyapkan Baju Perisai mereka .


" Gila betul . Zaman dulu masa kita bergaduh . Berpukul dengan geng daripada Pulau lain pun tak gila macam ni . " Kata Aivira sambil dia melompat daripada dahan ke dahan .


" Masa tu kita cuma nak berpukul je Ai . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan tenang . " Kita masih ada perasaan takut lagi nak membunuh . Sekarang ni , kalau kita tak membunuh , kita yang dibunuh . "


" Tapi saya setuju juga dengan Didie . " Kata Aivira dengan tenang .


" Yang mana satu ? " Tanya Stephen Akio Kenzo . " Banyak juga yang dia cakap . "


" Dia tak nak ada pembunuh dalam pasukan dia . " Balas Aivira dengan tenang .

Dia dan Stephen Akio Kenzo turun ke pantai dan terus berlari menuju ke lautan yang luas terbentang . " Dia nak musuh kenal dia sebagai seorang yang tidak suka - suka membunuh walaupun musuh mengancam kedaulatan kerajaan ni . "


" Kita Manusia Ai . Kalau dah takde sifat ' kesian ' dalam diri . Itu bukan lagi Manusia . Binatang pun bukan . Elok isi borang jelah jadi Hantu . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas sambil matanya melihat ke sekeliling kemudian , dia berhenti lalu melihat ke belakang .

Satu pantai yang luas dan indah terpampang di matanya .


" Awak dah kenapa ? " Tanya Aivira lalu dia juga berhenti .


" Cantik tempat ni . Boleh jadi tempat perlancongan ni . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas lalu dipandangnya wajah Aivira yang membuat reaksi wajah semacam .


" Kat sini pun , awak bawa juga ke otak ' bisnis ' awak tu ? " Tanya Aivira dengan perlahan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sheila Asyikin yang telah sedar , melibaskan Bilah Apinya ke wajah lawannya lalu ditendangnya kepala lawannya tadi dengan kuat .


Dua orang Pahlawan musuh cuba hendak menyerangnya tetapi , tiba - tiba sahaja dua orang musuhnya tercampak ke belakang .


" Kau okey tak ? ! " Tanya Siti Nursamawi sambil terus dalam posisi bersedia bersama Automatic Shotgun Elemennya dan menghampiri Sheila Asyikin .


" Okey je . Siti janganlah risau . " Balas Sheila Asyikin lalu dia , Ahmadi dan Siti Nursamawi saling bersandar antara satu sama lain .


" Kau guna ni . " Kata Siti Nursamawi lalu memberikan Automatic Shortgun Elemennya kepada Sheila Asyikin .


" ' Uissh ' . Macam betullah . " Kata Sheila Asyikin dengan manja sambil membelek Automatic Shortgun Elemen tadi .


Siti Nursamawi tersenyum . " Pastikan tangan yang tarik picu , sentiasa ada Tenaga Elemen . "

Kemudian , dia menjelmakan pula Riffle M16A4 Elemennya . " Jom mengamuk . Kita bocorkan kepala diorang semua . "


Ahmadi yang perasan akan Teknik Elemen Siti Nursamawi itu berasa kagum dan tersenyum . " Berapa banyak jenis yang kau dah dapat buat ? "


Siti Nursamawi tertawa kecil . " Dah banyak juga . "


Ahmadi berjalan di antara Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin lalu melepaskan tembakan ke arah musuh .

Disusuli oleh Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi . Das demi das tembakan dilepaskan oleh mereka bertiga .


Selaku sebuah kumpulan penyiasatan yang lazim menggunakan Senjata Api , anggota Sayap Peganiex mula mencari dari mana datangnya bunyi tembakan itu kerana mereka amat mengenalinya .


Adam , Hawa dan Ratni juga mula menjejak bunyi tembakan itu .


Tidak lama kemudian , Muniandy dapat melihat akan Ahmadi , Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dan terus menghampiri mereka bertiga .


" Saya nak juga . " Kata Muniandy dengan jelas . " Tak adillah kalau korang bertiga je yang berseronok macam tu . "


" Dalam masa macam ni pun , sempat lagi korang bertiga nak main Polis dan Pencuri . " Kata Naera lalu dilibasnya Pedangnya ke arah wajah lawannya dengan pantas . " Tak ajak pula tu . "


Tidak lama kemudian , semua rakan Ahmadi telah berkumpul .

Ratni dan Maera dengan pantas menjelmakan satu Dinding Pertahanan untuk melindungi mereka .


" Aku boleh je jelmakan semua Senjata Elemen untuk korang tapi , Tenaga Elemen aku tak cukup . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas lalu , melenyapkan Perisai Wajahnya . " Tenaga untuk nak kekalkan Baju Perisai aku ni , guna banyak sangat . "


Ahmadi dengan lembut menyentuh dahi Siti Nursamawi . Satu corak unik dan abstrak berwarna Biru berjalur Merah terukir di atas dahi Siti Nursamawi dan kemudian , tiga biji Mutiara berwarna Merah , Kuning dan Jingga muncul di atas dahi Siti Nursamawi .


Sejurus selepas itu , Siti Nursamawi dapat merasakan Tenaga Elemennya dengan pantas meningkat semula malah , lebih kuat daripada sebelumnya .


" Atas dahi kau tu , Mutiara Elemen . Senang cakap , kira macam tenaga tambahanlah . Macam Bateri . " Kata Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Aku rasa , Tenaga Elemen kau dah lebih daripada cukup untuk nak jelmakan Senjata Elemen untuk diorang semua . "


Siti Nursamawi tersenyum lalu menganggukkan kepalanya . Selepas itu , serpihan - serpihan alat Senjata Api Moden Elemen menjelma dan terus sahaja bercantum melalui pengawalan mindanya .


" Saya malas nak cakap tapi , korang bertiga je yang boleh fikir benda - benda rumit macam ni . " Kata Adam dengan tenang .


Sheila Asyikin melenyapkan Perisai Wajahnya . Wajahnya kelihatan riang dan teruja melihat teknik Siti Nursamawi .

Kemudian , dia melompat - lompat kecil dan tertawa keriangan . " Hebatnya Siti . "


Ahmadi menarik telinga Sheila Asyikin dengan agak kuat dengan wajah semacamnya . " Kita perang ni . Jangan nak gelak sangat . "


Sheila Asyikin menolak tangan Ahmadi lalu mengacukan muncung Automatic Shortgunnya ke arah Ahmadi . " Apa abang ni ? ! Nak tarik - tarik telinga pula ! ' Piu - piu . ' "


" Saya teringin sangat nak pegang Gatling Gun . " Kata Muniandy dengan tenang dan jelas . " Yang kecik pun takpe . "


" Apalah . Mana ada Siti buat senjata macam tu . " Celah Sheila Asyikin dengan manja . " Itu Tentera je yang pakai . "


" Mana tahu . Kepala korang mana boleh percaya sangat . " Kata Siti Hawa dengan lembut . " Entah - entah . Bom Tangan Elemen pun dia buat . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kucina yang sedang melakukan rondaan bersama dengan pasukannya , perasan akan kehadiran Stephen Akio Kenzo dan Aivira yang sedang berlari di atas laut dengan pantas .


" Panglima , nak bunuh ke ? " Tanya Salah seorang daripada anggota pasukannya .


" Awak nak mati ke ? " Balas Kucina dengan lembut . " Dua orang tu kawan Tuan Didie dan Cik Sheilalah . Tunggu kat sini kejap . Diorang berdua tu macam menghala ke Pulau tu . Tiga orang ikut saya . "

Kemudian , dia bersama beberapa anggotanya melompat ke udara dan mendarat di permukaan laut dan terus berlari dengan pantas ke arah Stephen Akio Kenzo .


" Awak jangan nak mengadalah . Didie mana boleh suka - suka nak buat perniagaan kat sini . " Kata Aivira dengan jelas .


" Dia Rajalah . Dia mesti fikir cara nak tingkatkan ekonomi kerajaan ni . Dia mesti nak cari duit tambahan untuk kukuhkan sektor ekonomi dia . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang . " Kalau kewangan kukuh dan stabil , macam - macam yang dia boleh lakukan untuk kerajaan ni . Bukan untuk kerajaan ni je . Rakyat dia pun akan dapat tempias juga . "


" Tapi . Awak kena fikir juga . Permaisuri Fiirapi masih hidup tau . Apa - apa hal , kena ada budi bicara Permaisuri juga . " Kata Aivira lagi .


" Takpelah . Saya boleh berbincang dan berikan pandangan . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan lembut . " Saya memang Professor dan Saintis . Tapi , jangan lupa . Saya pun seorang Ahli Perniagaan juga . "


" Apa yang buat awak dapat rasakan , pandangan awak ni , akan diterima ? " Tanya Aivira .


" Pasal , ada peluang pekerjaan yang baru akan wujud . Rakyat jelata akan dapat suasana baru dan , rakyat daripada pelbagai kerajaan akan lebih mengenali kerajaan ni . " Balas Stephen Akio Kenzo . " Didie dan Sheila pun akan dikenali . "


Aivira mengarahkan Stephen Akio berhenti kerana dia perasan akan kehadiran Kucina yang sedang menghampiri mereka .


" Tuan Ai , Tuan Stephen . Tuan nak ke Pulau tu ke ? " Tanya Kucina setelah dia dapat mengejar Stephen Akio Kenzo dan Aivira .


" ' Aah ' . Didie suruh kitorang tengok - tengokkan budak - budak tu . " Balas Stephen Akio Kenzo .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Rakan - rakan Ahmadi masing - masing telah memegang senjata mereka .

Senjata Elemen yang dijelmakan dan dihasilkan oleh Siti Nursamawi .


" Gempak gila awak buat . Macam betul . " Kata Naera dengan jelas sambil membelek AK47 TRAPTOR Elemen yang dipegangnya .


Maera menganggukkan kepalanya sambil melihat ke arah senjatanya . " Nasib jelah awak jelmakan jalur Biru ni . Kalau tak , memang susah sikit nak pegang . Panas . "


" Okey . Semua dah adakan . Pastikan tangan yang tarik picu , sentiasa ada Tenaga Elemen . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas dan tenang . " Korang semua boleh rasa kalau , tempat Magazine Peluru tu , dah penuh dengan Tenaga Elemen . "


" Lepas tu , tembak macam biasa jelahkan . " Kata Siti Hawa dengan lembut .


" ' Aah ' . " Balas Siti Nursamawi dengan tenang sambil tersenyum lalu , dia menjelmakan semula Perisai Wajahnya .


Para Pahlawan musuh melakukan serangan pada Dinding Tanah dan Tumbuhan yang dijelmakan oleh Ratni dan Maera .


Tiba - tiba , Dinding Pertahanan itu pecah dan terus menjadi serpihan - serpihan yang tajam dan terus sahaja meluru ke arah para Pahlawan musuh .


Serentak dengan itu , corak Elemen Angin , Air , Saji dan Api yang amat abstrak muncul dipermukaan tanah dan menghasikan beberapa siri letupan yang amat kuat .


Daripada kepulan asap , Ahmadi dan semua rakannya keluar sambil menggalas Senjata Api Elemen masing - masing .


" Sedia semua . Kita tunjukkan macam mana Manusia menembak . " Kata Adam dengan tenang .


" Bergerak ! " Kata Ahmadi dengan lantang lalu dia dan rakan - rakannya bergerak ke depan sambil melepaskan tembakan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Mojack dan Selviana bertempur dengan seorang Pahlawan Kegelapan yang berasal daripada Puak Gasar yang ganas dan berwajah bengis .


Pahlawan Puak Gasar yang bengis itu menyerang Mojack dan Selviana dengan garang .


Mojack dan Selviana pula yang telah pun berubah kepada Mode Tempur Puak Aexrieca agak berhempas pulas untuk menepis serangan Pahlawan Kegelapan itu .


Dentingan lagaan Pedang antara Selviana dan Mojack dengan Pahlawan Kegelapan itu kedengaran .


Mojack yang berelemenkan Air menghayunkan tangannya lalu air laut naik ke udara .


Selviana yang berlemenkan Tanah pula menghasilkan satu corak yang abstrak pada air yang ternaik tadi lalu , Akar - akar pokok seperti akar Pokok Bakau menjelma dan terus menyerang Pahlawan Kegelapan itu .


Pahlawan Kegelapan itu dengan pantas menghasilkan satu Bebola Tenaga Elemen Api dan terus sahaja memusnahkan teknik gabungan yang dihasilkan oleh Mojack dan Selviana tadi .


Aivira dan Stephen Akio Kenzo muncul di belakang Kapal Perang Nezza melalui Lingkaran Taisa yang dihasilkan oleh Kucina .


Aivira melihat ke arah Kapal Perang itu dan mengajak Stephen Akio Kenzo untuk naik ke atas .

Setibanya mereka di atas Kapal Perang itu , mereka melihat akan suasana pertempuran yang berlaku antara Pasukan Lagenos yang diketuai oleh Lesas dan Nezza dengan Pahlawan Kerajaan Darkhtala .


Salah seorang Pahlawan Lagenos yang agak muda terlihat akan kehadiran Stephen Akio Kenzo dan Aivira di atas Kapal Perang itu lalu terus sahaja menyerang Aivira .


Aivira dengan mudah mematahkan serangan Pahlawan Muda Lagenos tadi lalu dipukul - pukulnya kepada Pahlawan Muda Lagenos itu dengan agak kuat dan bertubi - tubi .


Beberapa Pahlawan Lagenos mula perasan akan kejadian itu lalu , dengan pantas menyerang Aivira dan Stephen Akio Kenzo .


Nezza yang terasa ada sesuatu yang tidak kena berlaku pada bahagian belakangnya , menoleh ke belakang .

Dia terperanjat sebaik sahaja melihat kehadiran Aivira dan Stephen Akio Kenzo di situ .


" Turunkan senjata korang ! Diorang berdua ni rakan Raja Pawana ! " Kata Nezza dengan lantang dan kata - katanya itu dengan pantas dipatuhi .


Aivira melepaskan Pahlawan Muda tadi dan mengacah untuk melempangnya .


Stephen Akio Kenzo menghampiri Nezza dengan tenang . Dia terlihat akan sebiji Meriam yang terletak di bahagian hadapan Kapal Perang itu dan dengan pantas memeriksanya .

" Tuan , Kapal Perang musuh serang Kapal Perang ni . " Kata Nezza dengan agak cemas nadanya .

Stephen Akio Kenzo dengan pantas melakukan isyarat tangan dan kemudian , dia meletakkan kedua belah tapak tanganya pada atas lantai Kapal Perang itu . Satu corak yang unik dan abstrak terhasil .

Kemudian , beberapa Monumen Shogun muncul di permukaan air dan menghasilkan satu Dinding Pertahanan Elektrik yang melindungi mereka semua .

Kemudian , dia memandang ke arah Nezza . " Kedudukan Meriam dah terlari sikit . Saya akan bantu awak selesaikannya . "


Aivira memukul bahu Stephen Akio Kenzo dengan agak kuat . " Genius . Macam mana saya nak keluar ? "


" Keluar jelah . Saya cuma halang apa yang dari luar daripada masuk ke dalam je . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan tenang .


" Maksud awak , lepas saya keluar dari sini , saya dah tak boleh masuk ke dalam baliklahkan . Macam tu ? " Kata Aivira meminta kepastian .


" Eloklah kalau awak faham . Dah , jangan banyak bunyi . Pergi tolong budak - budak kat luar tu . " Balas Stephen Akio Kenzo lalu menolak tubuh dan menendang punggung Aivira dengan lembut .


" Kalau saya keluar bertarung , awak kat sini buat apa ? " Tanya Aivira lalu berpeluk tubuh .


" Tak nampak apa saya buat ? " Tanya Stephen Akio Kenzo dengan lembut .


Aivira menjeling lalu mengeluh dan berjalan dan bersedia untuk melompat keluar untuk bertempur . " Korang semua sama je . Suka buli saya . Sekarang suruh saya bertarung ' sorang - sorang ' pula . Awak mainlah ' sorang - sorang ' kat sini . Saya nak berseronok kat luar . "


" Jangan mengeluh . Tak elok . Tak baik untuk tumbesaran awak . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan lembut lalu mula memperbetulkan kedudukan Meriam itu . " Dah . Pergi main kat luar . Ramai kawan tu . "


Aivira tertawa kecil lalu melompat ke luar dan sebaik sahaja kakinya mendarat di atas dahan pokok yang berpintal itu , dia terlihat Siti Aisyah yang sedang galak melepaskan Anak Panah Elemen .

Selepas itu , dia mengambil sebilah Pedang yang tercucuk di atas tubuh seorang Pahlawan Kegelapan yang telah kaku .


Nurzaharah mengapungkan banyak dikalangan Pahlawan musuh dengan menggunakan Tenaga Psikiknya .

Dan selepas itu , Banshee Psikiknya mendepakan tangan lalu , air - air laut tumbuh seperti Rebung dan terus memasuki ke dalam lubang telinga , lubang hidung dan mulut semua musuh mereka dengan kelajuan yang amat perlahan .

Cahaya Merah , Kuning dan Jingga pada mata kirinya semakin terang .


Musuh - musuh yang telah diserang oleh Nurzaharah , menggigil dalam keadaan yang amat menakutkan .

Senjata mereka terlepas dan kedua tapak mereka tergenggam dengan kuat .


" Orang jahat . Mati . " Kata Banshee Psikik Nurzaharah lalu menghalakan tangannya ke depan dan menghalakan tangannya ke atas .

Kedudukannya yang terapung di belakang Nurzaharah kelihatan sedikit menyeramkan dengan warna kulit yang pucat , berbaju putih seperti Pontianak dan hanya memperlihatkan sebelah mata kirinya yang memancarkan warna Merah , Kuning , dan Jingga .

Sama seperti warna mata Nurzaharah .


Nurzahirah menendang perut lawannya dengan kuat dan kemudian , dia melompat ke belakang .

Sebaik sahaja dia mendarat , dibukanya kunci Banshee Psikiknya .


Banshee Psikik Nurzahirah muncul dengan mata tersenyum dan bibir yang mengukirkan senyuman yang agak menakutkan .

Sama seperti Banshee Psikik Nurzaharah , Banshee Psikik Nurzahirah juga memakai baju panjang yang berwarna Putih dan berkulit pucat .


" Tangkap diorang . Jangan bunuh . Nanti Pakcik marah . " Kata Nurzahirah dengan jelas lalu , mata kanannya memancarkan cahaya Elemennya yang berwarna Biru dan Putih dengan terang .


Banshee Psikik Nurzahirah tertawa kecil lalu mengangkatkan ke dua belah tangannya ke hadapan .

Air laut tumbuh seperti akar - akar yang berpintal dan selepas itu , terus mengikat anggota badan musuh - musuh mereka .


Ramai juga dikalangan anggota Pasukan Kegelapan yang berusaha untuk memotong teknik yang dihasilkan oleh Nurzahirah .


" Hara . Jangan bunuh . Hara dah tangkap musuh kita , itu dah cukup . " Kata Nurzahirah dengan tenang di dalam minda Nurzaharah .


Dengan renungan mata yang kaku , dia mengeluh . Rasa tidak puas hatinya bermain di dalam dadanya .

Selepas itu , dia mengarahkan Banshee Psikiknya untuk menghentikan serangan airnya terhadap musuh - musuh mereka yang berjaya ditangkapnya .

Kemudian , melalui Banshee Psikiknya , dia mengurung kesemua musuh yang berjaya ditangkapnya tadi di dalam bulatan - bulatan air yang bagaikan memenjara kesemua anggota Pahlawan Darkhtala yang berjaya ditangkapnya tadi .

Masih lagi tidak berpuas hati , dia menjelmakan rantai - rantai api yang memiliki Bilah Api dan Cangkuk berduri yang panas lalu , anggota - anggota pasukan musuhnya tadi terlutut dan terlentik kebelakang dengan tangan terdepa .


Musuh - musuh yang ditangkap oleh Nurzaharah tadi menjerit dengan sekuat hati mereka kerana menahan kesakitan yang menggoroti tubuh mereka .

Sudahlah perut mereka kembung kerana telah ' diisi ' dengan air laut , kini , leher mereka pula telah terhiris dan tercucuk dengan Bilah Api dan Cangkuk Berduri yang amat panas .

Manakala kedua pergelangan tangan sehingga ke bahagian siku mereka pula , telah tercucuk dengan Bilah Api dan Cangkuk Barduri tadi .

Tubuh badan mereka juga telah dibelenggu oleh Rantai - rantai Berapi yang dijelmakan oleh Nurzaharah .


Mojack terguling ke belakang manakala Selviana pula terseret kerana menahan serangan daripada Pahlawan Puak Gasar yang ditentang mereka .


Pahlawan Puak Gasar itu meluru ke arah Mojack dengan kelajuan yang pantas sambil memegang senjatanya untuk menumpaskan Mojack dan Selviana .


Selviana dan Mojack agak terperanjat dengan kemaraan Pahlawan Puak Gasar itu kerana , mereka tidak sempat untuk bersedia daripada kesan menahan impak serangan tadi .


Ketika Pahlawan Puak Gasar itu hendak melibaskan senjatanya , tiba - tiba , dia tercampak ke udara .


Aivira muncul menyelamatkan Mojack dan Selviana . Dia masih lagi dalam posisi sewaktu dia menendang dagu Pahlawan Gasar itu .

Selepas itu , dia melompat ke udara dan membelasah Pahlawan Gasar itu dengan semahunya sebelum direjam dan dilibasnya musuhnya itu dengan padu .


Pahlawan Gasar itu terjunam ke dalam laut dengan kelajuan yang amat pantas .


" Korang berdua okey tak ? " Tanya Aivira dengan tenang selepas dia mendarat di hadapan Mojack dan Selviana .


Mojack dan Selviana menganggukkan kepala mereka .


Aivira menepuk bahu Mojack dan Selviana yang bersarungkan Baju Tempur Elemen mereka .


" Tuan Ai . " Kata Selviana lalu dia bersedia di sisi kiri Aivira lalu melihat ke arah Pahlawan Gasar tadi yang muncul semula di atas permukaan laut .


" Kenapa korang berdua , jelmakan Baju Tempur Elemen korang ? " Tanya Aivira dengan jelas . " Korang dah dalam Mode Tempur Aexrieca . "


" Untuk keselamatan . Sekurang - kurangnya , pertahanan kitorang kuat sikit . Lagipun , Puak Gasar , Pahlawan hebat . " Balas Mojack dengan tenang lalu kembali bersedia untuk bertarung .


Aivira menganggukkan kepalanya sambil tersenyum .


" Manusia celaka ! Aku akan penggal kepala kau ! " Jerit Pahlawan Gasar itu dengan lantang lalu meluru ke arah Aivira .


" Buatlah kalau awak mampu ! " Balas Avira lalu tertawa . Selepas itu , dia memegang kepala Mojack dan Selviana . " Korang berdua pergi sepak punggung yang lain . Saya nak belasah si Tanduk Kontot ni . "


Mojack dan Selviana menganggukkan kepala mereka dengan bersemangat sambil mengeratkan genggaman mereka pada senjata mereka .


Aivira berlari ke arah Pahlawan Puak Gasar tadi sambil berubah kepada Mode Tempur Aexriecanya .


Terperanjat Mojack dan Selviana ketika melihat Aivira berubah kerana , bentuk Mode Tempur Aexrieca Aivira amat unik dan berbeza .

Tidak seperti mereka berdua dan rata - rata Pahlawan yang ada dalam puak mereka .

Lebih - lebih lagi , mereka tidak menyangka , Aivira juga berasal daripada puak yang sama dengan mereka .


Pahlawan Puak Gasar itu menjerit dengan garang sambil terus berlari ke arah Aivira .


Aivira menjerit mengeluarkan suaranya yang menyeramkan lalu mengelak serangan Pahlawan Gasar itu dan terus menumbuk dagu Pahlawan Gasar itu dengan padu .


Selepas itu , Aivira menganyam dua bilah Pedang Sutera yang dihasilkannya melalui lapan kaki Labah - labah yang terkeluar pada bahagian kedua belah belikatnya .

Tanpa berlengah , dia terus sahaja menyerang Pahlawan Puak Gasar itu dengan ganas .


Sekali lagi Meriam Kapal Perang musuh melontarkan Bom Elemennya ke arah Kapal Perang Nezza .


Stephen Akio Kenzo tersenyum . " Diorang nak kena ni . " Selepas itu , dia mengeluarkan sesuatu daripada salah satu bag kecil daripada banyak bag kecil yang tersangkut di pinggangnya .

Dia meletakkan sesuatu pada bahagian depan Meriam itu . Seperti sebuah pembidik dan kemudian , dia melihat ke arah semua yang berada di situ . " Awal semua jauh sikit . Saya akan pecahkan Kapal tu . "


Nezza dan anggota - anggotanya mematuhi arahan Stephen Akio Kenzo tadi .


Monumen - monumen Shogun yang dijelmakan oleh Stephen Akio Kenzo tadi lenyap daripada pandangan mata .


Dengan renungan yang tajam , Stephen Akio Kenzo merenung ke arah Kapal Perang musuh sambil menjelmakan corak dan jalur abstrak pada Meriam tadi yang berwarna Ungu dan Indigo .


Satu bunyi letupan kedengaran . Kapal Perang musuh memuntahkan lagi Peluru Elemen mereka .


Dengan sekali hembusan nafas yang tenang , Stephen Akio Kenzo menembak Meriam yang kini di bawah kendaliannya .

Peluru Elemennya bertembung dengan Peluru Elemen musuh lalu menghasilkan Letupan Elemen yang agak kuat .

Selepas itu , dia melepaskan beberapa lagi das tembakkan . Tembakannya tepat terkena pada Kapal Perang musuh .

Dia tidak terhenti di situ . Dia terus melepaskan tembakannya ke arah Kapal Perang musuh mereka .

Tembakan Peluru Elemennya yang terakhir , disertakannya dengan corak Elemen Petirnya .

Peluru terakhirnya itu telah berjaya menghancurkan Kapal Perang musuh .


Nezza dan semua anggotanya bersorak kerana kejayaan itu manakala anggota pasukan musuh pula agak terperanjat kerana Pahlawan yang berasal daripada bekas banduan telah berjaya memusnahkan Kapal Perang mereka .


" Kuatkan serangan ! Jangan beri peluang kat musuh ! " Jerit Nurzahirah di dalam minda semua anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru dengan lantang . " Ini kerajaan kita ! Kita pertahankannya hingga ke titisan terakhir darah kita ! "

Selepas itu , dia menghubungi Siti Aisyah . " Kak Iecha . Arahkan Pasukan Archer untuk kuatkan serangan . "


" Baiklah . Serahkan kat akak . " Balas Siti Aisyah dengan jelas .

Selepas itu , dia mengeluarkan arahannya dengan suara yang lantang . " Archer ! Kuat serangan ! Serang semua musuh yang kat bawah ! "


Kesemua anggota Pasukan Lesas dan Nezza yang berlindung di kawasan Pokok berpintal yang dijelmakan oleh Lawea dan Laeti , melihat ke arah Siti Aisyah yang bersarungkan Baju Perisai yang berdiri di atas dahan pokok itu lalu menyahut arahan itu dengan suara yang bersemangat .


Selepas itu , Siti Aisyah melompat ke permukaan laut sambil melepaskan Anak - anak Panah Elemennya ketika dia masih lagi berada di udara .


Beberapa Pahlawan pasukan Lesas dan Nezza mengikuti Siti Aisyah .


Nurzahirah menghubungkan Gelombang Mindanya dengan Gelombang Minda Tatsumaki . " Kak Tsu . Arahkan rakan - rakan kita yang kat udara kerjakan musuh kita yang ada kat udara tu . Kalau dapat tangkap lagi elok . Kita boleh serahkan kat Raja Pawana untuk disoal siasat . "


" Baiklah . Akak faham . " Balas Tatsumaki dengan jelas . Kemudian , dia menghubungkan Gelombang Mindanya dengan semua anggota pasukannya yang bertempur di udara . " Kuatkan serangan ! Jangan takut dan gentar ! Tangkap musuh ! Kita akan serahkannya pada Raja Pawana ! "


Mendengar arahan itu , anggota Sayap Merah dan Biru yang bertempur di udara memperhebatkan serangan mereka .


" Mandy , Rissa . Bawa rakan - rakan kita untuk perhebatkan serangan . Kita tangkap seberapa banyak yang boleh dan serahkan kat Raja Pawana . " Kata Nurzahirah dengan jelas dan bergema di dalam minda Mandy Chong Wei Tze dan Rissa .


" Baiklah . " Sahut Mandy Chong Wei Tze dan Mandy dengan serentak dan senada .


" Rakan - rakan ! Kuatkan serangan kita ! Kita akan tangkap Pahlawan musuh dan kita serahkannya pada Raja Pawana ! " Kata Mandy Chong Wei Tze dengan lantang dan bersemangat .


" Rakan - rakan semua ! Ini rumah kita ! Ini kerajaan kita ! Jangan biarkan musuh musnahkannya ! " Jerit Rissa dengan jelas dan garang . " Tangkap mereka dan serahkannya kepada Baginda Tuanku Pawana ! "


Arahan daripada Mandy Chong Wei Tze dan Rissa itu disambut dengan laungan yang amat bersemangat .


Lesas yang bertarung berhampiran dengan kedudukan Rissa , terperanjat melihat serangan yang dilancarkan oleh Rissa .

Setiap serangan Rissa , amat pantas . Hanya sekali serangan , musuh - musuh Rissa akan mengalami kecederaan yang amat serius , malah , ada juga yang kudung terkena libasan senjata Rissa .

Bukan itu sahaja , kepala mangsa Rissa juga ada yang terbelah senget dan terpenggal .


Nurzahirah muncul di sisi Nurzaharah bersama Banshee Psikiknya . " Hara . Tolong akak tangkap orang jahat ye . "


Tanpa menoleh , Nurzaharah menganggukkan kepalanya dan menggenggam tangan Nurzahirah .

Selepas itu , mereka berdua berlari ke depan bersama dengan Banshee Psikik mereka .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Matahari mula diusir waktu . Cahaya petang mula bertukar menjadi senja .


Musuh mula mengundurkan pasukan mereka .


Ahmadi bersama semua rakannya yang beradi di barisan hadapan , melepaskan Peluru - peluru Elemen mereka dengan galak .


Para Archer , Gunslinger , Mage dan Elemental Pahlawan DiRaja Lagenos juga memperhebatkan serangan - serangan mereka .


Siti Nursamawi dengan bersahaja melenyapkan senjata Elemennya dan menjelmakan pula Grenade Launcher Elemennya dan terus melepaskan beberapa Grenade Elemennya .


Berdentum letupan Elemen sebaik sahaja Grenade Elemen Siti Nursamawi mencumbu kawanan Pasukan Pahlawan Darkhtala yang melarikan diri .


" Kan tadi saya dah cakap . Mesti perempuan gila ni ada buat Grenade Elemen . " Kata Siti Hawa dengan perlahan .


Siti Nursamawi hanya tertawa kecil .


" Korang kena mengaku . Kita semua pun , gila juga . " Kata Muniandy dengan perlahan .


Pasukan Pahlawan Lagenos bersorak dengan bersemangat kerana musuh - musuh mereka telah pun berjaya diundurkan .

Malah , ada yang memanjatkan kesyukuran dengan melakukan sujud syukur .


Ahmadi berpusing ke belakang dan memandang ke arah semua Pahlawan Kerajaannya lalu , mengangkatkan tangan kanannya ke atas .


Perbuatan Ahmadi itu disahut dengan sorakan yang bersemangat dan ada yang melontarkan kata - kata semangat kepada Ahmadi dan rakan - rakan Ahmadi .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Lesas meninju wajah Panglima Tahter dengan padu dan selepas itu , dijatuhkannya lawannya itu ke permukaan air .

Kemudian , dia acukan mata Pedang Besarnya di leher Panglima Tahter . " Pasukan awak dah kalah . "


Aivira memukul tangan lawannya dengan kuat sehingga terlepas senjata lawannya daripada genggaman lawannya itu .

Selepas itu , dia dengan pantas menyengat musuhnya itu dengan bisa yang melumpuhkan lawannya buat seketika dengan menggunakan , dua kaki Labah - labahnya .


Beberapa ketika kemudian , Pasukan Sayap Merah dan Biru dan Pasukan Lesas juga telah berjaya mengundurkan musuh mereka .

Mereka semua bersorak keriangan atas kejayaan itu .


Dari kejauhan , Nurzahirah dan Nurzaharah berjalan di atas permukaan laut dengan langkah yang gah di atas kemenangan pertempuran pertama mereka .

Anggota Sayap Merah dan Biru berkumpul dan berjalan , dan ada yang terapung dan terbang ke arah Pasukan Lesas dan Nezza .


Lesas tersenyum ketika melihat Rissa berjalan bersama anggota pasukannya .

Telah lahir seorang Pahlawan Lagenos yang berwibawa dikalangan mereka .


Nezza bersama hampir semua anggota pasukannya terlutut dan ada yang terus terduduk dengan Baju Perisai mereka lenyap dengan pantas .


Nezza memandang ke depan kerana Lesas menghampirinya . " Kita menang . "


Lesas melenyapkan Perisai Wajahnya sambil tersenyum lalu membantu Nezza untuk berdiri .

Selepas itu , menganggukkan kepalanya lalu , dipimpinnya Nezza di bahunya . " Kita menang . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Dari kejauhan . Raja Kegelapan dan para Panglima DiRajanya melihat ke arah pertempuran yang dimenangi oleh Kerajaan Lagenos .


" Nampaknya . Kekuatan Lagenos memang bukan sekadar ungkapan . " Kata Raja Darkhtala itu dengan jelas .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Berita kemenangan itu telah disampaikan kepada Permaisuri Fiirapi .


Permaisuri Fiirapi menyambut berita kemenangan itu dengan doa kesyukuran lalu , saling berpelukan dengan Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Keadaan di dalam Kem Pahlawan di Pulau yang menjadi kediaman Rissa , agak riuh dan kecoh kerana para Pahlawan musuh yang berjaya ditawan ada yang enggan untuk bekerjasama .

Malah , ada yang cuba untuk melepaskan dan meloloskan diri .


Keadaan itu semakin bercelaru dan bingit kerana di dalam Kem Pahlawan itu juga , Pahlawan Lagenos yang mengalami kecederaan diberikan rawatan .


Lesas menendang wajah seorang Pahlawan musuh kerana enggan menurut arahan dengan kuat .


Hidung Pahlawan musuh yang ditendang Lesas tadi patah dan mengeluarkan darah .


Selepas itu , Nurzahirah bersama dengan pasukannya memasuki Kem Pahlawan itu .


Nurzahirah memandang ke arah semua Pahlawan musuh yang telah ditawan itu .


" Manusia Celaka ! Lepaskan kitorang ! Pengecut ! " Jerit salah seorang Pahlawan musuh dengan lantang . " Makhluk bangsat ! Bangsa awak lagi hina daripada binatang ! "


Rissa dengan pantas menghasilkan Pedang Elemen dan terus menghunuskannya ke leher Pahlawan musuh tadi . " Jangan hina Puteri Muda Pawana depan saya . "


Tatsumaki menepuk bahu Rissa agar Rissa melenyapkan semula Senjata Elemennya .


Rissa mengeluh lalu , menurut permintaan Tatsumaki .


" Biarlah dia cakap apa pun . Lidah dia . Mulut dia . Biar dia puas hati . " Kata Ahmadi dengan bersahaja sebaik sahaja dia dan semua rakannya memasuki kawasan itu . " Aku tak pernah ajar korang bunuh tawanan . "


Semua yang berada di situ menundukkan kepala mereka dan memberi laluan kepada Ahmadi dan rakan - rakannya .


Ahmadi mengambil sebuah kerusi dan terus melabuhkan punggungnya dengan penyandar kerusi itu di hadapannya . " Cakap kat aku sekarang . Ada berapa banyak Askar Hantu korang ? "


" Kitorang takkan bercakap dengan Manusia yang celaka ! " Balas Pahlawan Musuh tadi dengan lantang .


" Korang ni memang bodohlah . Korang dah jadi tahanan kitorang tau . " Kata Aivira dengan jelas . " Tak rugi pun kalau korang beri kerjasama . "


" Korang nak jawab atau tak ? " Tanya Ahmadi dengan jelas dan tenang . " Kalau tak , aku suruh kawan aku korek kepala korang . "


" Apa yang kau nak tahu ? " Tanya Panglima Tahter dengan tenang . " Kalau aku jawab semua soalan korang pun , belum tentu korang akan lepaskan kitorang . Kalau korang lepaskan kitorang pun , takde gerenti jaminan keselamatan untuk kitorang . "


" Aku nak tahu . Berapa banyak Askar Hantu korang . " Tanya Ahmadi dengan lembut dan tenang . " Pasal nak lepaskan korang atau jaminan keselamatan tu , kita boleh cerita kemudian . "


" Pasukan tu , takde siapa pun yang tahu . Kecuali , Paga , Vivian dan Dyrad . " Jawab Panglima Tahter dengan jelas . " Pasukan Hantu tu diletakkan kat dalam satu kawasan khas . Pahlawan Dyrad yang jaga dan kawal kawasan tu . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya . " Dyrad pun ada kat kawasan tu ke ? "


" Takde . Dia kat hutan berkabus tu . Dia cuma datang sekali sekala je . " Jawab Panglima Tahter . " Dia tak suka dengan pasukan tu . Sebab tu dia tak selalu ada kat sana . "


" Askar - askar tu , askar Catur Kegelapan ke ? " Tanya Stephen Akio Kenzo mencelah .


Panglima Tahter memandang ke arah Stephen Akio Kenzo . " Kau siapa nak tanya ? "


" Dia Stephen . Salah seorang daripada Ketua Panglima DiRaja Lagenos . " Balas Ahmadi dengan tenang . " Jawab soalan dia . "


Panglima Tahter memandang semula ke arah Ahmadi . " Askar - askar hantu tu . Semuanya buah Catur Kegelapan tu . "


" Apa kata awak terangkan kat kitorang pasal askar - askar Catur Kegelapan tu . " Kata Siti Aisyah dengan lembut .


" Apa kata kau buka semua baju kau , dan biarkan aku berseronok dengan badan kau . " Balas Panglima Tahter dengan agak pantas .


Ahmadi dengan pantas berdiri dan terus menghempaskan kerusinya ke kepala Panglima Tahter dengan kuat .


Panglima Tahter tertiarap dan tersembam ke lantai sambil mengerang kesakitan .


Siti Nursamawi memeluk bahu Siti Aisyah yang kelihatan agak terkejut dengan balasan Panglima Tahter tadi .


" In , panggil Veruga dan Pureen . " Kata Ahmadi dengan jelas .


Sheila Asyikin dengan pantas melaksanakan arahan Ahmadi dan tidak lama selepas itu , Veruga dan Pureen muncul bersama beberapa orang Pegawai mereka .


" Bawa diorang ke Penjara . Cari maklumat dalam kepala diorang . Dengan terperinci . Cari maklumat pasal askar Catur Kegelapan . " Arah Sheila Asyikin dengan tenang .


Veruga dan Pureen menganggukkan kepala mereka lalu mengarahkan semua Pegawai mereka untuk membawa semua tawanan perang itu ke Penjara .

Selepas itu , mereka semua melenyapkan diri mereka .


Ahmadi berjalan menuju ke arah Siti Aisyah lalu menggosok - gosok kepala Siti Aisyah dengan lembut . " Biasalah tu . Jangan fikir . Jangan ambil hati dengan hal tadi . Abang dah hempas kepala dia dengan kerusi tadi . "


Siti Aisyah menganggukkan kepalanya dengan perlahan .


Ahmadi memandang ke arah Lesas yang berdiri tidak jauh daripadanya . " Berapa ramai Pahlawan kau terkorban ? "


" Takde . Syukur kat Yang Maha Melindungi . " Balas Lesas dengan tenang dan jelas . " Tapi . Yang patah riuk , ramai . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya dengan perlahan . " Kira kejayaan untuk Pasukan kau juga . Perang yang pertama . Takde yang terkorban . Patah riuk tu , perkara biasa . "

Selepas itu , dia membuang pandangannya ke arah Nurzahirah dan Nurzaharah . " Arahkan pasukan Rara dan Hara berehat . Esok pagi , semua datang balik semula ke sini . Berkumpul kat rumah Rissa . Korang kena hadir ke Istana . "


Nurzahirah dan Nurzaharah bersama anggota pasukan mereka dengan segera menuju keluar .


" Kau dan Nezza pun . Esok ikut budak - budak tu ke Istana . Korang berdua kena tengok askar hantu tu sebelum aku dan kawan - kawan aku bunuh semua askar tu . " Kata Ahmadi dengan jelas .


" Baiklah . " Balas Lesas sambil tersenyum .


" Boleh tahan gempak juga Kem ni . " Kata Muniandy lalu mengangkat dua biji Dumbell . " Boleh tahan berat juga . "


Aivira dengan bersahaja meletakkan sebiji Dumbell di atas bahu kanan dan kiri Muniandy .


" ' Hoi ' ! ' Hoi ' ! ' Hoi ' ! Siapa yang letak tu ' woi ' ? " Jerit Muniandy dengan lantang . " Berat ' woi ' ! Turunkan balik ! "


Aivira hanya tertawa di hadapan wajah Muniandy .


" Saya pijak muka awak Ai ! " Jerit Muniandy dengan tubuhnya terketar - ketar .


" ' Woi ' Tenuk ! Ada orang kena rawatlah kat dalam ! " Jerit Stephen Akio Kenzo dengan lantang . " Diamlah sikit ! "


" Biarkan diorang . Jangan layan sangat . " Kata Ahmadi dengan tenang lalu memukul bahu Lesas dengan lembut .


Rakan - rakan Nurzahirah melenyapkan diri mereka sebaik sahaja mereka mengucapkan kata - kata perpisahan dan ucapan selamat malam .

Tinggallah Nurzahirah , Nurzaharah , Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze dan Rissa .


" Laparlah . " Kata Siti Aisyah dengan lembut .


" Jemputlah datang rumah . Makan dulu sebelum balik Istana . " Pelawa Rissa dengan jelas sambil tersenyum .


" Tak apa - apa ke ? " Tanya Mandy Chong Wei Tze dengan lembut . " Dah lewat ni . Takkan mak awak nak masak pula . "


" ,Takpe . Makan dulu . " Kata Rissa sambil terus tersenyum dan memandang ke arah rakan - rakannya .


" Boleh makan banyak ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Malam yang gelap disirami dengan hujan lebat yang turun mencurah - curah ditemani dengan sedikit angin dan petir yang berdentum .


Ahmadi dan rakan - rakannya tidur nyenyak di dalam istana . Melepaskan keletihan berperang pada siang hari tadi .

Rakan Ahmadi yang lelaki , bermalam di dalam Istananya manakala rakan wanitanya pula bermalam di dalam Istana milik Sheila Asyikin .


Kecuali Aivira , yang bermalam di rumahnya di perkampungan Puak Aexrieca .


Aivira dengan mamai mengantuk bercampur dengan letihnya , bangkit daripada lenanya dan menuju ke pintu .

Ketukan pada pintu yang bertalu - talu dan seruan namanya dipanggil bersahutan memaksanya berlari - lari anak ke pintu .


" Apahal ? " Tanya Aivira dengan matanya yang separuh tertutup . " Esok - esok tak boleh ke kalau korang nak bermanja ? "!


" Ada orang nak jumpa abang kat dapur . " Kata Aqeel dengan jelas dan agak cemas suaranya .


" Cepatlah . Akak dengan mak kat dapur tu . " Kata Arakin pula dengan nada yang risau . " Ada sesuatu berlaku kat dapur . "


Berkerut dahi Aivira lalu dia bergegas menuju ke dapur dengan menuruni tangga .

Setibanya di situ , dia terlihat Puan Fiinura sedang mengemop lantai dan Aqilah pula sedang menyusun besen untuk menadah air hujan yang menitik masuk melalui atap rumah mereka .


" Ai , tolong betulkan atap dulu . Bocor pula . " Kata Puan Fiinura dengan lembut .


" Cepatlah bang . Dah lewat ni . Esok nak pergi Istana lagi . " Kata Aqilah pula dengan jelas .


Aivira dengan perlahan - lahan menjeling ke arah Arakin dan Aqeel yang terkekeh - kekeh ketawa .

Dia mengeluh kecil . " Ada lampu suluh tak ? "


" Akin , bagi lampu tu kat abang . " Kata Aqilah dengan lembut .


Arakin bergegas memberikan Lampu suluh kepada Aivira .


" Korang berdua ikut abang . " Kata Aivira lalu dia berjalan menuju ke pintu yang menuju ke halaman belakang rumah .


" Hujan kot . " Kata Aqeel dengan agak pantas .


Dengan pantas , Aivira menarik leher baju Arakin dan Aqeel dengan kuat dan terus melemparkan mereka berdua ke belakang rumah dengan pantas .


Petir berdentum diselangi dengan cahaya kilat yang memancar seperti Lampu Kamera .

Hujan masih belum menunjukkan tanda akan berhenti .


Aivira duduk dengan gaya bersahaja dan menikmati air hujan sambil bertongkat dagu sementara Arakin memegang Lampu Suluh dan Aqeel pula memasang Genting Atap yang baru .


" Berdosa tau abang buat kitorang macam ni . " Kata Arakin lalu menyekah air hujan yang membasahi wajahnya .


" Korang tipu abang tadi tu . Dapat pahalalah ye ? " Balas Aivira dengan bersahaja lalu memejamkan matanya .


" Gurau jelah . " Kata Aqeel dengan lembut sambil memperkemaskan Genting Atap yang telah dipasangnya .


" Korang berdua jangan banyak bunyi . Cepat . " Kata Aivira dengan nada mamai mengantuknya .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pagi yang cerah dan sedikit berangin menceriakan pagi yang indah .


Kelihatan banyak kerusi yang diletakkan di atas sebuah pentas kecil telah disediakan .

Kerusi - kerusi juga diletakkan di hadapan pentas kecil itu .


Para anggota Pasukan Putih , Paquine dan Merowran juga kelihatan masih berkawal di dalam kawasan yang menempatkan tiga buah Kontena yang besar yang dikelilingi dengan Dinding Psikik dan juga Corak Pengunci pada bahagian sekitar dinding luar Kontena besar itu .


Disebabkan pada malam sebelumnya hujan , darah yang dilumurkan pada bahagian luar kontena itu telah hilang namun , tidak hilang sepenuhnya .


Seketika kemudian , Permaisuri Fiirapi bersama dengan Raja dan Ratu daripada kerajaan yang bersekutu dengan Kerajaan Lagenos , naik ke atas pentas kecil itu dan terus duduk di atas kerusi yang indah yang telah disediakan untuk mereka .

Termasuklah Raja Taduka dan isterinya serta Puteri dan Puteri mereka .


Para Panglima DiRaja daripada Kerajaan Bersekutu juga mula hadir dan duduk di atas kerusi mereka .


Namun , kerusi pada bahagian hadapan masih lagi kosong .


" Tuanku Permaisuri . " Tegur Ratu Jeullbea dengan lembut . " Siapakah lagi yang Tuanku jemput untuk melihat Askar Hantu ini ? "


Permaisuri Fiirapi tersenyum . " Pasukan Sayap Merah dan Biru . Pasukan ini diketuai oleh cucunda beta . Dan , dua Pahlawan yang baharu . "


Tidak lama kemudian , Pasukan Sayap Merah dan Biru yang seramai 14 orang termasuk Nurzahirah dan Nurzaharah memasuki perkarangan itu .


Lesas dan Nezza juga turut berada dalam barisan itu .

Mereka berdua berjalan di belakang Tatsumaki dan Siti Aisyah .


Nurzahirah dan Nurzaharah berjalan di hadapan sekali sementara Tatsumaki dan Siti Aisyah berjalan pada bahagian belakang sekali kerana , Tatsumaki dan Siti Aisyah adalah yang paling tua dan tinggi di dalam pasukan itu .

Mereka semua mengenakan Pakaian Rasmi bagi Pahlawan DiRaja Istana .


" Kalau diikutkan daripada mata beta . Bukan calang - calang pasukan ini . " Kata Permaisuri Tamnes sambil tersenyum . Permaisuri kepada Raja Landlack .


Permaisuri Fiirapi tersenyum lebar kerana , pasukan yang diketuai oleh Nurzahirah dan Nurzaharah itu diberikan pujian .


Tidak lama selepas itu pula , Ahmadi dan rakan - rakannya memasuki kawasan itu dengan mengenakan persalinan Pahlawan DiRaja .

Selepas itu , mereka semua melakukan gerakan Hormat DiRaja kepada Permaisuri Fiirapi dan kepada semua Raja dan Ratu yang ada di situ .


Permaisuri Fiirapi mengisyaratkan agar mereka semua berdiri semula .


" Ampun beribu - ribu ampun . Sembah beta berserta sekalian Ketua Panglima DiRaja Lagenos harap diampun . " Kata Ahmadi dengan tenang dan jelas . " Pertemuan pada pagi ini adalah untuk memberi pandangan yang jelas terhadap satu pasukan musuh yang akan kita hadapi nanti . "

Dipandangnya semua yang berada di atas kerusi itu dengan tenang . " Di dalam bekas besi yang berasal daripada Dunia Manusia ini , mengandungi sepasukan kecil Askar Hantu kerajaan musuh . Dan juga , di dalam salah satu daripada tiga bekas besar ini , tersimpannya satu Kunci untuk kita , membuat keputusan sama ada , bersetuju atau pun tidak untuk bermain di dalam Catur Kegelapan ini . "


Semua yang berada di situ memusatkan pandangan mereka dan menajamkan pendengaran mereka ke arah Ahmadi .


" Terlebih dahulu , biarlah beta sekalian , menunjukkan bagaimana hendak menewaskan Askar - askar ini . Memandangkan , pasukan beta telah terlebih dahulu telah bertemu dengan Pasukan Catur ini . " Kata Ahmadi dengan jelas .

Selepas itu , dia mengarahkan agar Putih dan beberapa rakan Putih untuk menghasilkan satu lagi Dinding Psikik untuk memberi ruang pandangan yang lebih jelas .


Ahmadi mengajak , Sheila Asyikin , Siti Nursamawi , Aivira dan Stephen Akio Kenzo memasuki kawasan yang menempatkan ketiga - tiga kontena yang besar itu .

Mereka bertiga meneliti pintu kesemua Kontena lalu , mereka terundur sedikit ke belakang kerana , Kontena itu bergegar dengan kuat bersulamkan dengan suara - suara yang amat menyeramkan .


Ahmadi mengatakan sesuatu pada Aivira dan kemudian , Aivira keluar daripada kawasan itu dan memanggil Aqilah melalui Telepati yang juga turut berada di situ .


Aqilah dengan pantas menghampiri Aivira .


" Tidak sedaplah hati beta melihat keadaan ini . " Kata Raja Areel dengan jelas nadanya . " Ia bagaikan sedang , menantikan sesuatu yang amat bahaya . "


Selepas itu , kelihatan Aqilah memanggil dua orang Pahlawannya untuk turut bersama memasuki kawasan itu .


Aivira , Aqilah dan dua orang Pahlawannya tadi berlari dan berhenti di luar Dinding Psikik .

Tepat - tepat berada di atas tiga Kontena yang besar itu .


Ahmadi , Siti Nursamawi , Sheila Asyikin dan Stephen Akio Kenzo pula memanjat dan berdiri di atas Kontena - kontena tadi .


" Kita buka balik Kontena ni tapi ingat . Jangan buat apa - apa serangan dulu . " Kata Ahmadi dengan tenang .


" Baiklah . " Kata Sheila Asyikin dengan tenang .


Ahmadi memberi isyarat kepada Aivira yang berada di atas .


" Okey . Dengar sini . Kita akan tarik yang berempat kat bawah tu , lepas diorang buka semua Kontena ni . " Kata Aivira dengan jelas lalu dia mengeluarkan Kaki Labah - labahnya daripada kedua belah belikatnya .

Selepas itu , dia bersama dengan Aqilah dan dua Pahlawan Aqilah dengan bantuan Putih dan rakan - rakan Putih , mereka melekatkan Tali Sutera mereka ke tubuh rakan - rakan mereka yang berada di bawah .


Kecuali Aivira yang mengeluarkan Tali Suteranya melalui setiap Kaki Labah - labahnya , setiap buku limanya dan melalui tujuh lubang kecil yang terdapat pada sekeling kedua belah pergelangan tangannya , Aqilah dan dua orang Pahlawannya mengeluarkan Tali Sutera mereka melalui tujuh lubang kecil yang terdapat pada kawasan pergelangan tangan mereka .


Ahmadi bersama rakannya yang telah pun menghasilkan corak berjalur abstrak untuk membuka semula kunci mereka , telah bersedia untuk membuka ketiga - tiga Kontena itu .


" Korang dah sedia ke ? " Tanya Ahmadi dengan bersahaja .


" Dah . " Kata Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan serentak .


" Saya pun dah . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan lembut .


" Dengan kiraan aku . " Kata Ahmadi dengan tenang . " Satu , dua , tiga . "


Sebaik sahaja Ahmadi menyudahkan kiraannya , dia bersama dengan Sheila Asyikin , Siti Nursamawi dan Stephen Akio Kenzo dengan serentak membuka Kunci Elemen itu .

Sejurus selepas itu , pintu ketiga - tiga Kontena itu dengan pantas terbuka .


Puluhan Zombie pelbagai bentuk berlari keluar dengan pantas dan mula mengerumuni Kontena - kontena yang berlumuran dengan darah itu .

Malah , ada juga yang mula memanjat dan melompat ke atas Kontena - kontena yang besar itu kerana terhidu bau darah yang mengalir di dalam tubuh Ahmadi , Sheila Asyikin , Siti Nursamawi dan Stephen Akio Kenzo .


" Tarik diorang . " Kata Aivira lalu dia bersama dengan Aqilah dan dua Pahlawan Aqilah menarik rakan - rakan mereka ke atas .


Permaisuri Fiirapi bersama dengan semua yang berada di situ terperanjat melihat ke arah kesemua Zombie dan bangkai - bangkai bernyawa yang pelbagai bentuk yang kelihatan amat menakutkan .


" Makhluk apakah ini ? " Tanya Raja Taduka dengan jelas . Dahinya berkerut bersulamkan tanda tandanya .


" Apakah musuh yang seperti ini yang kita akan lawan ? " Tanya Raja Eleaind dengan jelas berbaurkan seribu pertanyaan .


" Musibah. apakah ini ? " Tanya Permaisuri Fiirapi pula .


Semua Pahlawan yang berada di situ terkejut melihat puluhan Zombie dan bangkai yang menjilat dan menggigit dinding Kontena yang masih bersisakan darah .


" Nasib semalam hujan . Kalau tak , keadaan diorang ni lagi teruk . " Kata Aivira lalu memasukkan semula Kaki Labah - labahnya .


" Diorang makan darah ke ? " Tanya Aqilah dengan agak pantas .


" ' Aah ' . Ye . " Balas Avira dengan jelas . " Diorang akan serang kita sebab , terhidu bau darah yang ada dalam badan kita . "


Ahmadi mengajak semua yang berada di situ untuk turun semula ke bawah .


Aqilah mengajak dua Pahlawannya tadi duduk di tempat mereka semula .


" Kepada semua yang berada di sini . selain daripada musuh kita yang berasal daripada Makhluk Mitos , makhluk pelik dan menakutkan ini juga akan menjadi lawan kita . " Kata Ahmadi dengan tenang dan jelas .


" Wahai Putera Pawana . Apakah mereka ini ? " Tanya Raja Eartha dengan jelas namun , rasa kehairanan yang memicit tubuhnya , tereaksi pada wajahnya tidak dapat disembunyikannya . " Mereka ini semua merupakan mayat hidup dan bangkai bernyawa . "


Ahmadi menepuk bahu Stephen Akio Kenzo dan menggerakkan kepalanya mengisyaratkan agar Stephen Akio Kenzo melangkah sedikit ke hadapan .


Dengan tenang , Stephen Akio Kenzo melangkah ke depan . " Ampun beribu - ribu ampun . Sembah patik yang hina ini harap diampun . Patik harap . Tidaklah Tuanku dan semua yang berada di sini berasa terperanjat dengan apa yang patik akan perkatakan . "


Ahmadi mengarahkan agar Paquine mengasingkan satu Zombie di dalam satu kawasan Dinding Psikik yang dipisahkan daripada kawasan ketiga - tiga Kontena tadi .


Zombie yang diasingkan tadi meluru ke arah Ahmadi dan rakan - rakan Ahmadi .

Namun , Zombie itu tidak dapat melepasi Dinding Psikik itu .


" Mayat - mayat hidup dan semua bangkai bernyawa ini , adalah hasil kajian yang telah dijalankan oleh pihak musuh . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan tenang dengan nada suaranya amat jelas . " Mengikut daripada hasil kajian awal patik , dan dibantu oleh Panglima Kucina dan Panglima Witchie yang turut melakukan penilaian dan kajian awal . Beberapa jenis Virus telah digunakan untuk menghasilkan Askar Catur Kegelapan ini . "


" Apakah ini salah satu daripada askar Catur Kegelapan itu ? " Tanya Raja Landlack dengan jelas .

Berkerut dahi Raja Bumire itu mendengar penjelasan daripada Stephen Akio Kenzo .


" Benar Tuanku . Daripada beberapa Panglima musuh yang telah ditawan , dan yang telah disiasat , semua makhluk ini merupakan Askar Catur Kegelapan daripada , kelas Pawn . Dan memiliki tiga jenis . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Pawn - pawn ini , akan berevolusi untuk menjadi Askar kelas Rook dan Knight . "

Selepas itu , dia melihat ke arah semua rakannya buat seketika dan kemudian , dia memandang ke depan semula . " Pawn memerlukan darah segar untuk berevolusi sehinggalah mereka terhenti berubah pada tahap Knight . Semua makhluk ini akan menyerang kita kerana semua makhluk ini memiliki keupayaan untuk menghidu darah kita . "


" Jadi , kita adalah makanan kepada semua makhluk ini ? " Tanya Ratu Jeullbea dengan jelas .


" Tepat . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas . " Namun demikian . Hanya maklumat jenis Pawn , Rook dan Knight sahajalah yang kita dapat peroleh dengan jelas setakat ini . Sedangkan , Bishop dan Queen kita masih perlukan siasatan yang lebih terperinci . King pula , kita telah tahu siapa . "


" Mustahil untuk dicerna oleh akal dan fikiran . Dengan badan yang telah mereput . Masih mampu untuk bergerak . " Kata Raja Eleaind dengan jelas .


" Bagaimana pula kalian menewaskan semua makhluk ini ? " Tanya Raja Taduka dengan jelas . " Pergerakan makhluk - makhluk ini tersangatlah ganas dan liar . "


Ahmadi mengarahkan Stephen Akio Kenzo berundur dan mengarahkan Siti Nursamawi pula yang mengambil giliran untuk memberi penjelasan .


" Setiap Pahlawan perlulah menyasarkan serangan pada kepala semua makhluk ini . " Kata Siti Nursamawi dengan jelas dan lantang . " Kita tidak akan mampu membunuh semua makhluk ini sekiranya kita hanya menyasarkan kepada bahagian tubuh badan yang lain . "

Kemudian , dia melekatkan pandangannya ke arah Ahmadi .


Ahmadi mengerti akan pandangan Siti Nursamawi itu dan kemudian dia menganggukkan kepalanya .

Kemudian , dia menghantar isyarat kepada Putih , Merowran dan Paquine .


" Sekarang . Patik sekalian , akan tunjukkan akan maksud patik tadi . " Kata Siti Nursamawi lalu dia bersedia dengan menjelmakan Baju Perisainya .


Semua yang berada di situ memusatkan dan menumpukan segala perhatian mereka .


" Musuh yang pertama adalah Pawn daripada jenis yang pertama . " Kata Sheila Asyikin dengan terang .


Siti Nursamawi dilenyapkan dan dimunculkan di dalam kawasan satu Zombie tadi .


Zombie tadi dengan pantas dapat menghidu kehadiran Siti Nursamawi dan dengan garang , berlari ke arah Siti Nursamawi dengan pantas sambil menjerit dengan suara yang amat menyeramkan .


Terperanjat semua yang berada di situ tatkala melihat Zombie itu mampu bergerak dalam pergerakkan yang amat pantas .


Siti Nursamawi menendang Zombie itu dengan padu sehingga Zombie tadi tercampak jauh ke belakang .


Sebaik sahaja Zombie itu berdiri , Siti Nursamawi dengan pantas melemparkan Bilah Lavanya ke arah tangan kiri Zombie itu .


Zombie itu terundur ke belakang kerana terkena serangan itu yang telah memutuskan tangan kirinya .

Namun selepas itu , Zombie itu berlari semula ke arah Siti Nursamawi dengan pantas .


Sekali lagi Siti Nursamawi melemparkan Bilah Lavanya ke arah Zombie itu sehingga terputus tangan kanan Zombie itu terkena serangannya .


Sama seperti tadi , Zombie itu masih mampu mampu berdiri dan berlari ke arah Siti Nursamawi semula dengan pergerakkan yang pantas dan amat menakutkan .


Siti Nursamawi melemparkan sebilah lagi Bilah Lavanya ke arah Zombie tadi .

Bilah Lavanya tepat - tepat hinggap pada bahagian mata sebelah kanan Zombie itu namun , hasilnya tetap sama .

Kemudian , dia menjelmakan dua pucuk Glock NV9 Elemennya dan terus melepaskan tembakan .

Tembakkannya itu telah memecahkan kepala Zombie itu dan telah menyebabkan Zombie tadi jatuh ke tanah .


Siti Nursamawi mengangkatkan tangannya ke arah Ahmadi .


Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu , memberi isyarat kepada Putih , Paquine dan Merowran .


Tiga Zombie tahap pertama dimunculkan ke dalam kawasan Siti Nursamawi .


Tiga Zombie tadi bergerak ke sana sini dengan pergerakkan yang amat menakutkan dengan kepala terdongak dan terteleng kerana mereka terhidu darah Siti Nursamawi .

Selepas itu , Zombie - zombie itu menjerit dan berlari ke arah Siti Nursamawi dengan pantas dan menyeramkan .


Siti Nursamawi dengan tenang , melepaskan Peluru Elemennya ke arah ketiga - tiga Zombie itu .


Zombie - zombie itu terjelopok ke tanah dengan kepala yang pecah terburai .


Ahmadi menunjukkan isyarat ' bagus ' kepada Siti Nursamawi dan selepas itu , Siti Nursamawi dijelmakan semula ke tempat asalnya .


Siti Nursamawi melenyapkan Senjata Elemennya dan Baju Perisainya . " Dalam hendak menewaskan makhluk ini , Elemen Psikik , Gunslinger , Mage , Archer dan Elemental wajar diletakkan pada barisan hadapan kerana , kelebihan unit ini yang mampu untuk melancarkan serangan pada jarak yang jauh . Tapi akan mengalami kesukaran sekiranya bertarung dalam jarak dekat . "


Permaisuri Fiirapi dan para tetamunya saling berpandangan dengan reaksi wajah yang sukar untuk digambarkan .


Puan Fiinura dan Aqilah juga sukar untuk menerima hakikat bahawa , lawan mereka adalah makhluk yang telah reput dan membusuk .


" Sekarang . Patik sekalian akan menunjukkan pula bagaimana hendak menewaskan beberapa makhluk ini sekiranya diserang . " Kata Siti Nursamawi lalu memandang ke arah Adam .


Adam menganggukkan kepalanya lalu bersedia . Sebaik sahaja dia menjelmakan Baju Perisainya bersama dengan Sebilah Pedang dan Tamengnya , dia dilenyapkan dan dimunculkan di dalam kawasan Siti Nursamawi tadi .


Beberapa Zombie dimunculkan pada tempat yang berasingan .


Adam dengan tenang meluru ke arah musuhnya yang pertama .

Dia dengan tenang melibaskan Pedangnya ke leher musuhnya .

Selepas itu dia melibas bilah senjatanya pada permukaan Tameng Elemennya lalu , beberapa Bebola Tenaga Elemen terhasil lalu , terus sahaja menyerang musuhnya yang kedua sehingga musuhnya terpelanting dan meletup berkecai .

Kemudian , dia melompat ke belakang kerana satu Zombie menerkamnya dengan ganas .

Dia bangkit semula sambil melibas bahagian perut lawannya .

Zombie yang dipenggal duanya tadi masih lagi menyerangnya dengan wajah yang reput dan menakutkan .

Dengan tenang , dipijaknya kepala lawannya sehingga pecah .


Jelas dapat dilihat oleh semua yang berada di situ . Pertarungan Adam dengan beberapa Zombie tadi berlaku amat pantas .


" Pahlawan jarak dekat haruslah sentiasa peka terhadap sekeliling kerana , binatang - binatang ini terlalu pantas walaupun dalam keadaan yang mereput . " Kata Ratu Jeullbea dengan jelas . " Jika sedikit pun kelalaian , maka matilah jawabnya . "


Adam mengangkatkan tangannya ke arah Ahmadi dan Ahmadi menghantar isyarat kepada Putih , Paquine dan Merowran .


Adam dijelmakan di tempatnya semula . Dengan tenang , dia melenyapkan Baju Perisai dan Senjatanya Elemennya . " Sebagai Pahlawan yang bertempur jarak dekat . Kita kenalah bergerak dan melancarkan serangan dengan kelajuan yang pantas . Seperti yang dapat dilihat sebentar tadi . Semua makhluk ini amatlah pantas dan liar . "


" Sekarang . Kita akan lihat bagaimana hendak menewaskan makhluk ini daripada Kelas Rook pula . " Kata Ahmadi dengan jelas lalu menggerakkan kepalanya kepada Stephen Akio Kenzo .


Stephen Akio Kenzo menganggukkan kepalanya lalu menjelmakan Baju Tempur ala Ninjanya lengkap dengan dua bilah Katananya pada bahagian belakangnya .


" Rook . Kepantasan Askar Rook adalah lebih pantas dan lebih garang daripada Pawn . " Kata Ahmadi dengan jelas lalu memberi isyarat kepada Putih , Paquine dan Merowran .


Stephen Akio Kenzo dilenyapkan dan dimunculkan semula di dalam kawasan ' pertunjukkan ' mereka .


Satu Zombie yang berbentuk seperti mayat yang reput namun , kepalanya berbentuk seperti Buran dan badannya pula berbentuk seperti gabungan seekor Cipanzi , Manusia dan Beruang , dimunculkan di dalam kawasan Stephen Akio Kenzo .

Mulut berbentuk seperti mulut Ikan Bandaraya yang terbelah lima dan terbuka seperti kelopak bunga serta memiliki barisan gigi yang tajam namun tidak sama panjang dan saiz , berselimutkan dengan liur dan lendir yang meloyakan .


Stephen Akio Kenzo melompat ke udara kerana diserang dengan pantas oleh Zombie Rook itu .

Sebaik sahaja dia mendarat , dia dengan pantas melemparkan beberapa Kunai Elemennya yang berukirkan corak letupan .


Beberapa letupan terhasil sebaik sahaja Kunai Elemen itu tercucuk ke tubuh Zombie Rook itu .


Namun Zombie Rook itu terus menyerang Stephen Akio Kenzo dengan garang bersulamkan suara yang amat menyeramkan .


" Puteri Merah Bara , siapakah gerangan kenalan Putera Pawana itu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi kepada Siti Maisarah yang berdiri di sisi kanannya . " Gaya dan nada bertuturnya . Seperti seseorang yang memiliki daya pemikiran dan tahap penilaian yang tinggi dan , gaya bertempurnya juga unik . "


" Ampun bonda Permaisuri . Lelaki itu merupakan seorang ketua pakar Kajian semua cabang Sains , perubatan dan persenjataan . Kini , dia berada pada tahap yang tertinggi di Dunia Manusia . Malah , dia juga berasal daripada Puak Pahlawan yang memiliki kemahiran untuk mengawal Empat Elemen dan Elemen Gabungan . " Kata Siti Maisarah dengan lembut .


Zombie Rook itu menyerang Stephen Akio Kenzo dengan terkaman dengan ganas .


Stephen Akio Kenzo melompat dan terus mencucukkan sebilah Kunai Elemennya di atas kepala Zombie Rook itu .

Sebaik sahaja dia mendarat , dia dengan pantas menggenggam tangan kanannya dan meluruskan jari telunjuk dan jari tengahnya .


Sejurus selepas itu , kepala Zombie Rook itu meletup berkecai lalu , Zombie itu jatuh ke tanah dan kaku selepas beberapa ketika tergigil - gigil dia atas tanah .


Stephen Akio Kenzo mengangkatkan tangannya ke arah Ahmadi lalu , Ahmadi memberikan isyarat kepada Putih .


Putih menganggukkan kepalanya lalu memandang ke arah Paquine dan Merowran .


Tiga Zombie Rook dimunculkan di dalam kawasan Stephen Akio Kenzo .


Dengan tenang , Stephen Akio Kenzo menjelmakan Baju Tempur Elemen ala Shogunnya yang membaluti Baju Tempur Elemen Ninjanya dan menjadikan Baju Tempurnya semakin unik .


Tiga Zombie tadi dengan pantas menyerang Stephen Akio Kenzo dengan ganas dan buas sambil mengeluarkan suaranya yang menggetarkan jiwa .


Stephen Akio Kenzo menjelmakan Katana Elemen dan Wakizashi Elemennya dan terus berlari ke arah salah satu lawannya .

Dengan pantas , dilibaskannya Senjata Elemennya itu ke leher musuhnya .

Kepala musuhnya yang pertama jatuh terjelopok ke tanah .


Satu lagi Zombie Rook menyerang Stephen Akio Kenzo .


Stephen Akio Kenzo tercampak ke Dinding Psikik sebelum terjatuh ke tanah .


Semua yang melihat pertarungan itu menjadi sedikit panik kerana serangan Zombie Rook itu terlalu pantas untuk dielak .


Stephen Akio Kenzo bingkas berdiri dan terus melompat ke udara .

Ketika dia berada di udara , dia menjelmakan satu klon dirinya dan terus melacarkan serangan .

Dengan pergerakkan yang pantas , dia dan klonnya melakukan isyarat tangan sementara tangannya dan klonnya masih lagi memegang Katana dan Wakizashi Elemennya .

Elemen Petir yang bercorak unik dan abstrak muncul di permukaan tanah .

Kemudian , ' mereka ' berdua menyilangkan Senjata Elemen mereka . " Elemen Petir ! Cemeti Ribuan Petir ! "


Arus Elektrik dan petir menjelma daripada corak Elemen Petir yang unik dan abstrak tadi .


Dua Zombie Rook tadi terketar - ketar sambil menjerit mengeluarkan suara mereka yang amat menakutkan dan menyeramkan kerana terkena arus libasan Petir dan Elektrik yang amat panas .

Tidak lama selepas itu , dua Zombie itu jatuh ke tanah selepas kepala dan perut mereka meletup dan terburai mengeluarkan segala isinya .


Stephen Akio Kenzo melenyapkan klon dirinya dan kemudian dia mengangkatkan tangannya ke arah Ahmadi .


Ahmadi menganggukkan kepalanya dan selepas itu , Stephen Akio Kenzo dilenyapkan dan dimunculkan semula di tempat asalnya .


" Seperti yang telah diperjelaskan tadi . Pergerakkan Zombie Rook adalah lebih pantas daripada Zombie Pawn dan , kekuatan juga berbeza . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan terang nadanya .

Selepas itu , dia melenyapkan kedua - dua Baju Perisainya . " Nasib sahaja patik menjelmakan dua Baju Perisai Elemen . Sekiranya tidak , sudah tentulah patik telah terbunuh tadi . "


Ahmadi menepuk bahu Stephen Akio Kenzo . " Sekarang . Marilah kita lihat pula bagaimana makhluk daripada Kelas Knight melancarkan serangan pula . "


Ahmadi memandang ke arah Aivira dan mengarahkan Aivira bersedia .


Aivira menganggukkan kepalanya dan terus sahaja bersedia .


Ahmadi memberikan isyarat kepada Putih , Paquine dan Merowran .


Seketika kemudian , Aivira dimunculkan di dalam kawasan pertarungan mereka .


Aivira dengan tenang , berubah kepada Mode Tempur Aexriecanya .


Beberapa anggota Pasukan Hybrid yang diketuai oleh Aqilah yang turut ada di situ terkejut melihat bentuk Mode Tempur Aivira .


" Unik benar betuk Mode Tempur Pahlawan Aexrieca yang satu ini . " Kata Ratu Jeullbea dengan jelas . " Apakah dia ini berasal daripada Puak Hybrid Aexrieca ? "


" Benar . Dia adalah Pahlawan Hybrid Puak Aexrieca . Bondanya , merupakan salah seorang daripada Ketua Panglima DiRaja beta yang bernama Panglima Fiinura . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Adinda perempuannya , bernama Kapten Muda Aqilah . Merupakan seorang Kapten Muda bagi Pahlawan Muda Lagenos dan juga merupakan Kapten Muda kepada Pasukan Hybrid Aexrieca . "


" Aqilah . Uniknya bentuk Mode Tempur abang awak . Tak macam kita . " Kata salah seorang rakan Aqilah . " Bentuk dia lebih menggerunkan dan menakutkan . "


Aqilah tersenyum dan menganggukkan kepalanya . " Bukan je bentuk Mode Tempur . Jenis bisa , jenis penawar dan kekuatan Sutera abang saya tu pun memang lain . "


Ketika Aivira menganyam Pedang Sutera Kembarnya , satu Zombie Knight dimunculkan di dalam kawasannya .


Zombie yang pernah mereka lawan sewaktu mereka menyelamatkan Siti Maisarah dahulu .


Gabungan Manusia dan Makhluk Mitos . Hasil evolusi Pawn yang ketiga dan terakhir .


Zombie Knight itu amat pelik dan menakutkan kerana seperti tidak memiliki kulit . Berwarna Hitam Metallic dan berlendir .

Tidak memiliki mata . Mulut yang bersaiz besar yang panjangnya daripada telinga kiri ke telinga kanan .

Mulutnya terganga memperlihatkan barisan gigi yang runcing dan berlendir .

Lidahnya pula yang seakan - akan Lipan , terjelir - jelir dan terliuk - liuk ke kiri dan ke kanan .

Mengalirkan liur yang amat menggelikan dan meloyakan . Makhluk itu merangkak seperti seekor Harimau dan berekor yang berbentuk seperti tangan .


Zombie Knight itu mendesis ke arah Aivira sambil bergerak bak seperti Harimau yang ingin menerkam mangsanya .

Air liurnya meleleh - leheh bersulamkan desisnya yang menyeramkan .


Aivira membalas desisan Zombie Knight itu sambil bersedia dengan senjatanya .


Tidak lama kemudian , Aivira dan Zombie Knighit itu berlari ke arah masing - masing sambil menjerit mengeluarkan suara mereka yang amat menakutkan dan menyeramkan .


Suara jeritan Aivira dan Zombie Knight itu telah menyebabkan puluhan Zombie yang berada di situ meluru ke arah kawasan Aivira dan Zombie Knight tadi .

Namun terhenti dek kerana Dinding Pertahanan Psikik yang dihasilkan oleh Putih , Paquine dan Merowran serta rakan - rakan mereka .


Permaisuri Fiirapi bersama dengan rakan - rakan sekutunya dan semua yang berada di situ melihat ke arah pertarungan Aivira dengan Zombie Knight itu .

Pertarungan itu berlaku dengan amat pantas , ganas dan buas .


Aivira menepis ekor lawannya dengan tenang sambil terus mengelak cakaran dan libasan lawannya yang amat buas dan liar .


Dengan pantas , Zombie Knight itu menerkam ke arah Aivira dan Aivira mengelak terkaman musuhnya dengan melompat ke udara .

Dia mendarat di belakang lawannya dan terus melibas ekor lawannya dengan kuat sehingga ekor lawannya itu terputus dan terliuk - liuk di atas tanah .


Zombie Knight itu menjerit menahan kesakitan lalu memandang ke arah Aivira dengan mulut yang ternganga luas .


Aivira menjerit memperdengarkan suara ngaumannya yang amat menakutkan .


Aqilah terperanjat mendengar suara ngauman Aivira kerana , suara ngauman Aivira kedengaran amat dominan dan lantang .

Bukan dia sahaja malah , semua anggota Pasukan Hybrid Aexrieca yang ada di situ juga turut terperanjat sama .


Zombie Knight itu menggerak - gerakkan kepalanya dengan mulut yang terbuka dan terketar - ketar memperlihatkan gigi tajamnya dan lidahnya yang meliuk - liuk dan berselimutkan lendir dan liur yang kelihatan amat meloyakan .

Ekornya yang dilibas tadi perlahan - lahan tumbuh semula . Kemudian , Zombie Knight itu menerkam ke arah Aivira semula dengan pantas .


Aivira mengelak terkaman lawannya dengan berpusing lalu , ditikamnya dahi lawannya itu dengan kuat sehingga Pedang Suteranya menembusi tengkorak lawannya .

Selepas itu , dia terus memenggal kepala lawannya dengan menggunakan sebilah lagi Pedang Suteranya .


Zombie Knight itu terdampar di atas tanah dengan kepalanya telah terpisah daripada badannya .


Selepas itu , Aivira memberi isyarat kepada Ahmadi .


Ahmadi menganggukkan kepalanya lalu melekatkan pandangannya ke arah semua tetamu mereka . " Sekarang beta dan beberapa Panglima beta akan tunjukkan bagaimanakah kepantasan semua jenis makhluk ini ketika melakukan serangan . "

Selepas itu , Ahmadi melenyapkan dirinya bersama dengan Sheila Asyikin , Maera , Siti Hawa dan Ratni dan memunculkan semula diri mereka di kawasan Aivira .

Kemudian , dia mengarahkan semua rakannya tadi menjelmakan Baju Perisai mereka .

Selepas beberapa detik kemudian , dia memberikan isyarat kepada Putih .


Putih bersama Paquine dan Merowran berserta dengan beberapa orang rakan mereka menjelmakan beberapa jenis Zombie daripada jenis Pawn , Rook dan Knight .


Sebaik sahaja semua jenis Zombie itu dimunculkan , satu pertarungan yang amat pantas berlaku .


Ahmadi dan rakan - rakannya tadi melakukan serangan yang amat pantas dan padu untuk mengelak segala serangan yang dilakukan oleh kesemua jenis Zombie itu .


" Jika beginilah pertarungan yang akan kita hadapi . Sudah tentulah . Ramai Pahlawan kita akan terkorban . " Kata Raja Eleaind dengan jelas .

Dahinya berkerut menahan rasa kerisauan .


" Namun , inilah hakikat yang kita kena sedari . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut namun , nadanya jelas berbaurkan rasa kekhuatiran yang amat ketara . " Perlulah kita membuat sesuatu dengan segera agar semua hantu ini tidak dapat masuk ke dalam kerajaan kita . "


Ahmadi dan rakan - rakanya mengelak segala serangan Zombie - zombie yang amat pantas dan liar .


Aivira dengan cekap melibaskan Pedang Kembarnya .
Kepala Zombie yang diserangnya jatuh bergolek di atas tanah .


Maera menikam kepala Zombie Rook dengan kuat sehingga Pedangnya menembusi tengkorak lawannya .

Selepas itu dengan pergerakkan yang pantas , ditariknya semula Pedangnya dan kemudian terus dipenggalnya Zombie Rook itu .


Ratni melibaskan Bilah Lembingnya dari bawah ke atas lalu , Bilah Elemen Tanah yang terhasil membelah dua Zombie Pawn dan satu Zombie Rook .


Ahmadi meluru ke arah satu Zombie Pawn lalu dipenggalnya Zombie Pawn tadi .

Selepas itu , dia menyambut tangan Sheila Asyikin yang berlari ke arahnya dan terus menghumbannya ke arah satu Zombie Knight .


Dengan kekuatan Tenaga Elemen , Sheila Asyikin telah berjaya membelah satu Zombie Knight dari arah kepala ke ekor dengan hanya sekali serangannya tadi .


" Korang berundur ! " Kata Aivira dengan lantang .


Ahmadi , Maera , Sheila Asyikin dan Ratni dengan pantas menjarakkan diri mereka .


Arahan yang diberikan oleh Aivira tadi dapat didengari dengan jelas oleh semua yang ada di situ .


" Tuanku Permaisuri . Melihat akan cara pertempuran yang ditunjukkan ini . Dengan rendah diri . Beta perlukan latihan drastik untuk meningkatkan kepantasan Pahlawan - pahlawan kerajaan beta . " Kata Raja Areel dengan jelas . "


" Bukan itu sahaja . Kita perlukan latihan pada tahap maksima . " Celah Raja Eleaind dengan tenang . " Bertarung dengan hantu - hantu ini . Perlukan pengawalan serangan pada tahap yang lebih daripada sekadar pantas . "


Aivira melemparkan sebilah Pedangnya di tengah - tengah kawasan pertempuran lalu , Pedangnya tadi bercahaya dan terus berubah menjadi Sarang - sarang Labah - labah Elemen pada permukaan tanah .

Selepas itu , dilemparkannya lagi sebilah Pedangnya di tengah - tengah Sarang Labah - labah Elemennya tadi .

Kemudian , ditemukannya penumbuknya ke tanah lalu , ribuan helaian Sutera Labah - labah keluar daripada Sarang Labah - labah tadi dan terus mengikat semua Zombie Pawn , Rook dan Knight tadi .


Puan Fiinura agak kagum dengan teknik yang dilancarkan oleh Aivira .


Aqilah dan semua rakan - rakannya juga turut kagum dengan serangan Sutera Labah - labah milik Aivira .


Semua Zombie yang telah ditangkap oleh Aivira tadi menjerit dengan suara yang amat menyeramkan .


Ratni memutarkan Lembing Elemennya di udara . Batang Lembingnya bersinar memancarkan corak flora berjalur unik dan selepas itu , dibenamkannya mata Lembingnya ke tanah .

Corak berjalur flora tadi menjalar pada permukaan tanah dan bergabung di atas teknik Sarang Labah - labah Aivira tadi .

Kemudian , akar - akar pokok melilit dan menarik ke semua Zombie itu semakin rapat ke permukaan tanah sehingga ada di antara Zombie - zombie itu yang patah anggota badan .

Namun , Zombie - zombie itu masih lagi menjerit - jerit dengan wajah yang mengerikan bersulamkan suara yang menggerunkan .


Maera dengan pantas meletakkan kedua belah tapak tangannya ke permukaan tanah lalu , ribuan duri - duri pokok keluar daripada tanah dan terus meluru ke arah semua ke semua Zombie itu .


Ahmadi dan Sheila Asyikin pula dengan pantas menghasilkan satu corak berjalur abstrak yang bersambung pada gabungan teknik Aivira dan Ratni tadi menjadikan teknik itu semakin abstrak dan rumit coraknya .


Ribuan batang - batang Ais dan Api yang tajam keluar dan terus menyerang ke semua Zombie itu .


Suara - suara ke semua Zombie itu semakin menyeramkan kerana menerima serangan daripada Ahmadi , Sheila Asyikin dan Maera .


" Saya tertarik dengan cara Raja Pawana dan Panglima - panglimanya menggabungkan teknik - teknik mereka . Kemahiran pengawalan Tenaga Elemen , Serangan Elemen dan Gabungan Serangan Elemen seperti ini , perlu untuk memastikan tahap serangan pada tahap yang tinggi . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut . " Beta akan mula mempraktikan teknik - teknik ini sebagai latihan kepada Pahlawan - pahlawan beta . "


Tidak lama selepas itu , Ahmadi , Sheila Asyikin , Maera dan Ratni melenyapkan teknik mereka .

Musuh - musuh mereka telah hancur berkecai dikerjakan mereka .

Kemudian , Ahmadi membawa mereka keluar ke tempat mereka semula .


" Bukan sahaja kita perlukan kepantasan dalam melancarkan serangan malah , kita juga perlukan Teknik - teknik serangan Elemen untuk memusnahkan ke semua askar - askar Catur Kegelapan ini . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Tidak seperti Pahlawan yang biasa . Kesemua Askar Hantu ini amat sukar untuk dibunuh . Tidaklah sama seperti kita membelah dan memenggal kepala musuh - musuh kita . "

Selepas itu dia melenyapkan Baju Perisainya . " Beta bersama para Pahlawan beta akan membunuh ke semua Askar - askar Catur Kegelapan itu . Tuanku Permaisuri bersama para Raja dan Ratu sekalian , segeralah menuju ke Ruang Pencerapan Minda . Kita akan berbincang mengenai akan perperangan ini . "


" Biarlah Bonda bersama semua yang berada di sini melihat bagaimana anakanda dan para Pahlawan anakanda membunuh ke semua membunuh askar - askar hantu ini . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut .


" Benar Raja Pawana . Biarlah beta sekalian melihat akan bagaimana caranya tuanku dan para Ketua Panglima tuanku ini membunuh kesemua makhkuk ini . " Kata Raja Landlack dengan jelas . " Sedikit sebanyak . Dapatlah ia membantu untuk beta sekalian mencari ilham untuk menewaskan kesemua musuh - musuh kita . "


" Ampun beribu - ribu ampun . Sembah beta harap diampun . " Celah Sheila Asyikin dengan jelas dan lembut . " Cara yang beta berdua dengan para Panglima DiRaja gunakan ini , adalah sesuatu yang amat berlainan . Tidaklah sama seperti yang selalu kita gunakan . "


" Siapakah yang memikirkan akan cara serangan ini itu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Apakah Raja Pawana yang memikirkannya ? "


Sheila Asyikin tidak menjawab tetapi memandang ke arah Ahmadi yang sedang menggaru kepala dengan wajah yang bersahaja .


" Kerap jugalah , beta mendengar daripada buah mulut para Pahlawan dan rakyat jelata . Raja Pawana dan Puteri Pawaka memang seorang yang sukar diduga akan cara serangan mereka . " Kata Ratu Jeullbea dengan tenang . " Malah , Tuanku Permaisuri Fiirapi juga sering bercerita bahawa , Tuanku berdua bersama dengan para Ketua Panglima tuanku , merupakan sekumpulan yang melakukan pekerjaan yang sangatlah penting di Dunia Manusia . Tunjukkanlah kepada beta sekalian akan teknik yang akan Tuanku berdua gunakan . "


" Benar apa yang diperkatakan oleh Ratu Jeullbea itu . Telinga beta juga telah lali dengan segala pujian yang melambung akan mengenai Tuanku berdua . " Celah Raja Taduka pula dengan jelas . " Buktikanlah segala pujian itu bukannya hanya cakap kosong sahaja . "


Tersenyum Puteri Sitaju mendengar kata - kata Raja Taduka itu .

Manakala Putera dan Puteri mereka pula saling berpandangan kerana , mereka agak tidak menyenangi akan kata - kata Raja Taduka itu .


Sedikit terjentik perasaan Permaisuri Fiirapi dengan kata - kata yang dilontarkan oleh Raja Taduka .

Malah , Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah juga turut terasa sama .


Ahmadi tersenyum . " Jika beta tunjukkan kepada Tuanku semua akan bagaimana caranya . Apakah Tuanku Raja Taduka akan akur pada titah beta dan Puteri Pawaka selaku Raja dan Puteri kepada Kerajaan Lagenos demi menjaga keselamatan seluruh rakyat jelata dan juga perhubungan dengan kerajaan sekutu kita ? "


Sedikit berubah wajah Raja Taduka mendengar pertanyaan Ahmadi . " Bergantung kepada cara Tuanku . "


Ahmadi tersenyum lalu merapatkan bibirnya ke telinga Siti Nursamawi dan membisikkan sesuatu .


Siti Nursamawi agak terkejut mendengar permintaan Ahmadi lalu menggelengkan kepalanya .


Dengan bersahaja Ahmadi mencubit pipi Siti Nursamawi manakala Sheila Asyikin pula menendang kaki Ahmadi dengan bersahaja dan manja .


Selepas itu , Ahmadi memanggil semua rakannya untuk berbincang .


Kelihatan Stephen Akio Kenzo berpeluk tubuh lalu berkata sesuatu dan menganggukkan kepalanya lalu menunjuk ke arah Ahmadi .

Selepas itu , Sheila Asyikin pula berkata - kata dengan gerak bahasa tubuhnya yang manja .

Ahmadi menarik telinga Sheila Asyikin dengan manja lalu Siti Nursamawi memukul bahu Ahmadi . Dia berkata sesuatu kepada Siti Nursamawi dengan senyumannya .

Tidak lama selepas itu , semua rakan Ahmadi tersenyum dan melagakan penumbuk mereka .


" Baiklah . Beta bersama dengan semua para Ketua Panglima beta akan tunjukkan kepada Tuanku semua . " Kata Ahmadi sambil tersenyum .


Selepas beberapa lama kemudian , selepas segala persediaan telah pun dilakukan , Ahmadi menjelmakan Tujuh biji Mutiara berwarna Merah , Jingga dan Kuning pada dahi Siti Nursamawi .


Siti Nursamawi mula menjelmakan begitu banyak serpihan - serpihan senjata api yang mula tersusun menjadi satu senjata api berat .


Ahmadi tertawa melihat Senjata Api Elemen yang dijelmakan oleh Siti Nursamawi lalu mengangkatnya .


Siti Maisarah mengecilkan matanya melihat ke arah Ahmadi yang sedang bergaya sambil mengangkat Senjata Elemennya .

Selepas itu dia , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah menepuk dahi mereka .


Permaisuri Fiirapi kehairanan melihat tindak - tanduk Siti Maisarah , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah itu . " Kenapa anakanda berempat berkelakuan sebegitu ? Senjata Elemen apakah yang dijelmakan oleh Puteri Semarak Api itu ? "


" Bonda . Senjata Elemen itu adalah sejenis senjata api yang digunakan di dalam Agensi Pertahanan di Dunia Manusia . " Balas Hagia Sofea dengan lembut . " Senjata itu mampu melepaskan butiran peluru sebanyak 2000 sehingga ke 6000 per minit . "


" Dan . Perusahaan salah seorang Ketua Panglima adinda Pawana yang merupakan seorang yang pakar dalam semua cabang Sains itu juga , adalah seorang pakar Teknologi Persenjataan . " Kata Siti Khumairah pula dengan jelas . " Perusahaannya itu telah berjaya mencipta senjata yang sama dan telah meningkatkan daya keupayaan senjata itu . "


" Awak biar betul . Ni bukan gila dah ni . Ni dah tahap hilang akal dah ni . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan nada yang jelas berbalutkan keterujaan sambil mengangkat dan membelek Senjata Elemen yang dijelmakan oleh Siti Nursamawi itu . " Macam mana awak boleh terfikir nak satukan dua senjata jadi macam ni ? "


Siti Nursamawi tertawa kecil . " Ini Gatlingun Vulcan Volcano aku . Gatlingun 2V . Kaliber dia , sembilan milimeter . Variable , 2000 hingga 7000 rpm . Halaju muncung , lebih kurang 3700 ft/s . Jarak tembakan , 1000 meter . Tapi aku masih tak puas hati lagi . Aku cadang nak tingkatkan lagi keupayaan senjata ni . "


" Yang atas ni apa ? " Tanya Aivira lalu membelek satu alat yang terletak pada bahagian atas Gatlingun 2V Elemen miliknya .


" Element Launcher . Akan terakftif automatik nanti bila Tenaga Elemen kau yang kau guna nanti dah penuh kat situ . " Balas Siti Nursamawi dengan jelas .


" Apa tunggu lagi ? ! " Tanya Muniandy dengan jelas sambil tersenyum . " Kita redah jelah ! "


Ahmadi membawa semua rakannya untuk memasuki kawasan kesemua jenis Zombie itu sambil dia menghubungi Putih , Paquine dan Merowran .


" Korang gunakan Tenaga Elemen Warna dan Cahaya korang semaksimum yang mungkin . " Kata Ahmadi dengan jelas sambil dia membuka kesemua Pintu Tenaga Elemennya sehingga setiap helaian rambut dan warna matanya bertukar menjadi Biru , Biru Muda , Putih dan Perak .


Begitu juga dengan Sheila Asyikin . Setiap helaian rambut dan warna matanya bertukar menjadi Merah , Kuning dan Jingga .


Manakala rakan Ahmadi yang lain , warna rambut mereka hanya sedikit sahaja yang diseliputi dengan Elemen Warna dan Cahaya mereka kerana , Pintu Tenaga Elemen Warna dan Cahaya mereka masih belum terbuka semuanya .

Hanya warna mereka sahaja yang telah berubah memancarkan cahaya Elemen Warna dan Cahaya mereka .


Ahmadi memberikan isyarat kepada pasukan yang diketuai oleh Putih .


Putih dengan tenang memberikan isyarat kepada setiap anggota pasukannya yang menghasilkan Dinding Psikik itu .


Sebaik sahaja Ahmadi dan rakan - rakannya dijelmakan ke dalam kawasan ke semua Zombie itu , Zombie - zombie itu berlari ke arah Ahmadi dan rakan - rakan Ahmadi dengan pantas dan liar bersama ngauman yang amat mengerikan .


" Tembak ! ! ! " Kata Ahmadi dengan lantang .

Selepas itu , dia dan rakan - rakannya melepaskan tembakan mereka .


Bunyi yang dihasilkan oleh Gatlingun Vulcan Volcano yang dihasilkan oleh Siti Nursamawi itu terlalu bingit .

Berdentam - dentum dan memekakkan telinga .


Ahmadi dan rakan - rakannya tertawa sambil terus melepaskan tembakan .


Satu Grenade Elemen terlancar daripada Gatlingun 2V yang digunakan Ahmadi .


" ' Woooohoooo ' ! " Jerit Ahmadi dengan riang sambil menahan tujahan yang terhasil daripada terlancarnya Grenade Launcher tadi .


Sekali lagi bunyi berdentum kedengaran . Kali ini giliran Muniandy pula . " Itu daripada saya ! Makhluk bangsat ! "


Terundur Siti Hawa kerana tujahan Grenade Elemennya . Senyuman lebarnya terukir di bibirnya sambil dia terus melepaskan tembakan .


Bunyi Gatlingan 2V itu terlalu bingit dan memekakkan telinga .

Bertalu - talu tanpa henti . Bukan sahaja Peluru Elemen malah , Grenade Elemen juga bersahutan .


Sheila Asyikin menahan tubuhnya yang kecil sambil tertawa melepaskan tembakkan dan Grenade Elemennya .


Ke semua Zombie itu tidak dapat bergerak dengan lebih jauh kerana diserang tanpa henti oleh Ahmadi dan rakan - rakannya .

Habis hancur berkecai tubuh - tubuh Zombie itu terkena serangan yang dilancarkan .


" Selama beta berada di medan perperangan . Inilah kali pertama beta melihat . Senjata Elemen yang mampu melepaskan tembakan tanpa henti sebegini . " Kata Raja Eleaind dengan jelas . " Walaupun ia sesuatu yang diluar dugaan namun , Senjata Elemen ini dapat menewaskan semua makhluk itu . "


Raja Taduka hanya mencebik bibir dengan geram yang mengigit luar dan dalam tubuhnya .

Begitu juga dengan Puteri Sitaju .


" Memang layaklah Raja Pawana dan Puteri Pawaka menerajui Kerajaan Lagenos dan menjadi Raja kepada Kerajaan Bersekutu . " Kata Raja Areel dengan jelas .


Selepas beberapa lama kemudian , Ahmadi dan rakan - rakannya menghentikan serangan mereka .

Asap dan debu berterbangan ke setiap penjuru kawasan yang dikepung oleh Dinding Psikik itu .

Kemudian , Ahmadi mengajak semua rakannya untuk bergerak ke depan dengan perlahan .


Sheila Asyikin mengarahkan agar Putih melenyapkan Dinding Psikik itu .


Seketika kemudian , asap dan debu mula menghilang bersama hembusan angin .

Memperlihatkan sisa - sisa Zombie yang hancur di atas permukaan tanah .


Siti Nursamawi melenyapkan Senjata Elemen mereka .


Ahmadi dengan tenang , mengapungkan dirinya dan terbang masuk ke dalam salah satu kontena daripada tiga kontena itu .

Setelah buat beberapa lama kemudian , Ahmadi keluar daripada Kontena yang ketiga sambil mengapungkan sejenis alat yang berbentuk seperti tengkorak daripada seekor haiwan namun , diperbuat daripada Kristal berwarna Hitam .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Di dalam sebuah ruang yang agak besar dan luas , satu ruang yang dihias dengan kemas dan cantik , para pemimpin bersama dengan para Pahlawan mereka telah pun menunggu ketibaan Ahmadi dan rakan - rakan Ahmadi .


" Puteri Merah Bara , beta ingin bertanya . " Kata Raja Areel dengan jelas dan tenang . " Apakah peranan atau , apakah pekerjaan yang dilakukan oleh Raja Pawana dan Puteri Pawaka di Dunia Manusia ? "


" Ampun Tuanku Raja Areel . Raja Pawana adalah seorang Ketua satu kumpulan Penyiasatan yang terkenal di Dunia Manusia . Puteri Pawaka pula adalah pembantunya . Manakala , Ketua Panglima DiRaja yang bersamanya tadi , ada yang merupakan anggota kumpulan itu dan ada juga yang merupakan Kapten satu pasukan keselamatan di Dunia Manusia . " Kata Siti Maisarah dengan lembut .


" Apakah telah banyak misi yang telah berjaya mereka sempurnakan ? " Tanya Raja Landlack pula . " Ceritakanlah sedikit kehebatan kumpulan itu . Sementara kita semua menunggu ketibaan Tuanku Pawana . "


Hagia Sofea tersenyum . " Beta bereempat juga adalah merupakan anggota satu Agensi Penyiasatan Rahasia di bawah kerajaan Dunia Manusia . Sistem pertahanan penyiasatan ini , tidak pernah terkalahkan . Sehinggalah , Agensi pertahanan patik bereempat itu , telah ditembusi oleh Kumpulan Penyiasatan Raja Pawana . "


Raja Taduka tersengih . " Kumpulan Penyiasat menyasarkan Agensi Penyiasat . Seperti pemberontak sahaja . "


" Janganlah salah faham Raja Paduka . Sebenarnya , Agensi Penyiasatan beta berempat itu , ingin menyiasat identiti sebenar mereka kerana , sering melakukan misi bersama . Ia adalah penting untuk memastikan keselamatan dan kedaulatan negara terjamin dan terkawal . Akan tetapi , tidak pernahlah mereka mendedahkan identiti mereka kerana , mereka mengenakan satu persalinan yang tersendiri dan menutup wajah mereka . Juga menyamarkan suara mereka . "


Semua yang berada di situ saling berpandangan dan tersenyum .


" Ketua kepada Agensi Penyiasatan itu , adalah merupakan ayah kepada beta beradik . Antara Pembantu - pembantunya pula ialah ayah kepada Puteri Psikik Bara dan ayah kepada semua para Ketua Panglima DiRaja Raja Pawana dan Puteri Pawaka . "


" Bagaimanakah Tuanku Puteri bereempat tahu akan , identiti mereka ? " Tanya Ratu Jeullbea dengan lembut .


" Betalah yang mula - mula sekali mengesyaki , bahawasannya , merekalah Kumpulan Penyiasatan itu melalui gerak bahasa tubuh mereka . Beta telah menyiasat dan menggunakan cara manipulasi fikiran . Beta sasarkan kepada Puteri Pawaka . " Balas Siti Khumairah dengan lembut . " Perasaan marahnya telah menyebabkan , penutup wajahnya terbakar dan menyerlahkan wajahnya . Dan selepas itu , patik telah memberitahu perkara sebenar . Dan , akhirnya . Selepas beberapa pergaduhan kecil . Pasukan Agensi Penyiasatan yang dianggotai oleh beta bereempat telah mengeeratkan kerjasama dengan kumpulan Penyiasatan Raja Pawana demi keselamatan di Dunia Manusia dengan , berkongsi segala maklumat . "


" Apakah pula pekerjaan yang dilakukan oleh Raja Pawana dan Puteri Pawaka berserta semua Pahlawan DiRajanya itu untuk menyamarkan kegiatan mereka ? " Tanya Raja Landlack .


Ahmadi bersama para rakannya memasuki ruangan itu lalu dia melabuhkan punggungnya di atas kerusi .

Matanya menjamah semua Raja Kerajaan Bersekutu yang duduk mengelilingi sebuah Meja bulat yang diperbuat daripada campuran Kristal dan Mutiara .

Berdiri di belakang mereka adalah Ketua Panglima DiRaja kerajaan masing - masing .

Manakala selebihnya duduk di atas Kerusi yang telah disediakan .


Ahmadi menjelmakan ukiran Tengkorak Kristal Hitam di tengah - tengah Meja yang diukir indah itu . " Apakah Tuanku semua telah bersedia ? Kristal ini mengandungi pesanan daripada Raja Darkhtala . Jika telah bersedia , perkenankanlah beta untuk mengaktifkannya . "


Permaisuri Fiirapi menganggukkan kepalanya dan memberi isyarat kepada Ahmadi untuk mengaktifkan Kristal Hitam yang berupa Tengkorak itu .


Tengkorak itu mengeluarkan satu Letusan Cahaya sebaik sahaja Ahmadi mengaktifkannya .


" Aku tahu . Kau akan . . . " Kata suara Raja Darkhtala yang terkeluar daripada Tengkorak Kristal Hitam itu . Namun , Ahmadi menutupnya semula .


" Kenapakah ditutup wahai Raja Pawana ? " Tanya Raja Eleaind dengan nada yang berbalutkan kehairanan .


" Apakah Tuanku semua boleh biasakan diri dengan pertuturan rakyat jelata ? " Tanya Ahmadi dengan lembut .


" Jika itulah bahasa yang digunakan oleh Raja Darkhtala itu , tidaklah beta sekalian punya pilihan lain lagi melainkan akan mendengarkannya . " Balas Raja Eartha dengan tenang dan jelas .


Kata - kata Raja Eartha itu juga dipersetujui oleh semua pemimpin Kerajaan Bersekutu yang berada di situ .


Ahmadi mengeluh dan kemudian , dia mengaktifkan semula Tengkorak Kristal itu .


" Aku tahu . Kau akan aktifkan Kristal ni sebab , kau dah takde pilihan lain lagi . " Kata Raja Darkhtala dengan suaranya yang menyeramkan . " Aku respek kau sebab , kau dah tak jadi pengecut . "


Semua yang berada di situ mendiamkan diri mereka dan menumpukan segala perhatian mereka .


" Dua orang Ketua Panglima DiRaja aku , dah berikan segala maklumat kau dan semua kawan kau . Aku tak sangka . Lelaki yang nampak bodoh macam kau ni , jadi Raja kat dunia ni . " Kata Raja Darktala itu dengan tawa yang kecil . Persis menyindir . " Kau dengan Sheila , seorang Pemilik Kedai Kek je . "


Berkerut sedikit wajah Ahmadi tatkala mendengar kata - kata Raja Darkhtala itu .

Hatinya mula tertanya - tanya . Bukan dia sahaja . Semua rakannya juga turut berasa sama sepertinya .


" Muniandy , pemilik Restoran Tradisional dan Buahan tempatan . Aivira , Guru Tari . Maera dan Naera , seorang Guru Seni dan Guru Tari . Siti , Adam , Hawa dan Ratni pula . Kapten Pasukan Keselamatan Elit Khas Pulau Biru dan merupakan Penembak Tepat . Siti Aisyah , Mandy Chong Wei Tze dan Nurzahirah pula . Sekadar pelajar sekolah menengah . Nurzaharah , seorang yang takde apa - apa pencapaian . " Kata Raja Darkhrala itu dengan jelas sambil tertawa kecil . " Stephen Akio Kenzo je yang ada kelayakan tapi itu pun , tak tahu nak gunakan kelebihan yang dia ada . "


" Siapa si celaka ni ? " Tanya Aivira dengan perlahan .


" Si Celakalah . " Balas Maera juga dengan perlahan .


" Malang betul Kerajaan Lagenos dan kerajaan bersekutu kau sebab , dapat kau jadi Raja dan kawan - kawan kau tu jadi Ketua Panglima DiRaja untuk diorang . " Kata Raja Darkhtala itu lagi . " Aku nak kau ingat ni . Aku kenal korang semua . Bila - bila masa aku boleh porak - porandakan kehidupan korang . Sebab apa . Aku dan Pembantu aku pun . Sama macam korang . Manusia dan , tinggal kat Pulau yang sama dengan korang . "


Ahmadi hanya tersengih dengan reaksi wajah semacamnya lalu menggaru kepalanya yang tidak gatal .


" Kita akan bermain Catur Kegelapan ni . Tak macam Catur biasa . Catur ni , Catur berwarna Hitam akan menyerang dulu . " Kata Raja Darkhtala itu lagi . " Pawn aku . Ada tiga jenis . Yang berjalan , yang merangkak dan yang merayap macam Ular . Diorang akan makan dan minum darah korang semua untuk berevolusi . "


Kesemua yang berada di situ saling berpandangan sesama mereka .


Stephen Akio Kenzo memejamkan matanya sambil berpeluk tubuh di atas kerusinya .


" Lepas semua Pawn tu dah kenyang dengan darah korang . Pawn tu akan berevolusi jadi Rook . Rook aku tu pun . Akan hauskan darah segar korang semua dan akan berevolusi Jadi Knight . " Kata Raja Darkhtala itu dengan jelas . " Knight tu pun akan terus laparkan darah korang . Tapi , berhenti daripada berevolusi . "


Ahmadi mengeluh lalu menyandarkan tubuhnya di penyandar kerusinya .


" Bishop . Bishop aku ada lima jenis . Masih laparkan darah korang . " Kata Raja Darkhtala itu lagi . " Pandailah - pandailah korang tengok sendiri nanti . Sebab , Bishop aku , ada lima jenis . Lambat - laun nanti , korang akan lihat dengan mata korang semua sendiri . "


" Dia macam nak mainkan kita je . " Kata Adam dengan jelas .


Siti Hawa memukul bahu Adam dengan agak kuat dan menyuruh Adam agar tidak berbuat bising .


Adam hanya menganggukkan kepalanya .


" Queen . Ada banyak . Dan , Pembantu aku adalah Ketua segala Buah Queen aku . " Kata Raja Darkhtala itu lagi . " Dan aku adalah King . Kalau kau nak tamatkan permainan ni , kau kena tewaskan aku . "


Ahmadi menganggukkan kepalanya dengan perlahan .


" Ada dua cara nak tamatkan permainan ni . Pertama . Kau datang kat aku dan mengakui akan aku adalah Raja kau . Tapi aku tahu . Kau takkan buat macam tu . " Kata Raja Darkhtala itu dengan jelas . " Yang kedua . Kau kena tewaskan aku . Itu pun kalau kau berani . "

Kemudian , Raja Darkhtala itu tertawa besar . " Aku risau tangan kau kudung je . Tak dapat nak buat Kek lagi . "


" Saya dah faham dengan maksud Didie pasal Catur Kegelapan ni . " Kata Ratni dengan lembut . " Kita bukan je berperang dengan Manusia dan Makhluk Mitos . Tapi dengan Zombie sekali . Emosi dan mental kita pun memang akan berperang sekali . "


" Aku tak kisahlah . Macam mana bentuk buah Catur kau . Tapi aku nak ingatkan kau . Pasela pun takkan dapat tolong korang sebab , Pegawai Elit dan Pegawai tahap tertinggi Pasela pun dah ramai menyebelahi aku . " Kata Raja Darkhtala itu jelas dan terang lalu tertawa . " Persiapkan diri korang . Jangan susahkan aku nak korek kubur banyak - banyak . Terutamanya untuk bapa kau . "

Selepas itu , Raja Darkhtala itu ketawa berdekah - dekah . " Kau tu dahlah takde mak . Kalau bapa kau mati nanti . Jadi yatim piatu pula kau . Kau ingat . Mak angkat Bangsa Mitos kau tu nak sangat ke kat kau ? Dia nak gunakan kau je untuk kepentingan Kerajaan dia . "


Meletus perasaan amarah Ahmadi selepas mendengar kata - kata Raja Kegelapan itu .

Dengan renungan mata yang tajam , dia bingkas berdiri dan ingin menghempas Tengkorak Kristal itu .


Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan pantas menghalang Ahmadi daripada berbuat demikian .


Ahmadi berjalan keluar daripada ruang itu dan Sheila Asyikin meminta agar Siti Nursamawi menemani Ahmadi . Namun , Ahmadi menyuruh agar Siti Nursamawi tetap berada di situ .

Selepas itu , Ahmadi memberikan Buah Catur King kepada Sheila Asyikin .


Kemudian , Sheila Asyikin menggantikan tempat Ahmadi dan mengajak Siti Nursamawi duduk rapat di sisinya .


Rakan - rakan Ahmadi saling berpandangan .


" Kalau saya kena sindir macam tu pun . Saya akan marah . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan perlahan .


" Semua anak pun akan marah Steph . Raja keparat ni dah sentuh privasi dia . " Balas Naera dengan lembut .


Wajah Nurzahirah juga berubah tatkala mendengar sindiran terhadap Ahmadi tadi dan agak terpukul dengan tindak balas Ahmadi .


" Awak semua tunggu dan dengar kat sini . " Kata Nurzahirah dengan lembut lalu mengajak Nurzaharah agar mengejar Ahmadi .


Wajah Siti Maisarah juga berubah dan dengan lembut , Permaisuri Fiirapi menggenggam tangannya .


Siti Khumairah dan Hagia Sofea pula saling berpegangan tangan .


Siti Nurjannah pula memeluk bahu Siti Khumairah dan Hagia Sofea .


" Kau masukkan Buah Catur yang aku bagi kat kau tu kat atas Tengkorak tu . Lepas tu , dengan rasminya . Permainan ni akan bermula . " Kata Raja Darkhtala itu dengan jelas .


Sheila Asyikin meletakkan Buah Catur King yang diberikan oleh Ahmadi kepadanya tadi di hadapannya . " Apakah buah fikiran daripada Tuanku semua ? Bersediakah Tuanku sekalian untuk berperang ? Perang yang akan diketuai oleh Raja Pawana dan beta . Yang akan diketuai oleh para Pahlawan DiRaja beta berdua . Perang yang juga akan diketuai oleh Tuanku sekalian . Muktamadkan keputusannya di sini . Dan . Keputusan beta adalah berpandukan daripada keputusan Tuanku sekalian . "


" Apakah yang membuatkan Tuanku Puteri fikir . Raja Pawana akan bersetuju dengan apa saja keputusan Tuanku ? " Tanya Raja Taduka dengan jelas . " Bagaimana jika cadangan Tuanku ingin meneruskan perperangan ini sedangkan Raja Pawana berkehendakkan , pelawaan Kerajaan Darkhtala ini tidak diendahkan . "


" Benar apa yang dikatakan oleh Raja Taduka itu . " Celah Puteri Sitaju dengan agak pantas . " Tidakkah ia akan hanya membawa kepada kekeliruan kepada semua . "


Ratu Jeullbea ingin menjawab namun , dihalang oleh Permaisuri Fiirapi kerana Sheila Asyikin mengangkatkan sedikit tangannya ke arah Ratu Jeullbea .


" Raja Pawana dan beta telah kerap dan telah rela menumpahkan darah sendiri demi keselamatan rakyat dan keselamatan kerajaan ini dan kepada kerajaan bersekutu . Sebelum ditabalkan menjadi Raja dan Puteri kepada Kerajaan Lagenos , Raja Pawana dan beta juga telah banyak membantu akan kerajaan ini dan juga kerajaan bersekutu dengan memenangi pelbagai serangan daripada musuh . " Kata Sheila Asyikin dengan jelas dan agak lantang nada suaranya . " Sedangkan Tuanku Raja Taduka dan Puteri Sitaju hanya banyak berdiam diri jika hendak dibandingkan dengan kekerapan Tuanku berdua menghantar sebarang bantuan ketenteraan . "

Selepas itu , dia meletakkan Buah Catur King itu berdekatan dengan Tengkorak Kristal berwarna Hitam itu . " Beta mengenali Raja Pawana itu lebih dalam daripada kekanda beta berdua sendiri mengenalinya . Segala perit dukanya . Segala suka dan tawanya . Jika kalian semua mengenalinya melalui perwatakan , personalitinya dan hati budinya . Beta mengenalinya melalui cerita daripada mata , hati dan perasaannya . "

Selepas itu , dipandangnya wajah Raja Taduka dan Puteri Sitaju . " Pada hari pertabalan Raja Pawana dan beta . Tuanku bonda Permaisuri , Raja dan Ratu yang hadir mencemar duli di sini telah menjadi saksi . Mahkota Legenos yang memilih untuk menghiasi kepala Raja Pawana dan beta . Jika Tuanku Raja Taduka dan Puteri Sitaju punya keberanian , cuba rampasnya daripada Raja Pawana dan beta . "


" Di hadapan semua Raja dan Ratu daripada kerajaan yang bernaung di bawah Kerajaan Lagenos . Beta akan adakan satu majlis pertabalan untuk Puteri - puteri beta daripada Dunia Manusia untuk meneruskan pemerintahan beta . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .


" Dengan nama Yang Maha Menyaksikan segala . Beta . Ratu Jeullbea , pemerintah Kerajaan Hoansen . Menyokong penuh cadangannya Permaisuri Fiirapi . " Kata Ratu Jeullnea dengan lembut . " Bukanlah beta menjilat dan bukan juga bermuka - muka . Beta ingin menumpang kemuliaan Manusia sebagai Khalifah yang telah dinukilkan di dalam kitab suci yang terpelihara sehingga runtuhnya dunia yang fana . "


" Beta . Raja Landlack . Pemimpin Kerajaan Bumire . Juga sehaluan dengan Ratu Jeullbea . " Kata Raja Landlack dengan jelas dan tenang . " Beta juga ingin menumpang akan rezeki dan tuah yang dikurniakan oleh Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang melalui Kerajaan Lagenos yang bertuah . "


" Yang baik . Yang jahat . Akan berada di mana - mana . Baik di Dunia Manusia atau di Dunia Mitos . Yang baik , kita turuti . Yang jahat kita hindari . " Celah Raja Areel pula dengan jelas . " Beta . Raja Areel . Pemimpin Kerajaan Awana . Mempersetujui akan pertabalannya Puteri - puteri Lagenos selaku penyambung legasi Kerajaan Lagenos dan Kerajaan Bersekutu . "


Beberapa pemimpin kerajaan bersekutu yang lain juga senada dengan hasrat Permaisuri Fiirapi untuk menabalkan ' anak - anak ' angkatnya daripada Dunia Manusia sebagai waris , penerus dan penyambung Kerajaan Lagenos dan Kerajaan bersekutu .


" Puteri Pawaka . Kita telah sedia maklum . Kita tidak ada pilihan yang lain selain daripada bermain Catur Kegelapan ini . Janganlah risau dan khuatir . Beta sekalian tetap akan berada di belakang kerajaan Tuanku Puteri Lagenos untuk mempertahankan kedaulatan kerajaan kita . " Kata Raja Eleaind dengan tenang . " Dengan kecerdasan Tuanku Raja Pawana , Tuanku Puteri dan semua Ketua Panglima Pahlawan DiRaja Lagenos . Kita akan tempuhi dan harungi keadaan ini . "


" Semenjak Tuanku Raja Pawana dan Tuanku Puteri Pawaka menjadi Raja dan Puteri Lagenos yang mengeratkan lagi segala kerjasama di antara kita . Beta mengakui . Kerajaan beta sekalian lebih terurus dan lebih tersusun . Keadaan rakyat jelata juga semakin baik . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut dan tenang . " Sistem Pertahanan dan Serangan juga semakin bertambah kukuh . Semua yang berada di sini menjadi saksi beta . Yang Maha Melihat segala menjadi saksi beta . Tidaklah beta akan sesekali keluar daripada naungan Kerajaan Lagenos . "


" Aktifkan Tengkorak Hitam ini . Pasanglah Catur King itu . Biar Raja Kegelapan itu tahu . Kita bukanlah pengecut seperti yang disangkakannya . " Kata Raja Areel dengan nada yakinnya . " Jika itulah yang Raja Celaka itu inginkan . Kita berikan dia satu perang yang bertunjangkan Cahaya yang menerangi seisi alam maya . Yang Maha Adil akan sentiasa berada sisi kita . "


Dengan tenang , Sheila Asyikin meletakkan Buah Catur King itu di atas Tengkorak yang diperbuat daripada Kristal Hitam itu .

Selepas itu , satu Letusan Cahaya terpancar dan kemudian , Tengkorak itu ternganga dan terapung lalu hilang daripada pandangan mata bersama kerlipan cahaya yang berkelipan bersulamkan pancaran cahaya dan jalur yang berwarna kehitam - hitaman .


Ahmadi duduk di dalam Taman DiRaja berdekatan dengan kawasan tempat mereka mencanang keputusan .

Dia mengeluh . Perasan marah dan geramnya masih menjalar dalam dirinya .

Rasa kecil hatinya juga mula terbit di dalam sanubarinya . Dia menoleh ke belakang kerana bahunya disentuh oleh Nurzahirah .


Nurzahirah duduk rapat di sisi kanan Ahmadi manakala Nurzaharah pula duduk di sisi kiri Ahmadi .


" Pakcik okeylah . Cuma tiba - tiba je marah tadi . " Kata Ahmadi dengan lembut .


" Tahu . Rara risau je . Nanti pakcik minum racun . " Balas Nurzahirah dengan bersahaja nadanya . " Tak pun . Pergi jumpa Raja Kegelapan tu sorang - sorang . "


" Takkanlah pakcik nak minum racun pula . " Kata Ahmadi lalu dicubitnya pipi Nurzahirah . " Pakcik tak gila lagi nak pergi jumpa Raja Kegelapan tu sorang - sorang . Biar pun pakcik boleh buat macam tu . "


" Siapa tahu . Takde tahu . " Kata Nurzaharah pula . " Orang gila . Tak tahu gila . Kakak cakap . "


Tertawa kecil Ahmadi mendengar kata - kata Nurzaharah .


" Jangan risaulah . " Kata Ahmadi lalu dipeluknya lembut bahu Nurzahirah dan Nurzaharah .


" Pakcik takut tak ? " Tanya Nurzahirah dengan lembut . " Perang ni . Bukan perang biasa . "


" Mestilah pakcik takut . " Balas Ahmadi lalu dikucupnya kepala Nurzahirah .


" Pakcik kuat . " Kata Nurzaharah pula dengan tenang . " Takut ? "


Ahmadi tertawa kecil lalu dikucupnya pula kepala Nurzaharah . " Itu salah satu rahsia pakcik kenapa pakcik boleh ada kat tahap macam ni . "


" Takut boleh jadi kuat ? " Tanya Nurzaharah dengan lembut .


" Kepada Raja dan Ratu sekalian . Sudilah kiranya kalian semua mencemar duli bersama beta ke Balai Himpun Lagenos . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Ada beberapa perkara yang perlu untuk diperhalusi dan dibincangkan bersama . "


Ratu Jeullbea bersama rakan - rakan seangkatannya menganggukkan kepala mereka .


Permaisuri Fiirapi memandang ke arah Raja Taduka dan Puteri Sitaju . " Bagaimanakah pula halnya dengan Tuanku berdua ? "


" Beta dan Puteri Sitaju akan berangkat pulang ke Istana . " Balas Raja Taduka dengan jelas . " Putera dan puteri beta akan menjadi wakil beta . "

Selepas itu , dia dan Puteri Sitaju berlalu pergi meninggalkan tempat itu .

Meninggalkan Putera dan Puteri mereka .


Permaisuri Fiirapi mengeluh lalu menggelengkan kepalanya dan kemudian , dia memandang ke arah Raja dan Ratu yang menjadi sekutu kepada kerajaannya . " Beta dengan rendah diri , meminta ampun dan maaf atas segala apa yang dicetuskan oleh Raja Taduka tadi . "


Ratu Jeullbea memegang bahu Permaisuri Fiirapi dengan lembut sambil tersenyum .


Permaisuri Fiirapi memandang ke arah Sheila Asyikin . " Puteri Pawaka . Bawalah Panglima DiRaja anakanda menemani akan Raja Pawana . Tenangkanlah dan tenteramkanlah dirinya . "

Selepas itu , dia berdiri dan perbuatannya itu disusuli oleh rakan - rakan yang sejawatan dengannya .

Kemudian , dipandangnya dan dipegangnya bahu Siti Maisarah " Anakanda akan mengiringi bonda . "

Selepas itu , dia menitahkan agar perjumpaan itu bersurai .

Hanya dia , Siti Maisarah dan Raja dan Ratu daripada kerajaan yang bernaung di bawah Kerajaan Lagenos serta Putera dan Puteri Raja Taduka dan Puteri Sitaju sahaja yang akan meneruskan satu perbincangan yang lain di tempat yang telah disebutkannya tadi .


Segala Pahlawan yang turut diundang ke perjumpaan itu dijemput untuk menjamu sedikit hidangan sebelum berangkat pulang sementara menunggu berakhirnya pertemuan segala pemimpin itu .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Raja Darkhtala itu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dan memandang ke arah pembantunya . " Sediakan semua Pawn , Rook dan Knight untuk serangan yang seterusnya . "


Pembantu kepada Raja Darkhtala itu menganggukkan kepalanya . " Kat Dunia Manusia pula ? "


" Mulakan Misi Lantera . " Kata Raja Darkhtala dengan jelas .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience