Tiga hari sebelum menjelangnya Ramadhan . Para penduduk di kawasan Perumahan Kampung Moden yang bernama Kampung Tasik Biru , menjalani hari - hari mereka dengan sederhana walaupun , saban hari mereka bagaikan dihimpit dengan tekanan - tekanan yang diberikan oleh masyarakat yang menyisihkan mereka .
Tekanan semakin terasa sebaik sahaja Dato ' Sri Panglima Jentayu , selaku Pemimpin nombor satu Dunia Manusia , meletakkan jawatannya .
Desakan demi desakan yang diterimanya daripada Parti Politik yang berhaluan kiri yang majoriti Anti - Freak telah menyebabkannya untuk meletakkan jawatan .
Termasuklah desas - desus yang panas yang mengatakan bahawa , perang akan tercetus yang kononnya didakwa akan dimulakan oleh Golongan Freak yang ' pernah ' bekerja di bawah Agensi Pertahanan dan Keselamatan .
Walaupun masih ramai yang menyokong dan menyebelahinya baik daripada parti kompenen blok kerajaan dan pembangkang yang setuju dengan segala langkah yang diambilnya namun , dia tetap dengan pendiriannya .
Dia mengambil keputusan itu selepas berlakunya kematian akibat daripada rusuhan yang ekstrim daripada kedua - dua belah pihak .
Dan kini , Dunia Manusia dipimpin oleh Dato ' Sri Panglima Demak . Ketua Parti berhaluan kiri .
Nurzaharah muncul di dalam kawasan halaman Rumah Agam Pendekar Bayu yang dikelilingi dengan Dinding Psikik .
Dia yang berpakaian normal menarik nafasnya dengan perlahan lalu perlahan - lahan naik ke rumah .
Ahmadi yang kebetulan keluar daripada bilik bawah kolong Rumah Agam itu membuat reaksi wajah semacamnya sebaik saja melihat kemunculan Nurzaharah di situ .
Ahmadi mencekakkan pinggangnya dengan wajah semacamnya . " Hara buat apa kat sini ? Kepala batu betul . Tak serik - serik . Sama macam mak juga . Batu besar atas kepala ada duduk . "
" Siapa yang degil tu ? " Kata Siti Maisarah yang juga kebetulan keluar ke beranda rumah dan terlihat akan kehadiran Nurzaharah .
Dia dengan agak pantas berlari ke halaman rumah dan terus memeluk tubuh Nurzaharah . " Rindu anak mak . "
Beberapa detik kemudian , semua yang berada di dalam Rumah Agam yang besar itu , masing - masing ada yang membuat reaksi wajah yang semacam , ada yang berpeluk tubuh dan ada juga yang bagaikan tidak percaya dengan apa yang mereka telah dengar .
Kecuali Nurzahirah yang wajahnya menjadi sedikit tegang .
" Samalah macam Kak Sarah korang ni juga. Degil . Batu besar atas kepala dia ada duduk . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas dan bersahaja nadanya . " Cakap orang tua ' ta mao denger ' . "
" Kalau kat Pasela , mana - mana anggota Pasela yang dah langgar kod etika atau peraturan , akan dikenakan tindakan tatatertib atau , digugurkan daripada agensi . " Kata Mastura dengan lembut . " Memori diorang akan kena padam . "
" Buang je . Buat masalah betul . Kita dah banyak masalah kat sini , korang tambah pula masalah kat sana . " Pintas Nurzahirah dengan agak geram sedikit nada suaranya .
" Akak . . . " Kata Nurzaharah dengan wajah kakunya sambil memegang tangan Nurzahirah .
" Apa akak - akak ? " Balas Nurzahirah dengan pantas . " Kitorang kat sini macam nak gila tau berjaga siang malam . Korang yang kat sana sedap - sedap langgar Kod Etika Pasukan . Bukan kecil tau kesalahan korang . "
" Rara . " Tegur Daniel dengan lembut kerana nada suara Nurzahirah yang menjadi sedikit keras menendang gegendang telinga .
Nurzahirah berdiri dan terus membukakan Tenaga Elemen Banshee Psikiknya dan terus menghasilkan Lingkaran Taisa Banshee Psikiknya yang agak unik namun menakutkan . " Jumpa akak kat Kem . Jangan mengada - ngada nak lepak kat sini lama - lama . "
Seketika kemudian , lenyap sahaja Nurzahirah daripada pandangan mata , Nurzaharah memandang wajah Siti Maisarah .
" Jangan tengok mak . Mak tak boleh tolong . " Kata Siti Maisarah dengan lembut namun , hatinya teringin hendak membela nasib yang menimpa Nurzaharah .
Ahmadi mengeluh dan melepaskan keluhan yang berat . " Korang ni masalah betullah . "
" Bawa ayah pergi sana . Ayah ada benda nak cakap kat budak - budak ni . " Kata Pendekar Bayu dengan lembut . " Memang diorang semua ni Pahlawan , tapi , diorang masih muda . "
Melihat Ahmadi tidak memberikan sebarang reaksi , dipukulnya bahu Ahmadi dengan lembut . " Tak lama . Kejap je . Lepas tu hantarlah ayah balik . "
" Rara pergi mana tu ? " Tanya Hagia Sofea lalu dipandangnya wajah Ahmadi .
" Kem dioranglah . Dia tu Ketua Hara . Ketua Pasukan Pahlawan . Adalah tu yang dia nak buat . " Balas Ahmadi dengan berbasa - basi nadanya . "
Selepas itu , dilekatkannya pandangannya ke wajah Nurzaharah . " Kak Rara dah marah tu . "
" Macam tak cukup terukkan Pakcik dera korang hari tu ? " Tanya Siti Nursamawi dengan roti penuh dalam mulutnya . " Sekarang , rasa pula ramuan penuh cukup rasa daripada Kak Rara . Lunyailah korang . "
Pantas sahaja Siti Nurjannah menarik telinga Siti Nursamawi .
" Korang tak pernah tengokkan Kak Rara marah macam mana . " Kata Sheila Asyikin pula dengan nada manjanya . " Patah - riuklah korang dikerjakan nanti . "
" Ni lagi ' sorang ' . " Kata Siti Khumairah sambil diramasnya dan dipicitnya pipi Sheila Asyikin dengan kuat . " Batu api . "
" Hara pulang dulu . Nanti Pakcik jumpa korang semua . " Kata Ahmadi selepas dia melepaskan keluhannya yang berat .
Nurzaharah menganggukkan kepalanya dengan perlahan .
Kemudian , dia memeluk Siti Maisarah dengan manja dan agak kuat .
" Maafkan Hara . " Bisiknya dengan agak sayu nada suaranya .
Selepas itu , dia bangun dan berjalan ke arah pintu dan menghasilkan Lingkaran Taisa Banshee Psikiknya dan kemudian , dia lenyap daripada pandangan mata .
Ahmadi mengambil Telefon Pintarnya dan terus menghubungi Stephen Akio Kenzo .
" Hello . Ha , apahal ? Saya serabut ni . Memang tengah nak lepaskan tension juga . Awak nak culik saya pergi mana ? " Sambut Stephen Akio Kenzo dengan tenang. " Pergi sana ? Boleh juga . Bila ? Sekarang ? Okey , okey . Kejap lagi saya pergi rumah awak . "
Ahmadi memutuskan panggilannya dan berdiri . " Ayah bersiaplah . Sejam daripada sekarang saya bawa . "
" Kenapa bukan sekarang ? " Tanya Pendekar Bayu dengan jelas .
" Didie nak tengok keadaan kat lapangan kejap . " Jawab Ahmadi lalu dia melenyapkan dirinya bersama dengan pancaran cahaya Elemen Warna dan Cahayanya .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Beberapa individu membuang dan meletakkan longgokkan sampah di hadapan dan di sekitar luar rumah Prof . Zenderall .
Namun , sampah - sampah tadi tercampak ke rumah individu - individu tersebut dan bersepah di atas bumbung rumah mewah mereka .
Kelihatan Prof . Zenderall hanya duduk di atas kerusi sambil berpeluk tubuh .
Di hadapannya terletak secawan kopi yang masih panas .
" Kalau ikutkan hati , nak je aku bunuh diorang tu semua . " Kata Prof . Zenderall dengan tenang .
" Awak tak bunuh pun , nama awak boleh je jadi suspek utama mana - mana kes kematian . " Balas Prof . Linda Josephine dengan lembut dan tenang .
" Itu lagi bagus . Boleh aku keluar daripada kepungan bodoh ni . Macamlah aku tak boleh keluar . " Kata Prof . Zenderall dengan nada sinisnya .
" Jangan buat kerja bodoh Zen . Saya dan Stephen jadi penjamin awak . Jangan susahkan kitorang . " Kata Prof . Linda Jospehine dengan tenang .
" Aku tak jamin yang aku boleh berkelakuan baik . Kau kenal aku . " Kata Prof . Zenderall dengan tenang . " Had batas aku dah hampir hilang . Bila - bila masa je aku boleh keruhkan keadaan dan biar diorang berlutut untuk selamatkan nyawa diorang . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Korang semua ni dah kenapa ? ! Kenapa susah sangat nak ikut Kod Etika Kepahlawan DiRaja tu ? ! " Tengking Nurzahirah dengan lantang di hadapan para anggotanya . " Kita bukannya pembunuh ! Kita adalah Pahlawan yang berteraskan perikemanusiaan ! Pahlawan yang membawa nilai - nilai insan ! "
Nurzaharah bersama yang lain hanya mendiamkan diri mereka .
Takut untuk berkata - kata .
" Ya ! Saya faham , ada ketikanya kita tak mampu untuk kawal perasaan kita untuk membiarkan kekejaman berlaku di depan mata kita ! Tapi itu bukan alasan untuk kita menamatkan nafas mana - mana makhluk yang bernafas ! Mengambil nyawa bukannya tugas kita ! " Herdik Nurzahirah lagi dengan geram dan garang . " Selagi nyawa kita tak terancam , selagi itulah membunuh bukan pilihan kita ! "
" Marah betul Rara . " Kata Daniel yang berdiri melihat Nurzahirah yang memarahi para anggotanya .
Dia dan yang lain - lain berada di satu kawasan lapang , yang terletak berhampiran dengan Kem DiRaja Pulau yang menjadi tempat tinggal Rissa .
" Budak - budak dia buat kesalahan yang besar . Mestilah dia marah . " Balas Siti Maisarah dengan lembut .
" Tapi , cara dia marah tu . Cara nada dia , suara dia . Memang sebiji macam Kak Sarah . " Kata Sheila Asyikin dengan manja .
" Dah darah daging , mestilah sama . " Celah Pendekar Bayu dengan lembut .
Dia , Stephen Akio Kenzo dan Ahmadi muncul di situ melalui Lingkaran Taisa milik Ahmadi .
" Korang urus kat sini . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Aku dan Stephen nak ke Hospital . Tengok Rissa . "
Selepas itu , dia berjalan dengan tenang sambil mengajak Stephen Akio Kenzo bersamanya . " Jangan bagi Rara tu marah lama sangat . Dia tu kalau marah , lain macam . "
" Kitorang kat Dunia Manusia berhempas pulas nak selamatkan dua dunia ni ! Sikit kesilapan pun , kalau boleh kitorang nak elakkan ! Korang kat sini masih boleh suka - suka nak langgar Kod Kepahlawanan tu ! " Jerit Nurzahirah dengan lantang .
Anak matanya mula bertukar menjadi Hitam berkilat manakala bahagian putih bebola matanya bertukar warna menjadi Biru Kehitaman .
Pada bahagian kedua belah kulit matanya mula mengukirkan corak yang bagaikan rekahan yang ada pada tanah yang kering - kontang .
Dia menghalakan tapak tangan kanannya ke arah para anggotanya dan kemudian , dia menggenggamkan tapak tangan kanannya itu dengan kuat . " Korang akan saya hukum ! "
Semua anggota Pasukan Sayap Merah dan Biru berteriak dan menjerit dengan sekuat hati mereka sambil memegang kedua kepala mereka dengan kuat .
Manakala Nurzaharah pula , dia terlutut sambil memejamkan kedua belah matanya dengan kuat .
Dia menggenggam rumput yang ada di dalam genggamannya .
Siti Maisarah dan semua yang berada di situ terperanjat melihat perubahan pada peningkatan kekuatan Elemen Nurzahirah .
" Korang dapat rasa tak ? ! " Tanya Nurzahirah dengan lantang .
Nada suaranya berubah menjadi amat menakutkan . Seperti gabungan hilaian suara Tangisan Banshee dan suaranya . " Itulah rasa keperitan yang kitorang rasa kat Dunia Manusia ! "
Sambil menjerit dengan kuat , Lawea , Burano , Ghowly , Laeti , Falcona dan beberapa orang lagi anggota pasukan Nurzahirah , tubuh mereka mengeluarkan cahaya serta pelepah - pelepah Burung yang bercahaya .
Ahmadi yang berjalan dengan Stephen Akio Kenzo , berlari dengan pantas ke arah Nurzahirah yang bagaikan hendak memanipulasi fikiran , minda dan deria semua anggota pasukannya .
Tertunduk Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi kerana kepala mereka diketuk oleh Ahmadi ketika Ahmadi melintasi mereka dengan pantas .
Sebaik sahaja Ahmadi berada pada sisi Nurzahirah , dia memegang kedua belah bahu Nurzahirah dengan lembut dan membisikkan sesuatu .
Beberapa detik berselang , para anggota pasukan Nurzahirah mula bertenang .
Tidak lama selepas itu , Putih , Paquine dan Merowran muncul dan melenyapkan diri mereka semula membawa bersama anggota pasukan Nurzahirah yang bercahaya dan mengeluarkan bulu - bulu pelepah tadi .
" Dah . Pakcik tak suka tengok Rara macam ni . " Bisik Ahmadi dengan jelas lalu dikucupkan kepala Nurzahirah dengan lembut untuk menenangkan Nurzahirah . " Rara balik Istana . Borak - borak dengan Nenda . Tapi jangan bagitahu ada tetamu kita kat sini . "
Nurzahirah menganggukkan kepalanya dengan wajahnya yang masih tegang kemudian , dia melenyapkan dirinya .
Pendekar Bayu menghampiri Ahmadi yang sedang kelihatan berborak dengan Nurzaharah yang sedang mengesat peluh pada wajahnya .
" Ada Dewan tak kat Kem ni ? " Tanya Pendekar Bayu dengan tenang .
" Ayah nak buat apa ? " Tanya Ahmadi dengan jelas .
" Ayah nak borak - borak matang sikit dengan diorang ni semua . " Balas Pendekar Bayu dengan lembut .
Ahmadi menganggukkan kepalanya bersama dengan keluhannya yang sedikit berat .
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Kitorang takkan ganggu buruan awak dan sebagai balasan , awak pun jangan ganggu buruan kitorang . " Kata Vivian dengan lembut dan jelas .
" Takde masalah . " Balas Dyrad sambil tersenyum seksi . " Buruan saya lebih berharga daripada buruan awak berdua . "
" Setuju . " Kata Paga dengan tenang dan jelas . " Buruan kitorang tak berharga sangat tapi , penting untuk buka jalan untuk jayakan usaha Yang Mulia . "
Dyrad tertawa kecil . " Saya hanya pentingkan darah . "
" Tak habis - habis dengan darah . " Kata Vivian dengan tenang . " Awak boleh dapat bekalan darah segar sepanjang perang ni . "
" Bila saya boleh mulakan ? " Tanya Dyrad dengan suaranya yang seksi .
" Bila - bila masa je . " Balas Paga dengan jelas . " Lagi cepat , lagi bagus . "
" Baiklah . " Balas Dyrad dengan lembut dan jelas . " Saya akan mulakan dengan , sasaran saya yang pertama . "
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kelihatan Stephen Akio Kenzo sedang berkata sesuatu kepada Doktor dan Jururawat selepas dia mendengar laporan rawatan dan perubatan Rissa .
Selepas itu , dia menghampiri Rasta dan Ragi yang senantiasa mendampingi Rissa .
" Pakcik dengan Makcik jangan risau . Rissa tak apa - apa . Dia cuma kekurangan nutrisi je sebab , dia tak makan . " Kata Stephen Akio Kenzo dengan lembut . " Saya dah berikan arahan kat Doktor dan Jururawat yang rawat Rissa . "
Kemudian , dia melihat ke arah Jam Tangannya . " Mungkin dalam tiga jam daripada sekarang , Rissa akan sedar tapi , dia lemah . Jadi , kalau boleh , Pakcik dan Makcik jangan cakap apa - apa dulu dengan dia ye . Sebab , sakit dia ni pun ada sangkut - paut dengan mental dan emosi dia . Biar dia bertenang dulu . "
Share this novel