Rate

BAB 48 SEMBOYAN PERANG BERGEMA

Fantasy Series 3820

Pendekar Bayu dan rakan - rakannya berdiri di atas bangunan Pasela sambil deria pancaidera mereka meneliti geseran tenaga yang terlalu kuat .

Pada hakikatnya . Ini adalah kali pertama mereka semua dapat merasakan Tenaga Dalaman Elemen Warna dan Cahaya yang kuat dan menakutkan .

" Ini tenaga anak - anak kita . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas . Matanya tajam merenung ke depan . " Bukan tenaga diorang je . Ada lagi Tenaga Dalaman yang lain . "

" Diorang ni , bertarung ke atau berperang ? " Tanya Pendekar Bara dengan tenang walaupun dalam hatinya . Dia amat risaukan akan keselamatan anak - anak mereka . " Saya rasa tak sedap hatilah . "

" Kita tak boleh nak lakukan apa - apa selain daripada menunggu laporan daripada Didie . " Kata Pendekar Kuning dengan tenang dan jelas . " Selagi tak ada laporan daripada diorang . Kita tak boleh lakukan sebarang tindakan . "

" Aku bangga dengan anak - anak kita sebab , ada Tenaga Dalaman yang dahsyat macam ni . " Celah Pendekar Umbut lalu melihat ke arah Pendekar Bayu yang seperti endah tak endah .

Mata Pendekar Bayu merenung tajam ke depan tetapi , dia tetap tenang mengunyah snek berperisa Kentang . " Tapi . Saya sependapat dengan Bara . Tenaga pelik selain daripada tenaga anak - anak kita ni . Getaran dan tekanan dia lain macam . "

Sougaena Sora Akio Kenzo melihat ke arah satu alat di atas tapak tangannya yang memaparkan satu keadaan di mana beberapa aset ketenteraan menuju ke arah Jurang Hilack .
Dia yang sedang menghisap Lolipop tersengih . " Kapal Tempur menuju ke Jurang Hilack . Kalau betullah kat sana tu ada anak - anak kita . Bukan diorang je yang akan hadapi masalah . Dengan kita - kita sekali kena . "

" Nak kita campur tangan ke ? " Tanya Sougaena Raj .

" Kita nak buat apa ? " Tanya Sougaena Chong Wei Lee . " Nak ajak diorang minum ? "

" Tak payahlah . " Celah Pendekar Bayu lalu beredar . Seperti tiada apa - apa yang sedang berlaku . " Anak aku yang jadi ketua diorang . Jangan risaulah . Kalau aku hebat . Anak aku pun mesti hebat juga . Macam ayah dia . Mana tumpah kuah kalau tak kat nasikan . Korang bertenanglah . Kita sambung kerja . Masa rehat kita dah nak habis ni . "

Sougaena Asyura dengan pantas menuju ke hujung tepi bangunan . " ' Uweeekkkkk ' . ' Uweeekkkk . ' Sensitif pula tekak saya dengan bunyi perasaan ni . "

Pendekar Bayu hanya tersengih lalu menghampiri Sougaena Asyura .

" Apa ? Tak puas hati ke ? Nak bertumbuk ? " Kata Sougaena Asyura lalu melaga - lagakan dadanya dengan dada Pendekar Bayu . " Anak awak selalu buli anak saya . Ni ayah dia ni . Lelaki yang tak takut kat siapa pun . Ingat saya takut ke . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Sougaena Asyura menjerit - menjerit kerana dia dalam keadaan terbalik di hujung bangunan . Terjuntai .

Kedua belah kakinya dipegang oleh Pendekar Bayu yang ketawa berdekah - dekah .


" Bayu ! Bayu ! Tarik saya ! Tarik saya ! Janganlah buat macam ni ! " Jerit Sougaena Asyura dengan selantang yang dia mampu . Telefon Pintar dan Dompetnya terkeluar daripada kocek seluarnya .

Dia sempat mencapainya lalu terus memeluk barangan peribadinya itu ke dadanya .


" Bukan tadi kau cakap , kau tak takut kat siapa - siapa ke ? " Tanya Pendekar Bayu dengan tenang sambil tersenyum .


" Saya tak sangka pula awak nak buat macam ni . " Balas Sougaena Asyura dengan nada sedih . " Sampai hati awak buli saya . "


" Apa jelah yang diorang buat kat atas tu ? " Desi hati Dato ' Sri Panglima Jentayu yang kebetulan berdiri di hadapan tingkap untuk membenarkan sedikit udara segar mengisi ruang pejabatnya . " Kerja diorang dah habis ke ? "


Pendekar Bayu hanya tersengih lalu dia menarik Sougaena Asyura ke atas bangunan semula .


Sougaena Asyura terduduk berlunjur sambil menahan ketaran yang masih lagi memicit tubuh badannya akibat digantung dari atas bangunan tinggi .


" ' Alolololo ' . Anak manja papa . " Kata Pendekar Kuning lalu membelai kepala Sougaena Asyura .

Kemudian , dia mengeluarkan HiTech Phonenya dan terus mengambil Selfie bersama .


Pendekar Bayu menyuapkan kepingan Kentang sambil tersenyum dan tertawa kecil .


" Woi , tengok sini . " Kata Pendekar Umbut lalu tersenyum sambil mengambil gambar mereka semua .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pertarungan Ahmadi dan Akham Nessela berlaku dengan sengit . Helaian sayap yang menjelma pada belakang mereka tercabut dan berterbangan .


Eaglang dan Raquenn yang ditugaskan oleh Putih untuk menjadi Peninjau Udara terlihat akan kemaraan aset ketenteraan Pulau Tujuh Bersaudara .


Eaglang telah menjelma pada kewujudan asalnya . Dia terbang tinggi di atas langit .

Melihat akan kemaraan aset ketenteraan Manusia itu , dia dengan pantas melaporkannya kepada Ahmadi selepas dia bertukar pandangan dengan Raqueen yang masih mengekalkan bentuk jelmaan Manusianya .


Ahmadi yang saling berbalas serangan dengan Akham Nessela dengan pantas menghubungi Putih , Paquine , Merowran. Panglima Malein dan Vanessa Valarie .


" Aku perlukan bantuan korang . Aset ketenteraan sedang menuju ke sini . " Kata Ahmadi dengan agak terburu - buru nada suaranya . " Aku nak korang manipulasi keadaan tempat ni . Aku tak nak diorang lihat pertempuran ni . "


" Takde hal . Kau hancurkan makhluk bangsat tu . " Balas Panglima Malein lalu dia dan Vanessa Valarie dengan pantas berenang ke dalam laut .


Sejurus selepas itu pula , Putih bersama dengan Paquine dan Merowran bersama anggota pasukan mereka keluar dari dalam laut dan terus sahaja terbang ke udara dengan pantas .


Anggota Pasukan Putih yang bergabung dengan Pasukan yang diketuai oleh Paquine dan Merowran terbang di udara mengelilingi kawasan pertempuran itu dengan amat pantas .

Pergerakkan mereka yang pantas itu telah menghasilkan garis - garis cahaya yang berwaran Biru , Putih , Perak , Merah , Kuning dan Jingga .


Tidak lama kemudian , keadaan laut mula bergelora . Ombak berskala besar terhasil . Pusaran air yang agak besar juga turut terhasil pada permukaan laut .


Puting beliung berpetir yang bersaiz besar muncul . Seakan - akan menyedut air laut ke dada langit .

Ia seakan - akan bergerak mengelilingi kawasan pertempuran itu .


Selepas itu pula , dinding air yang berpusing muncul untuk melindungi kawasan pertempuran antara Pasukan Ahmadi dan Pasukan Akham Nessela .


Awan yang besar muncul atas di kawasan pertempuran . Awan itu tebal . Dan berpetir sabung - menyabung .


Seperti tahu akan maksud kemunculan semua fonemena aneh itu , Stephen Akio Kenzo dengan pantas menghubungi Scarlet dengan menggunakan satu alat canggih yang dikeluarkannya daripada kepala tali pinggangnya .


Pada ketika itu , Scarlet yang kebetulan sedang berada di dalam pejabat Stephen Akio Kenzo . Seperti biasa , dia melakukan kerja - kerjanya selaku Pembantu Peribadi .

Dia agak terkejut sedikit tatkala telefon berdering . " Ya , saya Scarlet . PA kepada Encik Stephen . Boleh saya bantu ? "


" Ini sayalah . Stephen . Eloklah awak ada kat situ . Saya perlukan bantuan awak sekarang . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan jelas dan pantas . " Saya nak awak pergi buka sistem Nano Satelit tu . Godam semua satelit syarikat lain yang ada kat angkasa tu . Halang semua satelit tu daripada berfungsi . Tunggu arahan saya untuk aktifkannya semula . "


Scarlet agak terperanjat mendengar arahan Stephen Akio Kenzo . " Tapi tuan , kenapa pula kita nak halang semua satelit tu ? "


" Untuk keselamatan dunia . " Jawab Stephen Akio Kenzo dengan pantas . " Saya tak ada masa nak cerita kat awak sekarang . Apa yang penting . Awak pergi padam semua rakaman satelit - satelit tu , dari pagi sampailah ke saat ni . Pergi lakukannya sekarang . "


Dengan keadaan yang kehairanan , Scarlet dengan pantas menuju ke bilik kawasan satelit milik Stephen Akio Kenzo .

Pantas sahaja jarinya menari - nari di atas papan kekunci yang canggih .


Harpy telah pun bertemu buku dengan ruas . Makhluk Mitos itu bersemuka dengan angggota Putih , Paquine dan Merowran .

Pertarungan makhluk bersayap yang menyebelahi kebaikan dan kejahatan .


" Putih . Arahkan anggota puak korang untuk kekalkan keadaan Manusia korang . " Kata Ahmadi dengan jelas . " Paquine dan Merowran pun sama . Aku tak nak keadaan jadi lebih buruk . "


" Kami akur dan taat pada perintahnya Raja Pawana ! " Balas Putih , Paquine dan Merowran dengan tegas dan serentak .


Aivira mengaum mengeluarkan suaranya Hybridnya yang menggetarkan jiwa . Dia dengan garang membunuh semua lawannya dengan ganas .

Dia yang telah pun berada pada Mode Pertempuran puaknya tanpa ada rasa gentar meluru ke arah lawan .


Aqilah juga berada pada Mode Pertempuran Puak Aexrieca namun , bentuknya tidak seperti Aivira .

Walaupun begitu , dia bukanlah seorang Srikandi yang biasa .


" Ratni ! Tunduk ! " Jerit Siti Hawa lalu dengan pantas melompat ke arah belakang Ratni dan terus sahaja membunuh musuh .


Ratni melancarkan serangan Bebola Elemennya ke arah musuh lalu , dia dan Siti Hawa saling bersandar .


" Awak pernah terfikir tak . Kita akan berdepan dengan situasi macam ni ? " Tanya Ratni dengan jelas .


" Ikut logik akal fikiran . Manalah saya pernah terfikirkan pasal semua ni . Ini semua di luar pemikiran . " Balas Siti Hawa dengan lembut namun jelas . " Kita ni anggota Pasukan Keselamatan je . Yang dah biasa berdepan dengan penjenayah . "


" Maksud awak . Kita dah bertukar jadi bukan Manusia ke ? " Tanya Ratni lalu dia tertawa kecil .


" Tak . Kita tetap Manusia lagi . Manusia biasa . Cuma bezanya . " Balas Siti Hawa dengan tenang lalu dia tersengih . " Kita dah berubah menjadi Manusia luar biasa . "


" Sebab ? " Tanya Ratni lagi lalu dia menggenggam erat Lembing Elemennya dengan kemas . " Pasal kita ni mampu nak menggunakan Elemen Warna dan Cahaya ke ? "


" Takdelah . Itu anugerah daripada yang Maha Kuasa untuk setiap insan . Daripada insan tu sendiri yang nak menggunakannya ataupun tak . " Kata Siti Hawa lalu dia juga menggenggam erat Pedang Dara dan Tameng Elemennya dengan kemas . " Kita dah jadi Manusia luar biasa sebab . Kita sanggup untuk mempertahankan apa yang kita ada daripada dirampas oleh musuh . Bukan semua manusia yang terpilih untuk ini . "


Ratni tertawa kecil . " Dulu . Kita bertugas sebagai Penyelamat dan Pelindung kepada masyarakat daripada Penjenayah . Sekarang ni . Kita dah jadi Wira kepada Manusia . "


" Itulah yang saya maksudkan . Bukan semua boleh menjadi Wira . Hanya yang terpilih je . " Balas Siti Hawa sambil dia bersedia untuk meluru ke arah musuhnya .

" Kalau macam tu , kita kena tunjukkan kepada musuh - musuh kita ni . Siapa Wira yang sebenarnya . " Kata Ratni lalu dia dan Siti Hawa meluru dengan pantas ke arah musuh mereka .

Muniandy melontarkan Lembing Elemennya ke arah musuh - musuhnya dan mengawal pergerakkan senjatanya itu dengan pengawalan mindanya .
Ramai dikalangan musuh yang terbunuh oleh kerana serangannya itu .
Aivira yang bertarung di kawasan berhampiran dengan Muniandy dengan pantas menghampirinya .

" Andy . Awak okey tak ? " Tanya Aivira dengan jelas .

" Okey je . Cuma saya tak sangka lawan kita , makhluk pelik yang garang macam ni . Tapi jangan risau . Saya okey . " Balas Muniandy dengan tenang . " Awak dah biasa ke dengan Mode Hybrid awak ni ? "

" Saya memang dah biasa pun . Kalau kat rumah . Memang saya tunjukkan diri saya yang sebenar . " Balas Aivira lalu dia menikam perut lawannya bertubi - tubi .

" Awak memang tahu ke yang awak ni sebenarnya Hybrid Manusia dengan Makhluk Mitos ? " Tanya Muniandy lalu dia dengan garang membunuh lawannya dengan menikam leher musuhnya .

" Mak dan ayah saya memang dah lama beritahu saya . Masa tu . Saya baru 12 tahun rasanya . " Jawab Aivira dengan jelas dan tenang . " Keluarga saya ada juga cerita yang saya ada adik beradik kat Dunia Mitos cuma , diorang berdua tinggal kat sana dengan atuk dan nenek saya . Mak dan Ayah saya tak pernah pun cerita pasal Didie dan Sheila tu jadi Raja dan Puteri kat dunia tu . "
Kemudian , dia tertawa kecil . " Patut pun mak saya tahu pasal maksud corak yang selalu muncul kat tangan Didie tu . "

" Corak yang kita kaji kat makmal Stephen tu ke ? " Tanya Muniandy .

" Yelah . Corak mana lagi . Sebelum pergi rumah Stephen . Saya dengan anak orang kaya tu kaji corak tu kat rumah saya . Mak saya yang ceritakan maksud corak tu . " Balas Aivira dengan tenang .


" Tak hairanlah kalau mak awak tahu pasal corak tu . Sebab . Mak awakkan Panglima Pahlawan kat dunia tu . " Kata Aivira dengan jelas .


Maera dan Naera mengelak segala serangan musuh - musuh mereka bertali arus .

Pedang Akar Jantan milik Maera dan Pedang Akar Betina milik Naera telah pun berselimutkan darah musuh - musuh mereka .


" Abang tak sangka betul kita akan berdepan dengan situasi macam ni . " Kata Maera selepas dia memenggal kepala beberapa orang musuh .


Naera tanpa gentar menyerang musuh - musuh mereka dengan serangan yang membunuh . " Kita tak boleh nak buat apa . Ini takdir kita sebagai Pahlawan Elemen Warna dan Cahaya . "


" Apa maksud Naera ? " Tanya Maera lalu dia melibaskan Pedangnya ke udara untuk menghasilkan Libasan Cahaya Elemen .


" Takkan kita nak lawan Manusia dengan Elemen Warna dan Cahaya . " Balas Naera dengan jelas . " Kat depan kita nilah baru lawan kita . "


" Kalaulah apa yang Didie dan Sheila risaukan tu terjadi . Naera rasa , sentimen Freak tu , masih kekal tak ? " Tanya Maera lalu menghasilkan Teknik Bunga Nyawa pada bilah Pedangnya dan terus sahaja melancarkannya pada musuh - musuhnya .


Naera pula menghasilkan Lipatan Daun Maut yang membungkus dan mereputkan musuh - musuh mereka . " Naera susah nak cakap kalau yang itu . Tapi . Apa yang Naera yakin . Yang akan terjadi . Akan wujud dua kelompok . Yang akan menyokong usaha kita dan yang akan menyalahkan kita . Baik daripada bukan Freak atau pun . Daripada golongan kita sendiri . "


Maera mengelar dan mematahkan leher musuhnya dengan garang . " Kita kena bersedia untuk itu . "


Stephen Akio Kenzo bergerak bagaikan Petir . Sinaran Cahaya Elemennya bersinar setiap kali dia melancarkan serangan mautnya .

Samurai Yokai Elemennya telah pun bermandikan darah .
Baju Tempurnya yang unik juga turut berselimutkan darah lawannya .

Dia yang berganding bahu dengan Adam telah mengorbankan ramai daripada kalangan musuh .


" Steph . Nampak gayanya . Tanggungjawab kita semua dah makin berat . Dah libatkan ramai nyawa . " Kata Adam lalu melibaskan Pedang Terunanya ke udara untuk membersihkan bilah Pedangnya yang berlumuran darah .


" Kita tak boleh nak buat apa . Kalau inilah perjalan takdir kita sebagai Pewaris Pahlawan . Kita kena terima . " Balas Stephen Akio Kenzo dengan nada tawa kecilnya .


" Awak macam seronok je . " Kata Adam lalu tersengih .


" Habis tu , awak nak saya buat ? Menangis ? " Tanya Stephen Akio Kenzo sambil tersenyum . " Hadap jelah . "


" Positif sangat awak ni . " Balas Adam lalu dia tertawa kecil .


Siti Aisyah dan Mandy Chong Wei Tze pula berganding bahu untuk menumpaskan lawan - lawan mereka .


" Kak Iecha . Rasa - rasa akaklah . Kalaulah berlaku perang antara Dunia Mitos dan Dunia Manusia . " Kata Mandy Chong Wei Tze dengan jelas selepas dia menumpaskan lawannya . " Akak rasa . Nama kita ni semua akan tertulis dalam sejarah tak ? "


Siti Aisyah menetak kepala lawannya dengan garang dan ganas dengan menggunakan Badik Elemennya yang berwarna Kuning Keemasan . " Amboi . Belum apa - apa lagi dah nak jadi Wirawati dah . "


Mandy Chong Wei Tze dengan kemas menyerang musuhnya dengan Teknik Elementalnya dengan menggunakan Wandnya yang diperbuat daripada Kayu Oak yang mengandungi Wand yang diperbuat daripada Batu Delima Ular Tedung Albino pada bahagian dalam . " Saya tu tanya je . "


Siti Aisyah meletakkan lima jarinya ke permukaan laut lalu , renjatan petir terus sahaja dilancarkannya ke arah musuh - musuh mereka . " Nama kita akan terpahat dalam sejarah . Itu pun kalau kita masih hidup untuk melihat perang yang sebenar tercetus . "


" Kalau macam tu . Kita kena menang pertempuran ni . " Balas Mandy Chong Wei Tze dengan tenang .


" Nama terpahat dalam sejarah . Itu memang hebat . Tapi . Ada perkara yang lebih penting dan menarik daripada itu . " Kata Siti Aisyah selepas dia menetak wajah lawannya dengan sekuat hatinya .


Mandy Chong Wei Tze memandang ke arah Siti Aisyah selepas dia menumpaskan lawannya .


" Kita kena selamatkan ramai nyawa . Baik yang berasal dari Dunia Mitos ataupun dari dunia kita . " Kata Siti Aisyah sambil tersenyum . " Tak terpahat nama dalam sejarah pun takpe . Janji . Apa yang kita lakukan sekarang ni . Akan terpahat dalam ingatan sampai bila - bila . "


Tanpa ada sebarang masalah , Dyrad bertarung dengan Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .


Siti Nursamawi mengelak serangan rambut Dyrad yang berbisa dan membalasnya dengan Bilah Lava .


Dyrad mengelak serangan itu dengan mudah . Belum sempat dia mengaturkan nafasnya , dia terpaksa pula menahan serangan Sheila Asyikin yang bertali - arus .

Dia menghasilkan beberapa Makhluk Kegelapan yang memiliki tanduk yang besar namun , ia diletupkan oleh Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin dengan mudah .

Kemudian , dia menjarakkan dirinya lalu , memandang ke arah Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi dengan senyumannya . " Awak berdua memang nak bunuh saya . "


" Betina macam kau . Memang layak mati ! Kau tak ada tempat kat mana - mana ceruk pun kat dunia ni ! " Balas Siti Nursamawi dengan garang .


Dyrad menggerakkan jari telunjuknya sambil tersenyum . " Bahasa awak kasar . Tapi . Awak memang cantik . "


" Bahasa aku kasar untuk betina macam kau je ! " Kata Siti Nursamawi lagi dengan jelas dan lantang . " Aku akan carik - carik badan kau sampai hancur ! "


" Perempuan cantik macam awak berdua ni . Memang layak untuk jadi Patung Idaman saya . " Kata Dyrad sambil terus tersenyum lalu , dia memanjangkan kukunya .

Anak matanya pula berubah seperti anak mata haiwan . " Jangan risau . Awak berdua akan jadi Patung tidur saya yang amat istimewa . "


" Kitorang tak berminat nak jadi Patung awak yang sadis tu ! " Balas Sheila Asyikin dengan lantang . " Kitorang lagi rela mati daripada menjadi Koleksi Patung awak ! "


Dyrad tertawa kecil lalu dia menggigit bibirnya dengan manja . " Dengan rupa dan tubuh badan awak berdua yang macam tu . Sayanglah kalau dibiarkan begitu je . Jangan risau . Saya akan tukarkannya menjadi seni . Seni untuk wanita . "


" Apa maksud kau ? ! " Tanya Siti Nursamawi .


Dyrad tertawa manja . " Lepas saya dah rampas Didie daripada awak berdua . Awak akan tahu . "


Selepas itu , Dyrad meluru ke arah Siti Nursamawi dan Sheila Asyikin dengan pantas .


Serangan Dyrad itu , disambut dengan satu tendangan yang padu ke udara .


Walaupun tendangan itu dapat ditahan oleh Dyrad namun , ia telah menyebabkan Dyrad tercampak ke udara .


Sheila Asyikin melakukan serangan ke atas Dyrad .


Dyrad menyambut serangan Sheila Asyikin itu dengan tenang .


Siti Nursamawi membantu Sheila Asyikin untuk menumpaskan Dyrad .


Kini , tiga Pahlawan Srikandi itu telah pun bertarung di udara dengan kepantasan yang sukar untuk dibayangkan .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Tuan Fateh , ada sepasukan musuh daripada kerajaan musuh sedang menuju ke sini . " Kata Hose dengan tenang melaporkan apa yang telah disiasatnya . " Apa yang kita nak lakukan sekarang ? "


" Pasukan siapa yang dekat dengan pasukan ni ? " Tanya Fateh .


" Pasukan Panglima Ensidia . Dia tu , Pahlawan DiRaja milik Tuanku Permaisuri Fiirapi . " Balas Hose .


" Saya tak rasa yang pasukan musuh ni nak bertempur . Kalau nak dibandingkan dengan jumlah musuh . Diorang tak ramai sangat . " Kata Ikhwan dengan tenang . " Saya rasa . Ini cuma provokasi . Diorang nak buat Serangan Psikologi . "


" Apa pun bentuk serangan ni . Kita kena bersedia . Ingat . Kita kat kawasan Pintu Masuk ke dalam kawasan jajahan naungan kerajaan ni . " Celah Khalid dengan jelas . " Dengan jumlah kita ni . Ditambahkan pula dengan jumlah musuh . Unit Peninjau kerajaan jajahan yang berdekatan dengan kawasan ni . Mesti tertanya - tanya . Ini akan mencetuskan keadaan panik . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Bonda . Apakah yang perlu kita lakukan ? " Tanya Siti Khumairah dengan jelas .


" Bonda akan tinggalkan tempat ini dan akan melakukan mesyuarat tergempar bersama Raja dan pemerintah daripada jajahan naungan kita . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan jelas .


" Tapi , bagaimanakah pula dengan mereka ini semua ? " Tanya Siti Nurjannah dengan tenang . " Apakah perlu untuk kita sembunyikan mereka ? "


" Tidak perlu wahai anakanda . Mereka ini adalah Pahlawan . Biarkan mereka di sini untuk menjaga keselamatan Puteri Bayu Lagenos . Kerana sudah menjadi tanggungjawab mereka . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan tenang . " Mereka telah bersedia . "


" Tapi bonda . Anakanda khuatirkan akan keselamatan mereka . " Celah Hagia Sofea pula .


" Besar jangan disangka ayah . Kecil jangan disangka anak . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi dan Akham Nessela melenyapkan sayap mereka dan meneruskan pertarungan mereka dia atas permukaan laut .


Akham Nessela menghasilkan Ular Berapi daripada mulutnya . Dia tertawa melihat tekniknya itu .


Dengan tenang , Ahmadi menghasilkan seekor Ikan mitos daripada Elemen Air dan Elemen Salji untuk memusnahkan Ular Berapi tadi .


Akham Nessela memandang Ahmadi dengan renungannya yang tajam lalu meludah ke bawah .

Menunjukkan betapa dia amat membencikan Manusia yang sedang berdiri di hadapannya ketika ini .

Kemudian , dia meluru ke arah Ahmadi yang telah pun bersedia untuk menantikan serangannya .

Ketika dia berlari itu , dia menjelmakan Pedang Besarnya yang berapi beraruskan jalur cahaya berwarna Hitam .

Ditetaknya Ahmadi dengan sekuat hatinya sehingga menghasilkan satu gelombang letusan tenaga .


Ahmadi menahan tetakkan itu dengan menggunakan Pedang miliknya .

Sebilah Pedang Ais yang berwarna Biru Keputihan berjalurkan cahaya Merah , Kuning dan Jingga .


" Kenapa kau tak keluarkan senjata kau ? ! " Kata Akham Nessela dengan geram . " Manusia celaka ! "


" Aku dah cakap hari tu ! Kalau nak bunuh kau ! Guna Pedang aku pun boleh ! " Balas Ahmadi . " Senjata aku tu ! Badan kau tak layak ! "


Ahmadi melenyapkan dirinya lalu melakukan serangan pada sisi kiri Akham Nessela .

Namun , serangannya itu dapat dipatahkan .


Akham Nessela melibaskan Pedangnya ke arah Ahmadi lalu , cerakan Air terhasil dan terus terbang melayang ke arah Ahmadi .


Ahmadi melompat - lompat ke belakang dan sebelum dia mendarat , dia melibaskan mata Pedangnya ke permukaan air lalu , satu Dinding Air yang berangin terhasil untuk menghalang serangan Akham Nessela tadi .

Tekniknya itu pecah akibat ditetak oleh Akham Nessela .

Air memercik dan memancut ke serata tempat .


Akham Nessela menegakkan Pedangnya di atas permukaan air dan terus berpusing dan menendang Ahmadi dengan kuat .


Ahmadi tidak sempat mengelak serangan itu dan dia tercampak dengan kuat .


Tanpa diduga , air yang memancut dan memercik tadi berubah menjadi puluhan helaian bulu Burung Ais yang amat tajam yang berwarna Putih Kebiruan berjalur Merah , Jingga dan Kuning .

Helaian bulu Burung Ais tadi dengan pantas melayang ke arah Akham Nessela .


Akham Nessela menghasilkan Gelombang Tenaga yang berputar mengelilinginya untuk menggagalkan serangan Ahmadi tadi .


Namun begitu , beberapa bahagian pada tubuhnya telah tercedera akibat terkena serangan Ahmadi itu .

Darahnya menitik ke permukaan laut .


" Kau dah berabad dalam penjara tu . Kau takkan menang . " Kata Ahmadi lalu dia bersedia semula untuk bertarung . " Jurang ni akan jadi kubur kau . "


Akham Nessela merenung ke arah Ahmadi dengan tajam . Wajahnya berkerut menahan kesakitan akibat daripada kecederaan yang dialaminya .

Ketika itulah , dia perasan akan tujuh biji Mutiara yang melekat di dahi Ahmadi .

Tiga daripadanya telah pun padam cahayanya .


" Kau sepatutnya dah mati . " Kata Akham Nessela lalu dia tersenyum . " Aku akan pecahkan semua Mutiara tu ! "


Bagaikan telah kerasukan , Akham Nessela menyerang Ahmadi dengan Pedang besarnya .


Ahmadi melompat dan berpijak pada bilah Pedang Akham Nessela lalu dengan pantas ditinjunya wajah Akham Nessela sekuat hatinya .


Sheila Asyikin , Siti Nursamawi dan Dyrad terseret ke belakang akibat daripada pertembungan serangan elemen mereka .

Mereka bertiga berada pada tahap kekuatan yang agak sama .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Berkerut wajah Raja Taduka dan Permaisuri Sitaju kerana menahan amarah yang membuak . " Bukankah beta sudah perkatakan kepada Tuanku ! Hal ini terjadi kerana Manusia telah menjejakkan kaki mereka ke dunia ini ! "


" Benar Tuanku ! Jika Manusia tidak bertandang ke dunia kita , dunia kita tak akan ditimpa kecelakaan yang sebegini rupa ! "


" Kenapakah kalian berdua tidak mahu membukakan pemikiran kalian yang berada di dalam kepada itu ? ! " Balas Permaisuri Fiirapi dengan tegas . " Hal ini terjadi kerana Raja Kegelapan itu yang menabur fitnah kepada Manusia ! Bukakan mata kalian berdua yang celik tapi tertutup itu ! "


" Patik berdua tetap dengan pendirian ini ! Manusialah yang membawa kecelakaan ini kepada dunia kita ! Bangsa Mitos tidak pernah memasuki Dunia Manusia ! Bangsa kita tidak pernah membawa bencana kepada Dunia Mansusia ! " Balas Raja Taduka dengan lantang . " Kenapa pula mereka hendak menceroboh dunia kita ? ! Atas sebab apa ? ! "


" Jangan berkata begitu Raja Taduka ! Kelak beta akan jatuhkan muka kalian berdua ! Siapakah yang berkata bangsa kita tidak pernah membawa bencana kepada Dunia Manusia ? ! " Balas Permaisuri Fiirapi dengan geram . " Siapakah yang menculik Nelayan dari Dunia Manusia ? ! Bangsa Siren ! Siapakah yang mencuri mayat - mayat yang terkorban di gunung dan ganang ? ! Yang terkorban di dalam belantara ? ! Bangsa Harpy ! Siapa pula yang menyesatkan Manusia yang sedang memburu di hutan ? ! Nymph Hutan ! Siapa pula yang selalu menggeledah rumah - rumah di Dunia Manusia ? ! Bangsa Elf ! Siapakah yang selalu menculik anak - anak Manusia ? ! Bangsa Ogre ! "


" Tuanku memang menyebelahi Manusia sejak daripada dahulu lagi ! " Kata Raja Taduka dengan jelas dan geram nadanya . " Patik berdua akan mempertahankan Kerajaan patik dan jajahan yang bernaung di bawah kerajaan patik ! Tidaklah perlu untuk dikerahkan Pasukan DiRaja Legenos untuk membantu ! Kerajaan patik ! Kerajaan Sorugant ! Adalah sebuah kerajaan yang kuat ! "


" Kerajaan Legenos telah tercemar dengan tangan Manusia yang kotor ! " Kata Permaisuri Sitaju pula .


Selepas itu , Raja Taduka dan Permaisuri Sitaju berjalan keluar meninggalkan Permaisuri Fiirapi yang kelihatan sedang bertenang .


Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah yang berdiri di belakang Singgahsana Permaisuri Fiirapi dapat mendengar dengan jelas perbualan itu .

Mereka bertiga sedikit terperanjat tatkala didatangi oleh Permaisuri Fiirapi .


" Usahlah anakanda bertiga terasa hati dengan kata - kata si pemikiran sempit yang berdua tu . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan lembut lalu membelai kepala Siti Khumairah dengan lembut . " Anakanda adalah Puteri bonda untuk kerajaan ini . Ia akan kekal sehingga bonda meninggalkan dunia ini satu hari nanti . "


Siti Khumairah hanya menganggukkan kepalanya namun , senyuman seperti menjauhkan diri daripada bibirnya .


Permaisuri Fiirapi mencumbu dahi Siti Khumairah dengan lembut . " Marilah kita menuju ke Balai Persidangan . Bonda telah menjemput semua pemimpin yang bernaung dibawah kerajaan kita untuk mencari buah fikiran bersama - sama . Bonda juga telah mengeluarkan titah agar , mereka mengerahkan Pahlawan DiRaja mereka untuk bergabung dengan Pahlawan DiRaja milik kita dalam kadar yang segera . "

Selepas itu , dia tersenyum lalu , memandang ke arah Siti Nurjannah dan Hagia Sofea . " Anakanda berdua juga turut serta . Anakanda berdua adalah merupakan Panglima Pahlawan kepada Puteri Salju beta . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Akham Nessela terlutut ke permukaan air sambil mengaturkan nafasnya .


Ahmadi juga serupa . Dia juga terlutut dalam keadaan yang termengah - mengah .


Namun begitu , Ahmadi dan Akham Nessela tidak sesekali melepaskan senjata mereka .


" Kau dah lama bermastautin dalam Kristal Kalas tu . Tenaga kau dah lemah . Kau takkan dapat kalahkan aku . " Kata Ahmadi dengan jelas .


Akham Nessela meludah ke permukaan air . " Kau ingat . Dengan Tenaga Semula Jadi yang kau tampal dekat dahi kau tu . Kau dapat kalahkan aku ke ? "


" Aku tak simpan Tenaga Biru ni untuk tewaskan kau , bodoh . " Balas Ahmadi . Dia berdiri dengan perlahan - lahan lalu , dia mula bersedia kembali untuk meneruskan pertarungan . " Aku simpan Tenaga Biru untuk bunuh kau . "


Akham Nessela meluru ke arah Ahmadi dengan berang .

Pedangnya berlaga dengan Pedang Ahmadi . " Aku akan pastikan ! Pedang aku akan dapat potong dua badan kau ! "

Selesai sahaja dia menyudahkan kata - katanya , dia menyerang Ahmadi dengan semahunya .


Ahmadi menahan dan menepis serangan Pedang Besar Akham Nessela yang bersulamkan dengan Serangan Elemen yang berbahaya .


Akham Nessela melompat ke belakang lalu menghasilkan Bebola Tenaga Elemen yang agak besar berwarna Merah , Kuning dan Jingga yang kehitam - hitaman warnanya dan terus sahaja melancarkannya ke arah Ahmadi dengan menghalakan tangannya kanannya ke arah Ahmadi .


Ahmadi melompat - lompat beberapa kali ke belakang dan terus menghasilkan Bebola Tenaga Elemennya yang juga bersaiz agak besar yang berwarna Biru , Biru Muda dan Putih .

Dilancarkannya Bebola Tenaga Elemennya itu ke arah Akham Nessela dengan menghalakan tangan kanannya ke arah Raja Kegelapan itu .


Pertembungan teknik antara Ahmadi dan Akham Nessela itu telah menghasilkan satu ledakan Tenaga Elemen yang agak kuat . Sehingga , semua Pahlawan yang berhampiran dengan kawasan mereka berdua telah tercampak entah ke mana .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Kelihatan Pendekar Bayu dan semua rakan - rakannya melihat laporan berita yang tergempar melalui TV yang canggih .

Turut bersama dengan mereka adalah , Dato ' Sri Panglima Jentayu . Pemimpin nombor satu di dalam Dunia Manusia .


Siaran berita itu melaporkan bahawa , pasukan ketenteraan yang dikerahkan ke kawasan Jurang Hilack tidak dapat meneruskan kemaraan kerana , permukaan laut yang amat bergelora , angin yang bertiup kencang , kemunculan pusaran air dan juga kemunculan Puting beliung yang agak banyak .

Malah , siaran berita tergempar itu juga melaporkan bahawa , satelit - satelit yang berada di luar orbit bumi seakan - akan tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mendapatkan gambaran sebenar yang sedang berlaku di kawasan Jurang Hilack tersebut .


" Aku dah cakap . Diorang takkan dapat masuk ke dalam kawasan Jurang Hilack tu . " Kata Pendekar Bayu sambil terus mengunyah Snek Perisa Kentangnya . " Yang jadi ketua , anak aku . Aku tahulah . "


" Saya yakin . Ada pertarungan dalam kawasan tu . Apa yang terjadi ni . Bukannya fenomena alam . Ia jelas . Cuaca kat sana dah dimanipulasi . " Kata Dato ' Sri Panglima Jentayu dengan tenang . " Bayu . Anak - anak korang takde hantar sebarang atau apa - apa laporan lagi ke ? "


Pendekar Bayu hanya menggelengkan kepalanya sambil mata dan telinganya mencerna setiap apa yang dilaporkan oleh wartawan .


" Diorang kat mana . Kitorang pun tak tahu . " Kata Sougaena Asyura dengan jelas dan tenang .

Walhal , dia tahu di mana keberadaan anak - anak mereka . " Tapi , ikut daripada apa yang kitorang dapat kesan tadi . Diorang semua ada kat dalam kawasan Jurang Hilack tu . "


" Kecuali Rara , Mai , Janne , Sofea , dan laki diorang yang bertiga tu . " Sampuk Pendekar Bara dengan jelas . " Tenaga diorang takde kat sini . "


" Ikut daripada pengalaman . Biasanya , Pahlawan baru takkan diletakkan kat barisan hadapan macam ni . Tapi , kalau nak diikutkan daripada Gelombang Tenaga ni . Diorang je yang ada kat sini . " Kata Pendekar Umbut dengan jelas lalu melentikkan badannya untuk meregangkan pinggangnya . " Kecuali Rara . Laki bini tu takde kat sini . Diorang Pahlawan kita yang berpengalaman . "


Pendekar Bayu hanya melirikkan matanya ke arah Pendekar Umbut lalu melekatkan kembali matanya ke Television .


" Kalaulah . Kalau . " Kata Sougaena Raj dengan tenang . " Didie bawa rakan - rakan dia je untuk bertarung kat sini . Yang laki bini tu , kat mana ? Bertarung kat Dunia Mitos ke ? Rara pula ? Dia sorok kat mana ? "


" Tapi . Ikut penilaian saya . Mesti Didie dah lakukan penilaian sendiri dan mesti ada sebab kenapa dia pisahkan kumpulan kecil ni kepada dua . " Kata Dato ' Sri Panglima Jentayu . " Bukan nak angkat dia pasal dia anak Bayu tapi . Hanya dia je yang tahu apa yang terbaik . Pasal , dia lebih tahu Dunia Mitos tu berbanding kita semua yang ada kat sini . "


Pendekar Bayu hanya tersengih mendengar kata - kata Dato ' Sri Panglima Jentayu .


" Tak pula awak berbunyi . " Kata Sougaena Raj lalu menarik telinga Pendekar Bayu dengan manja .


" Pasal aku macam dapat rasa kenapa anak bertuah aku tu , pisahkan kumpulan kecil dia tu . " Balas Pendekar Bayu dengan jelas dan tenang .


" Apa dia ? " Tanya Dato ' Panglima Lok Tujuh .


" Didie perlukan pengalaman laki bini tu kat Dunia Mitos . Pasal , diorang berpengalaman . " Kata Pendekar Bayu dengan jelas sambil tersenyum . Kemudian , dia menyilangkan kakinya di atas meja kaca .


Dato ' Sri Panglima Jentayu berdiri dan perlahan - lahan berjalan ke arah Pendekar Bayu .


" Kat sini pula . Dia perlukan anggota yang gila sebab , lawan diorang adalah merupakan Makhluk Mitos yang pelik . Gila . Tak siuman . " Kata Pendekar Bayu sambil mengerut - ngerutkan wajahya . " Kita semua pun dah tahukan . Sayap Peganiex bukan calang - calang . Kita sendiri pun nampak masa pertarungan kat Paya hari tu . "


" Mungkin ada betulnya apa yang awak cakapkan tu . " Kata Dato ' Sri Panglima Jentayu dengan jelas lalu merapatkan wajahnya ke sisi kanan wajah Pendekar Bayu .

Kemudian ditariknya telinga Pendekar Bayu dengan agak kuat . " Kalau awak nak silangkan kaki atas meja . Pergi ke Pejabat awak . "


Pendekar Bayu menepuk - nepuk tangan Dato ' Sri Panglima Jentayu sambil tersengih - sengih . " Okey . Okey . Kau menang . Kau menang . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Cik Muda Rara . Betul ke Cik Muda Rara tak apa - apa ni ? " Tanya Burano dengan lembut . " Kalau Cik Muda rasa tak sedap badan . Saya boleh je minta salah seorang daripada kawan saya untuk rawat Cik Muda . "


" Saya okeylah . Cuma kepala saya rasa pening sikit . " Balas Nurzahirah sambil tersenyum . " Mungkin badan saya tengah nak serasi dengan tenaga baru saya yang telah lama terpisah dengan saya tu agaknya . "


" Mungkin Elemen Cik Muda masih dalam keadaan tak stabil . " Balas Layrrow . Seorang ramaja wanita berambut Coklat .


" Apa Elemen Cik Muda ? " Tanya Kucarou . Seorang lagi remaja wanita bermata biru . Berambut Biru . bertelinga dan berekor seperti Kucing .


" Biru dan Putih berjalur Merah . " Jawab Nurzahirah sambil tersenyum lalu dia memeluk kedua belah lututnya . " Adik kembar saya pula . Merah dan Putih berjalur Biru . "


" Tuan Didie pernah cerita . Teknik Elemen Psikik Cik Muda Rara , sama dengan Teknik Elemen Psikik Srikandi Rissa . " Kata Spired .

Seorang remaja lelaki berambut dan bermata berwarna Merah .


" Ye ke ? " Tanya Nurzahirah lalu dia menoleh dan memandang ke arah Rissa yang duduk di sebelah kirinya .


Rissa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum . " Tuan Didie cakap . Teknik Elemen Psikik Cik Muda Rara sama dengan Teknik Elemen Psikik saya . Teknik Psikik Fizikal . "


Nurzahirah memandang ke arah semua rakan barunya . " Siapa lagi kat sini yang sama Teknik Elemen Psikik dengan kitorang ? "


" Takde . " Pendek sahaja jawapan Burano . " Teknik Psikik Fizikal tu , satu Teknik Elemen Psikik yang unik . Jarang ada Pahlawan Elemen Psikik yang memiliki teknik ni . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Ahmadi dan Akham Nessela terseret ke belakang lalu , mereka berdua terlutut di atas permukaan laut .

Mereka berdua mengaturkan nafas mereka .


Ahmadi terbatuk - batuk dengan keras . Darah segar terpancut keluar daripada bibirnya .

Akham Nessela juga mengalami keadaan yang serupa .


" Aku kena buat sesuatu . " Bisik hati Ahmadi . Pandangan matanya mula kabur . Kepalanya juga kembali menjadi pening . Nafasnya berat . " Kalau tak dapat bunuh dia ni pun . Sekurang - kurangnya . Dapat seksa dia sampai dia mati . "

Ketika itu , dengan pantas dia menyilangkan tangannya untuk menahan serangan bebola air yang dilancarkan oleh Akham Nessela . Bebola itu agak panas.

Badannya diselimuti dengan wap panas . Ketika itulah , dia terfikir akan sesuatu .


" Kau akan mati kat sini ! " Kata Akham Nessela dengan geram lalu meludahkan darah segar daripada mulutnya .


" Jangan beranganlah . Kau takkan dapat ambil nyawa aku . " Kata Ahmadi dengan agak termengah - mengah sambil dia mengesat bibirnya yang berselimutkan darah segar . " Badan kau tentu dah sakit - sakit sekarang . "


Akham Nessela mengerutkan wajahnya yang sememangnya telah pun berbungkuskan dengan kegeraman .

Seluruh sendi badannya terasa sakit yang teramat sangat . Telah lama dia terkurung di dalam Penjara Kristal Kalas dan ini adalah kali pertama dia menggunakan Tenaga Elemen Warna dan Cahayanya setelah sekian lama dipenjarakan .

Kemudian , dia melihat ke arah Biji - biji Mutiara yang melekat di dahi Ahmadi . Dua biji telah pun malap warnanya . " Aku akan pecahkan Mutiara kat kepala kau tu ! Makhluk bangsat . "


Ahmadi menggagahkan dirinya untuk menahan serangan Akham Nessela .

Dia mengelak serangan musuhnya itu dengan sebaik yang mungkin .

Dia menghayunkan Pedangnya untuk memenggal kepala Akham Nessela namun , tiba - tiba sahaja Pedangnya menjadi malap dan terus sahaja lenyap daripada genggamannya .

Dengan pantas , dia meninju dada Akham Nessela dengan kuat beberapa kali sebelum ditendangnya perut Akham Nessela dengan padu sehingga menyebabkan Akham Nessela terundur ke belakang .

Ahmadi terlutut lalu menekup mulutnya . Kemudian , dia meludahkan darah segar daripada mulutnya .

Pada bahagian hidungnya juga turut dibasahi darah .


Akham Nessela tertawa dengan terbahak - bahak . " Riwayat kau akan tamat kat sini ! Manusia celaka ! "

Dia meluru ke arah Ahmadi yang tetap bersedia untuk menyambut serangannya .


Ahmadi dengan mengerahkan kudratnya yang masih bersisa , melepaskan beberapa Bebola Elemen Angin dan Air yang dipadukannya bersama Elemen Gabungan Ais miliknya .

Bebola Elemen itu bercorakkan Jalur Cahaya Elemen Angin , Air dan Ais .

Jalur Cahaya Elemen itu menyala dan terukir pada setiap bahagian tubuh Akham Nessela sebaik sahaja serangannya itu hinggap ke tubuh lawannya itu .

Serangannya itu tepat terkena pada bahagian dada kiri , bahagian kedua belah bahu dan siku serta pada bahagian lutut Akham Nessela namun , ia hanya dapat menahan pergerakan Akham Nessela buat seketika .


Akham Nessela melibaskan Pedang Besarnya ke arah Ahmadi namun , Ahmadi sempat menendang bilah senjatanya .


Walaupun begitu , Ahmadi terseret ke belakang dengan agak kuat .

Tiba - tiba , dia menggenggam tangan Akham Nessela yang telah pun mencekik lehernya dengan kuat .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


" Apakah cadangan Raja - raja sekalian ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Moleklah kiranya . Kita semua yang berada di sini , mengutarakan beberapa buah fikiran sebagai persediaan awal . "

Pada sisi kirinya , dia ditemani oleh Siti Khumairah . Pada bahagian belakangnya dan Siti Khumairah pula , berdirinya Siti Nurjannah dan Hagia Sofea .


" Ampun Tuanku Permaisuri Fiirapi . Izinkan beta menyampaikan sembah . " Kata Raja Eleaind .

Raja Eleaind merupakan Raja dan pemerintah kepada Kerajaan Awana . " Pada fikiran patik . Eloklah kiranya kita wujudkan satu Kem Pertahanan pada setiap kawasan di sekililing Kerajaan kita . Tempatkan setiap askar kita daripada semua Elemen . "


" Beta setuju dengan cadangan Raja Eleaind . " Kata Raja Areel . Pemimpin kepada Kerajaan Ireaka . " Kita tubuhkan satu pasukan yang terdiri daripada gabungan askar - askar daripada setiap kerajaan . "


Raja Eartha menganggukan kepalanya . " Jika ini dapat dilaksanakan . Semua pengalaman dan strategi dapat dikongsi bersama . Ia akan dapat menguatkan lagi pertahanan kerajaan kita . "

Dia adalah Raja dan pemerintah kepada Kerajaan Buranah .


" Kita tidaklah boleh utamakan mengenai pertahanan dan serangan sahaja . Ada yang lebih penting lagi . " Kata Raja Landlack dengan tenang dan jelas . Pemimpin Kerajaan Bumire . " Kita juga perlu memastikan dan memeriksa semua anggota tentera dalam keadaan yang sentiasa bersedia . "


" Memang benar . Semua anggota pasukan Pertahanan dan Serangan kita , hendaklah sentiasa dalam keadaan sentiasa siap dan siaga . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut dan jelas nadanya .

Ratu Jeullbea adalah merupakan pemimpin kepada Kerajaan Hoanson . " Namun begitu , janganlah kita mengabaikan akan keselamatan rakyat jelata . "


Permaisuri Fiirapi memegang tangan Siti Khumairah . " Wahai Puteri Salju . Apakah anakanda punya buah fikiran . Jika ada . Persembahkanlah kepada rakan - rakan seperjuangan kita . "


Siti Khumairah rasa terkejut sebaik sahaja mendengar kata - kata Permaisuri Fiirapi .

Manakala , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea pula saling berpandangan .

Kemudian , dia memandang ke arah semua pemimpin yang berada di situ yang sedang memandang kepadanya .


" Janganlah malu dan janganlah segan wahai Puteri . " Kata Ratu Jeullbea dengan lembut bersama senyuman manisnya yang jelita . " Jika Raja Pawana dan Puteri Pawaka punya akal fikiran yang cerdas . Sudah tentulah . Kekandanya juga memiliki kecerdasan yang sama . "


Permaisuri Fiirapi menepuk bahu Siti Khumairah dengan lembut .


Siti Khumairah memandang ke wajah Permaisuri Fiirapi lalu menganggukkan kepalanya .

Kemudian , dia melekatkan pandangannya ke arah semua pemimpin kerajaan yang bernaung di bawah Bendera Kerajaan Lagenos .

" Hendaklah kita pastikan bekalan makanan yang berada dalam Gudang Makanan berada pada tahap yang maksima . Makanan kering dan sejuk beku . Sayuran . Buahan . Semua bekalan ini hendaklah dikawal selia dengan seketat yang mungkin . "


Semua Pemimpin yang berada di situ saling berpandangan lalu menganggukkan kepala mereka .


" Janganlah juga diabaikan mengenai simpanan perubatan . Ubat - ubatan . Penawar . Apa sahaja . Yang kita perlukan untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan berlaku . " Kata Siti Khumairah lagi dengan jelas .


" Ampun Tuan Puteri . Perkenankan beta bertanyakan satu soalan berkaitan dengan tujuan perjumpaan ini . " Kata Raja Areel dengan penuh kesopanan .


Siti Khumairah menganggukkan kepalanya .


" Pada fikiran Tuan Puteri , apakah kita akan berperang dengan Akham Nessela si Raja Kegelapan itu ? " Tanya Raja Areel dengan jelas .


" Pada hemat beta , berkemungkinan besar kita akan berperang dengan Raja Kegelapan itu . Sebab itulah , perjumpaan ini diadakan . " Jawab Siti Khumairah dengan jelas .


" Bagaimanakah pula Tuan Puteri boleh berpandangan sedemikian ? " Tanya Raja Eartha pula .


Siti Khumairah menunjukkan Gelang yang terpasang kemas pada pergelangan tangan kanannya .

Di mana , tiga biji buah gelangnya bersinar dengan terang .

Dua biji berwarna Merah , Jingga dan Kuning manakala sebiji pula , berwarna Biru , Biru Muda dan Putih . " Dalam buah gelang yang bercahaya ini , mengandungi Elemen Warna dan Cahaya milik Raja Pawana , Puteri Pawaka dan seorang lagi rakan sejati mereka berdua . Ia bersinar amat terang dan beta dapat merasa akan getaran tenaga yang keluar daripada Buah Gelang ini . Ini bermakna , adinda beta sedang bertarung dengan menggunakan sepenuh tenaga mereka . "


Semua Pemimpin yang berada di situ saling berpandangan dan ada juga yang menganggukkan kepala mereka sebagai tanda mereka memahami maksud yang disampaikan oleh Siti Khumairah .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Akham Nessela perasan akan corak pada mata Ahmadi . Dia menguatkan lagi genggamannya pada batang leher Ahmadi .

Jika tidak kerana tenaganya berada pasa tahap yang sebenarnya , sudah tentu pada ketika itu jugalah , tulang leher Ahmadi akan remuk . " Kau hasilkanlah teknik apa pun ! Kau takkan dapat tewaskan aku kali ni ! "


Ahmadi dengan sepenuh tenaga , ditolaknya tangan Akham Nessela yang mencekik lehernya ke atas .

Dia berjaya melepaskan lehernya daripada genggaman maut Akham Nessela namun , lehernya tercedera akibat daripada kuku Akham Nessela .

Tidak mahu terganggu dengan kecederaan itu , dia dengan pantas menendang Akham Nessela dengan padu .

Tidak berlengah , dia dengan pantas menyambungkan Tenaga Mindanya dengan Panglima Malein , Vanessa Valarie , Putih , Paquine , dan Merowran .

Tidak cukup dengan itu , dia juga menghubungkan Tenaga Mindanya sekali dengan Permaisuri Fiirapi , Siti Khumairah , Hagia Sofea dan Siti Nurjannah .


Akham Nessela termuntah darah lalu terlutut ke permukaan laut .

Dia menggenggamkan penumbuknya dengan geram . " Pahlawan Elemen Manusia macam kau takkan dapat tewaskan aku ! Makhluk bangsat ! Celaka ! "


Ahmadi tertawa kecil lalu dia terduduk terlunjur . " Memang kita berdua ni Pahlawan Elemen . "

Dia menarik nafasnya lalu menghembuskanya . " Tapi kau kena ingat satu perkara . Kita tak sama . "

Di sebalik kesakitan yang dialaminya , perlahan - lahan dia memandang ke arah Akham Nessela . " Itu hakikat yang kau kena terima . Bodoh . "

Kemudian dia tertawa kecil . Dia seperti memarakkan lagi api kemarahan yang membakar Akham Nessela .


Akham Nessela melompat ke udara lalu menetak Ahmadi dengan sekuat hatinya namun , tetakkannya tersasar .

Namun begitu , tetakkannya itu telah menghasilkan satu Letupan Elemen yang kuat sehingga menyebabkan Ahmadi terseret dan terguling - guling ke belakang .


Namun , dalam keadaan yang berkecamuk itu , Ahmadi terpaksa memanfaatkannya untuk memastikan rancangannya berjaya .


Perubahan pada pergerakkan Putih , Paquine , Merowran dapat dihidu oleh Sheila Asyikin dan Siti Nursamawi .


Dyrad juga dapat menghidu akan ada sesuatu yang dilakukan oleh ketiga - tiga Pahlawan Mitos yang misteri itu .


Perubahan pada getaran dan gelombang yang berkecamuk pada permukaan laut pula dapat dirasakan oleh Aivira dan semua rakannya yang lain .

Dengan pantas sahaja mereka semua bersedia untuk menghadapi sebarang perubahan yang akan bakal berlaku ketika masih berada dalam medan pertempuran .


" Vael . Pastikan semua anggota pasukan kita keluarkan tenaga mereka pada tahap yang tertinggi . " Kata Panglima Malein sambil dia mengikut rentak Gelombang yang dikeluarkan oleh Pasukan Putih , Paquine dan Merowran .


" Ingatkan pada semua anggota kita . Sebaik sahaja tiba di sana nanti . Bersedia untuk bertarung di atas daratan . " Balas Vanessa Valarie pula .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Semua pemimpin yang bersidang di dalam Istana Permaisuri Fiirapi tersentak . Terperanjat dan terkesima sebaik sahaja dihubungi oleh Ahmadi .


Wajah Permaisuri Fiirapi , Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea dengan pantas dipeluk oleh reaksi cemas .


" Bagaimanakah keadaan di sana wahai anakanda ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan nada yang cemas .

Dia menghasilkan satu cahaya yang bergemerlapan pada tapak tangan kirinya untuk membolehkan mereka semua yang berada di situ dapat mendengar apa yang ingin disampaikan oleh Ahmadi .


" Baik - baik saja . Saat ini , anakanda sedang bertarung dengan Akham Nessela . " Balas Ahmadi dengan jelas walaupun nadanya agak kemengahan . " Anakanda dan pasukan anakanda telah pun berada di sini . Bertarung dengan Pasukan salah seorang daripada pasukan Panglimanya . Dyrad . "


Semua Pemerintah yang berada di situ saling berpandangan dan terperanjat sebaik sahaja nama Akham Nessela dan Dyrad .


" Bawalah pasukan bonda ke Dataran Lembah Pemisah . Anakanda akan teruskan pertempuran ini di sana . " Kata Ahmadi lagi dengan jelas . " Bersedia di sana . "


Selesai sahaja Ahmadi menyudahkan ayatnya , dia memutuskan perhubungan itu .


" Dyrad . Pahlawan Wanita itu bukanlah kepalang jahatnya . " Kata Raja Eartha dengan jelas . " Amatlah setia dengan Akham Nessela yang durjana itu . "


" Semboyan perang telah berbunyi . Marilah kita menyahut cabaran . " Kata Raja Landlack pula . " Patik sekalian yang menaungi kerajaan - kerajaan kecil yang bernaung di bawah Payung Daulat Lagenos sedia untuk mempertahankan kerajaan kita . "


" Raja Pawana dan pasukan baginda telah pun berada di medan pertempuran . Bukanlah masa kita untuk berasa selesa dengan berada di sini . " Kata Ratu Jullbea dengan jelas . " Marilah kita pergi bersama untuk berjuang . "


" Puteri Salju . Keluarkanlah titah anakanda . " Kata Permaisuri Fiirapi dengan jelas .


" Titahkan semua Ketua Panglima DiRaja kerajaan kita bersedia . Mereka semua akan menyertai kita . Berikan arahan kepada Panglima Pahlawan mereka untuk bahagikan pasukan mereka kepada dua pasukan . " Kata Siti Khumairah dengan jelas dan tenang . " Satu pasukan akan mengawal pertahanan di sekeliling kerajaan . Manakala satu pasukan lagi , akan bergabung dengan pasukan Kerajaan Lagenos yang telah pun berada di pintu masuk ke dalam kerajaan kita . "


Kecuali Siti Nurjannah dan Hagia Sofea , Permaisuri Fiirapi dan semua yang berada di situ terperanjat .


" Puteri Salju . Apakah halnya dengan pasukan kita yang telah berada di pintu kerajaan kita ? " Tanya Permaisuri Fiirapi dengan jelas . " Apakah Raja Pawana dan Puteri Pawaka yang menitahkan sedemikian ? "


Siti Khumairah tersenyum lalu menganggukkan kepalanya . " Benar bonda . Adinda Pawana yang menitahkan agar Pahlawan DiRaja bonda yang bonda arahkan untuk membantu usaha ketika kita semua berada di Pulau Banshee itu , terus sahaja berkawal di sana . "

Dia kemudian , melemparkan pandangannya ke arah semua pemimpin yang berada di situ . Selepas itu , dipandangnya semua wajah Permaisuri Fiirapi . " Sekarang , pasukan kita telah pun berada di pintu masuk kerajaan kita . "


" Siapakah pula yang menjadi Ketua Panglima untuk pasukan itu ? " Tanya Permaisuri Fiirapi .


" Suami anakanda bertiga yang menjadi Ketua Panglima untuk pasukan kita ini . " Balas Siti Khumairah lagi . " Pasukan Raja Pawana dan Puteri Pawaka juga turut berada di sana . "


" Apakah lagi yang mengikat kita di sini ? " Tanya Raja Landlack dengan jelas .


" Marilah kita segera tewaskan pasukan si durjana yang celaka itu . " Celah Raja Eartha pula pula dengan jelas .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Pasukan Anggota Kegelapan sedikit demi sedikit bertambah ramai bersama dengan cahaya kegelapan masing - masing .

Rupa paras yang menakutkan . Ada yang tinggi dan memiliki tanduk dan berekor .

Memakai bersama Baju Perisai yang kelihatan gagah dan perkasa .


" Jumlah diorang bertambah ramai . " Kata Ikhwan dengan tenang . " Dengan jumlah sekarang ni . Pasukan musuh lebih ramai daripada kita . "


" Tuan jangan risau . " Kata Hose lalu melihat ke arah satu kawasan yang berdebu yang terhasil daripada derapan tunggangan Kuda yang banyak .

Seperti sebuah Pasukan Ketenteraan yang telah pun sedia untuk berjuang . Pasukan yang membawa bersama Panji - panji perang daripada setiap jerajaan yang bernaung di bawah pemerintahan Kerajaan Lagenos .


" Siapa tu ? " Tanya Khalid .


" Pasukan Pahlawan kerajaan yang bernaung di bawah pemerintahan Lagenos . Mesti Tuan Didie atau Permaisuri Fiirapi dah lakukan sesuatu . " Balas Damgo dengan tenang sambil menggaru telinganya dengan menggunakan Pisau Belati .


Setibanya pasukan yang tiba itu di kawasan sempadan pertempuran , seorang Panglima turun daripada Kudanya lalu disusuli dengan enam orang lagi Panglima yang lain .

Tiga Lelaki dan Tiga Wanita .


" Kami dititahkan oleh Majlis Raja - raja untuk turut serta di dalam pertempuran ini . " Kata salah seorang daripada Ketua Panglima yang hadir itu . " Kami juga dititahkan . Untuk menurut segala arahan daripada salah seorang Panglima DiRaja Parang Kersani . "


Fateh mengeluh lalu memandang ke arah Ikhwan dan Khalid dan kemudian , dia menganggukkan kepalanya . " Saya tak tahu apa unit - unit yang ada pada Sistem Pertahanan Ketenteraan dalam dunia ni . Tapi , saya berjanji . Kita takkan pulang dengan membawa kesedihan . "

Dia menoleh ke arah pasukan musuh yang sedang bersorak - sorai di hadapan mereka . Matanya merenung tajam . " Pecahkan unit Archer kepada dua buah barisan . Kat belakang dan kat tengah . Arahkan unit Assassin untuk bersedia . "


" Baiklah . " Kata Panglima DiRaja itu dengan jelas .


" Gunslinger akan bergabung dengan Knight . " Kata Fateh lalu , dia menjelmakan Pedang Kersaninya yang unik . " Unit Psikik . Bersedia untuk menjadi penyerang dan pertahanan untuk membantu kita . "


" Patik menjunjung titah . " Kata Panglima DiRaja itu lalu melaksanakan arahan Fateh .


Tiba - tiba , Panglima musuh menjerit dari jauh . " Aku nak bertarung satu sama satu dengan Manusia yang durjana ! "


Fateh tersenyum lalu dia berjalan ke hadapan . " Saya sahut cabaran awak ! "

Sejurus selepas itu , dia menghasilkan satu corak Psikik Telepati bertaraf tinggi dan menghubungkannya kepada semua anggota pasukannya sehingga menyebabkan , semua Pahlawan DiRaja yang berada dalam pasukannya itu terperanjat .

Manakala Khalid dan Ikhwan hanya tersenyum .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Permaisuri Fiirapi yang diiringi oleh Siti Khumairah , Siti Nurjannah dan Hagia Sofea menuju ke arah Kandang yang menempatkan Kuda - kuda DiRaja yang sememangnya dilatih untuk berperang .

Setibanya di sana , Penjaga Kandang tersebut yang sebanyak tujuh orang melakukan gerakan hormat sebelum membuka pintu kandang .


" Wahai anakanda bertiga . Pilihlah tunggangan anakanda untuk digunakan . Kesemua Kuda ini adalah baka terpilih . " Kata Permaisuri Fiirapi .


Siti Nurjannah dan Hagia Sofea memilih Kuda tunggangan mereka .


Tiba - tiba , suara seekor Kuda kedengaran dari arah satu kawasan yang terletak agak ke belakang .


" Bonda . Suara Kuda itu agak berlainan . Anakanda ingin melihatnya . " Kata Siti Khumairah dengan lembut .


Permaisuri Fiirapi membawa Siti Khumairah ke arah bunyi suara Kuda tadi disusuli oleh Siti Nurjannah dan Hagia Sofea bersama Kuda tunggangan masing - masing .


Setibanya di sana , terdapat dua ekor kuda yang berbulu agak Kemerahan .


Wajah Permaisuri Fiirapi sedikit dipicit kehairanan . " Apakah maksudnya ini ? "


" Apakah yang dimaksudkan bonda dengan soalan itu ? " Tanya Siti Nurjannah dengan tenang dan jelas .


" Bonda kenal akan sikap dan perangai Kuda - kuda peliharaan keluarga bonda . " Balas Permaisuri Fiirapi dengan lembut . " Kuda - kuda yang berada dalam kawasan ini adalah milik kepada leluhur keluarga bonda . Kuda - kuda itu agak liar walaupun kelihatan jinak . Kuda - kuda ini juga bagaikan memilih penunggangnya . Bonda dan mendiang Raja Winsa juga amatlah jarang dapat menungganginya . "

Matanya menatap akan Siti Khumairah yang membelai kepala seekor Kuda betina berbulu kemerahan yang bagaikan seperti memilih Siti Khumairah . " Ia seperti memilih Puteri Salju sebagai penunggangnya . "


" Siapakah lagi yang telah dapat menunggangi Kuda daripada Kuda yang kita sedang perkatakan ini ? " Tanya Hagia Sofea .


Permaisuri Fiirapi melihat ke arah Siti Khumairah yang telah pun berada di atas Kuda yang misteri itu . " Raja Pawana . "

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Fateh telah pun berdiri dengan tegak . Telah bersedia untuk beraksi . " Keluarlah awak yang berkepala besi ! "


Pahlawan musuh yang menjadi lawan kepada Fateh turun daripada Kuda tunggangannya . " Aku akan tamatkan nyawa kau kat sini ! "


Fateh hanya tersenyum dan mengapungkan Pedang Kersaninya di sisinya . Kemudian , dia menghalakan Hulu Kerisnya ke arah luar .


" Ini adalah salah satu adat perang di dalam dunia ni . Perang akan dimulakan satu sama satu antara ke dua belah pihak . " Kata Hose dengan jelas .


" Cara nak naikkan semangat anggota pasukan masing - masing dan cara nak melemahkan semangat pasukan musuh . " Balas Ikhwan dengan tenang .


" Cara Psikologi Perang . " Kata Khalid pula .


Fateh mengawal Gelombang Mindanya dengan sebaik mungkin untuk memberikan arahan kepada anggota pasukannya . " Gabungkan anak - anak panah dengan Serangan Elemen . Pastikan Pengguna Elemen Psikik halang serangan udara mereka . Saya yakin , diorang juga akan arahkan arahan yang sama kepada Pengguna Psikik mereka . "


" Awak jangan risaulah . Awak kena pastikan . Kemenangan berpihak kat kita . " Balas Khalid dengan jelas dan tenang .


Angin panas bertiup lembut . Suasana agak mendung namun , bahangnya tetap terasa .


Fateh berdiri tegak memandang ke arah lawannya yang memegang sejenis senjata yang amat menakutkan .

Syther yang diikatkan dengan Rantai besi pada sejenis Belantan yang berduri .


Dengan kelajuan yang pantas , Panglima Musuh itu meluru dengan pantas ke arah Fateh .

Namun , Fateh masih tetap berdiri . Matanya tetap merenung tajam ke arah lawannya .


Ramai juga di kalangan anggota pasukan yang diketuai oleh Fateh yang berasa kehairanan melihat Fateh yang masih berdiri tegak .

Tapi , bagi yang memahami akan maksud tersirat , tahu apa yang dilakukan oleh Fateh .


Pahlawan musuh semakin hampir namun Fateh masih lagi berdiri .


" Belum lagi . Belum lagi . " Desis hati Fateh .


Panglima Musuh semakin hampir dan mula bersedia untuk menetak Fateh .


" Kejap lagi . " Kata hati Fateh .


Semua anggota pasukan Fateh semakin dilanda keresahan kerana melihat Fateh masih belum lagi mengaturkan langkah .


Panglima musuh menjerit dengan lantang sambil menghayunkan senjatanya ke arah Fateh .


Tiba - tiba , Fateh melemparkan Pedangnya ke arah Panglima musuh .

Tindakannya itu telah menukarkan bentuk serangan lawannya daripada menyerang kepada pertahanan .


Panglima musuh tadi berjaya menghalang serangan Fateh yang tiba - tiba itu .

Sehingga menyebabkan Pedang Fateh terputar - putar di udara .

Namun , dia terperanjat sebaik sahaja dia melihat Fateh telah lenyap daripada pandangan matanya .


Tiba - tiba , mata Panglima musuh tadi terbeliak dengan mulut yang ternganga besar .

Dengan badan yang menggigil - gigil dan terketar - ketar .

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Beberapa Tukang Kebun Istana yang terdiri daripada Lelaki dan Wanita tiba - tiba sahaja tergamam .

Mereka memanggil beberapa orang lagi rakan mereka yang berada di situ untuk melihat bersama .

Jelas pada pandangan mata mereka . Seekor Kuda berwarna Kemerahan berlari kencang dengan gagah perkasa .

Sejenis Kuda peliharaan Keluarga DiRaja Lagenos yang pernah menjadi tunggangan Ketua Panglima DiRaja yang pernah menjadi lagenda di medan perperangan .


Siti Khumairah menunggang Kuda yang memilih dirinya sebagai penunggang dengan gagah .

Di sisi kanannya adalah Permaisuri Fiirapi .
Di belakang mereka dikejar rapat oleh Hagia Sofea dan Siti Nurjannah .


Di satu kawasan . Menantinya sebuah pasukan yang diketuai oleh para Panglima DiRaja yang gagah .

Tidak kira Lelaki mahupun Wanita , masing - masing menunjukkan kegagahan mereka selaku Pahlawan DiRaja .


Siti Khumairah menunggang Kuda tunggangannya dengan penuh semangat .

Entah kenapa . Hatinya semakin membara dan bersemangat sebaik sahaja terlihat pasukan yang akan diketuainya .

Dia dengan bergayanya , berhenti di hadapan pasukan DiRaja itu .


" Dengar sini wahai Pahlawan semua ! Beta adalah Kekanda kepada Raja Pawana dan Puteri Pawaka ! Beta telah diberikan mandat ! Telah diberikan amanah oleh Tuanku Permaisuri Fiirapi untuk memimpin pasukan ini untuk bertempur dengan pasukan Akham Nessela ! " Kata Siti Khumairah dengan lantang dan jelas . " Kita akan membantu Pasukan Raja Pawana dan Puteri Pawaka untuk mencapai kemenangan ! Bantulah beta untuk memastikan kemenangan berada di dalam genggaman kita ! "

Siti Khumairah melihat ke arah para Pahlawan yang berada di hadapan matanya yang sedang melihat dan memerhatikanya . " Jika ada yang mahu menarik diri daripada menuruti arahan dan titah beta ! Berundur sekarang daripada pasukan ini ! Beta tidak mahu memaksa kalian untuk mengikut segala arahan mahupun titah beta ! Beta hanya makhluk biasa ! Yang hanya diberikan mandat dan kepercayaan oleh pemimpin Kerajaan Lagenos ! "


" Kami taat dan kami setia ! " Balas seorang Panglima DiRaja dengan jelas dan lantang .

Sejurus selepas laungan itu , puluhan Pahlawan DiRaja itu melaungkan lafaz yang sama .

Kawasan itu bergema dengan laungan yang kuat itu sehingga meremangkan bulu roma kerana gemaannya .


Kemudian , Pasukan DiRaja Lagenos itu membuat satu garisan lurus yang kosong untuk memberi laluan kepada Siti Khumairah untuk mengetuai pasukan itu ke medan pertempuran .


Siti Khumairah melalui kawasan tadi bersama dengan Permaisuri Fiirapi , disusuli oleh Siti Nurjannah dan Hagia Sofea dengan rapat .


Panji - panji Perang telah berkibar dengan megah . Untuk memastikan kedaulatan Kerajaan Lagenos tidak tergugat dan terancam .


Dengan penuh bersemangat , Siti Khumairah merenung tajam ke depan sambil mendengar arahan daripada Permaisuri Fiirapi sebagai penunjuk arah ke arah medan perang .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience